Mencerna apa yang dimakan, menyaring menjadikannya nutrisi, nutrisi kehidupan^^v

Bismillah...proses belajar yang terus-menerus, seharusnya menjadikan diri semakin produktif, insya Alloh...

Kamis, 17 Juni 2010

*** IKHWAN IDAMAN SEJUTA AKHWAT***

Oleh : fhebie al-banna

Pagi itu udara, di kampus “UNMUL” Samarinda sangat
bersahaja. Antara mau sebentar lagi bumi
Kalimantan
akan mandi basah kuyub, atau hanya ingin menakut-nakuti penduduknya dengan
cuaca mendung nan tenang.
Tiba-tiba datang segerombolan “
genk
ijo lumut” sebutan
untuk para seleb kampuz yang terfamouse dan terpandang di kalangan mahasiswi
fekon. Chica, Raya, Villa dan Aura. Ke-3 cewek ini merupakan jebolan dari SMU terfavorit di
Jakarta, kecuali Aura, ia mahasiswi pindahan dari UNLAM Banjar masin. 4 bujang
dara ini sangat di kagumi dan di elu-elukan dikalangan para mahasiswa UNMUL
sendiri maupun universitas lainnya di Samarinda. Selain memiliki wajah yang
sangat menarik serta fostur tubuh yang ideal bak peragawati, Selain itu mereka juga mempunyai kemampuan intelektual
yang mengagumkan, dan terlahir sebagai anak-anak dari konglomerat dan para pejabat daerah kecuali
Aura. Tapi diantara semuanya Aura lah yang sangat menonjol dalam artian selalu
bertutur kata santun, ramah, dan tidak terkesan pilih kasih dalam pergaulan.
Sedangkan ke-3 lainnya selalu bersikap sombong, angkuh, pamer dan berakhlak
buruk. Mereka terkadang sama sekali tidak menunjukkan sikap para muslimah yang
baik. Ritual begonta-ganti pasangan, bermesraan di depan umum dengan yang bukan
muhrim seolah menjadi pemandangan yang udah biasa. Berpakaian yang berlebihan
dan seronok juga mereka tampilkan sebagai kebanggaan, gonta-ganti warna
rambut serta modelnya menjadi
pemandangan yang sudah lumrah untuk mereka ber-3. seminggu sekali warna rambut
mereka di cat ulang dengan warna yang berbeda-beda pula, model rambut yang
lucu-lucu juga tak kalah peran. Minggu ini model dora, minggu depan model
harajuku, minggunya lagi di keriting, minggu seterusnya di blessing (gitu ya
tulisannya??? Blessing = di sambung) dengan model poni yang kadang menyamping,
kadang jatuh ke tengah seperti anak kecil, kadang di selempangkan ke pinggir,
kadang di jepit ke atas seperti ikan lohan, dan sebagainya lah pokoknya, kecuali
Aura, model rambut biasa-biasa saja,
warna pirang rambutnya alami, panjang dan lurus seperti artis mandarin Kyoko
futada. Aura sangat manis, ayu, anggun, dan sangat sopan dalam berpakaian
biarpun belum berjilbab, belum
kan
bukan bukan berarti tidak sama sekali ucapnya sesekali di Tanya apa dia pengen
berjilbab oleh teman-teman kampusnya yang lain. Ia tetap menjaga keterbukaan
aurat yang mengundang syahwat.
Sebenarnya kadang Aura sendiri
sulit mengartikan jalan pikiran para teman-teman segenknya, yang hanya
mengandalkan harta, tapi meninggalkan norma ketimuran utamanya dalam
berpenampilan dan berprilaku.. Aura gadis yang sholehah sebenarnya, ia rajin solat,
ngaji, dan hanya ialah satu-satunya di antara yang ber-4 tadi mempunyai akhlak
mulia, tapi sayang tertutup oleh pergaulan. Sehingga banyak teman-teman
kuliahnya yang menganggap Aura sama saja dengan Teman-teman seGenknya. Aura
sering merenung untuk apa dia ikut-ikutan membentuk
genk
cewek macam itu, apa gunanya? Ingin
rasanya dia keluar dari
genk
itu dan memilih menjalani kehidupan kampuz seperti halnya mahasiswi yang lain
tapi sangat sulit melakukannya. Hal ini karna ke-3 temannya itu sangat baik
terhadapnya, tiba-tiba ia teringat bagaiman awalnya dia bisa berteman dengan
mereka. Waktu itu ia baru pindah ke Samarinda, begitu turun kuliah pada hari
pertama ia merasa menjadi sorotan para mahasiswa-mahasiswi kampuz. Tidak butuh
waktu yang lama akhirnya Aura dengan cepat namanya melunjak naik keatas
populeritas bak roket sebagai seleb kampuz. Padahal ia sendiri tidak merasakannya.
Dari situlah Chica, Raya dan Villa mendekati dan mengajak bergabung dengan
genknya. Awalnya Aura agak merasa canggung dan ragu karna dengar-dengar dari
teman-teman kampuznya mereka ini sangat lah sulit untuk di jadikan teman karena
mereka merasa tidak pantas sekali jika ada yang ingin menjalin persahabatan
dengan mereka dgn keadaan yang biasa tanpa adanya suatu keistimewaan.
Aura sudah sangat sering menolak
tawaran masuk
genk
ijo lumut secara halus tapi
tidak berhasil juga, malah mereka bilang kalo seharusnya Aura itu bersyukur mereka
yang mengajak bergabung sementara banyak sekali mahasiswi yang dengan gigih
berusaha ingin mencalonkan diri menjadi anggota
genk
tersebut tapi di tolak mentah2 oleh
mereka. Karena terus-terusan di paksa akhirnya Aura merasa tidak enak juga
menolaknya dan jadilah Ia berteman dengan para cewek jet-set tersebut.
Lamunan Aura segera menghilang
bak goresan di pasir yang di sapu gelombang ketika
Rio
si coverboy kampuz datang menghampiri mereka.
Alluw Aura…udah sarapan??
Sapanya.
Hmm..Oo..apa?Oiya sudah..sudah
kok, tadi dirumah.
Yee..Aura bo’ong tuh Bro!’,
orang dia aja tadi bangunnya kesiangan, katanya sih gara2 ikut tadarusan tadi
malam di tempat ustadzahnya. Sergah Villa.
Villa…jangan gitu donk,
kan
kalo Auranya bo’ong
berarti itu tandanya dia ga mau di ajak sarapan bareng elo yo’..udah lo
sana
aja, ntar biar kita2
sarapan sendiri aja. Kata Raya menengahi.
Ok lah kalo gitu, tatach Aura ku
sayang!!! ucap Rio dengan kedipan mata yang sangat mengesankan bagi siapa saja
yang memandang, terkecuali Aura, dia sangat tidak menyukai
Rio
karena banyaknya predikat buruk yang menempel di pundak cowok tersebut.
Elo kenapa sih Ra’ kok kayaknya
ketus banget sama
Rio
? Iya kenapa sih Ra’?
Padahal
kan
doski ok juga tuh, mobilnya bagus, tampangnya siip, gayanya kWeren, uangnya
banyak, idola cewek-cewek di Kampuz, nah..apa lagi yang elo pikirin? Udah
jelas2
kan
doi
suka sama elo?
Eh..katanya
Rio
udah sering nembak elo ya?? Tapi lo tolak
kan
? Kenapa sih Ra’? Tanya Chicha dengan
wajah serius.
Duh..Vil.Cha,Ya’ sorry banget
gue itu gak mau pacaran lagi, gue udah membuang jauh-jauh ritual jahily itu.gue
takut dengan azab Allah yang pedih, bukankah di dalam islam gak ada istilahnya
pacaran? Tetapi ta’aruf, karena pacaran itu adalah budaya jahiliyah, yang
mestinya kita jauhi, bukan malah kita pupuk?
Key O Key ,,stop..mulai lagi
ceramahnya ibu ustadzah, ya udah kita kekantin yuk? Gue aus nih..denger si Aura
ceramah. Ujar Chicha, dan di sambut langkah awal tanda setuju dari teman-temannya.
Di kantin mereka asyik ngobrolin
artis Cristian Bautista yang baru konser di crown
Club.
Eh..iya, lho guys, liat
kan
Tian narik gue dance
bareng tadi malam?uh…gue sih seneng banget. Kata Chicha dengan bangganya.
Yee..gue tambahan lagi kale’, orang
Tiannya ngajak gue dinner kok ntar malam??gue aja yang males..g etis ma orang
ga sebangsa, setanah air, seindonesia raya, hehehe…ucap Raya dengan centilnya.
Udah..udah, kalian ini gak
pernah akur, kalo’ gue sih gak kepincut tuh ma tuh orang, tapi gue itu gak bisa
nahan buat gak mendesah kagum kalo misalnya di minta no.handphone sama anak
Kedokteran si Rifky Dirga Satria yang
cool itu, .uuhh..tapi susah banget ya ngedeketin tuh anak, bawaannya santai
banget gak kaya’ cowok kebanyakan, bikin penasaran aja deh! Ucap Villa sambil
menerawang jauh.
Sementara Aura tetap menekuni
buku yang berjudul “Engkau Lebih Cantik Dengan Jilbab” karya Burhan Shadiq, SS.
Eh..elo Ra’..dari kemaren gue
liat elo bacaannya kok religi banget, gak kWeren ah..eh..gue punya lho..kaset
DVD baru, Bandung Lautan Asmara versi 2, gue dapet dari temen gue yang di
bandung
kemaren siang dia
ngirimnya. Nonton yuk??seru lho…soalnya yang jadi aktris & aktornya
teman-temen Smp gue dulu, ajak Chicha. Dan di sambut girang oleh ke-2 temannya
kecuali Aura.
Elo gak minat nih Ra’? Bener
nih…ntar nyesel lho..temen gue ini orangnya cute banget, menggairahkan bo! Goda
Chicha sambil melirik Aura.
Gak deh, gue gak mau lagi nonton
yang begituan, kan dosa dan di murkai Allah, selama 40 hari semua amal ibadah
kita gak di terima Allah & mendapat kemurkaan Allah selama itu juga. Gue
takut dengan azab Allah yang pedih. Jawab Aura
Hmm..mulai lagi…ibu ustadzah..ya
udah kalo’ lo gak mau ikutan, kita-kita aja ya
kan
.. cha, Ya’? Villa berujar.
Tak lama munculah sosok cowok
impian sejuta mahasiswi di kampuz. Dengan gaya jalannya yg santai, tenang,kalem
yang seolah-olah hampir tidak diketahui kedatangannya, namun baru juga dia
menunjukkan batang hidungnya di kampuz, seseantoro kampuz sudah penuh dengan
desahan kekaguman oleh para mahasiswi pada cowok cool tesebut, Rifky Dirga
Satria, mahasiswa Kedokteran angkatan 2006/2007. suku Kutai-manado.
Rifky orangnya cakep, cool and confident. Body
atletis tampang Mandarin. Mirip-mirip personel F4 malahan lebih kasepan doi
daripada Vic Zhou. Pokoknya Dimas Geralnimo masih kalah cool, Jonathan mulia
masih kalah kalemnya, Afhgan masih kurang Cutenya, Ustad ahmad Al-habsy juga
kalah karismatiknya, dan Bradpit pun jauh kalah gantengnya jika di banding Rifky.Apalagi
kalau dilihat dari lantai tiga GB III tempat Rifky kuliah. Sempurna memang
Tuhan menciptakannya, hampir tidak ada satu hal pun yang kurang darinya..
Pantas cewek-cewek seisi kelas semua pada nguber-nguber doi. Bukan cuma
teman-teman seangkatan, kakak-kakak tingkatnya pun pada ikut-ikutan nguber. Tiap
kali doi lewat depan kelas cewek-cewek semuanya klepek-klepek kaya cacing
kepanasan (berlebihan banget ya? Hehe) Tapi itulah kenyataannya.Semua mencoba pedekate
sama Rifky, porpose-nya tentu kalau bisa jadi pacarnya. Si Rio coverboynya
kampuz pun keki dengan Rifky seolah-olah mati
gaya
, karna masih kalah pamor di depan para
mahasiswi. Sempat Rio ingin membalas kekesalannya pada Rifky karna telah
menandingi kepopulerannya, tapi Rifky itu orangnya terlalu baik untuk di
musuhi, tidak pernah berbicara tidak sopan dan apalagi sampai merebut
pacar-pacar teman mahasiswanya. Hanya saja pacar-pacar mereka yang kayaknya
kegenitan ingin deket-deket dengan doi. Tapi sikap Rifky yang dingin itu
membuat para cewek menjadi putar haluan dan berputus asa. Namun tidak semua
menyerah begitu saja. Masih banyak yang terbilang nekad, dengan penuh
usaha mereka melancarkan aksi
pedekatenya dengan doi, mulai dari yang Cuma berani bercuri pandang ketika
berpapasan sampai ada yang berani meminta no.handphone doi seperti halnya yang
dilakukan salah satu personil dari “genk ijo lumut” Villa.dengan penuh percaya
diri Villa menawarkan no.handphone serta alamat rumahnya pada Rifky, tapi hanya
di balas dengan ucapan terimakasih dan senyum manis yang simpul dan segera berlalu
tanpa mendapatkan tanggapan yang memuaskan. Rifky memang sempurna untuk di
jadikan pacar, orangnya sopan, tidak sombong, suka menolong, dan terlihat
berwibawa, dalam artian bukan wi…bawa mobil,wi..bawa uang,wi..bawa handphone
ya..hehehe…
Namun sayang, bak nguber anak kelinci, Rifky
makin diuber makin lari. Dibilang jual mahal, nggak juga sih. Doi orangnya
ramah banget. Kalau ditegur selalu menjawab. Bahkan selalu pakai bonus senyum
manis, bikin cewek-cewek pada terbang jauh ke langit ke-7.
Tapi jangan berharap lebih banyak lagi, doi
biasanya nggak akan mau berlama-lama. Bak petir di musim banjir doi akan segera
berlalu cepat-cepat. Bukan pula lantaran doi angkuh, tapi ya..itu tadi cool
banget kata para cewek-cewek. (pemborosan kata , udah para, cewek2 lagi)
Ya, bisa dibilang gayanya Rifky itu jinak-jinak
merpati. Dikejar dia lari, di diemin makan hati. Habis cakep sih, sayang kalau
didiamin saja. Enaknya sih di manjain, di sayangin,ujar Chica ketika sedang
makan siang di kantin.
Anehnya, meski cakep Rifky belum punya pacar.
Begitulah kabar yang tersiar seantero kampus. Benar-benar aneh memang. Banyak
yang tidak percaya. Aneh tapi nyata ada mahluk sesempurna Rifky nganggur tanpa
pacar. Mestinya cowok cakep kayak Rifky itu pacarnya banyak. Bisa tiga atau
lima
,
bahkan lebih. Pokoknya enggak akan mungkin ikut tercatat di BPS sebagai sensus jomblo. Soalnya, tidak dicari pun
cewek-cewek pada datang sendiri.
Tapi dasar Rifky, orangnya memang aneh sih. Kalau
jalan aja bawaannya nunduuuk.. terus. Persis kayak orang lagi nyari duit
kececer. Atau jangan-jangan emang lagi nyari kalau-kalau ada puntung rokok
nganggur (He he he…, kayak pemulung aja).
Rifky tuh kalau ngomong sama cewek nggak pernah
mau lama-lama. Mana pas ngomong, matanya ke mana-mana lagi. Masa ngomong sama
orang lihatnya ke tanah. Emangnya yang lagi ngomong cacing tanah apa? protes
Raya yang juga pernah kesambet cintanya Rifky, hanya saja ia gengsi untuk
mengakuinya di depan teman-temannya.
Dengan santai Rifky menjawab “Ghadul bashar,
neng! Menahan pandangan.” begitu alasannya. Sambil tersenyum simpul dan
cepat-cepat berlalu. Tapi dasar Raya, mana ngerti dengan istilah-istilah nahan
pandangan, “buat apaan sih?” Tuhan itu ngasih kita mata ya buat ngeliat yang
enak-enak di liat.nah..kalo yang ga enak di liat ya gak usah di liat lah
ujarnya.
Kalo ngomongin masalah Rifky kayaknya gak akan
habis-habisnya tentang sikapnya terhadap para cewek-cewek yang terkesan langka
di antara sejuta laki-laki di dunia. Rifky kalau diajak jalan bareng sama cewek
nggak pernah mau. Selalu saja pengen duluan. Kalau deket-deket cewek lagunya
kayak takut kesetrum saja. Nggak mau deket-deket, takut banget kalau sampai
kesenggol. Mungkin ada bom atom yang melekat di badannya, sehingga takut
tersentuh dan meledak,( bukan alasan yang tepat,hehe)
Dan yang paling aneh lagi, doi nggak mau nyambut
salaman dari anak-anak cewek! Wuih…! Ini yang bikin heboh anak-anak sekelas.
Bahkan sekampuz.Udah banyak cewek yang kena batunya, terpaksa tarik mundur
tangan yang terlanjur terulur, soalnya doi santai saja merapatkan tangan di
depan dada, kayak orang mau semedi. Kontan bikin orang jadi confuse, hang kayak
komputer butut generasi pertama. Thinking hard. Bikin tengsin abiz para
cewek-cewek yang kepedean.
Tapi ya, namanya Rifky, bawaannya senyum aja
lagi. So innocent! “Kita
kan
bukan mahram.” katanya.
Kata orang doi jadi begitu gara-gara doi tuh
ikhwan. Nggak ada yang tahu apa maksudnya ikhwan itu. Mungkin sejenis bakwan
atau tekwan yang suka lewat malam-malam di depan rumah. Anak-anak pas mendengar
istilah itu langsung rame-rame menyerbu Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semua
pada sibuk mencari arti kata ikh. Mereka fikir ikhwan itu barang kali berasal
dari kata dasar ikh- ditambah akhiran -wan. Seperti kata warta-wan, karya-wan,
rupa-wan dan sebagainya. Tapi, ya sampai lecek tuh kamus dibolak-balik, nggak
bakal ketemu juga. Ya ealah…masa ya ea
dunk? Samson aja dan Delilah, masa dan deli dunk…hehehe…182x
Pernah ada cewek yang nekat nanya langsung sama Rifky,
“Ikhwan itu apa sih, kie?”. Yang ditanya seperti biasanya, keep smile dan enteng saja menjawab, “Tanya aja sama
akhwat.”
Iihh…, dasar Rifky, bukannya ngejelasin malah
nambah istilah baru. Pusiiiing….!
***
Pagi itu kuliah belum mulai. Dosennya belum
datang. Anak-anak memanfaatkan waktu itu untuk membaca.
Ada
pula yang bertukar pikiran dengan teman
alias ngobrol.
Ada
juga yang cekikikan ngerumpi. Tapi semua kesibukan itu tiba-tiba terhenti
ketika seseorang berteriak di depan kelas.
“Woii…! Woii..! Perhatian… perhatian!
Ada
kabar heboh!” dany
membuka kedua telapak tangannya di depan mulut, membentuk corong mirip
megaphone. “Rifky hari ini potong rambut! Pangkas habis alias gundul pacul
kempelengan!!!”
“Haa???” orang-orang ternganga. “Gu-ndul?”
“ Ya Iyalah, masa’ ya iya dunk?? Mulan aja mulan jameelah,
masa’ mulan jamidunk???. Kalau tidak percaya, lihat aja tuh di bawah! Dia lagi
jalan ke sini!”
Tiba-tiba seisi kelas mendekat ke jendela. Semua
berebutan ingin melihat ke luar. Mereka terheran-heran melihat bola licin
bergerak-gerak, berkilau-kilau di terpa cahaya matahari di bawah
sana
. Alamaak! Itu kepala Rifky?!
Sumpeh loe???
***
Berita kegundulan Rifky dengan cepat menyebar ke
segala penjuru mata angin. Biang-biang gosip bergembira ria mendapatkan topik
hangat yang sangat menarik untuk di rumpiin. Banyak yang menyesalkan mengapa Rifky
mencukur habis rambutnya yang kWeren itu. Padahal rambutnya bagus sekali.
Dengan bernampilan gundul seperti itu, tentu saja seakan-akan ada yang hilang
dari Rifky. Rifky bukan yang dulu lagi. Ia sekarang kelihatan lebih CupLiz
alias Cupu abiez.
“Gue nggak habis fikir deh, kenapa ya Rifky
mencukur rambutnya?” Villa menggigit roti keringnya. Mereka ber-4, Villa,
Chicha, Aura, Raya, siang itu nongkrong di kantin. Dany yang tadinya duduk agak
jauh dari mereka pun segera bergabung dengan harapan akan di traktir makan
“Ya, gue juga. Padahal dulu rambutnya baguz
banget. Rifky keliatan keren biarpun sebenarnya dia tuh style-nya g keren
banget, celana kain, baju kemejanya bapak-bapak, jaket orang kerja, pake
janggut lagi, biarpun g banyak, hehehe… ” Chicha menimpali. Cewek itu kemudian
menyedot teh botol di depanya. Pipinya menggembung.
“Wah..elo Cha,,ternyata diem-diem juga suka
merhati’in Rifky ya…ampe tau jenggotnya doi segala, hehe..” templak Villa.
“Ih..Villa apaan sih? Rese’ tau nggak!!” Sergah
Chicha dengan cemberut.
“Ya elah…baru juga gitu, udah marah..iye..iye
..juzt kidd guyz…maafin gue ya…” kata Villa dengan suara memelaz.
“Ya udah…gue maafin, tapi lain kali ulangi lagi
ya…ckckck”, Chicha cekikikan melihat ekspresi sobatnya yang bingung, padahal
Chicha Cuma acting.
“Kalau gue sih, nggak heran-heran amat. Ya
iyalah..amatnya aja nggak heran. Soalnya sebelum potong rambut kemarin, Rifky
sempat kecewa gara-gara gue tolak cintanya. Jadi… mungkin dia frustasi,
begitu.” “Huuu…!!” Raya kerepotan mengelak jitakan teman-temannya.
“Gue fikir kita selamanya tetap akan jadi
penasaran, selama teka-teki penyebab Rifky jadi begitu belum terpecahkan.”
Villa kemudian menyelesaikan soft drink-nya. “Gue rasa hal ini perlu ada yang menyelidiki,
supaya kita bisa sama-sama tahu.”
“Iya, gue setuju. Soalnya gue nggak yakin Rifky
potong rambut tanpa sebab yang jelas. Jangan-jangan dia memang punya pacar di
belakang kita yang telah bikin dia frustasi.”
“Atau jangan-jangan… ini juga gara-gara dia…
apa itu namanya?” Chicha menggaruk-garuk kepalanya. Kesemua temannya melongo.
“Ikhwan!” jeritnya kemudian.
“Ya, ikhwan. Mungkin gundul itu gara-gara doi
ikhwan juga.”
“Itulah, kita perlu menyelidikinya.”
“Ya!” Villa mengangkat telunjuknya. “Biar gue aja
yang menyelidiki!”
“Jangaaan!!” semua membantah.
“Jangan elo Vil’,” lanjut Chicha . “Jelasnya
jangan cewek! Soalnya, lo tahu sendiri
kan
gimana sikap Rifky sama cewek. Nggak respect! Rencana kita pasti gagal.” Chicha
menjelaskan.
“Bener juga, ya…” Villa mengangguk-angguk.
“Jadi…”Semua saling berpandangan.
“Daaa—ny!” teriak mereka serempak.
Dany yang sedang asyik makan jadi terbatuk-batuk.
Satu biji bakso yang belum sempat ia kunyah tertelan bulat-bulat. Setelah
meneguk minuman berkali-kali Dany buru-buru protes.
“Kok gue sih? Gue
kan
nggak perlu. Lo tuh yang pada butuh!”
“Ya elah…Kita minta tolong, Dan. Please deh. Ntar
kita kasih elo imbalan. Tenang aja!”
“Imbalan…, emang gue orang suruhan apa?” Dany
tidak terima.
“Yee…bukan begitu Dan. Demi teman, berkorban
dikit dunk. Please deh, nanti kita bayar lo makan setiap hari di kantin ini,
selama satu bulan!”
“Ha? Satu bulan?” Dany mendelik. “ Mau! Mau!…”
***
Dan… Dany pun beraksi. Setelah mereka bubar hari
itu, Ia langsung memulai menjalankan aksi penyelidikannya. Langkah pertama yang
diambil, ya.. tentu saja mulai mendekati Rifky.
Genk
” ijo lumut” melepasnya dengan perasaan
was-was. Ceileh…, kayak melepas pejuang yg hendak pergi perang saja.
Swit..swit..
Hari-hari penyelidikan Dany pun berlalu. Setiap
hari, sesuai janji mereka, Villa dan teman-temannya terpaksa membandari Dany
untuk makan di kantin. Dany kelihatan menikmati sekali tugas
intelijennya. “Sering-sering aja gue disuruh begini, ya.” Katanya sambil
mengunyah Bakso.
Villa CeEz cemberut. “Elo jangan mentang-mentang
dibayari makan, ntar malah lo ulur-ulur terus ngasih tau kami.”
“Awas lo kalau sampai ngerjain kami. Gue tonjok baru
tau rasa lu!” Raya memamerkan tinju atlet beladirinya.
“Oke, oke fren. Pecaya deh ama Dany yang jenius
ini. Nggak bakal kecewa deh pokoknya, secara Dany gitu lho!!!” Dany pun
meneruskan makan dengan lahap. Villa cs saling berpandangan. Khawatir. Wah
parah ne anak.
“Kita kasih lo waktu satu minggu Dan, untuk
melaksanakan tugas lo.”
“Ha?? Satu minggu?” Dany terbelalak. “
Kan
janjinya sebulan?”
“Sebulan itu kita bayar elo makan. Satu minggu
waktu penyelidikan. Kalau berhasil kontrak dilanjutkan, kalau nggak…, sori
banget ya, kita nggak bisa!” Chicha mencibir.
“Jahat lo pade!” Dany mendelik.
“Terserah. Wahatever lah pokoknya, We don’t care, daripada kami bunting,
bangkrut! Gumam Raya dengan gagah.
***
Hari ini genap sudah satu minggu sudah
penyelidikan Dany
“Sudah saatnya Dany memberikan hasil
penyelidikannya.” Ingat Raya kepada gank-nya.
“Yo’a guyz!, ntar sore kita ke rumahnya.” Villa
ber-ide. Memang hari itu hari minggu sehingga mereka tidak bisa ketemu Dany di
kampus.
“Keey sist, gue sepokat!”ucap sisanya.
“Yupz, gue setuju.”
“Cucok bo! Go go go!” biar katro’ teteup letz
go..(lho..koq jadi nyambung ke Tarix jaBrix ya?)
***
Dan sore itu mereka pun bersama-sama pergi ke
rumah Dany. Setelah bolak-balik nanya sana-sini akhirnya mereka pun berhasil
menemukan rumah Dany yang cukup tersembunyi itu. Villa sempat ngedumel nggak
jelas karena mobilnya sempat menyerempet pagar rumah penduduk, karena
jalan yang sempit. “Ngapain Dany milih rumah di tempat pedalaman gang ginian?”
omelnya.
Sampai di rumah Dany mereka ber-4 segera mengetuk
pintu.Villa, Chicha, Raya dan Aura semuanya terbelalak melihat siapa yang
membukakan pintu untuk mereka. Seseorang dengan wajah super culun berdiri di
depan pintu. Dany! Dia… gundul! Wah..saraf ne anak.
“elo kenapa, Dan?? sakit jiwa ya?wah parah lo
kalo gak segera di bawa pada yang berwajib”(emangnya buronan?)tanya Raya seakan
tak percaya dengan pemandangan di depannya.
Dany kelihatan tenang-tenang saja. “Masuk!”
katanya mempersilahkan.
“Tunggu bentaran ya, gue ambilkan minum. Sorry di
rumah ini gak ada pembokat, jadi mesti ambil sendiri.”
Sambil bernyanyi-nyanyi Dany melenggang ke
belakang. “Prek keprek keprek…! Pre keprek keprek…!”
Villa cs tak luput mengiring langkahnya dengan
tatapan khawatir. Jangan-jangan….
“Ya ampun, Dany. Lo tahu nggak, elo tuh
bener-bener nggak enak dilihat gundul begitu.
Ada
rambut aja lo jelek, apalagi gundul?”
Chicha langsung menyerbu ketika Dany sudah datang dengan minuman di tangannya.
Dany tetap cuek. “Prek keprek keprek…! Pre keprek
keprek…!”
“Mana janji elo kemaren, ini sudah seminggu lho.
Sudah saatnya elo kasih tahu kami hasil penyelidikan elo terhadap Rifky.”
Buru
Villa.
Dany mengangkat kepalanya. “Oke… oke! Gue akan
jelasin ke elo-elo semuanya (yah..pemborosan kata lagi, udah elo, pake semuanya
lagi). Gini Cuy..tapi Sebelumnya gue mohon maaf jika apa yang gue sampaikan
nanti sedikit mengecewakan kalian.”
Dany batuk-batuk sedikit sebelum melanjutkan
pembicaraannya sementara Villa cs menunggu keterangan Dany dengan penuh
was-was.
“Begini, asal kalian tahu ya, gue cukur rambut
jadi gundul begini karena gue ingin seperti Rifky.”
“Idiihh, nggak mirip tau..! Tetap aja lo jauh
lebih jelek!” Villa memotong.
Sementara Aura dari tadi Cuma senyum-senyum
sendiri melihat tingkah teman-temannya.
“Sebentar, gue belum selesai. Maksud gue bukan
meniru
gaya
fisiknya. Gue cukur rambut murni dengan niat untuk mengurangi kemungkinan
cewek-cewek naksir gue.”
“Haaa??” ke-4 cewek di depan Dany sama-sama
melotot. Dan Aura sepertinya sudah bisa menangkap bayangan ending dari cerita
dany.
Emangnya ada apaan sih Dan??kok segitu PD-nya ? yang
bakalan naksir lo juga sapa? Ada-ada aja lo Dan! Chicha berucap ketus.
Santai friend, minum dulu gih…baru gw jelasin
kenapa gue gundul begini secara lebih terperinci!
Emangnya Rifky yang mempengaruhi elo buat
mencukur habis rambut jelek lo, maksudnya biar lo tambah jelek? Terus nggak
bakal ada yang kesambet setan sehingga naksir elo, gitu? Tanya Chicha sewot.
“Nggak gitu-gitu juga kale’…makanya dengerin gue
dulu, jangan di cut-cut dulu pembicaraan gue..Ok?” timpal Dany dengan mimic
seriuz.
“Ya..Udah…buruan jelazin apa, mengapa dan kenapa,
apa hubungannya elo sama Rifky ampe segitu pengennya jelek, mengapa Rifky
menggundul rambutnya, dan kenapa Rifky cool banget ma cewek, atau doi nggak
punya nafsu ma cewek alias mati rasa! Jawab Raya dengan lantang bak panglima
perang di antara genknya,
“Ok..Ok, Rifky itu bukannya mati rasa sama lawan
jeniz, kemaren gue nanya-nanya ke dia, katanya dia pengennya langsung nikah aja
ntar, nggak mau pake acara pacar-pacaran segala. Karena kata dia sih, pacaran
itu haram buat orang islam. Ya. karena alasan itulah Rifky mencukur rambutnya.
Demikian juga gue. Tapi Rifky nggak ada nyuruh atawa maksa gw buat ngebotakin
kepala gw juga kok, tapi gw yang mau sendiri, selama gw dekat sama Rifky
gara-gara misi elo-elo pade, gw jadi ngerasa adem banget bareng tuh anak..
Idih..jangan bilang kalo elo malahan homo, naksir
Rifky ya Dan! Semprot Raya.
Ya enggak lah..masa’ ya enggaK DUNK??apa-apaan
sih, homo? Itu
kan
jelas di laknat dalam agama, pada hari kiamat kelak, Allah nggak akan mau
menoleh pada orang-orang yang menyukai sesame jenis. Gue adem bareng dia
maksudnya, tiep ketemu atau gue nelpon dia pasti dapat siraman rohani. Apalagi
Rifky itu baek banget, tiap gue kerumahnya pasti banyak makanan yang di sediain
khusus buat gue.
Halah..itu emang hobby elo, kerumah temen Cuma
buat makan-makan. Ucap Raya dengan santainya dan di sambut ketawa ramai
anak-anak yang lain.
Dany Cuma cengengesan di bilang seperti itu,
abisnya emank bener sih…
Eh..tumben lo Dan, nggak ngejitak orang yang
semena-mena ngatain elo? Aura yang sedari tadi Cuma menjadi pendengar yang baik
mulai angkat bicara
Ehm…malez gue ngebalez, ntar malah nangis lagi,
lagian, gue udah wudlu, jadi g boleh kesentuh yang bukan muhrim.
Wuih..
gaya
lo Dan, orang ini baru jam setengah 3, wudlu buat apaan? Tanya Chicha
keheranan.
Ya…
kan
gue ikutin Rifky membiasakan diri selalu bersih dengan wudlu, siapa tau aja gue
meninggal dalam sebelom waktunya sholat.
Kan
lumayan, kalo kita meninggal dalam keadaan wudlu
kan
ntar nggak di hisab matinya. Papar dany
dengan berapi-api.
Ok…ok…udah ceramahnya?Terus? Kenapa elo sama
Rifky memperjelek diri dengan menggundul rambut? Tanya Villa dengan wajah
penasaran.
Kita nggak mau cewek-cewek ngejar-ngejar kita,
naksir sama kita, Kita nggak ingin
menempati tempat di hati cewek-cewek, di mana tempat itu seharusnya Allah-lah
yang menempatinya. Cewek-cewek semestinya lebih baik memikirkan pelajaran
daripada memikirkan kite-kite. yUppi nggak?”
Ketiga cewek itu saling berpandangan. Sedangkan
Aura tetap tenang.
“Dan elo-elo tahu nggak, Rifky nggak mau salaman
selama ini, itu karena dia mau mengikuti sunnah Rasul. Rasulullah nggak pernah
menjabat tangan wanita yang bukan mahramnya. “Rifky kalau bicara sama cewek
selalu menunduk, itu namanya gadhul bashar alias menjaga pandangan. Setan bisa
saja masuk lewat pandangan kita. Agar tidak tergoda sama cewek-cewek cantik,
kita harus menundukkan sebagian pandangan kita.”
“Dan gue sekarang udah ninggalin musik-musik
Jahily yang gue nikmatin selama ini. Yang Gothick, emo, apalagi music punk,
nggak banget deh pokoknya mah sekarang. Nggak ada faedahnya. Mending dengar
nasyid, selain mengandung hikmah, isyaAllah berpahala! Lagu yang gue nyanyiin
ini adalah salah satu contoh lagu nasyid. Lagu ini judulnya membaca,
penyanyinya grup nasyid “Snada”. Gue baru dapat pinjaman kasetnya dari Rifky. Kalau elo-elo mau, Rifky
punya banyak. Pasti dia mau kasih pinjam kalian. Prek keprek keprek…! prek
keprek keprek…!” Dany bernyanyi lagi.
“Lagu ini sebenarnya panjang dan nggak cuma prek
keprek keprek dUank. Tapi yang gue hafal emang baru itu. Jadi sementara waktu
itu aja yang gue nyanyiin. Insya Allah maksudnya sampai. Nggak apa-apa, toh?
Prek keprek-keprek. Prek keprek keprek.” Dany bernyanyi lagi.
Chicha, Raya, dan Villa mengerutkan alis mereka
pertanda ketidak mengertian terhadap apa yang barusan di omongkan oleh Dany.
Aura masih nampak tenang.
“Kalian bingung ya? Nggak pa-pa deh, silahkan
berbingung ria dulu. Nanti kalau mau lebih jelas silahkan tanya ama ustad-ustadzah,
ya? Prek ke prek keprek..! Prek keprek keprek…!”
Oiya.. Rifky juga gak mau pacaran dengan alasan, itu nggak ada dalam aturan Islam.
Itu haram hukumnya”karena pacaran itu budaya jahiliyah, yang mendekati
perzinaan, sedangkan di dalam surah Al-Israa ayat 32 di katakana”Janganlah kamu mendekati zina” mendekati
saja gak boleh apalagi sampai melakukan, bukankah orang pacaran itu
aktivitasnya selalu berkhalwat alias berdua-duaan dengan yang bukan muhrim?
Nah..kalo udah kayak gitu yang jadi orang ke-3 siapa dUnk?? Papar Dany panjang
lebar bak da’i kondang saja.
Yang jadi orang ke-3? Aura lalu menjawab, tentu
saja setan.. teman-teman! Setan itu musuh yang nyata bagi manusia, dia selalu
berusaha membuat manusia sejauh-jauhnya dari Allah dengan tujuan agar dia tidak
sendirian di siksa di Neraka yang sangat panas dan pedih siksanya itu nantinya.
Naudzubillahimindzalik..dan sudah 2 bulan terakhir gue berfikir dan berdoa agar
sanggup melaksanakannya, gue memutuskan besok akan berjilbab, menutup aurat
secara syar’i.itulah keputusan gue, terserah kalian mau keluarin gue dari
genk
kalian, it’s Ok, no
problem…gue terima dengan hati yang lapang, tulus dan ikhlas.
Ke-3 temannya saling berpandangan, dan tercenung
sejenak. Dan tiba-tiba Aura menangkap isyarat akan terjadi hujan di kala tidak
ada mendung sama sekali. Villa, Chicha, Raya menangis terharu sembari menyesali
segala perbuatan mereka, selama ini apa yang mereka dapatkan dari kesenangan
dunia, dari jalangnya kota metropolitan hingga ramahnya kota tepian, suatu
hijrah yang luar biasa di berikan Allah pada mereka agar mereka bisa
memperbaharui akhlak, berbenah diri, tapi nyatanya balasan apa yang mereka
berikan pada Allah?? Dengan bersikap angkuh, sombong, dan jauh dari syariat
keislaman…
“Gue mau bertobat juga Dan, gue mau berubah
menjadi lebih baik,masih adakah jalan maaf dari Allah untuk kami? Sekarang gak
ada lagi istialhnya
genk
ijo lumut, ijo tua, ijo karatan kek, tapi diantara kita harus ikut majlis
ta’lim yang di adakan kampuz agar kita bisa tau lebih banyak lagi tentang
agama. Kita jangan suka bolos-bolos lagi kalo ada pengajian di kampus. Ucap Chicha
di sela isak tangisnya dan di sambut perkataan serupa oleh Raya dan Villa.
Yah..tentu saja teman-teman, Allah itu Maha
pemaaf lagi Maha pengampun, jawab Aura sambil memeluk ke-3 temannya kecuali
Dany, sudah 1 bulan terakhir ini Aura sudah menjaga agar tidak bersentuhan
dengan yang bukan muhrim.
Gue besok juga mau berjilbab, kata Chicha.
Gue juga! Sambut Raya dan Villa bersamaan.
Alhamdulillah, kalo gitu nanti kita pulang dari
sini mampir dulu yuk nyari kerudung,
kan
kalo gak sanggup pakai jilbab langsung boleh kerudung, asal nantinya kita
berniat akan memakainya lebih secara syar’i, dengan jilbab lebar dan baju
longgar. Biar aja cupu’jelek, gak keren tapi itu adalah pakaian yang di sukai
Allah.ujar Aura menegaskan.
Iya..iya..gue juga mau nyari baju gamis sekalian,
Kata Villa.
Yuk..sekarang, ajaknya.
Eh..eh…mau kemana ? gue belum selesai menjelaskan
hal-hal tentang Rifky, Hadang Dany saat ke-4 temannya hendak melangkahkan kaki
keluar.
Gak perlu, maksih banyak deh ya…sampaikan aja
ucapan terima kasih kami untuk nya, karena gara-gara gundulnya itu kami sadar,
yah..tentunya dengan izin Allah juga lah, yuuk pren…cabut…ajak Villa,
Assalamualaikum…
Dany melongo melepas kepergian 4 gadis cantik nan
manis itu seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi pada mereka. Apa iya
mereka bertobat??
Maybe sajahlah…huznudzon bro!

http://fhebiecute.blog.friendster.com/2008/02/cerpen-ikhwan-idaman-sejuta-akhawat/

Tidak ada komentar: