Mencerna apa yang dimakan, menyaring menjadikannya nutrisi, nutrisi kehidupan^^v
Rabu, 30 Juni 2010
" JERITAN STAFF "
Setitik noda di jalan dakwah
Akan membuat jalan ini tidak berkah
Setitik ghibah diantara ikhwah
Berakibat fatal dalam berjuang
Ada kalanya aku tak rela
Ada kalanya aku tak ikhlas
Ada kalanya aku menjadi lemah
Hingga kefuturan ini meraja lela
Apakah kau juga merasakan?
Apakah kau mampu mengatakan?
Ataukah hanya akan kau pendam sendiri?
Hingga bom waktu itu akan meledak nanti!!!
Apakah kamu tega?
Apakah kamu ikhlas?
Ketika satu per satu dari kami mundur
Ketika satu per satu dari kamu jenuh
Kau hanya tertawa terbahak-bahak
Kau hanya mampu memicingkan muka
Hingga suatu saat nanti kamu akan sadar
Bahwa kamu tak mampu sendiri!!!
Kau fikir kamu sudah te-oo-pe-be-ge-te
Kau fikir kamu sudah benar sendiri
Tak ada yang sempurna di dunia ini
Sempurna hanya milik Nya!!!
Wahai yang merasa dirinya penyeru
Bukalah hati kalian!
Bukalah mata kalian!
Tengoklah disekeliling kalian!
Sudah rapikah barisanmu?
Sudah teraturkah jalan tempuhmu?
Sudah terorganisirkah organisasimu?
Sudah mengenai sasarankah yang kau lakukan selama ini?
Wahai mas’ul A, B, C
Turunkan jari telunjukmu!
Jangan hanya memerintah saja!
Langkahkan kakimu kalau kamu memang berani!
Majulah ke bargala depan, disana kau akan temui medan yang asli!
Wahai yang merasa dirinya kuat
Sudahkah kalian melihat saudara-saudara kalian?
Sudahkah kalian menyemangati mereka?
Menjaga mereka dengan hati, bukan dengan fisik saja
Lihatlah mereka!
Yang kini hanya mebicarakan cinta
Yang kini hanya mengobralkan kata
Yang kini hanya menggombalkan janji
Sebenarnya . . . .
Dakwah butuh apa?
Siapa yang butuh dakwah?
Aku?
Kamu?
Atau hanya orang-orang yang duduk di parlemen?
Kalian dimana hoyyyy
Jangan bersembunyi di balik jaket saja!
Ayo bergerak!!!
Insya Alloh jika kita MAU pasti kitaMAMPU, dan jika kita bersama kita pasti BISA
Yakinlah. . . jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu . . .TQS. Muhammad.7.
::: teruntuk ikhwah SKI PGSD, afwan jika tidak berkenan, semoga ini bisa menjadi sedikit renungan untuk kita. Teruntuk PHT 2010 keep fight, semoga “ JERITAN STAFF ” ini membangun dan memotivasi kit a untuk meningkatakn, mempererat serta menjaga ukhuwah ini :::
Afwan, afwan, afwan.
Ngapunten sanget geh.
d^^b
30062010
Pengangguran Haroki
Ada beragam penyakit tarbawi yang sangat berbahaya, jika ia tersebar dalam barisan dakwah, dan mendapatkan tempat dalam jiwa personelnya, maka pasti yang terjadi adalah keterpurukan, keguguran, menarik diri dan meninggalkan kancah dakwah secara diam-diam, kemudian kebangkrutan dalam arti yang luas dan menyeluruh
Di antara penyakit tersebut dan utamanya adalah al-bithalah ad-da’awiyah (pengangguran da’awi) atau al-kasal al-haraki (kemalasan haraki) atau futur, al-faragh (tidak ada pekerjaan), al-qu’ud ‘anil ‘amal (berpangku tangan),at-taqa’us ‘an ada’ al-wajib (tidak menunaikan kewajiban), at-tanashshul minal qiyam bil maham ad-da’awiyah(tidak menjalankan tugas-tugas da’wah) yang sangat beragam, istimra’ halat ar-rahah (terbiasa menikmati suasana santai), at-taharrur min tahammul at-tabi’ah wal mas-uliyyah (berlepas diri dari upaya memikul beban dan tanggung jawab).
Semua tadi merupakan gejala satu penyakit yang jika menimpa para aktivis di medan dakwah dan harakah, niscaya menimpa pada posisi yang mematikan, kecuali jika segera mendapatkan kebangkitan hati, atau mengambil ibrah dari suatu mau’izhah, atau mengambil manfaat dari suatu nasihat, dan tentunya, sebelum, saat dan setelah itu ia mendapatkan rahmat, kebersamaan dan taufiq Allah SWT.
Berdasarkan pengalaman dan mu’ayasyah (interaksi) tampak bahwa ada sejumlah faktor yang memberi andil bagi terjadinya penyakit ini, utamanya adalah:
- Menurunnya tingkat keikhlasan dan masuknya niat yang tidak baik.
- Ada masalah pada unsur-unsur pemahaman
- Tidak mengetahui jati diri dakwah dan harakah
- Merespon berbagai godaan dunia dan mengejar kemilauannya yang palsu
- Melupakan ghayah, atau inhiraf dan lalai darinya
- Putus asa, frustasi dan memprediksi keburukan
- Mengambang dan target yang tidak jelas
- Tidak interaktif dengan proses tarbawi
- Menghilangnya akhlaq yang menjadi tuntutan marhalah, seperti: tsabat, sabar, tsiqah, tajarrud, tadh-hiyah dan lainnya.
- Melemahnya rasa tanggung jawab
- Merasa panjang perjalanan dakwah yang mesti ditempuh
- Menghilangnya semangat dan padamnya bara keinginan untuk beramal
- Rancunya jenjang prioritas, kalaupun masih ada, dakwah ditempatkan pada posisi prioritas paling akhir
- Berkaratnya sisi ruhani, tarbawi dan imani serta rusaknya komitmen
- Buntunya selera beramal serta tidak merasakan kelezatan mengerahkan jerih payah fi sabilillah
- Hilangnya citarasa berlelah dan bersungguh-sungguh beramal di berbagai medan dakwah
- Kehilangan rasa ber-intima’ kepada dakwah dan harakah dan semakin kurusnya unsur-unsur wala’ kepadanya.
- Tertutupnya bentuk izzah kepada manhaj dakwah dan dinginnya ghirah terhadapnya
- Melemahnya immunitas fikriyah, imaniyah dan tarbawiyah
Semua faktor, sebab ini mendorong seseorang untuk qu’ud (berpangku tangan), menarik diri, menjauh dari lapangan amal dan membikin-bikin alas an untuknya. Karenanya, seseorang yang seperti ini akan menjadi beban berat dakwah dan harakah. Akibat berikutnya, dakwah semakin merintih karena memikul bebannya dan menyeretnya, padahal seharusnya, orang itulah yang semestinya memikul dakwah serta membawanya kepada cakrawala masa depan yang luas
Jika penyakit pengangguran da’awi dan haraki menyebar, akan muncullah ribuan perilaku-perilaku rendah, baik dalam skala perseorangan maupun jama’i, sebab, “barisan yang didalamnya tersebar pengangguran, maka akan banyaknya kerusuhan” dan “rumah yang kosong, akan banyak kebisingan.”
Maka hendaklah para pembawa panji dakwah dan harakah tidak berhenti di tengah jalan. Jangan pula semangatnya mendingin dan efektivitasnya padam setiap kali berhembus angin keputusasaan. Jangan pula harakahnya lumpuh, jalannya terhenti dan arahnya berubah saat bertiup badai fitnah, sebab mereka mengetahui bahwa, “Sifat mulia terkait dengan hal-hal yang tidak disukai, dan kebahagiaan tidak dapat dicapai kecuali melalui jembatan kesulitan, karenanya, tidak mengantarkan untuk mencapainya kecuali menggunakan kapal keseriusan dan kesungguhan.”
Tidak ada kegiatan bagi pasukan infantry adalah ghaflah. Di antara penghancur tekad adalah mimpi yang terlalu jauh dan senang bersantai-santai. Angan-angan hendaklah diiringi amal, jika tidak, ia hanyalah sekedar mimpi yang terpulang kepada pemiliknya. Suatu hari Alhasan al-bashri melihat seorang pemuda yang bermain-main dengan batu kecil sambil berdoa, “Ya Allah, nikahkan aku dengan bidadari”, maka Al-Hasan berkata, “Anda adalah pelamar yang paling buruk, melamar bidadari dengan modal main-main batu kecil!”
Begitu juga dengan kita, tidak mungkin kita melamar cinta kasih tamkin, taghyir dan ishlah sementara kita bermain-main dengan sesuatu yang lebih rendah dari batu kecil, sementara itu kita adalah para penganggur, bermalas-malasan, dan cukup menjadi penonton, sebab, seorang pelamar mestilah membawa mahar, dan“siapa yang meminang wanita cantik, maka ia tidak mempedulikan mahalnya mahar.” Dan sebagaimana dinyatakan oleh imam Al-Banna rahimahullah:
“Saya dapat membayangkan seorang mujahid adalah seseorang yang menyiapkan segala yang diperlukannya, membawa yang diperlukannya, niat jihad telah memenuhi seluruh jiwa dan hatinya, selalu dipikirkan, memberi perhatian besar, selalu dalam posisi siap, jika diundang memenuhi, jika dipanggil menyambut, paginya, petangnya, pembicaraannya, omongannya, kesungguhannya dan main-mainnya tidak melampaui medan yang ia telah persiapkan dirinya untuknya, dan ia tidak mengambil selain fungsi yang sesuai dengan kehidupan dan kehendaknya. Spirit berjihad fi sabilillah dapat dibaca dari garis-garis wajahnya, tampak dalam kilatan sinar matanya, dan terdengar dari celetukan lisannya sesuatu yang menggambarkan betapa besar gelora yang ada dalam hatinya, gelora yang selalu ada, menjadi duka hatinya yang terpendam. Juga terbaca dari jiwanya yang bertekad membaja, semangat tinggi dan cita-cita yang jauh. Itulah sosok mujahid, secara personal maupun bangsa. Engkau dapat melihatnya secara jelas pada suatu bangsa yang menyiapkan dirinya untuk berjihad tampak pada forum-forumnya dan klub-klubnya, tampak di pasar dan di jalan, terasa di sekolah, di rumah, terlihat pada generasi muda dan tua, lelaki dan wanita, sehingga anda membayangkan bahwa semua tempat merupakan medan, dan setiap gerakan adalah jihad.
Saya dapat membayangkan hal ini karena jihad merupakan buah dari pemahaman yang melahirkan perasaan, menghilangkan ghaflah, perasaan membangkitkan perhatian dan kebangkitan, dan perhatian berdampak kepada jihad dan amal. Dan masing-masing mempunyai dampak dan penampilan
Adapun mujahid yang tidur sekenyangnya, makan sepuasnya, tertawa sekerasnya dan menghabiskan waktu untuk bermain-main, maka bagaimana mungkin termasuk yang beruntung atau terhitung dalam barisan mujahidin?!”
Umat yang berpandangan bahwa perannya dalam berjihad hanyalah kosa kata yang diucapkan, atau makalah yang ditulis, lalu jika hati mereka diperiksa ternyata kosong, saat diuji perhatiannya melompong, tenggelam dalam ghaflah dan tidur yang molor, maka tempat, forum dan klub mereka tidak ditemui selain hal-hal tidak berguna, ketidakseriusan, main-main, hiburan dan menghabiskan waktu tanpa guna. Seluruh perhatian perseorangannya hanyalah kesenangan yang fana, kelezatan semu, bersantai-santai dan bersenang-senang, maka umat yang seperti ini lebih dekat kepada main-main daripada serius dan bahkan tidak mengenal keseriusan sama sekali.
Jadi, pengangguran adalah jalan kebangkrutan, sementara kepeloporan, kepemimpinan dan ketokohan tidak dapat diraih kecuali dengan keseriusan dan kesungguhan dan tidak dapat dicapai kecuali dengan segudang pengorbanan. Hal ini terbukti secara praktis sepanjang sejarah dan seorang aktivis dakwah dan harakah semestinya merupakan bagian dari mata rantai emas para nabi, rasul, sahabat, tabiin, ulama dan dai aktivis, karenanya, ia tidak akan mendapatkan kehormatan sebagai anggota dan diberi kartu keanggotaan kecuali jika ia telah membayar. Dan Ibnu Qayyim lebih berterus terang daripada saya, sebab ia memandang seseorang yang mengklaim menjadi bagian dari mata rantai mulia ini tanpa memberi bukti sebagai bentuk kebancian tekad. Beliau berkata:
“Wahai seseorang yang bertekad banci, di manakah kamu berada? Sementara jalan yang akan kamu tempuh adalah jalan di mana nabi Adam telah capek, nabi Nuh telah kehabisan suara, nabi Ibrahim telah dilemparkan ke dalam api, nabi Ismail telah digeletakkan untuk disembelih, nabi Yusuf telah dijual murah dan mendekam beberapa tahun dalam penjara, nabi Zakariya telah digergaji, nabi Yahya telah disembelih, nabi Ayyub telah menderita, nabi Daud telah melebihi kadar dalam menangis, nabi Isa telah berjalan sendirian dan nabi kita Muhammad SAW telah bergelut dengan berbagai kemiskinan dan berbagai rasa sakit, sedangkan engkau berbangga dengan hal-hal tidak berguna dan main-main??!!” (Terjemahan Artikel Jamal Zawari Ahmad, Sumber: http://www.islameiat.com/main/?c=54&a=3954)
Bila Aktivis Dakwah Jatuh Cinta
Hudzaifah.org – Di mana aja, kapan aja, dan siapa aja dijamin nggak akan bisa lolos dari serangan virus yang satu ini. Bukan DBD, Flu Bu-rung, atau Worm. Tapi virus yang kekuatannya bisa bikin sang pejuang mati-matian ngapalin lagu melankolis First Love-nya Nika Costa atau Shoulder to Cry On-nya Tommy Page. Meski nilai bahasa Inggris di raport-nya delapan ngakak alias 3! Pede banget kan?
Yup. Virus yang dikenal dengan julukan virus merah jambu (VMJ) pembangkit rasa cinta ini kagak ada matinya. Malah mungkin kita berharap nggak mati-mati. Coz, hidup kita bakal terasa garing bin monoton tanpa kehadiran cinta. Baik cinta kepada yang Maha Pencipta maupun kepada lawan jenis. Ali bin Abdah berkata, tak mungkin seseorang menghindar dari cinta, kecuali orang yang kasar perangainya, kurang waras, atau tidak mempunyai gairah. Maka berbahagialah orang-orang yang masih bisa mencintai dan dicintai. Ciee .Aa Gym banget neh!
Bener sobat, nggak lengkap rasanya jadi manusia kalo kita nggak bisa mencintai dan dicintai. Karena ini fitrah. Jadi wajar aja kalo virus ini merajalela mencari mangsa di setiap kesempatan. Maka di kalangan selebritis dikenal istilah cilok alias cinta lokasi. Sebutan untuk pasangan seleb yang terlibat jalinan asmara karena sering ketemu di lokasi syuting.
Ssttt .jangan bilang-bilang ya. Ternyata di kalangan aktivis dakwah juga ada cilok lho. Hah?! Masa sih? Beneran. Cuma di kalangan jilbaber en jenggot simpatik ini, cilok berubah menjadi CBSA. Mentang-mentang mayoritas pelajar. Do you know CBSA? Ini nih: Cinta Bersemi Saat Aktif. (ehm..ehm..KLBK euy!) Tapi jangan salah, meski Cilok dan CBSA sama-sama mengandung unsur cinta, tapi keduanya tetep beda. Kalo CBSA, lebih terjaga dari kontaminasi. Sementara cilok lebih kepada cinta yang ternodai. Ups!
So, kalo kamu pengen tahu lebih banyak tentang CBSA, kamu bisa tanya guru SD masing-masing. Tapi, kalo penasaran ama CBSA, kamu dah bener kalo baca Studia kali ini. Yuuuuk!
ROMANTIKA AKTIVIS DAKWAH
Sobat muda muslim, kalo mengamati pergaulan para aktivis dakwah mungkin ada beberapa pertanyaan yang mampir di benak kita. Apalagi keseharian mereka yang gaul ama sesamanya. Cewek ama cewek. Cowok ama cowok. Kesannya antilawan jenis banget. Apa mereka steril dari rasa cinta? Apa yang ada dalam benak mereka cuma dakwah doang? Apa menjadi aktivis dakwah kudu punya antivirus untuk menghadang VMJ? Apa-apanya dong eh, kok jadi lagu sih?
Nggak usah dibikin pusing, sampe nyanyiin lagu Nek Titik Puspa gitu. Para aktivis dakwah itu sama aja kayak kita. Sejenis manusia yang punya rasa cinta. Cuma bedanya, mereka nggak show of forces untuk urusan ini. Apalagi sampe deklarasi segala di acara reality show Katakan Cinta atau Playboy Kabel. Nggak lah yauw. Mereka punya prinsip yang bagi sebagian orang terdengar aneh dalam hal pengungkapan rasa cinta. Anti-pacaran en nggak phobi ama nikah dini. Catet ya!
Nah, masalahnya, kita sering bertanya-tanya, gimana mungkin bisa terjalin rasa cinta di antara mereka kalo mereka sendiri anti-gaul bebas. Bukankah gaul bebas itu terbukti menjadi media subur untuk memupuk rasa cinta kepada lawan jenis? Eit, jangan salah. Nggak gaul bebas bukan berarti nggak berinteraksi dengan lawan jenis. Emangnya penghuni dunia dakwah cuma satu jenis? Tetep, aktivitas dakwah juga mengharuskan mereka berhubungan dengan lawan jenis. Apalagi yang tergabung dalam sebuah organisasi. Kudu ada konsolidasi dakwah. Inget-inget tuh!
Sebagai aktivis dakwah, tentu konsolidasi itu mengharuskan pihak ikhwan (muslim) menjalin kerjasama dengan para anggota diva alias divisi akhwat (muslimah). Saling tukar informasi. Rapat bulanan untuk evaluasi kinerja dakwah sekaligus planning untuk masa mendatang. Sampe tergabung dalam kepanitiaan acara. Dan nggak mungkin kegiatan kayak di atas dilakukan tanpa adanya pertemuan. Walau mungkin rapat bisa aja pake fasilitas teleconference. Tapi itu pasti bakal menyedot banyak biaya. Bisa-bisa acaranya nggak jadi digelar gara-gara nggak ada biaya. Berabe kan?
Nah, dari seringnya pertemuan itulah bisa menyita perhatian khusus antar aktivis. Meski nggak terungkap, VMJ tengah mengamati mangsa yang hendak diburu. Satu sama lain saling menyimpan rasa kagum. Dari sinilah tumbuh perasaan simpati, empati, yang seterusnya bisa bikin jatuh hati. Walau hanya tersimpan rapi dalam diary atau menghiasi relung hati. Intinya, malu-malu tapi mau!
Proses tumbuh dan mewabahnya VMJ di kalangan aktivis, nggak jauh beda dengan cilok ala seleb. Cinta bersemi saat aktif dalam dakwah. Makanya kita nggak usah ragu bin worried untuk jadi seorang aktivis dakwah. Pergaulan mereka yang terkesan anti-lawan jenis, hanya salah satu cara buat nunjukkin kalo Islam juga punya aturan maen dalam pergaulan. Justru kita kudu bangga jadi aktivis. Karena untuk urusan jodoh, Allah bakal ngasih pasangan hidup yang qualified buat para aktivis pengemban dakwah yang istiqomah.
Firman Allah Swt:
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang (baik) pula. (QS an-Nur [21]: 26)
MENGENDALIKAN RASA CINTA
Sobat muda muslim, nggak salah kalo cinta bisa mendera siapa aja. Termasuk para aktivis dakwah. Tapi tetep kita kudu waspada ama VMJ ini. Soalnya orang bisa berubah karena kasmaran. Yang pasti nggak berubah jadi Ksatria Baja Hitam. Tapi perubahan yang lambat laun nampak dalam diri kita. Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam bukunya Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin menuliskan komentar sejumlah orang tentang pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang.
Di antaranya sebagai berikut: Cinta itu bisa menyucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, mendorong untuk berpakaian rapi, makan yang baik-baik, memelihara akhlak yang mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi yang ahli ibadah.
Nah, lho? Ternyata cinta bukan cuma Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki seperti kata Sheila On Tujuh. Tapi juga merupakan ujian sekaligus cobaan buat orang shaleh, ahli ibadah, termasuk aktivis dakwah. Kok bisa? Iya, karena cinta nggak cuma bisa mengubah penampilan aja. Dia juga bisa membelokkan niat yang udah lurus. Komitmen dakwah bisa berubah. Aktivitas dakwah yang awalnya diniatkan untuk mendapat ridho Allah bisa terkontaminasi saat VMJ meradang. Ini yang kudu diwaspadai.
Tentu kita nggak pengen dong, aktivitas dakwah kita yang mulia jadi kacau-beliau gara-gara kita terpana pesona cinta. Makanya kita kudu pandai mengendalikan rasa itu. Seperti kata dokter, mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk urusan cinta juga sama. Lebih baik kita mencegah aktivitas yang bikin VMJ meradang. Ada dua hal yang bisa kita jalanin sebagai langkah pencegahan (kayak 3M DBD aja neh!).
Pertama, dari dalam diri kita. Di sini kita kuatkan benteng pertahanan dari serangan rasa cinta yang membabi buta. Caranya, rajin puasa sunat. Rasulullah menganjurkan pemuda-pemudi untuk berpuasa sebagai satu perisai takwa. Perbanyak membaca al-Quran, shalat tahajjud, dan berdzikir kepada Allah saat godaan itu datang. Perbanyak juga doa kita kepada Allah. Minta kepada-Nya biar kita dijauhin dari perbuatan yang haram, minta juga kepada-Nya biar kita dikasih jodoh yang qualified dunia-akhirat. Mau dong?
Kedua, dari luar diri kita. Ini juga nggak kalah pentingnya. Faktor lingkungan gampang banget meluluhlantakkan pertahanan yang kita bangun. Itu sebabnya, kita kudu bisa menata lingkungan sekitar kita. Misalnya, meminimalisasi pertemuan dan komunikasi dengan lawan jenis. Walau itu untuk konsolidasi dakwah. Sorry, bukannya mo ngerecokin, cuma kita khawatir, jiwa muda kita tak kuasa meredam gejolak rasa cinta itu. Kita juga bisa gaul ama temen-teman yang bisanya nggak cuma manas-manasin doang. Tapi mampu membantu kita menjaga izzah alias harga diri. Sehingga kita bisa belajar menundukkan pandangan. Baik terhadap para macan (makhluk cantik) mau pun terhadap media syerem yang bisa memacu adrenalin kita.
Kita kudu nyadar kalo seorang aktivis dakwah sering jadi panutan dan teladan bagi orang lain. Nggak cuma Allah yang mengawasi tiap omongan ama tingkah lakunya, tapi juga umat. Gimana jadinya kalo pas ngisi pengajian begitu bersemangat bilang pacaran itu haram. Tapi, pas doi lagi kasmaran, perilakunya nggak beda ama aktivis pacaran. Apalagi pake ngeles dengan istilah pacaran islami. Idiih malu ama umat tuh! Firman Allah Swt: Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS ash-Shaf [61]: 3)
MENENTUKAN PRIORITAS
Sobat muda muslim, kalo kamu udah bisa atau minimal lagi belajar mengendalikan rasa cinta, sekarang kamu udah pantes buat belajar menentukan prioritas. Karena untuk urusan ekspresi cinta, Islam cuma mengatur dua tahap. Khitbah dan nikah. Nggak ada lagi. Masalahnya, kadang para aktivis dakwah yang mayori-tas pelajar terbentur dengan banyak hal sampe kerepotan memilih satu di antara dua pilihan itu. Kalo pun ada yang berani, lebih didominasi faktor emosi. Bisa jadi was-was sang target disamber duluan ama yang laen (Emangnya bis kota maen serobot?)
Kalo mau khitbah dulu, kecil kemungkinan bisa bertahan sampe kamu lulus sekolah atau kuliah terus dapet kerja. Bawaannya pasti pengen segera ijab qabul. Padahal, segala kebutuhan keuangan masih disubsidi penuh ama ortu. Bakal berabe ke depannya. Perhatian kamu bakal terpecah. Antara beresin kuliah atau matengin rencana nikah. Bisa-bisa nggak optimal dua-duanya. Padahal kehidupan rumah tangga bakal menuntut suami untuk mencari nafkah materi. Nggak cuma bermodalkan cinta. Sementara ijazah pendidikan pun adakalanya punya peranan bagi sang suami demi memperoleh nafkah.
Nah, kalo udah gini bagusnya kita pusatkan perhatian pada aktivitas tholabul ilmi yang lagi digeluti. Biar masa depan juga terbingkai dengan rapi. Tapi, bukan berarti kita ngelarang kamu mikirin soal nikah lho. Nggak. Silakan aja kalo kamu mau mulai mempelajari soal pernikahan lebih dalam. Karena terpancing ama senior yang bilang nikah itu nikmat, indah dan ibadah, misalnya. Tapi kamu kudu siap hadapi risiko yang bakal menyedot perhatian kamu. Berani ambil risiko? Pikirkan dengan mateng!
Oke deh sobat. Kita percaya kamu-kamu bisa mengambil pilihan dengan bijak. Jangan sampe CBSA bikin aktivitas dakwah kamu kendor. Catet, sekali lagi kita ngingetin, dakwah itu untuk mendapat ridho Ilahi. Bukan karena orang yang dikasihi. Dan jangan takut keduluan, karena jodoh masing-masing nggak akan kelayapan. Oke? Tetap semangat!
Kamis, 24 Juni 2010
Pedoman Umum Serial Ilmiah
PEDOMAN UMUM
SERIAL ILMIAH
STUDI ILMIAH MAHASISWA BEM UNS
Periode 2010
Pendahuluan
SERIAL ILMIAH SIM BEM UNS merupakan sebuah media publikasi yang disediakan oleh divisi Media Studi Ilmiah Mahasiswa (SIM) BEM UNS. Tujuan keberadaan SERIAL ILMIAH ini adalah untuk mempublikasikan karya ilmiah mahasiswa dalam bentuk jurnal. Jurnal dapat dibuat dari karya PKM yang sudah berjalan maupun penelitian lain yang telah dilakukan mahasiswa. Karya yang dipublikasikan akan dipilih sejumlah 6 karya dari total jumlah yang masuk, dengan klasifikasi 3 karya bertema socio dan 3 karya bertema science.
Batas Waktu Pengumpulan
28 Juni 2010
Persyaratan Peserta
1. Mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang tercatat aktif pada program S1 baik Reguler maupun Nonreguler dan Diploma.
2. Peserta adalah perseorangan atau tim yang terdiri maksimal 5 orang.
3. Peserta sanggup mengikuti ketentuan yang ada dalam Pedoman Umum SERIAL ILMIAH SIM BEM UNS 2010.
4. Setiap Peserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu karya.
Tema dan Topik
Disesuaikan dengan keilmuan fakultas masing-masing.
Sifat dan Isi Tulisan
1. Kritis, kreatif, dan objektif
2. Sistematis dan logis
3. Isi tulisan berdasarkan telaah pustaka dan atau hasil pengamatan atau interview, atau penelitian eksperimental (yaitu penelitian yang memberikan perlakuan pada objek yang diamati).
Format Penulisan Jurnal
1. Naskah ditulis minimal 10 halaman dan maksimal 15 halaman termasuk Abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penulisan, pembahasan, penutup dan daftar pustaka.
2. Bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa baku dengan tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah dimengerti, tidak menggunakan kalimat yang dapat menimbulkan persepsi ganda (ambigu), dan tidak menggunakan singkatan seperti : tdk, tsb, yg, dll, dgn.
3. Judul
a. Diketik dengan huruf kapital, ekspresif, sesuai dan tepat dengan masalah yang ditulis, dan tidak membuka peluang untuk penafsiran ganda.
b. Letak tulisan judul proporsional.
4. Abstrak ditulis dalam bahasa inggris, spasi 1, times new roman, ukuran font 12
5. Artikel ditulis dalam bahasa indonesia (boleh bahasa inggris), spasi 1,5, times new roman, ukuran font 12.
6. Jenis Tulisan Jenis tulisan yang dapat dikirimkan ke SERIAL ILMIAH ialah:
a. Artikel hasil penelitian/hasil PKM
b. Artikel setara hasil penelitian/PKM
c. Telaah pustaka (referensi ilmiah)
7. Daftar acuan Hal-hal dalam daftar referensi disusun secara alfabetis, dituliskan langsung setelah akhir teks tubuh karangan (bukan dalam lembar tersendiri) dengan mengikuti urutan sebagai berikut:
a. Nama penulis dan atau penerjemah tanpa gelar.
b. Tahun terbit sumber (dalam tanda kurung)
c. Judul buku/ Judul artikel (huruf miring atau tanda petik untuk artikel)
d. Tempat dan nama penerbit (sertakan pula keterangan cetak ulang dan edisi perbaikan bila ada)
Penyerahan Naskah
Karya dibuat rangkap 3 dengan cover hijau disertai dalam bentuk softcopy dalam CD. Formulir peserta (terlampir), biodata (CV) dan fotokopi kartu mahasiswa dimasukkan dalam amplop coklat bertuliskan “SERIAL ILMIAH SIM BEM UNS 2010″.
Dialamatkan Ke :
Sekretariat Panitia SERIAL ILMIAH SIM BEM UNS 2010
Ged Porsima Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir.Sutami no.36 A, Kentingan, Surakarta 57126
Hadiah
Masing-masing karya yang lolos untuk dipublikasikan akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 200.000,- dan sertifikat.
http://simuns.blog.uns.ac.id/
Minggu, 20 Juni 2010
DEKAPAN CINTA part 1
Kembali ia Berjaya demi keadilan
Saat hilang perih dalam ketermanguan dinda
Daku tetap menhampa dalam kebinasaan sesaat
Yang kutahu mawar indah
Wanginya menghantarkan raga dalam ketermanguan jiwa
Sesak erat dalam kehampaan ini
Diri nista dalam belenggu jiwa
Berharap kepastian dari seorang hamba
Mempukah ia berkelana menerjang samudra
Hanya ingkar berkelana asa
Aku tak mampu
Aku berdiri di tepian hati
Merah
Jingga
Kuning
Dalam keemasan jiwa
Nurani membuncah menginginkan asa
Tetap berkobar
Dalam naungan cinta
Aku berharap senantiasa
Antara aku dan gelapku
Ada pembatas dalam jiwa
Sebuah asa
Sebuah janji telah terucap
Aku inginkanku
Kuinginkanku ada
Jiwa
Sebuah cinta
Yang tak biasa
Dalam dekapan MU Illahi Robbi
Aku senantisa menanti
[ hanya sebatas mencintai dalam kediamanku, 20062010]
Kamis, 17 Juni 2010
::: menanti dekapan CINTA :::
Hanya ingkar slalu membenahi
Ketika azzam ini telah gugur
Dan janji telah tersemaikan dalam kalbu
Aku hanya ingin lelah ini terganti
Dalam keputus asaan aku berharap
Diam dalam dekapan cakrawala menggelayut
Siraman kalbu tetap inginku
Ku ingin engkau damaikan jiwaku
Lelah atau Lillah yang kita cari ukhty?
Hanya tersenyum dalam belaian asa
Namun pekat kini telah tiada
Yang ada rasa bahagia
Dalam seteguk manis dekapan asa
“ tiada setetes peluh pun yang akan menjadi sia-sia ketika yang kita cari hanya ridhi NYA “
Kembali meluruskan niat
Kuatkan azzam
Rekatkan ukhuwah
Menjaga hijab
“ tingkatkan kuantitas amal yaumi, kurangi intensitas yang tak perlu, nyatakan visi, gapai ridho ILLAHI “
:::: antara semangat samaru PMDK ::::
*** IKHWAN IDAMAN SEJUTA AKHWAT***
Pagi itu udara, di kampus “UNMUL” Samarinda sangat
bersahaja. Antara mau sebentar lagi bumi
Kalimantan
akan mandi basah kuyub, atau hanya ingin menakut-nakuti penduduknya dengan
cuaca mendung nan tenang.
Tiba-tiba datang segerombolan “
genk
ijo lumut” sebutan
untuk para seleb kampuz yang terfamouse dan terpandang di kalangan mahasiswi
fekon. Chica, Raya, Villa dan Aura. Ke-3 cewek ini merupakan jebolan dari SMU terfavorit di
Jakarta, kecuali Aura, ia mahasiswi pindahan dari UNLAM Banjar masin. 4 bujang
dara ini sangat di kagumi dan di elu-elukan dikalangan para mahasiswa UNMUL
sendiri maupun universitas lainnya di Samarinda. Selain memiliki wajah yang
sangat menarik serta fostur tubuh yang ideal bak peragawati, Selain itu mereka juga mempunyai kemampuan intelektual
yang mengagumkan, dan terlahir sebagai anak-anak dari konglomerat dan para pejabat daerah kecuali
Aura. Tapi diantara semuanya Aura lah yang sangat menonjol dalam artian selalu
bertutur kata santun, ramah, dan tidak terkesan pilih kasih dalam pergaulan.
Sedangkan ke-3 lainnya selalu bersikap sombong, angkuh, pamer dan berakhlak
buruk. Mereka terkadang sama sekali tidak menunjukkan sikap para muslimah yang
baik. Ritual begonta-ganti pasangan, bermesraan di depan umum dengan yang bukan
muhrim seolah menjadi pemandangan yang udah biasa. Berpakaian yang berlebihan
dan seronok juga mereka tampilkan sebagai kebanggaan, gonta-ganti warna
rambut serta modelnya menjadi
pemandangan yang sudah lumrah untuk mereka ber-3. seminggu sekali warna rambut
mereka di cat ulang dengan warna yang berbeda-beda pula, model rambut yang
lucu-lucu juga tak kalah peran. Minggu ini model dora, minggu depan model
harajuku, minggunya lagi di keriting, minggu seterusnya di blessing (gitu ya
tulisannya??? Blessing = di sambung) dengan model poni yang kadang menyamping,
kadang jatuh ke tengah seperti anak kecil, kadang di selempangkan ke pinggir,
kadang di jepit ke atas seperti ikan lohan, dan sebagainya lah pokoknya, kecuali
Aura, model rambut biasa-biasa saja,
warna pirang rambutnya alami, panjang dan lurus seperti artis mandarin Kyoko
futada. Aura sangat manis, ayu, anggun, dan sangat sopan dalam berpakaian
biarpun belum berjilbab, belum
kan
bukan bukan berarti tidak sama sekali ucapnya sesekali di Tanya apa dia pengen
berjilbab oleh teman-teman kampusnya yang lain. Ia tetap menjaga keterbukaan
aurat yang mengundang syahwat.
Sebenarnya kadang Aura sendiri
sulit mengartikan jalan pikiran para teman-teman segenknya, yang hanya
mengandalkan harta, tapi meninggalkan norma ketimuran utamanya dalam
berpenampilan dan berprilaku.. Aura gadis yang sholehah sebenarnya, ia rajin solat,
ngaji, dan hanya ialah satu-satunya di antara yang ber-4 tadi mempunyai akhlak
mulia, tapi sayang tertutup oleh pergaulan. Sehingga banyak teman-teman
kuliahnya yang menganggap Aura sama saja dengan Teman-teman seGenknya. Aura
sering merenung untuk apa dia ikut-ikutan membentuk
genk
cewek macam itu, apa gunanya? Ingin
rasanya dia keluar dari
genk
itu dan memilih menjalani kehidupan kampuz seperti halnya mahasiswi yang lain
tapi sangat sulit melakukannya. Hal ini karna ke-3 temannya itu sangat baik
terhadapnya, tiba-tiba ia teringat bagaiman awalnya dia bisa berteman dengan
mereka. Waktu itu ia baru pindah ke Samarinda, begitu turun kuliah pada hari
pertama ia merasa menjadi sorotan para mahasiswa-mahasiswi kampuz. Tidak butuh
waktu yang lama akhirnya Aura dengan cepat namanya melunjak naik keatas
populeritas bak roket sebagai seleb kampuz. Padahal ia sendiri tidak merasakannya.
Dari situlah Chica, Raya dan Villa mendekati dan mengajak bergabung dengan
genknya. Awalnya Aura agak merasa canggung dan ragu karna dengar-dengar dari
teman-teman kampuznya mereka ini sangat lah sulit untuk di jadikan teman karena
mereka merasa tidak pantas sekali jika ada yang ingin menjalin persahabatan
dengan mereka dgn keadaan yang biasa tanpa adanya suatu keistimewaan.
Aura sudah sangat sering menolak
tawaran masuk
genk
ijo lumut secara halus tapi
tidak berhasil juga, malah mereka bilang kalo seharusnya Aura itu bersyukur mereka
yang mengajak bergabung sementara banyak sekali mahasiswi yang dengan gigih
berusaha ingin mencalonkan diri menjadi anggota
genk
tersebut tapi di tolak mentah2 oleh
mereka. Karena terus-terusan di paksa akhirnya Aura merasa tidak enak juga
menolaknya dan jadilah Ia berteman dengan para cewek jet-set tersebut.
Lamunan Aura segera menghilang
bak goresan di pasir yang di sapu gelombang ketika
Rio
si coverboy kampuz datang menghampiri mereka.
Alluw Aura…udah sarapan??
Sapanya.
Hmm..Oo..apa?Oiya sudah..sudah
kok, tadi dirumah.
Yee..Aura bo’ong tuh Bro!’,
orang dia aja tadi bangunnya kesiangan, katanya sih gara2 ikut tadarusan tadi
malam di tempat ustadzahnya. Sergah Villa.
Villa…jangan gitu donk,
kan
kalo Auranya bo’ong
berarti itu tandanya dia ga mau di ajak sarapan bareng elo yo’..udah lo
sana
aja, ntar biar kita2
sarapan sendiri aja. Kata Raya menengahi.
Ok lah kalo gitu, tatach Aura ku
sayang!!! ucap Rio dengan kedipan mata yang sangat mengesankan bagi siapa saja
yang memandang, terkecuali Aura, dia sangat tidak menyukai
Rio
karena banyaknya predikat buruk yang menempel di pundak cowok tersebut.
Elo kenapa sih Ra’ kok kayaknya
ketus banget sama
Rio
? Iya kenapa sih Ra’?
Padahal
kan
doski ok juga tuh, mobilnya bagus, tampangnya siip, gayanya kWeren, uangnya
banyak, idola cewek-cewek di Kampuz, nah..apa lagi yang elo pikirin? Udah
jelas2
kan
doi
suka sama elo?
Eh..katanya
Rio
udah sering nembak elo ya?? Tapi lo tolak
kan
? Kenapa sih Ra’? Tanya Chicha dengan
wajah serius.
Duh..Vil.Cha,Ya’ sorry banget
gue itu gak mau pacaran lagi, gue udah membuang jauh-jauh ritual jahily itu.gue
takut dengan azab Allah yang pedih, bukankah di dalam islam gak ada istilahnya
pacaran? Tetapi ta’aruf, karena pacaran itu adalah budaya jahiliyah, yang
mestinya kita jauhi, bukan malah kita pupuk?
Key O Key ,,stop..mulai lagi
ceramahnya ibu ustadzah, ya udah kita kekantin yuk? Gue aus nih..denger si Aura
ceramah. Ujar Chicha, dan di sambut langkah awal tanda setuju dari teman-temannya.
Di kantin mereka asyik ngobrolin
artis Cristian Bautista yang baru konser di crown
Club.
Eh..iya, lho guys, liat
kan
Tian narik gue dance
bareng tadi malam?uh…gue sih seneng banget. Kata Chicha dengan bangganya.
Yee..gue tambahan lagi kale’, orang
Tiannya ngajak gue dinner kok ntar malam??gue aja yang males..g etis ma orang
ga sebangsa, setanah air, seindonesia raya, hehehe…ucap Raya dengan centilnya.
Udah..udah, kalian ini gak
pernah akur, kalo’ gue sih gak kepincut tuh ma tuh orang, tapi gue itu gak bisa
nahan buat gak mendesah kagum kalo misalnya di minta no.handphone sama anak
Kedokteran si Rifky Dirga Satria yang
cool itu, .uuhh..tapi susah banget ya ngedeketin tuh anak, bawaannya santai
banget gak kaya’ cowok kebanyakan, bikin penasaran aja deh! Ucap Villa sambil
menerawang jauh.
Sementara Aura tetap menekuni
buku yang berjudul “Engkau Lebih Cantik Dengan Jilbab” karya Burhan Shadiq, SS.
Eh..elo Ra’..dari kemaren gue
liat elo bacaannya kok religi banget, gak kWeren ah..eh..gue punya lho..kaset
DVD baru, Bandung Lautan Asmara versi 2, gue dapet dari temen gue yang di
bandung
kemaren siang dia
ngirimnya. Nonton yuk??seru lho…soalnya yang jadi aktris & aktornya
teman-temen Smp gue dulu, ajak Chicha. Dan di sambut girang oleh ke-2 temannya
kecuali Aura.
Elo gak minat nih Ra’? Bener
nih…ntar nyesel lho..temen gue ini orangnya cute banget, menggairahkan bo! Goda
Chicha sambil melirik Aura.
Gak deh, gue gak mau lagi nonton
yang begituan, kan dosa dan di murkai Allah, selama 40 hari semua amal ibadah
kita gak di terima Allah & mendapat kemurkaan Allah selama itu juga. Gue
takut dengan azab Allah yang pedih. Jawab Aura
Hmm..mulai lagi…ibu ustadzah..ya
udah kalo’ lo gak mau ikutan, kita-kita aja ya
kan
.. cha, Ya’? Villa berujar.
Tak lama munculah sosok cowok
impian sejuta mahasiswi di kampuz. Dengan gaya jalannya yg santai, tenang,kalem
yang seolah-olah hampir tidak diketahui kedatangannya, namun baru juga dia
menunjukkan batang hidungnya di kampuz, seseantoro kampuz sudah penuh dengan
desahan kekaguman oleh para mahasiswi pada cowok cool tesebut, Rifky Dirga
Satria, mahasiswa Kedokteran angkatan 2006/2007. suku Kutai-manado.
Rifky orangnya cakep, cool and confident. Body
atletis tampang Mandarin. Mirip-mirip personel F4 malahan lebih kasepan doi
daripada Vic Zhou. Pokoknya Dimas Geralnimo masih kalah cool, Jonathan mulia
masih kalah kalemnya, Afhgan masih kurang Cutenya, Ustad ahmad Al-habsy juga
kalah karismatiknya, dan Bradpit pun jauh kalah gantengnya jika di banding Rifky.Apalagi
kalau dilihat dari lantai tiga GB III tempat Rifky kuliah. Sempurna memang
Tuhan menciptakannya, hampir tidak ada satu hal pun yang kurang darinya..
Pantas cewek-cewek seisi kelas semua pada nguber-nguber doi. Bukan cuma
teman-teman seangkatan, kakak-kakak tingkatnya pun pada ikut-ikutan nguber. Tiap
kali doi lewat depan kelas cewek-cewek semuanya klepek-klepek kaya cacing
kepanasan (berlebihan banget ya? Hehe) Tapi itulah kenyataannya.Semua mencoba pedekate
sama Rifky, porpose-nya tentu kalau bisa jadi pacarnya. Si Rio coverboynya
kampuz pun keki dengan Rifky seolah-olah mati
gaya
, karna masih kalah pamor di depan para
mahasiswi. Sempat Rio ingin membalas kekesalannya pada Rifky karna telah
menandingi kepopulerannya, tapi Rifky itu orangnya terlalu baik untuk di
musuhi, tidak pernah berbicara tidak sopan dan apalagi sampai merebut
pacar-pacar teman mahasiswanya. Hanya saja pacar-pacar mereka yang kayaknya
kegenitan ingin deket-deket dengan doi. Tapi sikap Rifky yang dingin itu
membuat para cewek menjadi putar haluan dan berputus asa. Namun tidak semua
menyerah begitu saja. Masih banyak yang terbilang nekad, dengan penuh
usaha mereka melancarkan aksi
pedekatenya dengan doi, mulai dari yang Cuma berani bercuri pandang ketika
berpapasan sampai ada yang berani meminta no.handphone doi seperti halnya yang
dilakukan salah satu personil dari “genk ijo lumut” Villa.dengan penuh percaya
diri Villa menawarkan no.handphone serta alamat rumahnya pada Rifky, tapi hanya
di balas dengan ucapan terimakasih dan senyum manis yang simpul dan segera berlalu
tanpa mendapatkan tanggapan yang memuaskan. Rifky memang sempurna untuk di
jadikan pacar, orangnya sopan, tidak sombong, suka menolong, dan terlihat
berwibawa, dalam artian bukan wi…bawa mobil,wi..bawa uang,wi..bawa handphone
ya..hehehe…
Namun sayang, bak nguber anak kelinci, Rifky
makin diuber makin lari. Dibilang jual mahal, nggak juga sih. Doi orangnya
ramah banget. Kalau ditegur selalu menjawab. Bahkan selalu pakai bonus senyum
manis, bikin cewek-cewek pada terbang jauh ke langit ke-7.
Tapi jangan berharap lebih banyak lagi, doi
biasanya nggak akan mau berlama-lama. Bak petir di musim banjir doi akan segera
berlalu cepat-cepat. Bukan pula lantaran doi angkuh, tapi ya..itu tadi cool
banget kata para cewek-cewek. (pemborosan kata , udah para, cewek2 lagi)
Ya, bisa dibilang gayanya Rifky itu jinak-jinak
merpati. Dikejar dia lari, di diemin makan hati. Habis cakep sih, sayang kalau
didiamin saja. Enaknya sih di manjain, di sayangin,ujar Chica ketika sedang
makan siang di kantin.
Anehnya, meski cakep Rifky belum punya pacar.
Begitulah kabar yang tersiar seantero kampus. Benar-benar aneh memang. Banyak
yang tidak percaya. Aneh tapi nyata ada mahluk sesempurna Rifky nganggur tanpa
pacar. Mestinya cowok cakep kayak Rifky itu pacarnya banyak. Bisa tiga atau
lima
,
bahkan lebih. Pokoknya enggak akan mungkin ikut tercatat di BPS sebagai sensus jomblo. Soalnya, tidak dicari pun
cewek-cewek pada datang sendiri.
Tapi dasar Rifky, orangnya memang aneh sih. Kalau
jalan aja bawaannya nunduuuk.. terus. Persis kayak orang lagi nyari duit
kececer. Atau jangan-jangan emang lagi nyari kalau-kalau ada puntung rokok
nganggur (He he he…, kayak pemulung aja).
Rifky tuh kalau ngomong sama cewek nggak pernah
mau lama-lama. Mana pas ngomong, matanya ke mana-mana lagi. Masa ngomong sama
orang lihatnya ke tanah. Emangnya yang lagi ngomong cacing tanah apa? protes
Raya yang juga pernah kesambet cintanya Rifky, hanya saja ia gengsi untuk
mengakuinya di depan teman-temannya.
Dengan santai Rifky menjawab “Ghadul bashar,
neng! Menahan pandangan.” begitu alasannya. Sambil tersenyum simpul dan
cepat-cepat berlalu. Tapi dasar Raya, mana ngerti dengan istilah-istilah nahan
pandangan, “buat apaan sih?” Tuhan itu ngasih kita mata ya buat ngeliat yang
enak-enak di liat.nah..kalo yang ga enak di liat ya gak usah di liat lah
ujarnya.
Kalo ngomongin masalah Rifky kayaknya gak akan
habis-habisnya tentang sikapnya terhadap para cewek-cewek yang terkesan langka
di antara sejuta laki-laki di dunia. Rifky kalau diajak jalan bareng sama cewek
nggak pernah mau. Selalu saja pengen duluan. Kalau deket-deket cewek lagunya
kayak takut kesetrum saja. Nggak mau deket-deket, takut banget kalau sampai
kesenggol. Mungkin ada bom atom yang melekat di badannya, sehingga takut
tersentuh dan meledak,( bukan alasan yang tepat,hehe)
Dan yang paling aneh lagi, doi nggak mau nyambut
salaman dari anak-anak cewek! Wuih…! Ini yang bikin heboh anak-anak sekelas.
Bahkan sekampuz.Udah banyak cewek yang kena batunya, terpaksa tarik mundur
tangan yang terlanjur terulur, soalnya doi santai saja merapatkan tangan di
depan dada, kayak orang mau semedi. Kontan bikin orang jadi confuse, hang kayak
komputer butut generasi pertama. Thinking hard. Bikin tengsin abiz para
cewek-cewek yang kepedean.
Tapi ya, namanya Rifky, bawaannya senyum aja
lagi. So innocent! “Kita
kan
bukan mahram.” katanya.
Kata orang doi jadi begitu gara-gara doi tuh
ikhwan. Nggak ada yang tahu apa maksudnya ikhwan itu. Mungkin sejenis bakwan
atau tekwan yang suka lewat malam-malam di depan rumah. Anak-anak pas mendengar
istilah itu langsung rame-rame menyerbu Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semua
pada sibuk mencari arti kata ikh. Mereka fikir ikhwan itu barang kali berasal
dari kata dasar ikh- ditambah akhiran -wan. Seperti kata warta-wan, karya-wan,
rupa-wan dan sebagainya. Tapi, ya sampai lecek tuh kamus dibolak-balik, nggak
bakal ketemu juga. Ya ealah…masa ya ea
dunk? Samson aja dan Delilah, masa dan deli dunk…hehehe…182x
Pernah ada cewek yang nekat nanya langsung sama Rifky,
“Ikhwan itu apa sih, kie?”. Yang ditanya seperti biasanya, keep smile dan enteng saja menjawab, “Tanya aja sama
akhwat.”
Iihh…, dasar Rifky, bukannya ngejelasin malah
nambah istilah baru. Pusiiiing….!
***
Pagi itu kuliah belum mulai. Dosennya belum
datang. Anak-anak memanfaatkan waktu itu untuk membaca.
Ada
pula yang bertukar pikiran dengan teman
alias ngobrol.
Ada
juga yang cekikikan ngerumpi. Tapi semua kesibukan itu tiba-tiba terhenti
ketika seseorang berteriak di depan kelas.
“Woii…! Woii..! Perhatian… perhatian!
Ada
kabar heboh!” dany
membuka kedua telapak tangannya di depan mulut, membentuk corong mirip
megaphone. “Rifky hari ini potong rambut! Pangkas habis alias gundul pacul
kempelengan!!!”
“Haa???” orang-orang ternganga. “Gu-ndul?”
“ Ya Iyalah, masa’ ya iya dunk?? Mulan aja mulan jameelah,
masa’ mulan jamidunk???. Kalau tidak percaya, lihat aja tuh di bawah! Dia lagi
jalan ke sini!”
Tiba-tiba seisi kelas mendekat ke jendela. Semua
berebutan ingin melihat ke luar. Mereka terheran-heran melihat bola licin
bergerak-gerak, berkilau-kilau di terpa cahaya matahari di bawah
sana
. Alamaak! Itu kepala Rifky?!
Sumpeh loe???
***
Berita kegundulan Rifky dengan cepat menyebar ke
segala penjuru mata angin. Biang-biang gosip bergembira ria mendapatkan topik
hangat yang sangat menarik untuk di rumpiin. Banyak yang menyesalkan mengapa Rifky
mencukur habis rambutnya yang kWeren itu. Padahal rambutnya bagus sekali.
Dengan bernampilan gundul seperti itu, tentu saja seakan-akan ada yang hilang
dari Rifky. Rifky bukan yang dulu lagi. Ia sekarang kelihatan lebih CupLiz
alias Cupu abiez.
“Gue nggak habis fikir deh, kenapa ya Rifky
mencukur rambutnya?” Villa menggigit roti keringnya. Mereka ber-4, Villa,
Chicha, Aura, Raya, siang itu nongkrong di kantin. Dany yang tadinya duduk agak
jauh dari mereka pun segera bergabung dengan harapan akan di traktir makan
“Ya, gue juga. Padahal dulu rambutnya baguz
banget. Rifky keliatan keren biarpun sebenarnya dia tuh style-nya g keren
banget, celana kain, baju kemejanya bapak-bapak, jaket orang kerja, pake
janggut lagi, biarpun g banyak, hehehe… ” Chicha menimpali. Cewek itu kemudian
menyedot teh botol di depanya. Pipinya menggembung.
“Wah..elo Cha,,ternyata diem-diem juga suka
merhati’in Rifky ya…ampe tau jenggotnya doi segala, hehe..” templak Villa.
“Ih..Villa apaan sih? Rese’ tau nggak!!” Sergah
Chicha dengan cemberut.
“Ya elah…baru juga gitu, udah marah..iye..iye
..juzt kidd guyz…maafin gue ya…” kata Villa dengan suara memelaz.
“Ya udah…gue maafin, tapi lain kali ulangi lagi
ya…ckckck”, Chicha cekikikan melihat ekspresi sobatnya yang bingung, padahal
Chicha Cuma acting.
“Kalau gue sih, nggak heran-heran amat. Ya
iyalah..amatnya aja nggak heran. Soalnya sebelum potong rambut kemarin, Rifky
sempat kecewa gara-gara gue tolak cintanya. Jadi… mungkin dia frustasi,
begitu.” “Huuu…!!” Raya kerepotan mengelak jitakan teman-temannya.
“Gue fikir kita selamanya tetap akan jadi
penasaran, selama teka-teki penyebab Rifky jadi begitu belum terpecahkan.”
Villa kemudian menyelesaikan soft drink-nya. “Gue rasa hal ini perlu ada yang menyelidiki,
supaya kita bisa sama-sama tahu.”
“Iya, gue setuju. Soalnya gue nggak yakin Rifky
potong rambut tanpa sebab yang jelas. Jangan-jangan dia memang punya pacar di
belakang kita yang telah bikin dia frustasi.”
“Atau jangan-jangan… ini juga gara-gara dia…
apa itu namanya?” Chicha menggaruk-garuk kepalanya. Kesemua temannya melongo.
“Ikhwan!” jeritnya kemudian.
“Ya, ikhwan. Mungkin gundul itu gara-gara doi
ikhwan juga.”
“Itulah, kita perlu menyelidikinya.”
“Ya!” Villa mengangkat telunjuknya. “Biar gue aja
yang menyelidiki!”
“Jangaaan!!” semua membantah.
“Jangan elo Vil’,” lanjut Chicha . “Jelasnya
jangan cewek! Soalnya, lo tahu sendiri
kan
gimana sikap Rifky sama cewek. Nggak respect! Rencana kita pasti gagal.” Chicha
menjelaskan.
“Bener juga, ya…” Villa mengangguk-angguk.
“Jadi…”Semua saling berpandangan.
“Daaa—ny!” teriak mereka serempak.
Dany yang sedang asyik makan jadi terbatuk-batuk.
Satu biji bakso yang belum sempat ia kunyah tertelan bulat-bulat. Setelah
meneguk minuman berkali-kali Dany buru-buru protes.
“Kok gue sih? Gue
kan
nggak perlu. Lo tuh yang pada butuh!”
“Ya elah…Kita minta tolong, Dan. Please deh. Ntar
kita kasih elo imbalan. Tenang aja!”
“Imbalan…, emang gue orang suruhan apa?” Dany
tidak terima.
“Yee…bukan begitu Dan. Demi teman, berkorban
dikit dunk. Please deh, nanti kita bayar lo makan setiap hari di kantin ini,
selama satu bulan!”
“Ha? Satu bulan?” Dany mendelik. “ Mau! Mau!…”
***
Dan… Dany pun beraksi. Setelah mereka bubar hari
itu, Ia langsung memulai menjalankan aksi penyelidikannya. Langkah pertama yang
diambil, ya.. tentu saja mulai mendekati Rifky.
Genk
” ijo lumut” melepasnya dengan perasaan
was-was. Ceileh…, kayak melepas pejuang yg hendak pergi perang saja.
Swit..swit..
Hari-hari penyelidikan Dany pun berlalu. Setiap
hari, sesuai janji mereka, Villa dan teman-temannya terpaksa membandari Dany
untuk makan di kantin. Dany kelihatan menikmati sekali tugas
intelijennya. “Sering-sering aja gue disuruh begini, ya.” Katanya sambil
mengunyah Bakso.
Villa CeEz cemberut. “Elo jangan mentang-mentang
dibayari makan, ntar malah lo ulur-ulur terus ngasih tau kami.”
“Awas lo kalau sampai ngerjain kami. Gue tonjok baru
tau rasa lu!” Raya memamerkan tinju atlet beladirinya.
“Oke, oke fren. Pecaya deh ama Dany yang jenius
ini. Nggak bakal kecewa deh pokoknya, secara Dany gitu lho!!!” Dany pun
meneruskan makan dengan lahap. Villa cs saling berpandangan. Khawatir. Wah
parah ne anak.
“Kita kasih lo waktu satu minggu Dan, untuk
melaksanakan tugas lo.”
“Ha?? Satu minggu?” Dany terbelalak. “
Kan
janjinya sebulan?”
“Sebulan itu kita bayar elo makan. Satu minggu
waktu penyelidikan. Kalau berhasil kontrak dilanjutkan, kalau nggak…, sori
banget ya, kita nggak bisa!” Chicha mencibir.
“Jahat lo pade!” Dany mendelik.
“Terserah. Wahatever lah pokoknya, We don’t care, daripada kami bunting,
bangkrut! Gumam Raya dengan gagah.
***
Hari ini genap sudah satu minggu sudah
penyelidikan Dany
“Sudah saatnya Dany memberikan hasil
penyelidikannya.” Ingat Raya kepada gank-nya.
“Yo’a guyz!, ntar sore kita ke rumahnya.” Villa
ber-ide. Memang hari itu hari minggu sehingga mereka tidak bisa ketemu Dany di
kampus.
“Keey sist, gue sepokat!”ucap sisanya.
“Yupz, gue setuju.”
“Cucok bo! Go go go!” biar katro’ teteup letz
go..(lho..koq jadi nyambung ke Tarix jaBrix ya?)
***
Dan sore itu mereka pun bersama-sama pergi ke
rumah Dany. Setelah bolak-balik nanya sana-sini akhirnya mereka pun berhasil
menemukan rumah Dany yang cukup tersembunyi itu. Villa sempat ngedumel nggak
jelas karena mobilnya sempat menyerempet pagar rumah penduduk, karena
jalan yang sempit. “Ngapain Dany milih rumah di tempat pedalaman gang ginian?”
omelnya.
Sampai di rumah Dany mereka ber-4 segera mengetuk
pintu.Villa, Chicha, Raya dan Aura semuanya terbelalak melihat siapa yang
membukakan pintu untuk mereka. Seseorang dengan wajah super culun berdiri di
depan pintu. Dany! Dia… gundul! Wah..saraf ne anak.
“elo kenapa, Dan?? sakit jiwa ya?wah parah lo
kalo gak segera di bawa pada yang berwajib”(emangnya buronan?)tanya Raya seakan
tak percaya dengan pemandangan di depannya.
Dany kelihatan tenang-tenang saja. “Masuk!”
katanya mempersilahkan.
“Tunggu bentaran ya, gue ambilkan minum. Sorry di
rumah ini gak ada pembokat, jadi mesti ambil sendiri.”
Sambil bernyanyi-nyanyi Dany melenggang ke
belakang. “Prek keprek keprek…! Pre keprek keprek…!”
Villa cs tak luput mengiring langkahnya dengan
tatapan khawatir. Jangan-jangan….
“Ya ampun, Dany. Lo tahu nggak, elo tuh
bener-bener nggak enak dilihat gundul begitu.
Ada
rambut aja lo jelek, apalagi gundul?”
Chicha langsung menyerbu ketika Dany sudah datang dengan minuman di tangannya.
Dany tetap cuek. “Prek keprek keprek…! Pre keprek
keprek…!”
“Mana janji elo kemaren, ini sudah seminggu lho.
Sudah saatnya elo kasih tahu kami hasil penyelidikan elo terhadap Rifky.”
Buru
Villa.
Dany mengangkat kepalanya. “Oke… oke! Gue akan
jelasin ke elo-elo semuanya (yah..pemborosan kata lagi, udah elo, pake semuanya
lagi). Gini Cuy..tapi Sebelumnya gue mohon maaf jika apa yang gue sampaikan
nanti sedikit mengecewakan kalian.”
Dany batuk-batuk sedikit sebelum melanjutkan
pembicaraannya sementara Villa cs menunggu keterangan Dany dengan penuh
was-was.
“Begini, asal kalian tahu ya, gue cukur rambut
jadi gundul begini karena gue ingin seperti Rifky.”
“Idiihh, nggak mirip tau..! Tetap aja lo jauh
lebih jelek!” Villa memotong.
Sementara Aura dari tadi Cuma senyum-senyum
sendiri melihat tingkah teman-temannya.
“Sebentar, gue belum selesai. Maksud gue bukan
meniru
gaya
fisiknya. Gue cukur rambut murni dengan niat untuk mengurangi kemungkinan
cewek-cewek naksir gue.”
“Haaa??” ke-4 cewek di depan Dany sama-sama
melotot. Dan Aura sepertinya sudah bisa menangkap bayangan ending dari cerita
dany.
Emangnya ada apaan sih Dan??kok segitu PD-nya ? yang
bakalan naksir lo juga sapa? Ada-ada aja lo Dan! Chicha berucap ketus.
Santai friend, minum dulu gih…baru gw jelasin
kenapa gue gundul begini secara lebih terperinci!
Emangnya Rifky yang mempengaruhi elo buat
mencukur habis rambut jelek lo, maksudnya biar lo tambah jelek? Terus nggak
bakal ada yang kesambet setan sehingga naksir elo, gitu? Tanya Chicha sewot.
“Nggak gitu-gitu juga kale’…makanya dengerin gue
dulu, jangan di cut-cut dulu pembicaraan gue..Ok?” timpal Dany dengan mimic
seriuz.
“Ya..Udah…buruan jelazin apa, mengapa dan kenapa,
apa hubungannya elo sama Rifky ampe segitu pengennya jelek, mengapa Rifky
menggundul rambutnya, dan kenapa Rifky cool banget ma cewek, atau doi nggak
punya nafsu ma cewek alias mati rasa! Jawab Raya dengan lantang bak panglima
perang di antara genknya,
“Ok..Ok, Rifky itu bukannya mati rasa sama lawan
jeniz, kemaren gue nanya-nanya ke dia, katanya dia pengennya langsung nikah aja
ntar, nggak mau pake acara pacar-pacaran segala. Karena kata dia sih, pacaran
itu haram buat orang islam. Ya. karena alasan itulah Rifky mencukur rambutnya.
Demikian juga gue. Tapi Rifky nggak ada nyuruh atawa maksa gw buat ngebotakin
kepala gw juga kok, tapi gw yang mau sendiri, selama gw dekat sama Rifky
gara-gara misi elo-elo pade, gw jadi ngerasa adem banget bareng tuh anak..
Idih..jangan bilang kalo elo malahan homo, naksir
Rifky ya Dan! Semprot Raya.
Ya enggak lah..masa’ ya enggaK DUNK??apa-apaan
sih, homo? Itu
kan
jelas di laknat dalam agama, pada hari kiamat kelak, Allah nggak akan mau
menoleh pada orang-orang yang menyukai sesame jenis. Gue adem bareng dia
maksudnya, tiep ketemu atau gue nelpon dia pasti dapat siraman rohani. Apalagi
Rifky itu baek banget, tiap gue kerumahnya pasti banyak makanan yang di sediain
khusus buat gue.
Halah..itu emang hobby elo, kerumah temen Cuma
buat makan-makan. Ucap Raya dengan santainya dan di sambut ketawa ramai
anak-anak yang lain.
Dany Cuma cengengesan di bilang seperti itu,
abisnya emank bener sih…
Eh..tumben lo Dan, nggak ngejitak orang yang
semena-mena ngatain elo? Aura yang sedari tadi Cuma menjadi pendengar yang baik
mulai angkat bicara
Ehm…malez gue ngebalez, ntar malah nangis lagi,
lagian, gue udah wudlu, jadi g boleh kesentuh yang bukan muhrim.
Wuih..
gaya
lo Dan, orang ini baru jam setengah 3, wudlu buat apaan? Tanya Chicha
keheranan.
Ya…
kan
gue ikutin Rifky membiasakan diri selalu bersih dengan wudlu, siapa tau aja gue
meninggal dalam sebelom waktunya sholat.
Kan
lumayan, kalo kita meninggal dalam keadaan wudlu
kan
ntar nggak di hisab matinya. Papar dany
dengan berapi-api.
Ok…ok…udah ceramahnya?Terus? Kenapa elo sama
Rifky memperjelek diri dengan menggundul rambut? Tanya Villa dengan wajah
penasaran.
Kita nggak mau cewek-cewek ngejar-ngejar kita,
naksir sama kita, Kita nggak ingin
menempati tempat di hati cewek-cewek, di mana tempat itu seharusnya Allah-lah
yang menempatinya. Cewek-cewek semestinya lebih baik memikirkan pelajaran
daripada memikirkan kite-kite. yUppi nggak?”
Ketiga cewek itu saling berpandangan. Sedangkan
Aura tetap tenang.
“Dan elo-elo tahu nggak, Rifky nggak mau salaman
selama ini, itu karena dia mau mengikuti sunnah Rasul. Rasulullah nggak pernah
menjabat tangan wanita yang bukan mahramnya. “Rifky kalau bicara sama cewek
selalu menunduk, itu namanya gadhul bashar alias menjaga pandangan. Setan bisa
saja masuk lewat pandangan kita. Agar tidak tergoda sama cewek-cewek cantik,
kita harus menundukkan sebagian pandangan kita.”
“Dan gue sekarang udah ninggalin musik-musik
Jahily yang gue nikmatin selama ini. Yang Gothick, emo, apalagi music punk,
nggak banget deh pokoknya mah sekarang. Nggak ada faedahnya. Mending dengar
nasyid, selain mengandung hikmah, isyaAllah berpahala! Lagu yang gue nyanyiin
ini adalah salah satu contoh lagu nasyid. Lagu ini judulnya membaca,
penyanyinya grup nasyid “Snada”. Gue baru dapat pinjaman kasetnya dari Rifky. Kalau elo-elo mau, Rifky
punya banyak. Pasti dia mau kasih pinjam kalian. Prek keprek keprek…! prek
keprek keprek…!” Dany bernyanyi lagi.
“Lagu ini sebenarnya panjang dan nggak cuma prek
keprek keprek dUank. Tapi yang gue hafal emang baru itu. Jadi sementara waktu
itu aja yang gue nyanyiin. Insya Allah maksudnya sampai. Nggak apa-apa, toh?
Prek keprek-keprek. Prek keprek keprek.” Dany bernyanyi lagi.
Chicha, Raya, dan Villa mengerutkan alis mereka
pertanda ketidak mengertian terhadap apa yang barusan di omongkan oleh Dany.
Aura masih nampak tenang.
“Kalian bingung ya? Nggak pa-pa deh, silahkan
berbingung ria dulu. Nanti kalau mau lebih jelas silahkan tanya ama ustad-ustadzah,
ya? Prek ke prek keprek..! Prek keprek keprek…!”
Oiya.. Rifky juga gak mau pacaran dengan alasan, itu nggak ada dalam aturan Islam.
Itu haram hukumnya”karena pacaran itu budaya jahiliyah, yang mendekati
perzinaan, sedangkan di dalam surah Al-Israa ayat 32 di katakana”Janganlah kamu mendekati zina” mendekati
saja gak boleh apalagi sampai melakukan, bukankah orang pacaran itu
aktivitasnya selalu berkhalwat alias berdua-duaan dengan yang bukan muhrim?
Nah..kalo udah kayak gitu yang jadi orang ke-3 siapa dUnk?? Papar Dany panjang
lebar bak da’i kondang saja.
Yang jadi orang ke-3? Aura lalu menjawab, tentu
saja setan.. teman-teman! Setan itu musuh yang nyata bagi manusia, dia selalu
berusaha membuat manusia sejauh-jauhnya dari Allah dengan tujuan agar dia tidak
sendirian di siksa di Neraka yang sangat panas dan pedih siksanya itu nantinya.
Naudzubillahimindzalik..dan sudah 2 bulan terakhir gue berfikir dan berdoa agar
sanggup melaksanakannya, gue memutuskan besok akan berjilbab, menutup aurat
secara syar’i.itulah keputusan gue, terserah kalian mau keluarin gue dari
genk
kalian, it’s Ok, no
problem…gue terima dengan hati yang lapang, tulus dan ikhlas.
Ke-3 temannya saling berpandangan, dan tercenung
sejenak. Dan tiba-tiba Aura menangkap isyarat akan terjadi hujan di kala tidak
ada mendung sama sekali. Villa, Chicha, Raya menangis terharu sembari menyesali
segala perbuatan mereka, selama ini apa yang mereka dapatkan dari kesenangan
dunia, dari jalangnya kota metropolitan hingga ramahnya kota tepian, suatu
hijrah yang luar biasa di berikan Allah pada mereka agar mereka bisa
memperbaharui akhlak, berbenah diri, tapi nyatanya balasan apa yang mereka
berikan pada Allah?? Dengan bersikap angkuh, sombong, dan jauh dari syariat
keislaman…
“Gue mau bertobat juga Dan, gue mau berubah
menjadi lebih baik,masih adakah jalan maaf dari Allah untuk kami? Sekarang gak
ada lagi istialhnya
genk
ijo lumut, ijo tua, ijo karatan kek, tapi diantara kita harus ikut majlis
ta’lim yang di adakan kampuz agar kita bisa tau lebih banyak lagi tentang
agama. Kita jangan suka bolos-bolos lagi kalo ada pengajian di kampus. Ucap Chicha
di sela isak tangisnya dan di sambut perkataan serupa oleh Raya dan Villa.
Yah..tentu saja teman-teman, Allah itu Maha
pemaaf lagi Maha pengampun, jawab Aura sambil memeluk ke-3 temannya kecuali
Dany, sudah 1 bulan terakhir ini Aura sudah menjaga agar tidak bersentuhan
dengan yang bukan muhrim.
Gue besok juga mau berjilbab, kata Chicha.
Gue juga! Sambut Raya dan Villa bersamaan.
Alhamdulillah, kalo gitu nanti kita pulang dari
sini mampir dulu yuk nyari kerudung,
kan
kalo gak sanggup pakai jilbab langsung boleh kerudung, asal nantinya kita
berniat akan memakainya lebih secara syar’i, dengan jilbab lebar dan baju
longgar. Biar aja cupu’jelek, gak keren tapi itu adalah pakaian yang di sukai
Allah.ujar Aura menegaskan.
Iya..iya..gue juga mau nyari baju gamis sekalian,
Kata Villa.
Yuk..sekarang, ajaknya.
Eh..eh…mau kemana ? gue belum selesai menjelaskan
hal-hal tentang Rifky, Hadang Dany saat ke-4 temannya hendak melangkahkan kaki
keluar.
Gak perlu, maksih banyak deh ya…sampaikan aja
ucapan terima kasih kami untuk nya, karena gara-gara gundulnya itu kami sadar,
yah..tentunya dengan izin Allah juga lah, yuuk pren…cabut…ajak Villa,
Assalamualaikum…
Dany melongo melepas kepergian 4 gadis cantik nan
manis itu seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi pada mereka. Apa iya
mereka bertobat??
Maybe sajahlah…huznudzon bro!
http://fhebiecute.blog.friendster.com/2008/02/cerpen-ikhwan-idaman-sejuta-akhawat/
PAPUA, i'm coming. . .
Pekerjaan
Adalah
Proses
Untuk
Aisyah atau ma'isyah ???
go PAPUA go, wujudkan impian menjadi BURUH profesional sebelum MENIKAH, tepat SASARAN. . .
Strategi
Amah
Selesaikan
Amanah
Revolusioner
Andalan
Nan manfaat
barokallohu fiik^^v
Kamis, 10 Juni 2010
Jika Hidup Tidak untuk Dakwah
By. Agus Sujarwo
Jika Hidup Tidak untuk Dakwah
Terus engkau mau ngapain?
Ente pergi pagi
Dengan semangat mencari duniawi
Jika angkot macet, langsung berganti sewa taksi
Agar harta buruan tidak beralih dari sisi
Ente pulang malam
Dengan jasad yang kelelahan
Nyampe di rumah mendekam sampai pagi datang
Lupakah engkau
Rasulullah saw bagaikan rahib di malam hari
Dan menjadi singa di siang hari
Sementara kamu
Tak peduli siang tak peduli malam
Yang penting dunia dalam genggaman
Sahabat cobalah engkau renungkan
Apa sih yang ingin kugapai sampai harus membanting tulang
Apa sih yang ingin kubangun hingga pagi datang
Apa sih yang ingin kuraih hingga tubuh begitu letih
Jujur saja, untuk urusan perutmu bukan
Buat beli martabak atau nasi
Masuk perut dan kemudian raib menjadi kotoran
Jujur saja, untuk urusan rumah tempat kau tinggal bukan
Buat beli keramik, AC ataupun busa
Dinikmati, rusak, ganti lagi tak berkesudahan
Jujur saja, untuk urusan kesenangan anak-anak yang kau rindukan bukan
Buat pakaian, mainan, ataupun poster-poster idaman
Dinikmati, menghilang dari pandangan
Jika engkau hidup hanya untuk itu semuanya
Maka harga dirimu
Nilainya sama dengan apa yang kamu makan
Nilainya sama dengan apa yang kamu keluarkan dari perut hitam
Nilainya sama dengan apa yang kamu rindukan
Karena jasadmu tak ubahnya tembolok karung
Tempat penyimpanan semua makan yang kamu makan
Karena jasadmu tak ubahnya perekat
Tempat semua kesenangan dunia melekat
Sepekan, setahun, sewindu kau bangun sejuta pundi uang
Engkau lupa bahwa kelak yang kau bangun itu pasti kau tinggalkan
Engkau lupa bahwa tempat tinggalmu sesudahnya adalah istana masa depan
Tapi sahabat
Jika engkau hidup untuk dakwah
Tidak ada setitik harapan pun yang kelak dirugikan
Tiada seberkas amal pun yang tiada mendapat balasan
Tapi di dalamnya penuh ujian dan batu karang
Dan engkau harus yakin penuh akan janji Allah
Tapi di dalamnya tidak lekas kau dapatkan keindahan
Dan engkau harus yakin bahwa inilah jalan kebaikan
Sahabat
Janganlah terlena dengan kesenangan fana
Janganlah terlena dengan gemerlapnya dunia
Itulah yang Allah berikan sebagai hak para musyrikin di dunia
Tiada usah kamu iri dan berpikir tuk hanyut bersamanya
Karena kau tahu kehidupan mereka sesudahnya adalah neraka
Dan mereka kekal di dalamnya
Sahabat
Jangan sia-siakan hidup di dunia
Bangun rumah dakwah
Jika kau diluaskan harta, kembalikan di jalan dakwah
Jika kau diluaskan waktu, hibahkan di jalan dakwah
Jika kau diluaskan tenaga, berikan untuk lapangnya jalan dakwah
Jika kau diluaskan pikiran, gunakan untuk merenungi ayat-ayat-Nya
Jika kau diluaskan usia, maksimalkan berikan yang terbaik untuk-Nya
Jangan jadikan dakwah sebagai kegiatan sampingan
Jangan jadikan dakwah sebagai hiburan
Jangan jadikan dakwah sebagai ajang gaul sesama teman
Jangan jadikan dakwah sebagai pengisi waktu luang
Jangan jadikan dakwah sebagai sarana memburu uang
Karena kelak yang kau dapatkan adalah jahanam
Sebagai balasan atas kemusyrikan yang kau jalankan
Sahabat
Jadikan dakwah sebagai ruh kalian di dunia
Jadikan dakwah sebagai rumah tinggal kalian di dunia
Jadikan dakwah sebagai tugas utama kalian di dunia
Jadikan bahwa hanya dengan dakwah diri kalian begitu bahagia
Jadikan bahwa tanpa dakwah kalian begitu menderita
Sahabat
Jalan dakwah inilah yang membedakan kita
Dengan para pendusta ayat-ayat-Nya
Dan jika engkau hidup di dunia ini tidak untuk tegakkan risalah-Nya Itu
artinya engkau pun sama dengan mereka
Yang lebih menyukai neraka ketimbang surga
Dan jika engkau hidup di dunia ini sebagai tujuan
Ingatlah bahwa tak lama lagi ruhmu bakal dicabut dari badan
Jika hidup tidak untuk dakwah
Trus ente mo ngapain?
Mau jadi ayam?
Yang pergi pagi pulang petang
Kurang petang tambahin nyampe tengah malam
Tapi masih mendingan ayam
Karena ia rutin bangun sebelum azan
Dan teriakkan lagu keindahan
Tapi kamu
Rutin subuh setengah delapan
Apalagi kalo akhir pekan
Bisa jadi subuh hengkang dari pikiran
Tapi masih mendingan ayam
Karena ia berani pilih makanan yang ia inginkan
Tapi kamu
Elo embat semua yang ada di hadapan
Tidak peduli daging, tumbuhan, ataupun batu hitam
Sementara kamu dikaruniai pikiran
Palmerah Bumi Allah, Syaban 1423 H
http://www.dudung.net/artikel-islami/jika-hidup-tidak-untuk-dakwah.html
Minggu, 06 Juni 2010
Sekudus Pinangan
Rembesan peluh amat melekitkan kulit. Terik mentari seolah-olah menembus lapisan pakaian yang lencun. Nis mencapai tuala kecil separa terlilit di leher lalu mengusap lembut wajahnya, membuang sisa-sisa peluh sambil menapak perlahan-lahan menuju buaian di bawah wakaf untuk melepas lelah. Sudah hampir tiga jam sekumpulan perempuan itu bergotong-royong. Nis membuang pandang pada sekeliling kawasan. Mindanya terawang-awang dipuput kenangan lalu, melayang melewati hikayat si penjerat.
“Kenapa Nis diam? Ada problem ke?”
Bebola matanya menengok pada gelas yang masih bersisa, sambil tangan ligat bermain straw mengaduk ais. Zamri yang duduk bertentang langsung tidak dipedulikan.
“Nis…Saya tengah cakap dengan awak ni…” Zamri makin bosan bertanya. Lain sekali fiil Nis malam ini, tidak seperti selalu. “Period ke apa?” sangkanya sendiri.
“Saya tak sedap hatilah. Bukan ke tak elok kita makan semeja macam ni?” Suara Nis terserlah jengkel. Ekor matanya melirik kiri dan kanan. Alangkah bagus kalau dia tidak menumpang kereta Zamri sekembali dari majlis ilmu di masjid tadi…
Zamri tersengih sekilas. Pandangannya menjamah keserian paras buah hatinya. “Nis, kita tak buat apa-apa pun. Saya ajak awak makan je. Tempat ni ramai orang, bukannya kita berdua-duaan. Lagipun kita kan dah nak bertunang bulan depan…”
“Tapi…”
“Nis, takkan saya nak buat benda tak elok. Awak tak percaya saya ke? Awak rasa berdosa ke kita keluar makan macam ni? Niat saya baik… Nak belanja awak je…”
“Bukan…” Nis serba salah. “Tapi…”
Perbualan keduanya terhenti apabila pelayan membawa dua pinggan berisi nasi ayam garing untuk disajikan. Aromanya begitu memikat selera. Zamri mencapai sudu dan garfu dari dalam raga biru di tengah-tengah meja langsung dihulurkan kepada Nis.
“Sudahlah tu. Kita makan dulu, lepas tu saya hantar awak balik. Tak baik tau gaduh depan rezeki, nanti nasi nangis. Lagipun, takkan la awak nak tengok saya kelaparan.” Zamri menggedik. Ah, perempuan lurus ini terlalu mudah untuk dikalahkan!
Nis tersipu-sipu. Demi kau Zamri, apa sahaja. Butir bicara kau benar belaka!
“Ok. Tapi Zamri jangan merajuk dengan saya pasal tadi ye…” Lirihnya manja.
Zamri mengukir senyum, menampakkan lekuk di pipi kiri.
Tampan sungguh lesung pipitmu wahai satriaku! Siapa pun pasti terpesona melihat rupamu nan rupawan. Kau penakluk idaman yang bisa merajai naluriah. Susuk gagah dan kekar. Sekali pandang persis hero yang ghairah beraksi di layar perak, dan akulah heroinmu!
Memandang pada lahiriah Zamri, padan sudah bagi Nis untuk berbangga-bangga kerana berjaya memenangi hatinya. Tapi bukan itu yang menggoda batin Nis untuk menerima cinta lelaki itu. Nis sebenarnya terpaut pada keluhuran pekerti Zamri. Amat berbudi bahasa. Apalagi mersik suara Zamri acapkali didengar melalui corong bunyi menjelang solat fardu datang menjengah. Zamri bertugas sebagai muazzin dan kadangkala mengimamkan sembahyang di masjid kampus tempat Nis menekuni ilmu. Usai solat, Zamri lazimnya menyampai tazkirah yang sarat inti sari ilmiah juga maklumat terkini.
Bapa Zamri, Dr. Ridhuan ialah pensyarah yang berpengalaman mengajar Nis selama dua semester. Dr. Ridhuan tertawan dengan peribadi sopan Nis, lebih-lebih lagi dengan kecenderungan Nis untuk mendalami pelbagai cabang ilmu Islam. Iltizam yang ditonjolkan membuka hasrat Dr. Ridhuan untuk bermenantukan pelajarnya itu, lalu anak bujangnya diperkenalkan dengan Nis.
Pertemuan pertama di banglo Dr. Ridhuan cukup menggamit memori. Suasana kekeluargaan yang tampak kaya dengan nilai-nilai tarbiah menarik minat Nis untuk setia memanjangkan silaturrahim, apatah lagi Nis berazam untuk menyubur sanubari dengan kefahaman yang sahih tentang agama, lantaran ketandusan peluang untuk menyemainya suatu masa dahulu. Hubungan merpati dua sejoli ini akhirnya direstui orang tua Nis juga, dengan harapan keduanya bakal bersatu menyambung sunnah.
Sehinggalah malam durjana itu…
Zamri hakikatnya musang berbulu ayam! Alim-alim kucing. Penuh kepura-puraan di depan darah daging sendiri. Tanpa pengetahuan Nis, binatang itu secara senyap-senyap membubuh pil tidur ke dalam minumannya. Rasa pening menerjah Nis dan kesudahannya dia tewas di dalam pelukan syahwat Zamri. Gadis yang terlelap itu diangkut ke hotel di ibu kota, lalu tubuhnya diratah sewenang-wenangnya tanpa rela.
Dia menangis semahunya. Zamri dengan niat memujuk kononnya sedia untuk bertanggungjawab jika terdapat zuriat yang tertempel di rahim Nis, kemudian berjanji akan menikahinya sesegera mungkin. Langsung pasangan muda itu berzina lagi dan seterusnya beberapa kali sehinggalah Zamri curang lalu meninggalkannya sendiri terpinga-pinga. Tindakan jahil itu mencoret sejarah hina apabila Nis mengandungkan anak hasil hubungan seks haram bersama jantan laknat itu.
Nis terasa bahunya ditepuk dari belakang. Tepukan yang perlahan, namun sudah cukup kuat untuk mengejutkannya dari lamunan kenangan.
“Nisa’ termenung apa tadi? Sampai Ummi bagi salam pun Nisa’ tak perasan.” Ummi Ros tersenyum mesra. Dia melabuhkan punggungnya di sebelah Nisa’.
Ummi Ros rupanya…
“Hmm, takde ape-apelah Ummi. Nisa’ rindu ibu di kampung….” Nisa’ pantas mengesat air mata yang terburai dengan hujung tudung, cuba untuk menyembunyi tangis.
“Rindukan mak rupanya. Agaknya apa khabar mak Nisa’ ye? Mesti dia pun tengah rindu Nisa’.” Bicara wanita penyayang itu, sengaja bermain dengan emosi Nisa’. Ummi Ros kenal benar dengan dia yang amat sensitif apabila ditanyakan tentang ibunya.
Titisan mutiara jernih berguguran tanpa dapat diseka, terasa hangat menampar pipinya yang gebu. Apakah kecintaanmu terhadapku masih mekar seperti dahulu?
“Nis mengandungkan anak haram Zamri!” Teriak Nis sambil meraung, bersujud di kaki kedua orang tuanya. Ibunya terlongo lalu mencucurkan tangis. Ayahnya turut terkesima langsung bungkam. Dengan mendadak ayah rebah sambil memegang kuat dadanya menahan sakit. Sesak nafasnya begitu menyeksakan. Lelaki yang berusia lewat separuh abad itu menderitai sakit jantung di tahap kronik dan kini nazak menanti mati. Perkhabaran buruk mengejut dari anak tunggalnya itu benar-benar merentap jiwa.
“Abang!” Sa’adah memangku Mokhtar yang terkulai layu. Tangannya tanpa henti mengurut dada suaminya. Air mata tambah melaju, dibiarkan tanpa diseka lagi.
Nis lantas bersila di sisi kanan ayahnya langsung mencapai jemari kasar milik ayahnya. “Ayah… Ampunkan Nis, ayah! Ampunkan Nis, ayah…” Nis mengucup tangan ayahnya berkali-kali. Kemudian tapak tangan itu diletak erat di pipinya. “Jangan ayah… Jangan tinggalkan kami… Ayah!” Nis merintih dan memekik sepenuh perasaan.
Mokhtar semakin nazak, namun di penghujung nafas masih tegar berpesan…
“A…Adah jaga… Nis… Nis… ja…ga m…mak…” Bicaranya tersekat-sekat. Sa’adah dan Nis serentak memeluk kejap tubuh Mokhtar. Detik perpisahan nampaknya kian menghampiri. Mata Mokhtar terkebil-kebil, mengalun syahadatain. “As…sy…hadu al…alla…i…ilaha…ilallah…” diteruskan hingga ke akhir kalimah sedaya mampu. Lalu mata dipejam lena selama-lamanya.
Sa’adah terpaksa menempuh dua ujian yang maha berat. Dia terlalu teguh mendepani bentangan onak dan duri. Wanita tua itu tinggal sebatang kara, sedangkan Nis pula berhempas-pulas meneruskan kehidupan sebagai siswi, biarpun diri dibebani episod lalu. Tekad dipacak sedaya mungkin demi membela ibu. Walaupun begitu, langit tidak kekal terang. Ketenteraman hidup ibu dan anak itu akhirnya diragut hasil caci maki dan celaan orang kampung. Masyarakat senang sekali untuk tidak berlaku adil, terus-menerus menghukum mengalahkan Tuhan.
Sa’adah tetap cekal mendukung umpatan dan hinaan yang menujah anak tersayang. Si celopar menuduh Sa’adah tidak reti mendidik anak, ada yang bercabul menuduh Mokhtar lelaki dayus. Hukuman demi hukuman yang dijatuhkan ke atas keluarganya meluluhkan perasaan Nis. Ibu dan arwah ayah tidak bersalah. Nis nekad mengubah hala, asalkan nama Mokhtar dan Sa’adah murni dari tercemar.
“Jom masuk dalam. Dah nak masuk Zohor ni.” Ummi Ros menyentuh lembut bahu Nisa’. Nisa’ tersedar dari menung langsung bangkit menggeliat. Dia mengorak langkah berkecil-kecil, lalu berpapasan dengan Hana dan Intan.
“Kenapa Kak Nisa’ nampak sedih je?” Hana menegur manja. “Ada masalah ke?” Sengaja dia menduga. Intan pula sekadar mengangguk seraya menggaru kepala.
Nisa’ senyum, berusaha untuk membuang muram.
“Takde la, akak rasa macam nak buat satu benda…”
“Apa dia?” Hana dan Intan bertanya serentak.
Nisa’ tunduk menengok tanah. “Hmm, ada la…Rahsia…”
Hana kian galak bertanya. “Ala, cakaplah kak. Kot-kot kami boleh tolong…”
“Betul ke Hana nak tolong akak?” Nada Nisa’ sedikit gembira.
“InsyaAllah… Kami ok je. Kalau benda tak salah kami sanggup tolong. Kan Intan?” Hana menyiku Intan. Intan menyengguk lagi sambil tersengih lebar.
“Salah tak kalau akak nak cubit perut korang!” Jari Nisa’ hinggap mencubit lembut perut kedua-dua gadis itu lalu melarikan diri. Hana dan Intan tergelak geli kemudian berkejar-kejaran di padang menghijau Raudhatus Sakinah. Ummi Ros sekadar memerhati gembira. Persaudaraan yang membunga di Raudhatus Sakinah lestari mewangi, malah lebih akrab dari hubungan sedarah. Nisa’ menganggap Hana dan Intan seperti adiknya sendiri. Ummi Ros pula berperanan sebagai ibu buat gadis-gadis malang itu. Gadis-gadis yang didatangkan mehnah dunia, lalu ingin kembali ke pangkuan Tuhan.
Raudhatus Sakinah menempatkan sekitar 20 orang pelatih, terdiri dari remaja puteri yang dirundung musibah lantaran nyalaan nafsu membakari maruah diri. Mungkin juga angkara manusia iblis berjantina lelaki. Penzina, ibu mengandung luar nikah, perempuan simpanan, wanita yang nyaris murtad, mangsa rogol dan sumbang mahram – pelbagai wajah disatukan di bawah bumbung, sebantal nyenyak dan setalam hidang. Lindungan sepenuhnya ditebarkan, naungan kasih dicurahkan demi mempertahankan tunjang akidah gadis-gadis yang tergugat anutannya.
Wanita-wanita ini dididik dalam suasana yang tenang, diperkaya dengan unsur famili bahagia demi mencetus keharmonian dalam kehidupan saban hari. Mereka diajar dan dilatih mengurus rumah tangga dengan teratur. Sepaling istimewa, hidangan tarbiah peneguh rohani. Setiap detik tidak sunyi dengan suapan ilmu-ilmu ukhrawi demi mendekat diri dengan syariat Islam. Amal ibadah digiatkan semata-mata kepatuhan hakiki di sisi Ilahi. Sembahyang berjemaah, solat nawafil, tadarus Al-Quran, puasa sunat, qiyamullail, berzikir menjadi rutin yang payah untuk diabaikan.
Sehabis sembahyang berjemaah, semuanya sibuk mengerjakan solat sunat baada Isyak. Selepas itu Ummi Ros yang masih bertelekung mara bagi mengumumkan informasi penting. Dia berdehem beberapa kali sebelum mula berbicara.
“Anak-anak… Pagi ni kita akan qiyamullail macam biasa. Tapi kali ni kita ada imam jemputan…” Ummi Ros membelek kertas yang tercatit maklumat itu.
Masing-masing diam menadah telinga. “Ustaz tu dijemput khas dari UKM Bangi. Lepas qiyam dan solat Subuh kita ada kuliah Subuh.” Ummi Ros menyambung.
Keadaan hingar-bingar. Ingatkan Ustazah, rupanya Ustaz!
Terdengar suara sumbang diiring hilai tawa. “Hensem tak Ummi?”
Ummi Ros mencebik. “Ish, tak serik-serik! Bila cakap pasal lelaki je bukan main syok. Yang selalu ngantuk masa qiyam pun terus semangat.” Fuh, sindiran Ummi Ros memang pedas! Bagi yang terkena, muka merah padam jadinya. Membisu serta-merta, manakala setengah lagi tergelak girang.
“Ummi gurau je…” Ummi Ros ingin memupus rajuk. “Kalau tanya Ummi, memang tak hensem la…” Cakap Ummi Ros tergantung. Masing-masing terlopong.
“Sebab yang hensem suami Ummi je la, Haji Rahim”
Ketawa berderai lagi, melenyapkan kelengangan malam.
“Dah dah…Lepas bertadarus, Ummi nak semua tidur. Esok bangun awal, pukul 4.00 pagi semua dah siap bertelekung dan bentang sejadah. Boleh tak anak-anak?”
“Baik Ummi!” Mereka membalas beramai-ramai. Sayang benar gadis-gadis itu kepada Ummi Ros. Masakan, terlalu besar bakti wanita bertudung labuh itu. Tika gadis-gadis itu dibuang saudara dan dicela umat setempat, Ummi Ros mendepa tangan seluas-luasnya menyambut mesra kehadiran mereka. Engkau memang altruistik!
Nisa’ bangkit mencapai mushaf Al-Quran dari rak di pojok bilik. Halaman dibelek satu persatu, lantas dia memilih untuk mengalunkan Surah An-Nuur. Bacaan meluncur lancar dari bibir yang mungil, sampai ke ayat suci yang ketiga.
“Lelaki yang berzina tidak mengahwini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak tidak dikahwini melainkan lelaki yang berzina atau lelaki musyrik…” (Maksud ayat 3, surah An-Nur)
Air mata Nisa’ meleleh bertalu-talu membasahi Al-Quran. Kalbunya ditusuk sembilu duka. Dia berkira-kira, apakah benar penzina hanya layak dinikahi penzina? Jika itu satu kenyataan, aku rela membujang sampai ke akhir hayat! Masihkah ada ruang bagiku untuk dilamar lelaki yang mentaati Tuhannya? Aku terlalu menginginkan suami penyejuk pandang. Teman setia yang mampu menggarap agar terbinanya bait Muslim. Mungkinkah?
Nisa’ menyudahkan bacaannya di situ. Mushaf ditutup. Dia berdiri mencapai sejadah, solat taubat ditunaikan. Pasrahnya disandarkan kukuh di riba Maha Penentu. Lenanya malam itu dalam tangisan sambil berteman Al-Quran di tangan.
“Bangunlah Nisa’… Imam dah sampai. Dah nak mula qiyam pun ni.” Nisa’ membuka mata. Bergaung suara imam nyaring mengalun Al-Fatihah. Nisa’ bingkas bangkit menuju bilik air untuk berwuduk. Sesudah bertelekung, dia bersigap menyertai makmum di saf paling belakang. Imam tidak berkeputusan melagui kalamullah. Bacaan Ar-Rahman terdengar melayut-layut, berselang seli dengan esak tangis.
Usai solat Subuh berjemaah, imam berpaling ke belakang.
Astaghfirullah! Jantung berdetak deras. “Itu…”
Matanya berkerdip dua tiga kali. “Itu… Ikram!”
Ikram melempar senyum. Penglihatan keduanya bertaut sejeda lantas terlerai. Nyaris-nyaris tawanya terhambur melihat Nisa’ tercengang, namun ditahannya untuk menghindar wasangka. Ikram terbatuk kecil sebelum mula berceramah berdegar-degar. Lega dan syukur terlindung di hati. “Betullah Nisa’ ada di sini.”
Nisa’ masih enggan percaya. Dia menampar pipinya kuat. Aduh, sakit! Dia tidak bermimpi juga bukan di alam fantasi. Itulah Ikram yang dahulu pernah tergila-gilakannya. Ikram yang dibencinya dulu. Ikram yang pernah diherdiknya sesuka hati.
Kad Aidilfitri berwarna merah kesumba itu disiat-siat langsung dibaling ke parit.
“Aku cakap aku tak suka kau! Kau tak faham bahasa ke?” Nisa’ membengis. Mahu sahaja dia membaham Ikram.
“Laa… Aku bagi kau kad raya je pun…” Ikram longlai melindung diri.
Kemarahan Nisa’ membuak-buak. “Jangan banyak alasan la! Jantan miang… Apasal kau suka kacau aku?”
“Aku ikhlas nak kawan dengan kau…”
“Boleh blah la kau! Perangai buruk. Sembahyang pun malas, puasa pun tak… Kurang ajar pulak tu… Jangan berangan la!”
Ikram menunduk. Lidah kau jauh lebih tajam dari belati! “Tapi aku pun nak insaf… Kalau kau couple dengan aku, boleh kau ajar aku agama.” Balas Ikram perlahan.
“Hei! Kau tak malu ke? Apahal aku pulak yang nak ajar kau agama… Pergi la belajar sendiri! Jangan kacau aku lagi!” Jeritan Nisa’ bagai halilintar, menyambar emosinya sampai hangus rentung. Sekumpulan siswa dan siswi yang sedang menjamah juadah petang di kafetaria tersentak. Berpuluh pasang mata kini sedang tertumpu ke arah mereka yang benar-benar mencuri perhatian awam.
Ikram akur lantas mengayunkan langkah. Rentetan dari keaiban itu, Ikram membawa dirinya yang terluka jauh dari institusi itu. Dengar-dengar dia berpindah ke universiti lain. Ah! Peduli apa aku. Lamarannya sudah aku tolak tepi. Apa guna memadu asmara dengan lelaki yang jahil murakab.
Tapi… Kenapa Ikram nampak lain sekarang? Sangat berlainan…
Kuliah Subuh tamat. Ikram yang berjubah putih safa menutup majlis dengan tasbih kafarah lalu berangkat keluar dari rumah itu. Penemannya turut berdiri lalu ikut membuntutinya. Barangkali pergi berehat seketika di pangkin di kawasan laman.
Soksek-soksek mula bertimbulan. ”Hensemlah ustaz tu…”
”Dah. Jangan nak menggatal! Tu aku punya ha…”
”Sorang tu macho, sorang lagi comel la…”
Tolonglah… Ikram pernah gagal dalam merebut cintaku. Nisa’ tersengih sendirian. Ikram yang dilihat sebentar tadi memang mengagumkan, tetapi apakan daya. Jangan-jangan sudah berpunya. Argh! Melepas… Usah berangan lagi.
Nisa’ melupuskan mimpian yang ligat berlegar di benak. Dia menapak lembab menuju dapur. Hari ini tiba gilirannya untuk menyiapkan makan pagi bagi segenap ahli rumah. Ummi Ros muncul di dapur dengan mendadak. Kelihatan dia tercungap-cungap.
“Nisa’, tolong masak sedap-sedap ye. Lepas tu tolong hidang pada ustaz dua orang kat luar tu…”
Gulp! Aku yang kena hidang? Matilah aku…
“Tapi Ummi, saya sibuk ni. Takpe… Biar saya masak, lepas tu nanti Maria tolong hidang.” Nisa’ beralasan tidak konkrit. Janganlah aku yang kena hidang…
“Takde tapi tapi…Cepat sikit ye….” Ummi Ros meninggalkan Nisa’ terpinga-pinga.
Adusss… Macam mana ni… Nisa’ mencari saran serata minda. Mundar-mandir sambil memegang sudip. Tiba-tiba sahaja timbul dalam fikiran – Pinjam purdah Rohana!
Dari jauhan terdengar ketiga-tiga sakan berborak. Nisa’ berjalan lambat-lambat sambil menatang dulang keluli dengan penuh hati-hati.
”Hai, cantiknya purdah Nisa’…” Ummi Ros terseringai penuh sinis.
Ikram menjeling Nisa’. Fadlan di sebelah ikut memandang. Terketar-ketar Nisa’ semasa menyaji sarapan buat kedua tetamu yang berkopiah itu. Hampir sahaja dia menangis! Ikram yang menyedari kerisauan Nisa’ geli hati langsung mengalih pandang.
Selesai menghidang, Nisa’ ingin bergegas pulang ke dapur. Hajatnya tersekat apabila lengannya disentak. Nisa’ beristighfar berkali-kali.
”Nisa’ nak pergi mana tu. Duduk sini dulu… Teman Ummi ye… Kejap je…”
Nisa’ menghadam hasrat Ummi Ros tanpa sekelumit soal. Dia duduk perlahan-lahan, tepat membelakangkan Ikram. Sekadar pegun memerhati sandal yang tersarung di kaki. Beberapa ketika, telefon selular milik Fadlan menjerit-jerit minta diangkat. Dia memohon izin untuk menerima panggilan lantas bangun dan berjalan menuju ke tanah lapang. Dua yang lain meneruskan santapan manakala Nisa masih bisu menghadap tiang berkarat di sisi kanannya.
Sekonyong-konyong bunyi nada dering kedengaran lagi. Ummi Ros menggeledah tas tangannya lalu mencapai telefon bimbit. Punat dipicit lalu bertali-tali borak dan sembang. Ummi Ros yang pada asalnya duduk terburu-buru bangun lalu seraya menapak menghala ke kereta miliknya di parkiran.
Nisa’ bangkit berundur dari duduknya, langsung Ikram menyapa Nisa’.
”Nisa’… Tunggu kejap…” Ikram menyeru agak kuat.
Nisa’ menoleh bertentang Ikram. Tidak duduk, tidak pula pergi.
Ikram mendeham, berikhtiar menggenggam kekuatan. ”Apa khabar Nisa’?”
”Alhamdulillah, sihat…” Reaksinya tidak acuh.
”Alhamdulillah…Moga kekal sihat…” Ikram kekontangan idea.
Kedua-duanya buntu sesaat. Nisa’ mula berlangkah. Ikram yang kecuakan, gelisah ditolak mentah-mentah buat kali yang ketiga spontan berdiri tegas. Perawan itu lantas beralih hala di hadapannya. Kedua-duanya saling berpandangan.
”Nisa, saya nak kahwini awak…”
Nisa’ ternganga di sebalik purdah berona hijau bemban. Apa?
”Saya ikhlas… Saya nak memperisterikan awak.” Ikram mengulang dalam suara optimis. ”Saya berjanji akan jadi suami soleh yang mendidik isteri dan anak-anak…”
Nisa’ seakan tidak percaya. Dia menggetil lengannya kuat. Aduh, sakit! Dia tidak berkhayal juga bukan mabuk cinta. Ikram yang dahulu pernah diusir jauh-jauh meminangnya sementelahan waktu ini dia asyik mengharap kasih kudus yang halal.
”Tolonglah Nisa’… Saya ikhlas ni…” Rayunya tulus.
Tubir mata Nisa’ mula sarat langsung merekah. Tangisan berhamburan. Kalamnya kelu namun masih berdaya upaya untuk berbalas kata.
”Nisa’…Dah pernah berzina…” Ujarnya tersedan-sedan. Nada terengah-engah lalu dia diam sejeda mengela nafas. Ikram tenang menanti butir perkataan.
“Ikram sanggup ke… Nisa’ kotor…” Sedunya kian ketara. “Nisa’ berdosa! Nisa’ perempuan kotor…” Nisa’ separa menjerit menahan sebal. Emosinya makin menggila menatap takdir yang menghiris pedih. Hampir sahaja dia berteriak panjang.
Ikram meraup mukanya yang semakin berminyak. Ketayap di kepala ditanggalkan seketika lalu dirapikan kedudukannya. Dia berkeluh-kesah. Sayu menerjah kalbu. Wajah menyayukan itu ditenung sejenak sebelum bicaranya dilanjutkan.
“Khairunnisa’…”
Nisa’ yang tertunduk mengangkat muka perlahan-lahan. Matanya berair.
“Pernah tak Nisa’ dengar ayat ni…” Basmallah dilafazkan.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang mahu bertaubat dan orang orang yang mahu membersihkan dirinya sendiri.” (Maksud ayat 222, surah Al-Baqarah)
Nisa’ mafhum benar dengan kalimatullah agung itu. Tidak mungkin dia melupai dalil naqli yang seringkali diperdengarkan sepanjang menghuni pusat perlindungan itu. Bahkan, dia sendiri mengekhatkan untaian hikmah itu cantik berseni lalu digantung di bahagian dewan solat Raudhatus Sakinah. Sebagai pemupuk taubat nasuha, telahnya.
”Allah Maha Penerima Taubat…” Ikram mula bertazkirah.
”Tidak ada dosa yang tidak diampunkan selain syirik…”
Butir bicara Kau benar belaka! Hujah Ikram berlandaskan nas yang jelas terang diterima pakai. Janji Allah Ta’ala mustahil sekali dimungkiri.
”Khairunnisa’ ialah sebaik-baik perempuan…”
Nisa’ laju menyelang sambil menyeluruti wajah mulus Ikram. Wujud ketenteraman di balik kulitnya yang putih bersih.
”Itu antara Nisa’ dengan Allah. Sudi ke Ikram menerima diri Nisa’…” Dia berniat menguji sukma Ikram, biarpun sebenarnya dia begitu teruja dilamar Ikram yang jadi idam-idaman. Dadanya penuh debaran menunggu jawapan yang mungkin keramat.
Ikram melempar pandang ke teratak tua itu.
”Pernikahan adalah keterikatan antara dua nurani yang saling mengasihi lantaran mendamba rahmat Allah Azzawajalla semata-mata. Kedua-dua jiwa murni ini amat berperanan sebagai suami dan isteri, melengkapi satu sama yang lain. Kalbu keduanya saling menyampai dan menerima. Andai ada apa-apa kelemahan, ditelan dengan penuh rela. Sebarang kekuatan dikongsi erat. Dua-duanya halus dan tulus mengukuhkan bait Muslim yang dicipta, asalkan nantiasa bertoleransi dan saling memaafkan. Tiap mehnah dikira tarbiah pengukuh cinta…” Ikram bersyarah lembut.
Aku terpaut dengan keindahan bahasamu. Bukan, dengan keikhlasanmu.
”Jadi… Ikram maafkan Nisa’?”
”Masakan tidak! Nisa’ menjadi asbab Ikram mengenal diri. Nisa’ jadi penggalak untuk Ikram menuntut ilmu agama… Dengan hidayah Allah, Ikram dapat sambung pengajian agama. Terima kasih Nisa’.” Ikram terseringai.
Nisa’ tersenyum. Aku heroinmu dan engkau heroku. Ikram, aku sudi untuk dimandat sebagai ratu hatimu!
”Nisa’…Izinkan Ikram menikahi Nisa’…”
Itu sudah pasti. Aku merelakannya. Aku tidak sanggup kehilangan teman hidup yang mithali. Dia ikhwah yang aku yakini mampu memimpinku bahu ke bahu menuju gerbang kebahagiaan di dunia jua akhirat. Engkau calon pilihan Ilahi, Ikram!
”Kalau nak pinang Nisa’, kena tanya ibu Nisa’ dulu.” Nisa’ berseloroh.
Ikram yang kaget serta-merta mengeluarkan telefon seluar dari poketnya lantas mendail sembilan angka nombor untuk menghubungi Sa’adah. Nisa’ tertawa kecil.
Angin berhembus lunak mengelus-elus, menyuasanai romantis. Burung-burung berterbangan merata-rata sambil berkicauan riang. Petala langit tampak nilakandi menyaksikan puspa hati meminang mestika. Sebening tarian cinta. Lebih romantik dari epik Romeo dan Juliet, namun tidak sebanding riwayat cinta Ummahatul Mukminin di sisi Muhammad Sallallahu’alaihi wasallam.
Nukilan: Mohd Dhany Mohd Sarip
Karya pertama beliau ini telah tersiar dalam akhbar Wasilah Edisi 13-20 Disember 2008. Alf Mubarak daripada saya untuknya.
SMS
SMS Taujih (1)
“Ada kitab yang amat penting tapi sering dilupakan. Padahal kitalah yang menyusunnya. Itulah kitab amalan yang akan rampung seiring kita meninggal dunia”(Quraish Shihab)
Semoga aktivitas kita menjadi tambahan amal baik kita. Amiin.
Biro Kaderisasi
(Sender : UkhtiYenny)
SMS Taujih (2)
We are the muslim brotherhood…
Jihad is our purpose…
Syahid to paradise
(Sender : Ukhti Siwi)
SMS Taujih (3)
Beruntunglah orang-orang yang memperbarui terus semangatnya dalam setiap pergantian waktu, menjaga niatnya tetap dalam kebaikan, dan menemukan Allah dalam setiap langkahnya…Semoga kita termasuk di dalamnya. Amiin Allahumma Amiin
(Sender : Ukhti Nung)
SMS Taujih (4)
Setiap 1/3 malam terakhir Allah menyeru :
“YANG BERDO’A KU KABULKAN, YANG BERISTIGHFAR KU AMPUNI, YANG BERTAUBAT, KU TERIMA TAUBATNYA.”
Ayo bangun, jangan siakan janji Allah itu
(Sender : Ukhti Yenny)
SMS Taujih (5)
Ketika genderang perang Allah telah tiba, hal apakah yang lebih mulia dilakukan melainkan menyambut panggilannya, dengan jiwa yang teguh dan semangat berjuang menjemput generasi penerus estafet dakwah ini.
(Sender : Ukhti Rifa)
SMS Taujih (6)
Miliki sebuah HATI yang selalu mencintai, sebuah senyuman yang tulus, sebuah sentuhan yang selalu ingin melindungi, dan sebuah ukhuwah yang kekal abadi.
(Sender : Ukhti Rina)
SMS Taujih (7)
Manakala nilai hidup ini hanya untuk diri kita, maka akan tampak bagi kita bahwa kehidupan itu kecil dan singkat. Tetapi apabila kita hidup juga untuk orang lain, maka jadilah hidup ini bermakna panjang dan dalam. Bermula dari adanya kemanusiaan itu sendiri dan berlanjut sampai kita meninggalkan dunia ini.
(Sayyid Quthb)
(Sender : Ukhti Riska)
SMS Taujih (8)
Jingga di timur hantarkan mentari, membawa hari, nafas, dan hidup baru. Moga pagi ini ALLAH melapangkan dada dan menaburkan cinta-Nya di hati kita semua, hingga terpuaskan jiwa tanpa mengharap pada manusia
(Sender : Ukhti Betha)
SMS Taujih (9)
Semoga ALLAH membekali kamu dengan takwa, mengampuni dosa-dosamu dan memberikan kamu kebaikan di manapun kamu berada, Amin..
(Sender : Akhi Mukmin)
SMS Taujih (10)
Satu hal yang paling aneh adalah engkau yang paling mengetahui sesuatu tapi tidak mencintainya, engkau mendengar seruannya namun tidak segera menyambutnya dan engkau mengetahui besarnya keuntungan jika engkau mengakrabinya tapi engkau tidak mendekatinya. Engkau merasakan pedihnya kegersangan jiwa karena maksiat, namun tidak mencari ketenangan dengan menaati ALLAH. Dan satu hal yang paling aneh di atas semua itu adalah engkau mengetahui bahwa engkau sangat membutuhkan Dia tapi justru berpaling dari-Nya bahkan mencintai hal yang menjauhkan dari-Nya (Ibnul Qayyim)
(Sender : Akhi Suhaimi)
SMS Taujih (11)
Ya ALLAH, jagalah saudaraku di kala penjagaanku tak sampai padanya, sayangi ia di kala rasa sayangku tak mampu merangkulnya dalam dekapan yang nyata, karuniakan kepadanya kesabaran dan kekuatan, muliakan ia di kala penghargaanku tak terangkum dalam kata yang sahaja, karena Engkau punya segala yang ku tak punya dan karena ku ingin dia selalu menjadi saudaraku di dunia dan mengharap bertemu dengannya di surga..Amin
(Ukhti Karin Forstiling & Ukhti Nung)
SMS Taujih (12)
Wanita cantik, melukis kekuatannya lewat masalahnya, tersenyum saat tertekan, tertawa di saat hati sedang menangis, memberkati di saat terhina, mempesona karena memaafkan..Wanita cantik, mengasihi tanpa pamrih dan bertambah kuat dalam doa dan pengharapan. Ini dikirim khusus untuk setiap wanita cantik kepunyaan ALLAH..
(Ukhti Bibin)
SMS Taujih (13)
Hati-hati yang tulus adalah yang tampil di saat orang-orang lain enggan, menunjukkan keteguhan di saat orang-orang lain terpeleset, tetap sabar di saat orang-orang lain mengeluh, bersikap bijak di saat orang-orang lain bertindak bodoh, tetap memberi maaf di kala hak-haknya didzalimi (dari buku “Orang-Orang yang Tidak Suka Popularitas”)
(Ukhti Betha)
SMS Taujih (14)
Jika air mata adalah bara hati, biarkan ia menyala, semoga ALLAH menerangi hari-hari gelapmu dan memimpin tiap langkahmu. Hingga esok kau tapaki hari dengan tegar.
(Ukhti Betha)
SMS Taujih (15)
Without ukhuwah, days are SADDAY, MOANDAY, TEARSDAY, WASTEDAY, THIRSTDAY, FIGHTDAY, SHATTERDAY, so…KEEP our UKHUWAH everytime!!!
(Ukhti Bibin)
SMS Taujih (16)
Tegur ku di saat ku mulai sombong, tegur ku di saat ku mulai jauh dari-Nya, tegur ku di saat ku berbuat salah, karena ku masih membutuhkan seorang saudara sepertimu…
(Ukhti Rizky)
SMS Taujih (17)
Imam Syabibi berkata, “Siyasi adalah membesarkan kemaslahatan + memperkecil kemudharatan”, semoga kita taat pada ALLAH, hingga kita pun dikuatkan di dakwah ini!!
(Ukhti Yanny)
SMS Taujih (18)
Saat ALLAH menjawab doamu, DIA menambah imanmu,
Saat ALLAH belum menjawab doamu, DIA menambah kesabaranmu
Saat ALLAH menjawab doamu, tapi tak seperti keinginanmu, DIA memilih yang terbaik untukmu
Tetaplah berdoa..
(Akhi Aam)
SMS Taujih (19)
Ibu melahirkan kita dengan menangis kesakitan, masihkah kita menyakitinya? Masih mampukan kita tertawa melihat penderitaannya, mencaci makinya, melawannya, mengacuhkannya…Ibu memberikan ASI waktu kita bayi, mencuci celana kotor kita, menahan derita, menggendong kita seharian…Sadarilah bahwa di dunia ini tak ada satu orangpun yang mau mati demi kita selain IBU, katakanlah pada IBUmu,,,I LOVE U MOM
(unNamed, 081241665334)
SMS Taujih (20)
Siapapun bisa berdakwah, tapi belum tentu ia mencintai dakwah. Karena cinta butuh pengorbanan besar, tenaga, waktu, dan pemikiran. Orang yang mencintainya akan berusaha memperkaya pemikirannya
(Ukhti Nani JIMM ITS)
SMS Taujih (21)
Senyum adalah pesan kebahagiaan yang paling cepat sampai ke hati. Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum, tapi tersenyumlah untuk menyambut kebahagiaan, Met beraktivitas
(Ukhti Indah)
SMS Taujih (22)
LOVE between us, lived by AQIDAH, united by DAKWAH, guided by QURAN, coloured by DZIKRULLAH, motivated by ALLAH PROMISSE, always pray for ISLAM, ALLAHU AKBAR!!!
(Ukhti Dian JIMM ITS)
SMS Taujih (23)
Kobarkanlah semangatmu, laksana kobaran api yang tak pernah padam..namun tak membakar tuk jadikan abu, tapi membakar tuk hidupkan yang telah mati, ALLAHU AKBAR
(Ukhti Indah)
SMS Taujih (24)
Semoga desain canggih otak kita tidak hanya menempatkan diri sebagai pemikir, tetapi sekaligus ahlu dzikir, semoga ALLAH meringankan langkah kita menuju setiap kebaikan
(Akhi Izzu)
SMS Taujih (25)
Dan sungguh akan Kami isi neraka Jahannam dari kalian jin dan manusia.
Mereka memiliki hati tapi tidak untuk memahami ayat Allah,
memiliki mata tapi tidak untuk melihat kekuasaan Allah,
mempunyai telinga tapi tidak untuk mendengar ayat Allah.
Mereka seperti hewan ternak bahkan lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lengah.
Ukhtiku sayang, bangunlah, sambutlah seruan Allah
(Ukhti Ita)
SMS Taujih (26)
Ya Rabb, berkahilah umur saudaraku ini, kuatkan azzamnya untuk istiqomah di jalan-Mu,
Lapangkanlah hatinya, berikan kesabaran dalam menghadapi segala masalah,
Amien..
(Seorang pejuang)
SMS Taujih (27)
Jadilah hati yang paling lembut, semangat yang paling tinggi,
Pengorbanan yang paling tulus, ukhuwah yang paling hangat,
Pengabdian yang paling ikhlas, karena Allah (Ust. Rahmat Abdullah)
(Seorang pejuang)
SMS Taujih(28)
Sembahlah ALLAH sebesar keBUTUHanmu padaNya
Perbuatlah dosa sekedar keKUATanmu menanggung siksaNya
Berbuatlah untuk mendapatkan surga sesuai dengan KEDUDUKAN yang kau inginkan
(Syaqiq Al-Balkhi)
(Sender : Ukhti Rizky)
SMS Taujih(29)
Keringat para pejuang adalah energi pengobar semangatnya,
Raga yang lelah adalah masa untuk dirinya berbenah,
Mengoreksi atas karyanya yang lalu sebagai pedoman karyanya yang akan datang
Chayo Mujahadah
(Sender : UkhtiYanny)
SMS Taujih(30)
ALLAH menguji keikhlasan dalam kesendirian
ALLAH memberi kedewasaan ketika masalah berdatangan
ALLAH melatih ketegaran dalam kesakitan
Pantang bagi mujahid untuk berputus asa
SEMANGAT!!!
(Sender : Ukhti Ambi)
SMS Taujih(31)
Miliki sebuah HATI yang tak pernah membenci
sebuah SENYUMAN yang tak pernah pudar
sebuah SENTUHAN yang tak pernah menyakiti
dan sebuah PERSAHABATAN yang tak pernah berakhir
(Sender : Ukhti Wilda)
SMS Taujih(32)
Buku hanya bisa menganjurkan hal-hal bijak
Namun tidak pernah melahirkan orang-orang bijak
Orang yang teristimewa dalam ilmu dan amal,
tidak dilahirkan oleh bertumpuk buku hebat
Mereka dilahirkan oleh kehidupan
Mereka belajar dan berkembang dari sekolah kehidupan
Maka hadapilah tantangan kehidupan
Jangan Menyerah!!!
Pelajarilah tiram, tidak akan ada mutiara, bila si tiram tak kuat menantang hempasan gelombang
Keep ISTIQOMAH..
Keep Move On dakwah..
(Sender : Ukhti Nani JIMM ITS)
SMS Taujih(33)
Saat iman menancap kuat, saat jantung masih berdetak
Saat nikmat makin melekat, saat jasad selalu sehat
Itulah tanda cinta pada Ilahi pada kita
(Sender : Ukhti Yanny)
SMS Taujih(34)
Duduk berpangku tangan tidak akan mengentaskan
kapal yang tenggelam di dasar lautan
Selamat berjuang saudaraku,
jadikan momen ini sebagai sarana bagimu untuk berbuat kebajikan
berkontribusi dalam dien ini..
Sungguh, ingatlah janji ALLAH
“Siapa yang menaburkan kebajikan akan menuai kenikmatan surga,
sedangkan yang menabur kemaksiatan akan menuai siksa neraka”
(Sender : Ukti Yenny)
SMS Taujih (35)
Allah, pliz take care of this person who reading this message.
Not only today, but always..
and give happiness everytime, amin. Keep Fight!!!
(Sender : Ukhti Novita)
SMS Taujih (36)
Hidup itu seperti novel, banyak bab yang dibaca, ada juga bab yang terlupakan
tapi, ada 1 bab yang tak mungkin terlupakan, yaitu :
bagian di mana kita bertemu dan berjuang bersama untuk ISLAM
(Sender : Ukhti Rina)
SMS Taujih (37)
Dunia selalu bersinar oleh wajah yang selalu cerah karena mahabbah,
Ada mata menjaga pandangan, ada tutur kata dari lisanmu yang membahagiakanku,
Ada bibir yang tersenyum ikhlas pada saudara-saudaranya,
Ada wajah ramah yang menyejukkan.
Itulah engkau ya ukhti…
(Sender : Ukhti Yenny)
SMS Taujih (38)
Jika aku dapat menarik ”PELANGI”
Maka aku akan membentuk ”namamu”
Lalu akan aku kembalikan lagi ke ”LANGIT”
Agar semua orang tahu berapa bahagianya aku ”MENGENALMU”
(Sender : Dewi MXit)
SMS Taujih (39)
Namaku tak perlu kau ukir di bawah kaki langit, di bawah naungan pelangi…
Saudariku,
Karena aku hanya insan yang kan ditelan angin peradaban.
Nama itu cukup kau simpan di hatimu sebagai tanda bahwa
Kita bangga telah menjadi satu dalam jalan-Nya
(Sender : Ukhti Heni)
SMS Taujih (40)
Ya Allah, tidak ada yang mudah kecuali apa yang Engkau jadikannya mudah
Dan engkau dapat mengubah yang sulit jadi mudah bila Engkau kehendaki
(HR Ibnu Hibban)
Ma’an Najah Fi UTS!
(Sender : Ukhti Rina)
SMS Taujih (41)
Berbahagialah orang-orang yang disibukkan oleh urusan yang membawa manfaat bagi orang lain,
Karena sesungguhnya ”sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain
(Sender :Akhi Mirza)
SMS Taujih (42)
”Sesungguhnya, Allah pasti menolong orang yang menolong(agama)-nya…”
(QS. Al Hajj:40)
Jadi tetapkan semangat, kuatkan ikhtiar dan tawakkal kita
Jangan mundur dalam peperangan
Bukan karena siapapun kita beramal, Cuma Allah tujuan kita
Allahu Akbar 3X!!!
(Sender : Ukhti Febri)
SMS Taujih (43)
Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama dengan kesabaran,
Keleluasaan itu bersama dengan adanya kegelisahan
Sedangkan kemudahan itu bersama dengan kesulitan
Semangat untuk hari esok!!
(Sender : unNamed, 085730050423)
SMS Taujih (44)
Carilah kemanisan hidup dalam tiga perkara,
Dalam sholat, dalam dzikir, dan dalam membaca Qur’an!!!
(Sender : Ukhti Yenny)
SMS Taujih (45)
Ini adalah layanan ukhuwah call me.
Pelanggan bernama Rina meminta anda untuk tersenyum ceria,
Mengisi hari dengan penuh semangat, keikhlasan, dan keistiqomahan
Di jalan-Nya…
SMS Taujih (46)
Lenyap tak berarti hilang, diam tak berari lupa, jauh tak berarti putus
Karena antara kita ada satu ikatan, yaitu persaudaraan
(Sender : unNamed 085646775098)
SMS Taujih (47)
Saat kita senang dengan apa yang sedang kita kerjakan,
Kita akan menganggapnya surga walaupun sebenarnya kita berada di neraka.
Jika kita terpaksa mengerjakan hal-hal yang tidak kita sukai,
Kita akan menganggapnya neraka walaupun sebenarnya berada di surga,
Maka ciptakanlah surga kita sendiri dimanapun kita berada
Dalam kondisi apapun,
Maka kita akan selalu berada di surga
(Sender : Ukhti Ambi)
SMS Taujih (48)
Be a moslem, whenever, wherever
Keep amar ma’ruf nahi munkar Forever!
Whatever we do, syariah is problem solver
Remember : Together We’re Stronger
Don’t be fear, ALLAH is near
Allahu Akbar!!!
(Sender : Ukhti Intan)
SMS Taujih (49)
Setiap lelah kadang menggoncang azzam
Tetesan peluh kadang menguji keikhlasan
Perjuangan ini memang tidak bertabur bunga
Tapi yakinlah!
Jannah-Nya kan merindu tiap tapak Mujahid yang berjuang di jalan-Nya!
(Sender : Akh Rijal)
SMS Taujih (50)
Naluri kepahlawanan adalah akar dari pohon kepahlawanan,
Tapi keberanian adalah batang yang menegakkan,
Keberanian adalah kekuatan yang tersimpan dalam kehendak jiwa,
Yang mendorong seseorang untuk maju menunaikan tugas,
Baik tindakan maupun perkataan,
Demi kebenaran dan kebaikan
(Sender : Akh Wisnu)
SMS Taujih (51)
Kala tidak mampu mengalahkan musuh dengan KETAATAN kita
Niscaya mereka akan mengalahkan kita dengan kekuatan mereka
(Umar Al Faruq)
(Sender : Ukti Karin)
SMS Taujih (52)
Aku lebih baik melihat setan dirumahku
daripada melihat bantal,
karena ia bisa mengundang nafsu tidurku (Atha’ bin Abu Rabbah, mufti Makkah)
(Sender : Ukhti Novi)
SMS Taujih (53)
Pemuda! Takkan bebas duniamu hanya dengan ragu dan termangu
Menjalin mimpi tanpa gerak maju
Takkan tercapai cita-citamu tanpa kerja nyata
(Sender : Ukhti Yenny)
SMS Taujih (54)
Tutuplah malam dengan doa dan sujud
Bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu
Mudah-mudahan Rabbmu mengangkat ke derajat yang tinggi
(QS: Al Isra 79)
(Ukhti Novi)
SMS Taujih (55)
Santai dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan
Tenang di bawah tekanan, berusaha dalam kesulitan
Optimis menghadapi tantangan, bahagia di segala situasi
‘Coz Allah will always stay with us!!! HAMASAH!!!
(Sender : Ukhti Misky)
SMS Taujih (56)
Ya Rabb, maafkan hamba yang terkadang melupakan kondisi saudaraku,
tapi ku pasrahkan mereka semua di manapun berada
agar Engkau jaga keistiqomahannya
Qiyamul Lail ya ukhti…
(Sender : Ukhti Viroh)
SMS Taujih (57)
Sabar adalah bunga-bungan keimanan
Keharumannya adalah kepasrahan
Kelopaknya adalah ketabahan
Tangkainya adalah keteguhan jiwa
Istiqomah ya!
Dakwah memang tidak mudah,
dan sayangnya tak banyak orang yang mau menjalaninya
karena balasannya tidak ditampakkan langsung di dunia
(Sender : Ukhti Dina)
SMS Taujih (58)
Alhamdulillah, ALLAH masih memberikan kita
nikmatnya membuka mata di malam ini
Gerakkan ragamu ukhti dalam rangkaian
Qiyyamul Lail yang tiada bandingannya
Selamat menjamu pujaan hatimu malam ini
berilah Ia yang terindah
(Sender : Ukhti Yenny)
SMS Taujih (59)
Dari Abu Dzarr ra :
Janganlah sekali-kali engkau meremehkan suatu perbuatan
baik walaupun hanya menyambut saudaramu
dengan wajah yang manis (HR Muslim)
(Sender : Eka Yanuar)
SMS Taujih (60)
Waja’alna lil muttaqina imama
Dan jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa
(QS 25 : 74)
SMS Taujih (61)
Jika dakwah adalah jalan yang panjang,
jangan pernah berhenti sebelum menemukan penghujungnya.
Jika bebannya berat, jangan minta yang ringan,
tapi mintalah punggung yang kuat untuk menopangnya.
Jika pendukungnya sedikit, jadilah yang sedikit itu…
(Sender :Ukhti Nilla)
SMS Taujih (62)
Carilah kemanisan hidup dalam 3 perkara,
Dalam sholat,
Dalam dzikir,
Dan membaca al-Quran
(Sender : Ukhti endah)
SMS Taujih (63)
Jadilah seperti karang, karang bukanlah batu mati,
Mereka adalah hewan hidup kecil dan lemah,
Tetapi mereka berkoloni hingga menjadi kuat,
Walaupun diterjang ombak sekalipun.
Mereka adalah kehidupan bagi hewan yang kuat sekalipun,
Tempat berlindung, mencari makan, dan juga tempat tinggal
Mereka membangun istana di laut nan indah,
Padahal mereka hanya hewan kecil yang lemah [mass]
(Sender : Akhi Sahid)
SMS Taujih (64)
Lenyap tak berarti hilang, Diam tak berarti lupa,
Jauh tak berarti putus, karena kita ada satu ikatan,
yaitu persaudaraan
(Sender : Pengirim yang terlupakan)
SMS Taujih (65)
Setiap amal ada masa semangatnya, dan setiap semangat ada masa lelahnya
Barang siapa yang lelah dalam sunahku(tidak bermaksiat), maka dia memperoleh petunjuk
dan barang siapa yang lelahnya di luar itu maka dia telah tersesat (HR Al Bazzar)
(Sender : Al-ikhwah)
SMS Taujih (66)
Jazakillah khoir atas SENYUM yang membuat hati ini teduh
Atas SEMANGAT yang membuat jiwa ini tersulut
Atas KEIKHLASAN yang membuat raga ini luluh
Semoga kita bisa reuni di JannahNya
Ana uhibbuki fillah
(Sender : Ukhti Mazi)
SMS Taujih (67)
Wahai para penyeru,
hendaknya kalian menjadi orang-orang yang taat pada Allah
Dan senantiasa membersihkan hati dan anggota badan
dari syubhat dan dosa-dosa kecil dan besar, yang lahir dan yang bathin
Waspadalah ikhwah terhadap kemaksiatan yang disepelekan
Ia mungkin saja dapat membakar negeri
Wahai yang senantiasa tergelincir,
Mengapa kau tidak memperhatikan apa-apa yang membuatmu tergelincir?
(Sender : Ukhti Ita)
SMS Taujih (68)
A = Aku titipkan
S = Salam lewat
S = Semilirnya
A = Angin dan
L = Lantunan nama
A = Allah SWT
M = Muhammad
U = Utusannya
A= Agar
L = Lahirlah
A = Anugerah
I = Islami yang
K = Kokoh
U = Untuk
M = Mu
SMS Taujih (69)
Bismillah
Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri ra berkata :
Tidaklah seseorang hamba meyakini surga dan neraka
Dengan keyakinan yang sebenar-benarnya
melainkan pasti menjadi khusyu’, kurusm layu, istiqomah, dan sederhana hingga datang maut menjemputnya. Dan beliau berkata :
Wahai anak Adam, sesungguhnya di antara tanda lemahnya keyakinanmu adalah engkau lebih percaya dengan apa yang berada di tanganmu daripada apa yang berada di tangan Allah
(Sender : Ukhti Heni)
SMS Taujih (70)
Tidaklah mungkin ilmu itu didapat kecuali dengan 6 syarat, yaitu :
Dzaka (kecerdasan)
Hirsh (semangat yang tinggi)
Ishtibaq (kesabaran seluas samudera)
Bhulgahtin (modal)
Irsyadul ustadzin (guru yang membimbing)
Thulu zaman (perjalanan waktu)
(Imam Syafi’i)
(Sender : Ukthti Yenny)
SMS Taujih (71)
Lima wasiat menuju taman-taman syurga…
Yang pertama adalah “Niat yang lurus”
Yang keempat adalah “Jangan mengingat-ingat kebaikan yang telah dilakukan.
Cukuplah balasan dari Allah SWT”
Yang kelima adalah ”Balaslah orang yang berbuat baik pada kita walaupun hanya dengan perkataan yang baik”
Sesungguhnya kita akan mendapatkan apa yang kita niatkan
Met maghrib
(Sender : Ukhti Maya)
SMS Taujih (72)
Jika pada masanya buah yang ditanam akan dipetik
Jika kita terburu-buru so pasti buah itu masih kecil, mentah, dan sepet
Namun jika tidak dipetik juga, akan busuk di pohonnya
Kamu hanya bisa memetik di antara dua keadaan itu
Tepat pada masanya
(Sender : Akhi Kidz)
SMS Taujih (73)
Jadilah engkau di dunia laksana orang asing atau pengembara
Jika kamu berada di sore hari, janganlah tunggu pagi hari
Dan jika kamu berada pagi hari, janganlah tunggu sore hari
Gunakanlah kesehatanmu untuk sakitmu
Dan kehidupanmu untuk kematianmu
(HR Bukhari)
(Sender : Akhi Kidz)
SMS Taujih (74)
Raihlah ilmu dan untuk meraih ilmu
Belajarlah untuk tenang dan sabar…
Discipline is the bridge between goals and accomplishments
Innallaha ma’anaa…
(Sender : Akhi Kidz)
SMS Taujih (75)
Realita kedaulatan demokrasi hanya di tangan pemilik modal.
Maka kuota 30% tidak akan pernah menyelesaikan persoalan perempuan,
Hanya dengan penerapan syariat Allah,
Perempuan hidup aman sejahtere
(Sender : Ukhti Lidya)
SMS Taujih (76)
Saudariku tercinta,
Berterima kasihlah pada siapapun yang mencelakaimu,
Karena telah menggemblengmu untuk lebih gigih dalam bertahan
Pada yang telah menipumu,
Karena telah membuat pengetahuanmu bertambah
Pada yang pernah menjatuhkanmu,
Karena telah menguatkan pertahananmu
Dan pada yang telah meninggalkanmu,
Karena menambah keberanianmu untuk mandiri
(Sender : Ukhti Heni)
SMS Taujih (77)
Setiap kegagalan membawa benih keberhasilan,
Keberhasilan adalah ketika mampu merawat benih itu hingga tumbuh menjadi besar dan berbuah
Mari taburkan benih-benih itu saudariku,
Mulailah segalanya dengan bismillah,
Semoga Allah meridhoi
Mulai lagi dengan lembar baru di hari senin ya
Persiapkan pelurunya sekarang juga
(Sender : Ukhti Yenny)
SMS Taujih (78)
SENYUM
Tidak punya harga
Tapi dapat memberi banyak, memperkaya mereka yang menerima,
Tanpa membuat miskin yang memberi,
Hanya membutuhkan waktu sebentar
Tapi kadangkala terkenang abadi
Keep Smiling ^_^
(Sender : Ukhti Karin)
SMS Taujih (79)
Ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk ingin SESUATU
Pahamilah bahwa Allah tahu sejuta KEBUTUHANmu,
Awali hari-hari dengan rasa syukur
Nikmati setiap detik waktu yang berdetak dengan istiqomah
Akhiri kelelahan hari ini nanti dengan senyuman
Semoga Allah memberi ridho atas semua kerja keras yang akan kita lakukan hari ini
HAMASAH!!!
(Sender : Ukhti Kingkin)
SMS Taujih (80)
Penat-penatlah dalam dakwah
Lelah-lelahlah dalam dakwah
Boleh jadi, ketika semua amalan kita tidak cukup sebagai bekal,
Maka bulir-bulir air mata penat, tetes keringat lelah itulah yang menjadi syafa’at bagi kita
(Sender : Ukhti Novita)
SMS Taujih (81)
Ketika hamba Allah shalat dan memusatkan perhatian pada selain-Nya, maka Allah berkata :
”Hai hambaKu, pada siapa kamu palingkan wajahmu?
Siapa yang kamu cari?
Apa kamu mencari selain-Ku ?
Atau pelindung selain-Ku ?
Apa kamu mencari ke dermawan selain-Ku?
Sementara Aku Yang Maha Mulia, Maha Dermawan, dan Maha Pemberi
Aku akan memberimu pahala tak terhitung,
Hadapkanlah wajahmu pada-Ku !
Karena sesungguhnya Aku dan para malaikat-Ku
Menghadapkan wajah kepadamu!
Maka jika musoli kembali menghadapkan wajah pada Allah,
Maka luruhlah dosa-dosanya yang dulu
Tetapi jika ia berpaling lagi, maka Allah akan mengingatkannya lagi hingga kali ketiga,
Tapi jika kali ke-4 ia tetap berpaling,
Maka Allah dan malaikat-malaikat-Nya memalingkan wajahnya
Dan Allah berkata : Celakalah kamu hai hamba-Ku!
Kepada siapa sebenarnya kamu menghadap?
(Sender : Dek Hanna)
SMS Taujih (82)
”Ya Rabb, ku titipkan semangat dan senyumku untuk ia
Agar ukhuwah ini tetap terjalin,
Lingkupilah ia dengan Cinta dan Cahya-Mu
Agar ia senantiasa terjaga”
Untukmu, saudariku…
(Sender : Ukhti Yanny)
SMS Taujih (83)
Apa kabar iman? Semoga selalu menapak maju
Apa kabar hati? Semoga selalu bersih dari noda
Apa kabar cinta? Semoga selalu berpeluh rindu kepada-Nya
Apa kabar saudariku? Semoga sehat dan tetap semangat
Met berjuang selalu!
(Sender : Ukhti Mazi)
SMS Taujih (84)
Generasi-generasi muslim adalah :
Generasi-generasi yang komitmen memegang prinsip
Ia tak mudah goyah atau menyerah dalam menghadapi ujian dunia
Amanahnya sebagai khalifah membuatnya semakin tawadhu’
Semangatnya takkan lekang dengan keragu-raguan,
Bisikan-bisikan syaithan sang durjana.
Ia terlahir sebagai pemenang,
Rahmat bagi semesta..
Harapannya sukses dunia, terlebih-lebih akhiratnya
Ana uhibbuki fillah
(Sender : Ukhti Yenny)
SMS Taujih (85)
Aku minta pada Allah setangkai bunga segar,
Ia beri aku kaktus berduri
Aku minta pada Allah hewan mungil,
Ia beri aku ulat berbulu
Aku sedih, protes, dan kecewa.
Betapa tidak adilnya ini
Namun kemudian, kaktus itu berbunga indah
Bahkan sangat indah,
Dan ulat pun tumbuh dan berubah
menjadi kupu-kupu yang amat cantik.
Itulah jalan Allah
Indah pada waktunya
Allah tidak memberi apa yang kita harapkan,
Tapi ia memberi apa yang kita butuhkan
Kadang kita sedih, kecewa, terluka,
Tapi jauh di atas segalanya,
Dia sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan hamba-Nya!
Met berjuang! Semangat!
(Sender : Ukhti Karin)
SMS Taujih (86)
Kepadamu, bidadariku..
Ku kirimkan salam terindah
Salam sejahtera penghuni surga
Salam yang melebihi misk dan syair terindah
Sejuknya melebihi embun pagi
Salam yang begitu hangat,
sehangat sinar mentari di waktu dhuha
salam yang suci
sesuci telaga Kautsar
salam persaudaraan dan persaudaraan
yang tidak akan pudar di segala musim
Kepadamu, yang ku sayangi & ku cintai karena Allah SWT ^_^
(Sender : Ukhti Febri)
SMS Taujih (87)
Demi Allah dan Rasul-Nya,
Semoga langkah ini menuju kebaikan & ridho-Nya
Walaupun lewati keburukan sekalipun
Moga hari ini terisi manfaat, bukan penyesalan
With love ;->
(Sender : Ukhti Ratih)
SMS Taujih (88)
Ya Allah, janganlah Engkau perbanyak duniaku
yang pesona keindahannya akan melalaikanku
dan gemerlap perhiasannya menggodaku
jangan pula engkau sedikitkan duniaku
sehinga mengganggu amalku
dan menggelisahkan dadaku
(Sender : Dek Hana)
SMS Taujih (89)
Genggamlah hari lalu sebagai saksi yang agung keberadaanmu,
Hari ini menjadi bukti kalau kau telah berbuat kejelekan.
Gandakan kebaikan hari ini, maka kau akan terpuji
Jangan menunda kebaikan hari ini hingga esok
Boleh jadi hari esok datang, kau telah pergi
Luv u saudariku, semoga Allah selalu menyayangi kita
Dalam indah & manisnya
Selamat menjamu tamu agung dalam heningnya subuh ini
(Sender : Ukhti Yenny)
SMS Taujih (90)
Pagi penuh berkah.
Semoga Allah menjadikan shahabiyahku ini menjadi mujahidah tangguh,
Secerdas Aisyah
Sesabar Fatimah
Setegar Ummu Sulaim
Dan seberani Sumayyah J
(Sender : Ukhti Ita KAMMI)
SMS Taujih (91)
Assalamu’alaykum
Salam cinta dan kasih sayang buatmu wahai mujahidah muda sains,
Ucapkan selamat datang dalam medan perjuangan kita
Hiburan tiada salahnya, karena ia indah
Janganlah salah memilihnya,
Selamat berjuang dalam pertempuran ini
Asahlah pedangmu, kenali medannya
Rapatkan barisan dan mulailah semuanya dengan nama Allahu, Rabb
Ana uhibbukifillah
(Sender : Ukhti Yenny-for Akhwat Sains)
SMS Taujih (92)
Sesungguhnya keberanian tak akan mempercepat ajal
Karena ajal sudah ditentukan
Sesungguhnya, sikap pengecut tidak akan memperlambat ajal
Karena ajal sudah ditentukan
(Sayyid Quthb)
(Sender : Ukhti Ita KAMMI)
SMS Taujih (93)
Jika hati lelah, basuh peluh dengan SABAR
Ceritakan duka pada KETABAHAN
usap air mata dengan HARAPAN
Jika sakit, tetaplah BERSYUKUR,
Karena Dia kan hapus dosa
(Sender : Ukhti Ita KAMMI)
SMS Taujih (94)
Isi hatimu dengan imtaq dan akhlaqul kariimah
Otakmu dengan iptek
Kaki tanganmu dan indramu dengan keterampilan dan ketelitian
Insya Allah kamu dapat mensejajarkan dunia dan akhirat
(Sender : Akhi Kidz)
SMS Taujih (95)
Dua kalimat yang ringan di lidah tetapi berat di mizan, dan sangat disukai Allah yakni :
Subhallahi Wa Bihamdihi Subhanallahil Adlim
(Sender : Rahmi)
SMS Taujih (96)
Barang siapa tidak bersyukur atas ketetapan dan nikmat Allah,
Sesungguhnya ia adalah orang yang kufur.
Ukhtifillah, masihkah kita mengeluh akan nikmat berjuang di jalan Allah?
Ketika kita dalam kondisi sakit, miskin, sempit, susah, payah, dll
Sesungguhnya kita seperti orang yang sedang mendaki
Itu berarti kita sedang naik, bukan sebaliknya
Ketika senang, ja;an mulus, tidak ada pengorbanan, semua tercukupi, selalu puas,
Maka berhati-hatilah!!!
Bisa saja kita sedang turun ukhti.
Malulah ketika ana, antum, ikhwah
MENGELUH…
Dan MENGELUH…
Bangkitlah!!!!
(Sender : Ukhti Indah)
SMS Taujih (97)
Amanah terembankan pada pundak yang semakin lelah.
Bukan sebuah keluhan, ketidakterimaan, keputusasaan!
Terlebih surut langkah ke belakang.
Ini adalah awal pertempuran,
Awal pembuktian sayap di antara kita yang beriman.
Wahai diri, sambutlah seruan-Nya.
Orang-orang besar lahir karena beban perjuangan
Bukan menghindar dari peperangan
(KH. Rahmat Abdullah)
Ana ingin antum menjadi orang-orang besar
SEMANGAT
(Sender : Ukhti Ita)
SMS Taujih (98)
Mereka yang istiqamah tidak akan kesepian walau sendirian..
Mereka akan lebih dikenal di langit
Meskipun sama sekali tidak dikenal di bumi
(Sender : Ukhti Anif)
SMS Taujih (99)
Met pagi ikhwah,
”Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah kamu bersedih hati,
Padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya),
Jika kamu orang-orang yang beriman”
(QS. Ali Imran : 139)
..Sambut pagi dengan senyum,
Awali hari dengan semangat,
BANGKITLAH!
HARAPAN ITU MASIH ADA
V(=^_^=)V
Semangat!
(Sender : Ukhti Nung)
SMS Taujih (100)
Fajar kemenangan mulai menyambul dari horizon sejarahnya…
Akankah kita mampu menjadi manusia-manusia besar yang mengusungnya??
(Sender : Akhi Detha)
SMS Taujih (101)
Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.
Melainkan yang beriman dan yang beramal sholeh.
Dunia adalah persinggahan sementara.
Akankah kita gunakan waktu sebaik-baiknya?
(Sender : Ukhti Indah)
SMS Taujih (102)
Menyerah itu mudah
Gagal itu biasa
Tapi bangkit dari kegagalan,
Itu luar biasa
Met belajar untuk ujian,
Belajar cerdas, doa intens…
Insya Allah success is waiting us
(Sender : Ukhti Karin)
SMS Taujih (103)
Saudara bukan matematika yang dapat dihitung nilainya
Bukan ekonomi yang menerapkan materi
Bukan juga PPKn yang dituntut oleh undang-undang
Tapi saudara adalah sejarah yang dapat dikenang sepanjang masa
(Sender : Ukhti Yenny)
SMS Taujih (104)
Ketika kau lelah, aku bersedia jadi penopangmu
Ketika kau gundah, aku bersedia jadi pelipur laramu
Ketika kau goyah, aku pun rela jadi pijakanmu
Ya, aku adalah doa yang sering kau panjatkan kepada Rabbmu
Doamu kan selalu menemani jejak mimpimu
Semoga ujiannya lancar
Lilin harapan itu kan selalu ada
(Sender : Ukhti Mahmudah)
SMS Taujih (105)
Setiap fase kehidupan memiliki problem tersendiri
Yang akan melahirkan orang-orang
yang menjadi mutiara di zamannya
(Sender : Ukhti Tetik)
SMS Taujih (106)
Tuliskan mimpi-mimpimu dengan sebuah pensil
Dan berikan penghapusnya pada
Allah, Sang Maha Mengetahui
Yang akan menghapus bagian yang salah
Dan menggantinya dengan rencana-Nya yang lebih indah
SMS Taujih (107)
Gaza adalah Karbala kita…
Hamas adalah Huseinnya..
Al qasim bocah-bocahnya
Zainab wanita-wanitanya
Ternyata aku tak mampu di “Karbala”
Hanya merah mata dan seuntai doa terpaku menyaksikan malu
Yang tak tertahan
Ternyata ”Labbaika Ya Huseinku” masih sebatas slogan..
Maafkan kami bocah-bocah Gaza
Jangan adukan kami pada hababa Fattimah Azzahra as
(Sender : Dek Hana)
SMS Taujih (108)
Doakanlah saudara-saudara kita, para mujahid di Gaza
Semoga peluru yang mereka tembakkan barokah
Dan mengenai sasaran musuh
Semoga roket-roket dan granat-granat yang mereka lontarkan
Menghancurkan tank-tank dan pesawat tempur Israel
Doakanlah gugurnya seorang mujahid
Menumbuhkan ribuan mujahid baru
Berdoalah semoga dalam jiwa kita bersemi ruh semangat para syuhada
Untuk semakin gigih perjuangkan tegaknya khilafah
alaa minhajinnubuwah
(Sender : Ukhti Betha)
SMS Taujih (109)
Orang yang beriman selalu punya cara sendiri untuk menata hatinya
Meski berlawanan dengan apa yang ia terima dalam kehidupan
Saat mendapat musibah,
Air matanya menetes tapi hatinya terilhami untuk meyakini
Bahwa apa yang diberikan Allah padanya pasti yang terbaik baginya
Fisiknya mungkin lelah,
Pikirannya mungkin penat
Tapi tidak dengan hatinya yang terus yakin
Apabila ia diuji Allah
Itu adalah tanda bahwa Allah masih sayang pada-Nya
(Sender : Ukhti Febri)
SMS Taujih (110)
Saat kita sedang bersedih dan merasa hidup dengan penuh kesusahan…
Tersenyum dan berterimakasihlah kepada Allah
Bahwa kita masih diberi kehidupan oleh-Nya sampai sekarang
(Sender : Lidya Ilkom)
SMS Taujih (111)
Bukalah hari dengan doa
Yakinlah atas keberhasilan yang akan terwujud
Abaikan keletihan yang mendera
Karena antum adalah orang-orang hebat
Semoga diberi kemudahan
(Sender : Ukhti Shinta)
SMS Taujih (112)
Tingkat kesabaran :
Kesabaran terhadap gangguan nafsu diri
Kesabaran akan cobaan Allah
Kesabaran dalam hubungan ketaatan kepada Allah
Manusia hanya merencanakan dan usaha
Kehendak utama hanya dari Allah
(Sender : Akhi Mustakim)
SMS Taujih (113)
Jadikan setiap langkah adalah titik emas yang terangkai
menjadi dawai gitar yang mengalun indah di telaga peradaban
(Sender : Akhi Aulia)
SMS Taujih (114)
”Setiap rel akan selalu menjadi saksi sejarah
Terhadap kereta kehidupan yang melintas di atasnya
Dan setiap episode kehidupan manusia
harus menjadi cermin berharga sebagai pelajaran penting
yang mendewasakan aktor di dalamnya
amanah tiada batas ini harus dipikul oleh kita
orang-orang yang memiliki keterbatasan
tidak ada kata istirahat
yang ada hanyalah mengumpulkan tenaga untuk perjuangan selanjutnya…”
Bersyukur sekali dapat bekerja sama
dengan rekan kerja seperti antum yang luar biasa
Syukron katsir atas setiap kontribusinya
(Sender : Akhi Detha)
SMS Taujih (115)
Wanita shalihah…
Seumpama kuntuman mawar syrga
Anggun dibalik perisai ketegasan
Cantik dalam balutan rasa malu
Berbinar dalam tundukannya pandangan mata
Ia lembut meskipun tangguh
Ia mempesona meski tak tersentuh
Ia serahkan jiwa dan waga kepada Rabbnya
(Sender : Ukhti Devi)
SMS Taujih (116)
Jumlah sedikit tapi berkualitas
Akan mampu mempengaruhi semua sistem
Jika kita meletakkan pada tempat yang tepat
Seperti debu kecil yang masuk ke dalam mata manusia
Akan mempengaruhi rasa tidak enak sekujur badan
Atau duri kecil yang menusuk di kaki, rasanya semua tidak enak
Ayo menjadi virus-virus kebenaran
(Sender : Akh Mustakim)
SMS Taujih (117)
Jangan berjalan di depanku, aku mungkin tak mengikutimu
Jangan berjalan di belakangku, mungkin tak memandumu
Berjalanlah di sampingku,
Kita sebarkan Islam dengan senyum dan salam
(Sender : Ukhti Anif)
SMS Taujih (118)
Sesungguhnya dunia adalah lautan yang dalam
Cukup banyak orang yang tenggelam di sana
Maka buatlah perahumu berupa taqwa kepada Allah
Isinya iman kepada Allah
Dan dayungnya tawakkal kepada Allah
Semoga kamu selamat
(Sender : Ukhti Resti)
SMS Taujih (119)
Semoga selalu ada iman dalam segala kerisauan
Semoga selalu ada hati yang lapang dalam tiap kegelisahan
Semoga selalu ada senyum dalam tiap kegalauan
Semoga selalu ada semangat di setiap kebosanan
Met liburan..
(Sender : Ukhti Betha)
SMS Taujih (120)
Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah ada sekelompok manusia,
Mereka bukan para nabi,
Mereka bukan para syuhada,
Tapi para nabi dan syuhada iri ingin seperti mereka
Karena kedudukan mereka di sisi Allah
Para sahabat bertanya :
”Ya Rasulullah, tolong beritahu kepada kami siapa mereka ya Rasulullah?”
Mereka adalah kaum yang saling CINTA karena Allah
Padahal tidak ada ikatan kekerabatan tali silaturrahmi di antara mereka
Tidak ada pula kepentingan-kepentingan di antara mereka
Demi Allah, sesungguhnya wajah mereka adalah cahaya
Dan mereka di atas cahaya,
Mereka tidak takut ketika semua manusia ketakutan
(HR Abu Dawud)
(Sender : Ukhti Berlian)
SMS Taujih (121)
Sesungguhnya para pejuang tidak akan pernah merugi
Tiap peluhnya menjadi mutiara,
Air matanya menjadi cahaya
Lelahnya adalah penebus dosa
Gugurnya bernilaikan surga
(Sender : Ukhti Tetik)
SMS Taujih (122)
Tetaplah bersemangat ketika tubuh terasa penat
Janganlah mengeluh ketika pikiran terasa jenuh
Tetaplah melangkah walau arah hidup berubah
Yang terpenting, keep istiqomah, rajut ukhuwah
(Sender : Ukhti Ratih)
SMS Taujih (123)
Setiap 10 orang yang memuji diri kita,
Maka 10 celaan harus kita berikan pada diri kita
Karena pujian orang belum tentu apa yang ada pada diri kita
Bisa jadi berlebihan…
(Sender : Akhi Mustakim)
SMS Taujih (124)
Untuk mengukur seberapa ingat, seberapa dekat,
Seberapa sayang, seberapa cinta, seberapa perhatian
Allah kepada kita, ukurlah dalam hatimu,
Seberapa ingat engkau kepada Dia
Seberapa sayang atau seberapa cinta hatimu kepada Dia
Seberapa dekat rasa hatimu kepada Dia
Seberapa perhatian hatimu kepada Dia
Seberapa..seberapa…Jangan nuntut…
Tuntutlah dirimu…
(Sender : Akhi Mustakim)
SMS Taujih (125)
Sebesar apa kamu mencintai sesuatu,
Sebesar itu pula derita yang akan kamu temui
Sebesar apa kamu membenci sesuatu,
Sebesar itu pula kehilangan cinta yang akan kamu rasakan
Inilah dunia!
(Sender : Akhi Mustakim)
SMS Taujih (126)
Aku heran melihat makhluk tidak percaya janjinya Allah..
Bukankah Allah itu dzat yang menepati janji?
Kita terlalu khawatir dengan masa depan kita
Kita terlalu menyangsikan mengaturnya Allah
Soal rejeki, jodoh, dan tetek bengeknya sudah diatur
Tapi kok tidak percaya?
Allah saja tidak dipercaya, so percaya sama siapa ya?
(Sender : Akhi Mustakim)
SMS Taujih (127)
Fitrahnya laki-laki sukanya
PKS (Perempuan Kerudungan & Sholehah)
Perempuan sukanya
PKS (Pria Kaya & Sholeh)
Belum nikah harapannya
PKS (Pengennya Khitbah Secepatnya)
Sudah nikah harapannya
PKS (Pastikan Keluarga Sakinah)
Punya anak, harapannya
PKS (Pintar, Kreatif, & Sholeh)
Sudah tua inginnya
PKS (Punya Keturunan Sukses)
Di akhirat berharapannya juga
PKS (Pengen Ke Surga)
Pastika kita suka
PKS (Partai Kita Semua)
PKS itu nomor & )|(
(Sender : Akhi Rahmat)
SMS Taujih (128)
WASPADAI!
Permintaan dana bantuan oleh UNICEF via SMS, dll
Dengan kedok mencegah KEMATIAN BAYI dengan imunisasi.
UNICEF “peduli” kematian bayi?
NYATA-NYATA di depan MATA
Kematian bayi-bayi di Gaza syahid di bantai Israel
Ditambah dukungan AS.
UNICEF mencegah pembantaian tersebut?
TIDAK! JANGAN percaya KUFFAR!
Jangan membantu dana/apapun pada lembaga-lembaga asing internasional.
PESAN Allah :
Kejahatan mereka telah nyata dan yang di hati mereka jauh LEBIH JAHAT
QS. 3:118
(Sender : Mbak Lidya HT)
SMS Taujih (129)
Perkataan yang indah adalah ”Allah”
Lagu yang merdu adalah ”Adzan:
Media yang terbaik adalah ”Al Quran”
Senam yang sehat adalah “Shalat”
Diet yang sempurna adalah “Puasa”
Kebersihan yang menyegarkan adalah “Wudhu”
Perjalanan yang indah adalah ”Haji”
Khayalan yang indah adalah ”Ingat dosa & Taubat”
Maka shalatlah!!!
(Sender : Ukhti Rahmi)