Mencerna apa yang dimakan, menyaring menjadikannya nutrisi, nutrisi kehidupan^^v

Bismillah...proses belajar yang terus-menerus, seharusnya menjadikan diri semakin produktif, insya Alloh...

Senin, 11 Januari 2010

BIAR KUNCUPNYA MEKAR JADI BUNGA

dari Anis matta

Ternyata obrolan kita tentang cinta belum selesai. Saya telah menyatakan sebelumnya
betapa penting peranan kata itu dalam mengekspresikan kata cinta. Tapi itu bukan satu-
satunya bentuk ekspresi cinta.
Cinta merupakan sebentuk emosi manusiawi. Karena itu ia bersifat fluktuatif naik turun
mengikuti semua anasir di dalam dan di luar di diri manusia yang mempengaruhinya.
Itulah sebabnya saya juga mengatakan, mempertahankan dan merawat rasa cinta
sesungguhnya jauh lebih sulit dari sekedar menumbuhkannya.
Jadi obrolan kita belum selesai. Walaupun begitu, saya juga tidak merasakan adanya
urgensi utk menjawab pertanyaan ini : apa itu cinta ?
Itu terlalu filosofis. Saya lebih suka menjawab pertanyaan ini : bagaimana seharusnya
anda mencintai ? pertanyaan ini melekat erat dalam kehidupan individu kita.
Cinta itu bunga; bunga yang tumbuh mekar dalam taman hati kita. Taman itu adalah
kebenaran. Apa yg dengan kuat menumbuhkan, mengembangkan,

dan memekarkan bunga-bunga adalah air dan matahari. Air dan matahari adalah
kebaikan. Air memberinya kesejukan dan ketenangan, tapi matahari memberinya gelora
kehidupan. Cinta, dengan begitu, merupakan dinamika yg bergulir
secara sadar di atas latar wadah perasaan kita
Maka begitulah seharusnya anda mencintai; menyejukkan, menenangkan,
namun juga menggelorakan. Dan semua makna itu terangkum dalam kata ini :
menghidupkan. Anda mungkin dekat dengan peristiwa ini ; bagaimana istri
anda melahirkan seorang bayi, lalu merawatnya, dan menumbuhkannya,
mengembangkannya serta menjaganya. Ia dengan tulus berusaha memberinya
kehidupan.
Bila anda ingin mencintai dengan kuat, maka anda harus mampu memperhatikan
dengan baik, menerimanya apa adanya dengan tulus, lalu berusaha
mengembangkannya semaksimal mungkin, kemudian merawatnya..menjaganya dengan
sabar. Itulah rangkaian kerja besar para pecinta; pengenalan, penerimaan,
pengembangan dan perawatan.
Apakah anda telah mengenal isteri anda dengan seksama? Apakah anda mengetahui
dengan baik titik kekuatan dan kelemahannya? Apakah anda mengenal kecenderungan-
kecenderungannya? Apakah anda mengenal pola-pola ungkapannya; melalui
pemaknaan khusus dalam penggunaan kata, melalui gerak motorik refleksinya, melalui
isyarat rona wajahnya, melalui tatapannya, melalui sudut matanya?
Apakah anda dapat merasakan getaran jiwanya, saat ia suka dan saat ia benci, saat ia
takut dan begitu membutuhkan perlindungan? Apakah anda dapat melihat gelombang-
gelombang mimpi-mimpinya,harapan-harapannya?
Sekarang perhatikanlah bagaimana tingkat pengenalan Rosululloh saw
terhadap istrinya, Aisyah. Suatu waktu beliau berkata, ?Wahai Aisyah, aku tahu
kapan saatnya kamu ridha dan kapan saatnya kamu marah padaku. Jika kamu
ridha, maka kamu akan memanggilku dengan sebutan : Ya Rosulullah ! tapi jika
kamu marah padaku, kamu akan memanggilku dengan sebutan ?Ya Muhammad?
Apakah beda antara Rosululloh dan Muhammad kalau toh obyeknya itu-itu saja ?
Tapi Aisyah telah memberikan pemaknaan khusus ketika ia menggunakan kata
yang satu pada situasi jiwa yang lain.
Pengenalan yang baik harus disertai penerimaan yang utuh. Anda harus mampu
menerimanya apa adanya. Apa yang sering menghambat dlm proses penerimaan
total itu adalah pengenalan yang tidak utuh atau 搊bsesi?yang berlebihan terhadap fisik.

Anda tidak akan pernah dapat mencintai seseorang secara kuat dan dalam kecuali jika
anda dapat menerima apa adanya. Dan ini tidak selalu berarti bahwa anda menyukai
kekurangan dan kelemahannya. Ini lebih berarti bahwa kelemahan dan kekurangan
bukanlah kondisi akhir kepribadiannya, dan selalu ada peluang
untuk berubah dan berkembang. Dengan perasaan itulah seorang ibu melihat bayinya.
Apakah yg ia harap dari bayi kecil itu ketika ia merawatnya, menjaganya, dan
menumbuhkannya? Apakah ia yakin bahwa kelak anak itu akan membalas
kebaikannya? Tidak. Semua yg ada dlm jiwanya adalah keyakinan bahwa bayi ini punya
peluang utk berubah dan berkembang.
Dan karenanya ia menyimpan harapan besar dlm hatinya bahwa kelak hari-hari jugalah
yg akan menjadikan segalanya lebih baik. Penerimaan positif itulah yang mengantar kita
pada kerja mencintai selanjutnya ; pengembangan.
Pada mulanya seorang wanita adalah kuncup yg tertutup. Ketika ia memasuki
rumah anda, memasuki wilayah kekuasaan anda, menjadi istri anda, menjadi
ibu anak-anak anda; Andalah yg bertugas membuka kelopak kuncup itu, meniup
nya perlahan, agar ia mekar menjadi bunga. Andalah yg harus menyirami bunga
itu dengan air kebaikan, membuka semua pintu hati anda baginya, agar ia dapat
menikmati cahaya matahari yg akan memberinya gelora kehidupan. Hanya dengan
kebaikanlah bunga-bunga cinta bersemi.
Dan ungkapan 揂ku Cinta Kamu?boleh jadi akan kehilangan makna ketika ia dikelilingi
perlakuan yang tidak simpatik dan mengembangkan.
Apa yg harus anda berikan kepada istri anda adalah peluang utk berkembang,
keberanian menyaksikan perkembangannya tanpa harus merasa superioritas anda
terganggu. Ini tidak berarti anda harus memberi semua yang ia senangi, tapi berikanlah
apa yg ia butuhkan.
Tetapi setiap perkembangan harus tetap berjalan dlm keseimbangan.
Dan inilah fungsi perawatan dari rasa cinta. Tidak boleh ada perkembangan yang
mengganggu posisi dan komunikasi. Itulah sebabnya terkadang anda perlu
memotong sejumlah yg sudah kepanjangan agar tetap terlihat serasi dan harmoni.
Hidup adalah simponi yg kita mainkan dengan indah.
Maka, duduklah sejenak bersama dengan istri anda, tatap matanya lamat-lamat,
dengarkan suara batinnya, getaran nuraninya, dan diam-diam bertanyalah pada diri
sendiri : Apakah ia telah menjadi lebih baik sejak hidup bersama dengan anda?
Mungkinkah suatu saat ia akan mengucapkan puisi Iqbal tentang gurunya :

DAN NAFAS CINTANYA MENIUP KUNCUPKU?
MAKA IA MEKAR MENJADI BUNGA?

Tidak ada komentar: