Tut. . tut . . lajulah sang Bagaskaraku. Dalam kelimpahan syukur pagi nan membahana kami haturkan syukur yang tiada batas. Kami ingin merengkuh cintaMu Ya Robb, jadikan kami hamba-hamba Mu yang senantiasa bersyukur. Ucap-pinta dalam lautan doa, sebuah inspirasi semangat pagi kami, “Maka nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang kamu dustakan.(QS.55.55).
Duhai Robbku yang menguasai hati kami pagi ini kami berjalan di permukaan bumiMu, kami mengais rizkiMu. Dalam keterpanaan pagi kami berjalan mengiringi, beriringan dengan sang fajar. Bismillah, semoga selamat sampai tujuan dan tuntaskan visi perjalanan kami, hari ini, dengan cintaMu.
Pagi ini enam kawula muda melakukan ekspedisi sukses, sebuah perjalanan pagi dalam rangka mengeman amanah. Insya Alloh Jogja adalah tujuan kami untuk saat itu. Naik kereta, kesan pertama yang meggoda. Cukup dengan sembilan ribu rupiah dengan lama perjalanan waktu laju sang ular besi selama lebih kurang satu jam akhirnya kami sampai juga di kota idaman. Kota Ngayogyakarta kata mbah–mbah kami jaman dulu. Dengan seteguk teh hangat dan semangkuk soto ayam panas kami hangatkan lambung kami yang sudah keroncongan dari tadi (heheh, karna kami pesen tiket kereta “tanpa tempat duduk”, so dibayangkan saja betapa laparnya^^). Hemm, setelah mengisi lambung, kami pun segera menyusuri jalan lurus menuju Malioboro, niatnya sih kami ingin naik taxi, hehe, tapi diluar dugaan kami akhirnya selama satu jam lebih taxi “mobil avanza” pun akhirnya nongol juga. Dengan merogoh kocek agak dalam sekitar Rp36.820,- ditambah ongkos tambahan sebesar Rp 15.000,- akhirnya kami sampai juga di kota tujuan, Bantul is my inspiration. Itulah kesan pertama kami. Kenapa? Karena Subhanalloh sekali setelah dua tahun yang lalu kota ini sempat menjadi kota mati pasca gempa Jogja, subhanalloh, lagi-lagi inspirasi QS.55.55.
Angka menujukkan pukul 09.59, Subhanalloh lagi-lagi ngaret, Qodarulloh kami terlambat datang. Seharusnya kami datang satu jam sebelumnya, namun tak apalah, life must go on, jangan karena keterlambatan ini kami menjadi tidak produktif! Sambutan dari sang empu rumah yang luar biasa, ada mbak Suni selaku manajer Gemi, pak Paryono, Pak Budi, Pak Singgih, Bu Ayu, Bu Asih, Bu Tutik, dan the spirit of Gemi yang tak lain adalah mbak Rara. Perama-tama kami mendapat uluk salam serta perkenalan ala kadarnya dari sang tuan rumah, kemudian pada kesempatan yang kedua dari tim ekspedisi Lazis Solo memprekenalkan diri dan sedikit menyampaikan tujuan observasi kali ini. Alhamdulillah tak berselang lama kami pun lagnsung dibagi menjadi dua tim, dimana tim pertama yang diketuai oleh mister Arif akan memberangkatkan dirinya menuju ke Kota Umbulharjo, ke tempat Kube percontohan Nasional. Kemudian tim kedua aka tetap ada di Bantul Inspiratif untuk melangsungkan misi peradaban, yakni bagaimana perjalanan keseharian dari operational of Gemi. Oya teman-teman, kami lupa belum menyampaikan apa itu Gemi? Gemi merupakan akronim dari Geraka Ekonomi Kaum Ibu, Gemi merupakan sebuah lembaga ekonomi mikro yang sangat memperhatikan kesejahteraan ekonomi ibu-ibu di sekitar kota Ngayogyakarta. Gemi di daerah Bantul merupakan salah satu anak wilayah dari Gemi induk yang berkantor di daerah Kotagede. Kemudian wilayah anakan yang kedua ada di daerah Gunung Kidul, sejuknya (jadi inget suasana desa).
Untuk kegiata tim kedua sendiri tak jauh-jauh seperti halnya kegiatan pendampingan kube yang berada di Solo, hanya saja kelompok–kelompok usaha ini dikumpulkan lagi dalam kelompok rembug, hehehe jadi kesanya lebih luas sob. Kemudian untuk agenda pendampingan pun juga tak kalah dengan agenda pendampingan di Solo yang lebih menekanan pada memfasilitasi usaha mikro ibu-ibu, juga ada sharing usaha bersama. Kemudian untuk tim pertama kebagian tugas untuk belajar di Rembug Guyup Rukun yang diampu oleh seorang ustadzah bernama Bu Tusi. Kelompok “Guyup Rukun” ini dinobatkan menjadi KUBE percontohan Nasional, dengan kunjungan kerja yang terakhir tercatat adalah dari Mentri Sosial RI. Subhanalloh ya teman-teman, ternyata hari ini kami banyak belajar tentang hidup. Satu hikmah besar yang dapat kami temui hari ini adalah tetaplah mencetak sejarah untuk kehidupanmu, karena dengan sejarah ini kamu akan banyak belajar, bahwa kamu hanya akan tahu satu hal, yakni kamu sebenarnya tak tahu apa-apa, sehingga kamu akan belajar. Ok, keep ur spirit^^.[F].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar