SELAKSA CINTA UNTUKMU IBU
A. SEKILAS CINTA
Dalam setiap nafasku ada deru-deru nafasmu, ibu. Setiap langkahku ada tapakan-tapakan kaki yang terus mencoba untuk belajar terus semangat. Setiap detakan jantungku senantiasa mengalir darahmu. Dan setiap urat nadiku tersemai cintaku untukmu, ibu.
“Ibumu, ibumu, ibumu, baru kemudian bapakmu.” Sabda Rosululloh SAW, “surga itu ada di bawah telapak kaki ibu”. Sungguh betapa mulianya Alloh menempatkan ibu dalam posisi yang begitu istmewa bagi kita.
Ibu yang berjuang selama sembilan bulan lebih sepuluh hari, dalam keadaan lemah dan letih, beliau berusaha tetap memberikan yang terbaik untuk kita anak-anaknya. Ibu yang berjuang siang dan malam, dalam keadaan lapang ataupun sempit, megais setiap rizki illahi untuk sekedar mengisi perutnya yang kosong agar si jabang bayi tidak kelaparan. Dialah ibu yang tegar, ibu kita.
Ibu, ibu, dan ibu. Beliau berjuang dengan mempertaruhkan nyawa beliau demi mengeluarkan si jabang bayi yang ingin segera melihat indahnya dunia. Dalam setiap pesonanya ibu senantiasa berharap dan memohon kepada Alloh agar si jabang bayi bisa lahir dengan selamat. Bisa segera melihat pesona dunia dan menatap masa depan yang gemilang. Ibu, [I]ndah wajahmu dalam [B]iasan kalbuku yang membahana penuh [U]ntaian cinta.
B. PERJUANGAN, SETAPAK DEMI SETAPAK NAN MEMBUNCAH
Jika para pahlawan di negeri kita berjuang untuk kemerdekaan negeri ini, bila para pejuang bola tengah berjuang melawan derasnya kucuran peluh yang mengalir di wajah-wajah mereka untuk mengharumkan nama bangsa dalam piala AFF, beliau adalah sosok pejuang yang berusaha membebaskan kita dari belenggu kebodohan serta kedzaliman para penguasa dunia. Beliau adalah tiangnya suatu Negara, dimana ketika para ibu itu memiliki kekuatan positif yang sangat luar biasa sudah dapat dipastikan bahwasannya negeri ini akan kuat. Sebaliknya jika negeri itu para ibunya sangat lemah (dalam artian akhlak serta akidahnya) maka kemungkinan besar negeri ini akan menanti kebinasaan yang luar biasa.
Ibu, sosok negeri ada dalam genggamanmu. Begitu pun dengan diriku. Yang senantiasa mengais kasih padamu. Ibu, dalam setiap perjuangan kami senantiasa ada doa-doa yang tersemai dalam buaian cintamu. Ibu, perjuangan dalam kehidupanmu membuatku semakin sadar bahwasannya aku belum memberikan yang terbaik untukmu.
Masa mudamu yang penuh liku memberikan inspirasi dan motivasi untukku. Ketika engkau kecil engkau harus rela menjadi si yatim. Tak hanya itu ibu, engkau harus rela ditinggal ibumu untuk menikah lagi dan merantau meninggalkanmu. Di usiamu yang masih balita, dengan penuh ikhlas engkau harus ikut dengan nenekmu. Beliaulah yang mengajarimu untuk menjadi mukmin yang kuat, mukmin yang bersahabat, serta mukmin yang tak sekedar mementingkan duniamu, namun juga akhiratmu.
Waktu terus berputar, dan engkau harus mengikhlaskan kedua saudaramu untuk menyusul sang ayah di surga. Dan harus kau ikhlaskan ibumu terpaksa menelantarkanmu karena lelaki lain yang kini harus kau panggil ayah, si ayah tiri.
Ketika engkau beranjak dewasa ibumu tak kunjung datang dengan cinta, tak sedikit pun ada kabar darinya. Aku tahu ibu, engkau sangat rindu padanya. Namun itu hanya kau simpan. Bahkan ketika kini telah memiliki anak-anak yang baru, tak sedikitpun ada rasa iri dihatimu,
Ibu, waktu terus bergulir, dan kejadian itu telah berlalu sekitar 35 tahun yang lalu. Kini ibumu telah datang ibu. Dia mengharapkan pintamu, mendamba cintamu, memohon belasan kasih sayangmu. Ibu, tak sedikitpun ada dendam di hatimu, tak ada rasa menyesal pun darimu ketika harus kau ikhlaskan dua adikmu yang baru itu. Kau menganggap mereka juga adik-adikmu yang lucu dan suci. Ibu aku benar-benar kagum denganmu.
Kini lengkap sudahlah cintamu, karena apa yang engkau impikan telah terwujud. Walaupun dalam keadaan yang tejepit, engkau ikhlaskan dirimu berkorban demi ibumu. Yah, lagi-lagi harus berkorban. Karena yang kau inginkan saat ini adalah “membalas tuba yang diberikan dengan sejuta untaian susu murni yang tiada habisnya”.
Ibu, akan ada selaksa cinta ini untukmu dariku, aku berharap engkau semakin kuat dan tegar. Walau pelupuk mata ini jauh dari pandangmu, cinta ini hanya kuserahkan untukmu, ibu.
C. KARENA AKU MENCINTAIMU IBU
Ibu, aku ingin menjadi Fatimah putri Rosululloh, yang memberikan ganti kasih sayang yang seharnusnya kau terima dari ibumu. Ibu, aku ingin menjadi pengobat rindumu pada ayah yang tak sempat engkau dapatkan dari kakekku. Ibu, aku ingin menjadi “asy syifa” mu yang senantiasa mengobati setiap perihmu. Ibu, karena aku mencintai Robbku, aku ingin engkau bahagia ibu. Aku ingin senantiasa mendekapmu dalam setiap dekapanku. Aku ingin senatiasa mengisi doa-doaku dengan namamu. Ibu, aku ingin mewujudkan apa yang ingin kau rengkuh. Apa yang engkau cita-citakan, bersekolah hingga ujung nafas, meraih mimpi hingga menjelajah angkasa.
Ibu, aku tahu pederitaanmu. Saat ini engkau tengah berjuang untuk bertahan, untuk memompa diri agar keluar dari jeratan dunia yang semakin kejam. Ibu, sungguh aku hanya mampu berdoa untukmu saat ini, agar Alloh senantiasa menjagamu.
Ibu, jika penjagaanku untukmu tak mampu kurengkuh, Alloh izinkan hanya Dia yang menjagamu ibu. Alloh yang akan membalas sejuta cinta ini untukmu ibu. Ibu, aku mencintaimi. Jaga ia dalam dekapan cinta Mu Ya Robb, amiin.
Teman, kutitipkan salam penuh cinta untuk ibumu di rumah ya. Keep spirit n’ full love for our mom.
Mencerna apa yang dimakan, menyaring menjadikannya nutrisi, nutrisi kehidupan^^v
Bismillah...proses belajar yang terus-menerus, seharusnya menjadikan diri semakin produktif, insya Alloh...
Senin, 27 Desember 2010
SELAKSA CINTA UNTUKMU IBU
Label:
MOTIVASIKU
Minggu, 26 Desember 2010
UNTKMU . . .
Ya ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia.
Engkaulah sebaik-baik yang, mensucikannya.
Engkau pencipta dan pelindungnya
Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami
Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan
Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang
Jadikan kumpulan kami jama'ah orang muda yang menghormati orang tua
Dan jama'ah orang tua yang menyayangi orang muda
Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian
Ya ALLAH, wahai yang memudahkan segala yang sukar
Wahai yang menyambung segala yang patah
Wahai yang menemani semua yang tersendiri
Wahai pengaman segala yang takut
Wahai penguat segala yang lemah
Mudah bagimu memudahkan segala yang susah
Wahai yang tiada memerlukan penjelasan dan penafsiran
Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak
Engkau Maha Tahu dan melihatnya
Ya ALLAH, kami takut kepada-Mu
Selamatkan kami dari semua yang tak takut kepada-Mu
Jaga kami dengan Mata-Mu yang tiada tidur
Lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus
Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami
Jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami
Musuh-musuh kami dan semua yang ingin mencelakai kami
Tak akan sampai kepada kami, langsung atau dengan perantara
Tiada kemampuan pada mereka untuk menyampaikan bencana kepada kami
"ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala kasih"
Ya ALLAH, kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu
Ubun-ubun kami dalam genggaman Tangan-Mu
Berlaku pasti atas kami hukum-Mu
Adil pasti atas kami keputusan-Mu
Ya ALLAH, kami memohon kepada-Mu
Dengan semua nama yang jadi milik-Mu
Yang dengan nama itu Engkau namai diri-Mu
Atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu
Atau Engkau ajarkan kepada seorang hamba-Mu
Atau Engkau simpan dalam rahasia Maha Tahu-Mu akan segala ghaib
Kami memohon-Mu agar Engkau menjadikan Al Qur'an yang agung
Sebagai musim bunga hati kami
Cahaya hati kami
Pelipur sedih dan duka kami
Pencerah mata kami
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Nuh dari taufan yang menenggelamkan dunia
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Ibrahim dari api kobaran yang marak menyala
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Musa dari kejahatan Fir'aun dan laut yang mengancam nyawa
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Isa dari Salib dan pembunuhan oleh kafir durjana
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Muhammad alaihimusshalatu wassalam dari kafir Quraisy durjana, Yahudi pendusta, munafik khianat, pasukan sekutu Ahzab angkara murka
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Yunus dari gelap lautan, malam, dan perut ikan
Ya ALLAH, yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya
Yang menyambut si pendosa apabila kembali dengan taubatnya
Yang mengijabah hamba dalam bahaya dan melenyapkan prahara
Ya ALLAH, begitu pekat gelap keangkuhan, kerakusan dan dosa
Begitu dahsyat badai kedzaliman dan kebencian menenggelamkan dunia
Pengap kehidupan ini oleh kesombongan si durhaka yang membuat-Mu murka
Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya
Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami
Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami
Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal usaha kami sendiri
Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti
Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu yang memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi yang menangis dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami, ummati ummati, ummatku ummatku
Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan semua kekayaan demi perjuangan
Yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera
Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan
Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu Engkau kirimkan kepada kami da'i penyeru iman
Kepada nenek moyang kami penyembah berhala
Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da'wah
Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran
Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini
Kepada generasi berikut kami
Jangan jadikan kami pengkhianat yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini
Dengan sikap malas dan enggan berda'wah
Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa
Engkaulah sebaik-baik yang, mensucikannya.
Engkau pencipta dan pelindungnya
Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami
Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan
Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang
Jadikan kumpulan kami jama'ah orang muda yang menghormati orang tua
Dan jama'ah orang tua yang menyayangi orang muda
Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian
Ya ALLAH, wahai yang memudahkan segala yang sukar
Wahai yang menyambung segala yang patah
Wahai yang menemani semua yang tersendiri
Wahai pengaman segala yang takut
Wahai penguat segala yang lemah
Mudah bagimu memudahkan segala yang susah
Wahai yang tiada memerlukan penjelasan dan penafsiran
Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak
Engkau Maha Tahu dan melihatnya
Ya ALLAH, kami takut kepada-Mu
Selamatkan kami dari semua yang tak takut kepada-Mu
Jaga kami dengan Mata-Mu yang tiada tidur
Lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus
Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami
Jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami
Musuh-musuh kami dan semua yang ingin mencelakai kami
Tak akan sampai kepada kami, langsung atau dengan perantara
Tiada kemampuan pada mereka untuk menyampaikan bencana kepada kami
"ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala kasih"
Ya ALLAH, kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu
Ubun-ubun kami dalam genggaman Tangan-Mu
Berlaku pasti atas kami hukum-Mu
Adil pasti atas kami keputusan-Mu
Ya ALLAH, kami memohon kepada-Mu
Dengan semua nama yang jadi milik-Mu
Yang dengan nama itu Engkau namai diri-Mu
Atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu
Atau Engkau ajarkan kepada seorang hamba-Mu
Atau Engkau simpan dalam rahasia Maha Tahu-Mu akan segala ghaib
Kami memohon-Mu agar Engkau menjadikan Al Qur'an yang agung
Sebagai musim bunga hati kami
Cahaya hati kami
Pelipur sedih dan duka kami
Pencerah mata kami
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Nuh dari taufan yang menenggelamkan dunia
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Ibrahim dari api kobaran yang marak menyala
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Musa dari kejahatan Fir'aun dan laut yang mengancam nyawa
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Isa dari Salib dan pembunuhan oleh kafir durjana
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Muhammad alaihimusshalatu wassalam dari kafir Quraisy durjana, Yahudi pendusta, munafik khianat, pasukan sekutu Ahzab angkara murka
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Yunus dari gelap lautan, malam, dan perut ikan
Ya ALLAH, yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya
Yang menyambut si pendosa apabila kembali dengan taubatnya
Yang mengijabah hamba dalam bahaya dan melenyapkan prahara
Ya ALLAH, begitu pekat gelap keangkuhan, kerakusan dan dosa
Begitu dahsyat badai kedzaliman dan kebencian menenggelamkan dunia
Pengap kehidupan ini oleh kesombongan si durhaka yang membuat-Mu murka
Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya
Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami
Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami
Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal usaha kami sendiri
Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti
Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu yang memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi yang menangis dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami, ummati ummati, ummatku ummatku
Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan semua kekayaan demi perjuangan
Yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera
Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan
Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu Engkau kirimkan kepada kami da'i penyeru iman
Kepada nenek moyang kami penyembah berhala
Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da'wah
Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran
Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini
Kepada generasi berikut kami
Jangan jadikan kami pengkhianat yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini
Dengan sikap malas dan enggan berda'wah
Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa
ETIKA JAWA
A. KARYA SASTRA SERAT KALATIDHA
B. BIOGRAFI RANGGAWARSITO
a. Ranggawarsito Kecil
R. Ng. Ranggawarsito terlahir dengan nama kecil Bagus Burham pada tahun 1728 H atau 1802 M, beliau adalah putra dari RM. Ng. Pajangsworo. Kakek beliau bernama R.T. Sastronagoro-lah yang pertama kali menemukan kekuatan jiwa yang teguh pada si Burham kecil, kemudian beliau mempunyai inisiatif untuk mengirimkan Burham kecil ke Pesantren Gebang Tinatar di Ponorogo asuhan Kyai Kasan Besari.
b. Ronggowarsito Dewasa
Ketika beliau menginjak usia dewasa bliau pergi berguru kepada Kyai Imam Besari dipondok Gebang Tinatar. Perkembangan beliau selama dua bulan tidak ada peningkatan yang cukup signifikan, hal ini dikarenakan beliau mempunyi tabiat yang buruk, seperti suka berjudi. Hingga akhirnya beliau menghabiskan 500 reyal dan dua buah kuda selama satu tahun. Subhanalloh ila dihitung dengan bilangan rupiah kira-kira berapa ya besarnya?
Hingga akhirnya Burham dan Ki Tanudjaja menghilang dari pondok menuju ke Mara, mereka tinggal di rumah Ki Ngasan Ngali (saudara sepupu Ki Tanudjaja). Pasca itu mereka akan menuju Kediri untuk menghadap Bupati Kediri Pangeran Adipati Cakraningrat.
Namun atas petunjuk Ki Ngasan Ngali, mereka tidak perlu pergi ke Kediri. Melainkan cukup menunggu kehadiran Bupati Kediri di Madiun saja. Alasannya kareba sang Bupati akan mampir untuk menghadap ke Keraton Surakarta. Kenapa? Karena Mas Rangga Pajanganom akan melaksanakan pernikahan dengan Raden Ajeng Ngombak serta akan diambil anak angkat oleh Gusti Panembahan Buminata, dan pernikahannya akan dilaksanakan di Buminata.
c. Ronggowarsito beranjak menikah
Saat menikah usia Burham Kecil 21 tahun. Setelah selapan (35 hari) perkawinan, keduanya berkunjung ke Kediri, dalam hal ini Ki Tanudjaja ikut serta. Setelah berbakti kepada mertua, kemudianBagus Burham mohon untuk berguru ke Bali yang sebelumnya ke Surabaya. Demikian juga berguru kepada Kyai Tunggulwulung di Ngadiluwih, Kyai Ajar Wirakanta di Ragajambi dan Kyai Ajar Sidalaku di Tabanan-Bali. Dalam kesempatan berharga itu, beliau berhasil membawa pulang beberapa catatan peringatan perjalanan dan kumpulan kropak-kropak serta peninggalan lama dari Bali dan Kediri ke Surakarta.
Setelah neneknya RT. Sastranegara wafat pada tanggal 21 April 1844, R.Ng. Ranggawarsita diangkat menjadi Kaliwon Kadipaten Anom dan menduduki jabatan sebagai Pujangga keraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1845. Pada tahun ini juga, Ranggawarsita menikah lagi dengan putri RMP. Jayengmarjasa.
d. Ranggawarsito Meninggal
Ranggawarsita wafat pada tahun 1873 bulan Desember hari Rabu pon tanggal 24.
e. Ranggawarsito dalam Balutan Karya nan fenomenal
Serat Kalatidha Ronggowarsito
Serat Kalatidha karya Raggawarsito yang tertuang dalam Serat Centhini jilid IV (karya Susuhunan Pakubuwono V) pada Pupuh 257 dan 258 menggambarkan situasi jaman yang terjadi hingga akhirnya muncul sang Satrio yang dinanti.
Kutipan Serat Kalatidha Pupuh 257 (tembang 28 s/d 30) :
Wong agunge padha jail kurang tutur, marma jeng pamasa, tanpa paramarteng dasih, dene datan ana wahyu kang sanyata.
• Maksudnya adalah ketika para pemimpin negeri ini mempunyai sikap yang berhati tidak mulia, lebih suka berbicara yang ngawur atau dalam artian seenaknya sendiri, tidak amanah serta tidak mempunyai wahyu yang sejati, maka tunggu saja kehancurannya.
• Seperti halnya yang telah diajarkan didalam Al Qur’an yang kita yakini tak satupun ada dalm diri kita keraguan terhadapnya. Penguasa Yang Dzalim sudah menjadi sunnatullah bahwa dalam suatu negeri senantiasa ada penguasa-penguasa jahat yang suka membuat makar. “Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri pembesar-pembesar yang jahat agar mereka melakukan tipu-daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri sedang mereka tidak menyadarinya.”. Dengan jabatan yang disandangnya para penguasa itu membuat aturan-aturan yang menguntungkan diri dan keluarganya walaupun kadang-kadang harus mengorbankan rakyat. Aturan monopoli proteksi tata-niaga dipakai sebagai alasan untuk menyedot keuntungan pribadi sebesar-besarnya. Sedangkan untuk merealisasikan keinginannya tidak segan-segan para penguasa jahat itu melakukan penggusuran, pembunuhan, pemberangusan dengan bungkus demi pembangunan dan kebaikan nasional. Mereka menimpakan kepadamu siksaan yg seberat-beratnya mereka menyembelih anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anakmu yang perempuan. Untuk mengamankan posisinya penguasa jahat itu membentuk tentara yang tangguh serta benteng-benteng yang kokoh. Seperti halnya kaum Firaun yang mempunyai pasak-pasak yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu.
Keh wahyuning eblis lanat kang tamurun, apangling kang jalma, dumrunuh salin sumalin, wong wadon kang sirna wiwirangira.
• Dalam hal ini wahyu yang turun adalah wahyu dari iblis, dimana bagi mereka (pemimpin yang jahil) amat sulit untuk membedakan wahyu (perintah Alloh) dari iblis ataukah dari Alloh. Sampai-sampai ketika mereka tidak mampu untuk membedakan apa itu rasa malu, serta dimanakah posisi rasa malu sesungguhnya. Pada hal ini para pemimpin yang bakhil tanpa segan-segan lagi berbuat kedzaliman di daerah yang dia pimpin.
• Merekapun yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari Allah. Dengan kata lain, mereka begitu pede seolah-olah perbuatan mereka tanpa ada yang engawasi serta mencatat amalan perbuatan mereka. Padahal sudah kita ketahui bahwasannya segala perbuatan kita baik-buruk tingkah laku kita tiada satupun yang luput dari pengawasan Alloh.
Tanpa kangen mring mitra sadulur, tanna warta nyata, akeh wong mlarat mawarni, daya deye kalamun tyase nalangsa.
• Maksudnya dalah ketika rasa persaudaraan (ukhuwah Islamiyah) mulai luntur, sehingga sudah tidak ada komunikasi lagi serta banyaknya orang miskin atau rakyat yang terhimpit oleh kemiskinan serta masih banyak lagi kepedihan suatu negeri dalam system kehidupannya. Hal ini disebabkan oleh adzab sekaligus peringatan dari Alloh.
• Padahal pada dasarnya setiap muslim itu bersaudara sepertinya halnya bangunan yang kokoh. “Muslim itu saudara seorang muslim, dia tidak menzhaliminya dan tidak menyerahkannya kepada musuh. Siapa saja yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya; dan siapa saja yang membebaskan seorang muslim dari kesulitan, Allah SWT akan membebaskannya dari suatu kesulitan di hari kiamat; dan siapa saja yang menutupi aib sesama muslim niscaya Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.” Begitu pula dengan sabda Rosululloh SAW, “Sesungguhnya Allah SWT meridhai kalian tiga perkara dan memurkai kalian tiga perkara. Allah meridhai kalian jika kalian (1) menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun; (2) berpegang pada tali Allah dan tidak bercerai-berai; (3) sering menasihati orang yang diserahi Allah kekuasaan/wewenang untuk urusan pemerintahan kalian….” [HR. Muslim]. Juga sabda beliau yang lain, “Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti bangunan yang saling memperkuat.” [HR. Bukhari dan Muslim].
• Mewujudkan ukhuwah Islamiyah adalah suatu kewajiban, bercerai berai diharamkan. Allah pun menyeru untuk tolong menolong dalam kebaikan dan takwa dan tidak tolong-menolong dalam berbuat dosa dan tercela.
UNTUKMU NEGERIKU
Ya ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia.
Engkaulah sebaik-baik yang, mensucikannya.
Engkau pencipta dan pelindungnya
Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami
Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan
Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang
Jadikan kumpulan kami jama'ah orang muda yang menghormati orang tua
Dan jama'ah orang tua yang menyayangi orang muda
Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian
Ya ALLAH, yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya
Yang menyambut si pendosa apabila kembali dengan taubatnya
Yang mengijabah hamba dalam bahaya dan melenyapkan prahara
Ya ALLAH, begitu pekat gelap keangkuhan, kerakusan dan dosa
Begitu dahsyat badai kedzaliman dan kebencian menenggelamkan dunia
Pengap kehidupan ini oleh kesombongan si durhaka yang membuat-Mu murka
Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya
Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami
Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami
Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal usaha kami sendiri
Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti
Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu yang memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi yang menangis dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami, ummati ummati, ummatku ummatku
Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan semua kekayaan demi perjuangan
Yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera
Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan
Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu Engkau kirimkan kepada kami da'i penyeru iman
Kepada nenek moyang kami penyembah berhala
Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da'wah
Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran
Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini
Kepada generasi berikut kami
Jangan jadikan kami pengkhianat yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini
Dengan sikap malas dan enggan berda'wah
Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa
Di posting di : http://www.facebook.com/notes.php#!/note.php?note_id=487815399769
B. BIOGRAFI RANGGAWARSITO
a. Ranggawarsito Kecil
R. Ng. Ranggawarsito terlahir dengan nama kecil Bagus Burham pada tahun 1728 H atau 1802 M, beliau adalah putra dari RM. Ng. Pajangsworo. Kakek beliau bernama R.T. Sastronagoro-lah yang pertama kali menemukan kekuatan jiwa yang teguh pada si Burham kecil, kemudian beliau mempunyai inisiatif untuk mengirimkan Burham kecil ke Pesantren Gebang Tinatar di Ponorogo asuhan Kyai Kasan Besari.
b. Ronggowarsito Dewasa
Ketika beliau menginjak usia dewasa bliau pergi berguru kepada Kyai Imam Besari dipondok Gebang Tinatar. Perkembangan beliau selama dua bulan tidak ada peningkatan yang cukup signifikan, hal ini dikarenakan beliau mempunyi tabiat yang buruk, seperti suka berjudi. Hingga akhirnya beliau menghabiskan 500 reyal dan dua buah kuda selama satu tahun. Subhanalloh ila dihitung dengan bilangan rupiah kira-kira berapa ya besarnya?
Hingga akhirnya Burham dan Ki Tanudjaja menghilang dari pondok menuju ke Mara, mereka tinggal di rumah Ki Ngasan Ngali (saudara sepupu Ki Tanudjaja). Pasca itu mereka akan menuju Kediri untuk menghadap Bupati Kediri Pangeran Adipati Cakraningrat.
Namun atas petunjuk Ki Ngasan Ngali, mereka tidak perlu pergi ke Kediri. Melainkan cukup menunggu kehadiran Bupati Kediri di Madiun saja. Alasannya kareba sang Bupati akan mampir untuk menghadap ke Keraton Surakarta. Kenapa? Karena Mas Rangga Pajanganom akan melaksanakan pernikahan dengan Raden Ajeng Ngombak serta akan diambil anak angkat oleh Gusti Panembahan Buminata, dan pernikahannya akan dilaksanakan di Buminata.
c. Ronggowarsito beranjak menikah
Saat menikah usia Burham Kecil 21 tahun. Setelah selapan (35 hari) perkawinan, keduanya berkunjung ke Kediri, dalam hal ini Ki Tanudjaja ikut serta. Setelah berbakti kepada mertua, kemudianBagus Burham mohon untuk berguru ke Bali yang sebelumnya ke Surabaya. Demikian juga berguru kepada Kyai Tunggulwulung di Ngadiluwih, Kyai Ajar Wirakanta di Ragajambi dan Kyai Ajar Sidalaku di Tabanan-Bali. Dalam kesempatan berharga itu, beliau berhasil membawa pulang beberapa catatan peringatan perjalanan dan kumpulan kropak-kropak serta peninggalan lama dari Bali dan Kediri ke Surakarta.
Setelah neneknya RT. Sastranegara wafat pada tanggal 21 April 1844, R.Ng. Ranggawarsita diangkat menjadi Kaliwon Kadipaten Anom dan menduduki jabatan sebagai Pujangga keraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1845. Pada tahun ini juga, Ranggawarsita menikah lagi dengan putri RMP. Jayengmarjasa.
d. Ranggawarsito Meninggal
Ranggawarsita wafat pada tahun 1873 bulan Desember hari Rabu pon tanggal 24.
e. Ranggawarsito dalam Balutan Karya nan fenomenal
Serat Kalatidha Ronggowarsito
Serat Kalatidha karya Raggawarsito yang tertuang dalam Serat Centhini jilid IV (karya Susuhunan Pakubuwono V) pada Pupuh 257 dan 258 menggambarkan situasi jaman yang terjadi hingga akhirnya muncul sang Satrio yang dinanti.
Kutipan Serat Kalatidha Pupuh 257 (tembang 28 s/d 30) :
Wong agunge padha jail kurang tutur, marma jeng pamasa, tanpa paramarteng dasih, dene datan ana wahyu kang sanyata.
• Maksudnya adalah ketika para pemimpin negeri ini mempunyai sikap yang berhati tidak mulia, lebih suka berbicara yang ngawur atau dalam artian seenaknya sendiri, tidak amanah serta tidak mempunyai wahyu yang sejati, maka tunggu saja kehancurannya.
• Seperti halnya yang telah diajarkan didalam Al Qur’an yang kita yakini tak satupun ada dalm diri kita keraguan terhadapnya. Penguasa Yang Dzalim sudah menjadi sunnatullah bahwa dalam suatu negeri senantiasa ada penguasa-penguasa jahat yang suka membuat makar. “Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri pembesar-pembesar yang jahat agar mereka melakukan tipu-daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri sedang mereka tidak menyadarinya.”. Dengan jabatan yang disandangnya para penguasa itu membuat aturan-aturan yang menguntungkan diri dan keluarganya walaupun kadang-kadang harus mengorbankan rakyat. Aturan monopoli proteksi tata-niaga dipakai sebagai alasan untuk menyedot keuntungan pribadi sebesar-besarnya. Sedangkan untuk merealisasikan keinginannya tidak segan-segan para penguasa jahat itu melakukan penggusuran, pembunuhan, pemberangusan dengan bungkus demi pembangunan dan kebaikan nasional. Mereka menimpakan kepadamu siksaan yg seberat-beratnya mereka menyembelih anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anakmu yang perempuan. Untuk mengamankan posisinya penguasa jahat itu membentuk tentara yang tangguh serta benteng-benteng yang kokoh. Seperti halnya kaum Firaun yang mempunyai pasak-pasak yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu.
Keh wahyuning eblis lanat kang tamurun, apangling kang jalma, dumrunuh salin sumalin, wong wadon kang sirna wiwirangira.
• Dalam hal ini wahyu yang turun adalah wahyu dari iblis, dimana bagi mereka (pemimpin yang jahil) amat sulit untuk membedakan wahyu (perintah Alloh) dari iblis ataukah dari Alloh. Sampai-sampai ketika mereka tidak mampu untuk membedakan apa itu rasa malu, serta dimanakah posisi rasa malu sesungguhnya. Pada hal ini para pemimpin yang bakhil tanpa segan-segan lagi berbuat kedzaliman di daerah yang dia pimpin.
• Merekapun yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari Allah. Dengan kata lain, mereka begitu pede seolah-olah perbuatan mereka tanpa ada yang engawasi serta mencatat amalan perbuatan mereka. Padahal sudah kita ketahui bahwasannya segala perbuatan kita baik-buruk tingkah laku kita tiada satupun yang luput dari pengawasan Alloh.
Tanpa kangen mring mitra sadulur, tanna warta nyata, akeh wong mlarat mawarni, daya deye kalamun tyase nalangsa.
• Maksudnya dalah ketika rasa persaudaraan (ukhuwah Islamiyah) mulai luntur, sehingga sudah tidak ada komunikasi lagi serta banyaknya orang miskin atau rakyat yang terhimpit oleh kemiskinan serta masih banyak lagi kepedihan suatu negeri dalam system kehidupannya. Hal ini disebabkan oleh adzab sekaligus peringatan dari Alloh.
• Padahal pada dasarnya setiap muslim itu bersaudara sepertinya halnya bangunan yang kokoh. “Muslim itu saudara seorang muslim, dia tidak menzhaliminya dan tidak menyerahkannya kepada musuh. Siapa saja yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya; dan siapa saja yang membebaskan seorang muslim dari kesulitan, Allah SWT akan membebaskannya dari suatu kesulitan di hari kiamat; dan siapa saja yang menutupi aib sesama muslim niscaya Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.” Begitu pula dengan sabda Rosululloh SAW, “Sesungguhnya Allah SWT meridhai kalian tiga perkara dan memurkai kalian tiga perkara. Allah meridhai kalian jika kalian (1) menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun; (2) berpegang pada tali Allah dan tidak bercerai-berai; (3) sering menasihati orang yang diserahi Allah kekuasaan/wewenang untuk urusan pemerintahan kalian….” [HR. Muslim]. Juga sabda beliau yang lain, “Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti bangunan yang saling memperkuat.” [HR. Bukhari dan Muslim].
• Mewujudkan ukhuwah Islamiyah adalah suatu kewajiban, bercerai berai diharamkan. Allah pun menyeru untuk tolong menolong dalam kebaikan dan takwa dan tidak tolong-menolong dalam berbuat dosa dan tercela.
UNTUKMU NEGERIKU
Ya ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia.
Engkaulah sebaik-baik yang, mensucikannya.
Engkau pencipta dan pelindungnya
Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami
Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan
Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang
Jadikan kumpulan kami jama'ah orang muda yang menghormati orang tua
Dan jama'ah orang tua yang menyayangi orang muda
Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian
Ya ALLAH, yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya
Yang menyambut si pendosa apabila kembali dengan taubatnya
Yang mengijabah hamba dalam bahaya dan melenyapkan prahara
Ya ALLAH, begitu pekat gelap keangkuhan, kerakusan dan dosa
Begitu dahsyat badai kedzaliman dan kebencian menenggelamkan dunia
Pengap kehidupan ini oleh kesombongan si durhaka yang membuat-Mu murka
Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya
Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami
Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami
Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal usaha kami sendiri
Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti
Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu yang memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi yang menangis dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami, ummati ummati, ummatku ummatku
Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan semua kekayaan demi perjuangan
Yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera
Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan
Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu Engkau kirimkan kepada kami da'i penyeru iman
Kepada nenek moyang kami penyembah berhala
Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da'wah
Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran
Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini
Kepada generasi berikut kami
Jangan jadikan kami pengkhianat yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini
Dengan sikap malas dan enggan berda'wah
Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa
Di posting di : http://www.facebook.com/notes.php#!/note.php?note_id=487815399769
Senin, 20 Desember 2010
METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS DI SD
METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS DI SD
A.MEDIA PEMBELAJARAN IPS DI SD
1.Pengertian Media
Media dalam Harfiah berasal dari Bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari “ medium” yang memiliki arti perantara atau dengan kata lain alat untuk mencapai sesuatu. Media menurut beberapa ahli :
1. Assosistion for Education and Communication Technology (AECT)
Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi
2. Education Assiciation ( NEA )
Media adalah benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca ataupun dibicarakan beserta instrument yang dapat dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional
3. Koyo K dan Zulkarimen Nst. (1983 )
Media adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,parasaan, dan kemauan seseorang sehingga dapat mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya
Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa, sehingga dapat terjadi proses belajar mengajar pada dirinya. Dan penggunaan media yang efektif dapat membuat siswa makin aktif dan sesuai dengan tujuan yang akan tercapai
Sedangkan beberapa ahli berpendapat tentang media pendidikan, antara lain:
1. Husein Achmed
Media pendidikan adalah keberagaman yang berarti sesuatu benda yang dapat diraba, dilihat didengar dan dapat diamati melalui indra kita
2. Oemar Hamalik
Media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah
3. Kosasih Djahiri. 1978/1979:66
Media pendidikan adalah segala alat bantu yang dapat memperlancar keberhasilan mengajar. Alat bantu mengajar ini berfungsi iuntuk membantu efisiensi pencapaian tujuan sehingga alat bantu mengajar harus sesuai dengan kegiatan mengajarnya.
Dari ketiga pengertian media pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara (medium) untuk dapat menyampaikan pesan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupak suatu komunikasi yang terdapat unsur-unsur: sumber pesan (guru), penerima pesan (siswa), pesan(materi yang akan disampaikan).
Sumber pesan (guru): melakukan Encording yaitu menerjemahkan gagasan, pikiran, perasaan atau perasaan nya kebentuk lambing tertentu. Lambang dapat berbentuk bahasa, atapun gambar dalam hal ini guru harus memperhatikan latar belakang pengalaman penerima pesan agar pesan dapat dengan mudah diterima
Penerima Pesan(siswa): melakukan decording yaitu menafsirkan lambing-lambang yang mengandung pesan.komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila pesan dapat diterima oleh penerima pesan.
Pesan(materi) akan membantu guru dalam penyampaian pesan.
2. Fungsi Media
Menurut Basyaruddin Usman dan H. Asnawir (2002;13-15)
1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa
2. Media dapat mengatasi ruang kelas
3. Media dapat memungkinkan adanaya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan
4. Media menghasilkan keseragaman penagmatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis
6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru
7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar
8. Media dapat memberikan penglaman yang integral dari sesuatu yang konkrit sampai kepada sesuatu yang bersifat abstrak
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan media
1. Media merupakan bagian manunggal (integrated) dengan proses atau system mengajar
2. Media merupakan sumber dari pada data
3. Guru harus memahami benar hirarki daro pada jenis dan kegunaan media yang akan dipakai
4. Media yang akan dipakai seharusnanya diuji kegunaan dari media yang tersebut
5. Penggunaan media harus terorganisir secara sistematis
6. Media tersebut harus bisa menguntungkan dan memperlancar proses dan merangasang semangat beljar siswa
3. Macam-macam Media dalam Pengajaran IPS
Menurut Oemar Hamalik(1985:63) ada 4 klarifikasi medi pengjaran antara lain:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat seperti filmstip, tranparasi, projection, gambar, ilustrasi, chart, poster, peta dan globe
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar yaitu transkripsi electris, radio, rekaman, pada tape recorder
3. Alat-alat yang dapat dilihat antara lain film, televise, benda-benda tiga dimensi yang biasanay dipertunjukan
4. Dramatisasi antara lain bermain peran,sosiodrama, sandiwara boneka
Sedangkan manurut kategorinya media dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Berdasarkan atas penggunananya
a. Media yang tidak diproyeksikan terdiri dari papan tulis, gambar, peta globe, foto, model, sketsa, diagram, grafuk
b. Media yang dpoyeksikan terdiri dari slide, filmstrip, overhead, proyector(OHP, Micro projection)
2. Berdasarkan atas gerakannya
a. Media yang tidak bergerak(still) terdiri dari filmstrip, OHP, micro projection
b. Media yang bergerak(motion) antara lain film loop, TV, Vidio, Tape,
3. Berdasarkan fungsinya
a. Visual media, media untuk dilihat seperti gambar,foto bagan, sketsa,grafik,film,slide
b. Audio media media yang didengarkan serperti radio, piringan hitam, tape recorder
c. Gabungan Visual media dan Audio media seperti film bicara
d. Print media seperti barang-barang cetak biru, buku, surat kabar, majalah buletin
e. Display media seperti papan tulis, papan bulletin, papan flannel
f. Pengalam sebenarnya dan tiruan sepertu praktikum, permainan, karyawisata, dramatisasi, simulasi
4. Jenis-jenis Media dalam Pengajaran IPS
1. Media yang tidak diproyeksikan
a. Gambar diam(still picture) adalah ganbar fotografik atau menyurapai foto grafik yang menggambarkan lokasi tempat, benda, dan objak tertentu
b. Gambar grafik(graihic-materials)adalah bahan-bahan non fotografik dan bersifat dua dimensi yang dirancang terutama untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada siswa
c. Model dan realita adalah media yang menyerupai benda yang sebenrnya dan bersifat tiga dimensi
2. Media visual yang diproyeksikan
Terdiri dari dua macam antara lain:
a. Media proyeksi yang tidak bergerak
1. Slide adalah gambar transparent yang diberi bingkai yang di proyeksikan dengan cahaya melalui proyektor
2. Film strip(film rangkai) adalah sama seperti slide akan tetapi slide menyjikan gambar terpisah sedangkan film strp gambar-gambar tersebut tidak terpisah tertapi sudah tersusun secara terarah
3. Overhead projector(OHPP adalah alat yang dirancang untuk menanyalan bahan yang berbentuk lembaran tranparasi berisi tulisan, diagram, atau gambar dan diproyeksikan kelayar yang terletak dibelakang operatornya
4. Opaque projector adalah benda yang diproyeksikan dalah benda yang sebenarnya
5. Micro projector berguna untuk memproyeksikan benda-benda yang terlalu kecil
b. Media proyeksi yang bergerak
1. Film dapat digunakan untuk menerangkan suatu proses gerakan, perubahan, ataupun pengulangan berbagai peristiwa masa lampau
2. Film loop(loop film) serangkain film ukuran 8 mm atau 16 mm yang saling berhubungan
3. Televise mempunyai beberapa kelebihan antara lain menarik, up to date, dan selalu siap diterima oleh anak-anak
4. Video tape recorder(VTR) vudio tape tidak dapat menggantikan film karena masing-masing mempunyai karakter sendiri
3. Media audio adalah berbagai bentuk atau cara perekaman dan tranmisi suara untuk tujuan pembelajaran
a. Radio dapat berguna yaitu dapat menyampaikan ide-ide baru, kejadian-kajadian, dan peristiwa penting dalam duni pendidikan. Kelebihannya antara lain daya jangkau cukup luas, dala waktu singkat radio dapat menjangkau audience yang sangat besar
b. Rekaman, contohnya pidato, ceramah, hasil wawancara,diskusi dan srbainya. Kelebihannya antara lain play-back dapat dilakukan sewaktu-waktu dan berulang-ulang
4. Sistem multi media adalah kombinasi dari berbagai media dasar audio visual dan visual yang digunakan untuk tujuan pembelajaran
5. Teknik Pemilihan Media dalam Pengajaran IPS
Menurut John Jarolimek
1. Tujuan instuksional yang akan dicapai
2. Tingkat usia dan kematanagn anak
3. Kemampuan baca anak
4. Tingkat kesultan dan jenis konsep pelajaran
5. Kaadaan latar belakang pengetahuan anak
Menurut A. Kosasih
1. Kamampuan dan keadan ekonomi guru,sekolah, siswa, serta masyarakat
2. Keadaan dan kemampuan guru dalam mengunakan media
3. Tingkat kamnfaatan alat tersebut
Menurut M. Basyiruddin Usman dan H. Asnawir
1. Tujuan pembelajaran
2. Ketepat gunaan
3. Kondisi siswa
4. Ketersediaan perangkat keras
Jadi dapat disimpulkan pamilihan media memperlihatkan beberapa aspek antara lain
1. Selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
2. Aspek materi
3. Kondisi siswa
4. Ketersidiaan media
5. Dapat menjelaskan apa yang akan di sampaikan kapada siswa
6. Biaya dan pemanfaatan harus seimbang.
B. METODE PENGAJARAN IPS
Kata metode berasal adri bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti “jalan” . Winarno Surachmad (1976:76) menyatakan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Lebih jelas lagi ia menyatakan bahwa metode mengajar adalah cara - cara pelaksanaan proses belajar mengajar, atau bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid – murid di sekolah.
Metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.
Sehubungan dengan hal tersebut seorang guru dituntut untuk menguasai macam macam metode mengajar sehingga dapat menentukan metode apa yang paling tepat digunakan dalam proses pembelajarannya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru betul – betul menjadi milik siswa.
Menurut Ida Badariyah Almatsir ada beberapa factor yang ikut berperan dalam menentukan efektif tidaknya suatu metode mengajar. Faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tujuan pengajaran
2. Bahan pengajaran
3. Siswa yang belajar
4. Kemampuan guru yang mengajar
5. Besarnya jumlah siswa
6. Alokasi waktu yang tersedia
7. Fasilitas yang tersedia
8. Media dan sumber
9. Situasi pada suatu saat
10. Sistem evaluasi
Menurut Winarno Surahmad pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Anak didik
Perbedaan individual siswa atau siswa yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode.
2. Tujuan
Metode yang dipilih guru harus sesuai dengan taraf kemampuan siswa,artinya metode harus tunduk terhadap tujuan.
3. Situasi
4. Fasilitator
5. Guru
1. Kriteria Menentukan Metode Pembelajaran
Menurut Cheppy HC ada empat kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan metode,antara lain:
a. Tujuan
Tujuan merupakan landasan utama untuk menentukan metode sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Kebutuhan dan minat anak
Guru harus mengetahui kebutuhan – kebutuhan anak untuk menentukan rencana kegiatan pembelajaran.
c. Cara penampilan guru
Kepribadian guru dapat dilihat dari penampilannya. Guru harus mengembangkan cara mengajar yang mengesankan dan pandai memilih metode yang tepat sehingga kegiatan pembelajaran akan menyenangkan.
Menurut Husein Akhmad dkk(1981;58) seorang guru IPS dalam memilih metode hendaknya memperhatikan faktor –faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut adalah :
a. Pengajar (guru)
b. Siswa
c. Tujuan yang akan dicapai
d. Materi /bahan
e. Waktu
f. Fasilitas yang tersedia
2. Macam – Macam Metode Pendekatan Pembelajaran IPS
a. Contectual teaching and learning (CTL)
Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Karakteristik pendekatan pembelajarn CTL adalah :
1. Kerja sama
2. Menyenangkan.
3. Pembelajaran terintegrasi
4. Menggunakan berbagai sumber
5. Siswa (aktif,kreatif,dan kritis) ,guru (harus kreatif).
6. Dinding kelas dan lorong –lorong penuh dengan hasil karya siswa,misalnya peta,gambar,ceritera,puisi.
7. Laporan kepada orang tua tidak hanya berupa rapor,tetapi dapat berupa hasil karya siswa,misalnya laporan / tugas,karangan.
Menurut Widyaiswara LPMP (2005) ,menyatakan bahwa guru dikatakan telah menerapkan pendekatan pembelajaran CTL apabila menempuh tujuh komponen,sebagai berikut :
1. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,menemukan sendiri, dan mengkontrak sendiri pengetahuannya.
2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik / pokok bahasan.
3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan mengajukan pertanyaan.
4. Menciptakan masyarakat belajar,misalnya belajar dalam kelompok – kelompok.
5. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran .
6. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara dan subyektif mungkin.
Unsur yang terkandung dalam CTL antar lain :
1. Konstruktivisme ( constructivism )
2. Menemukan ( inquiry )
3. Bertanya ( Questioning )
4. Masyarakat belajar ( learning community )
5. Pemodelan ( modeling )
6. Refleksi (reflection )
7. Penilaian yang sebenarnya ( authentic assessment )
b. Cooperative learning
Cooperative learning atau sering disebut dengan kooperasi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas yang diorganisasikan. Pembelajaran tersebut difokuskanpada pertukaran informasi terstrukturantar sisswa dalam kelompok yang bersifat social dan pembelajar bertanggung jawab atas tugasnya masing – masing.
Ada lima prinsip untuk mencapai hasil maksimal dari pembelajaran dengan model cooperative learning yang baru dikembangkan,antara lain:
Saling ketergantungan
Tanggung jawab perseorangan
Tatap muka
Komunikasi antar anggota
Evaluasi proses kelompok
Teknik teknik pembelajarn cooperative learning
1. Teknik mencari pasangan
Teknik ini digunakan untuk memahami suatu konsep atau infor masi tertentu yang harus ditemukan siswa. Keunggulannya siswa dapat mencari pasangna sambil belajar menggali satu konsep atau tema dalam suasana yang menyenangkan. Tenik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran da untuk semua tingkat usia anak.
2. Bertukar pasangan
Tenik dapat member kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain. Teknik ini jga dapat diterapkan kepada semua mata pelajaran dan semua tingkat usia anak didik.
3. Berpikir berpasangna berempat
Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri atau bekerjasama dengan siswa lain. Keunggulannya adalah optimalisasi partisipasi siswa. Teknik ini juga dapat diterapkan pada semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik
4. Keliling kelompok
Teknik ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik. Dalam kegiatan keliling kelompok,masing – masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusinya dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya.
5. Jigsaw
Teknik dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran membaca , menulis , berbicara , dan mendengarkan. Teknik ini dapat diterapkan untuk semua kelas dan cocok untuk mata pelajaran bahasa Indonesia , IPA , IPS , dan Agama.
c. Metode karyawisata
Metode karyawisata dapat dilaksanakan dengan mengadakan perjalanan dan kunjungan yang hanya beberapa jam saja ke tempat atau daerah yang tidak begitu jauh dari sekolah , asalkan maksudnya memenuhi tujuan instruksional IPS. Seorang guru dapat menerapkan metode karya wisata yang terarah dan sesuai dengan tujuan instruksionalnya apabila guru memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1. Mengetahui hakikat metode karyawisata
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan metode karyawisata
3. Mengetahui langkah – langkah yang ahrus dilakukan sebelum pelaksanaannya
4. Mempunyai keterampialn memilih pokok – pokok bahasan yang cocok dikembangkan dengan metode karyawisata.
Fungsi metode karyawisata
1). Mendekatkan dunia sekolah dengan kenyataan
2). Mempelajari suatu konsep atau teori dengan kenyataan dan sebaliknya
3). Membekali pengalaman riil pada siswa.
Langkah – langkah metode karyawisata
1. Tahap persiapan
Meliputi persiapan materi atau topik karyawisata ,persiapan teoritis ,persiapan perlengkapan, dan aspek – aspek lain yang menunjang pelaksanaan karyawisata.
2. Tahap pelaksanaan karyawisata di lapangan
Jika tahap persiapan telah matang dan terperinci, maka tahap pelaksanaan akan lancer.
3. Tindak lanjutnya pelaksanaan karyawisata (setelah kembali ke tempat)
Kegiatannya meliputi penyusunan dan membuat laporan hasil karyawisata.
Kelebihan dan kelemahan metode karyawisata
Kelebihan metode karyawisata
1. Siswa dapat mengamati obyek secara nyata dan bervariasi.
2. Siswa dapat menjawab dan memecahkan masalah – masalah dengan cara melihat ,mencoba dan membuktikan secara langsung suatu obyek yang dipelajari.
3. Siswa dapat pula mendapatka informasi langsung dari narasumber.
Kelemahan metode karyawisata
1. Jika terlalu sering dilaksanakan akan mengganggu rencana pelajaran.
2. Perlu pengawasan dan bimbingan guru.
3. Jika obyek yang dikunjungi terlalu jauh letaknya,menyulitkan transportasi dan pembiayaan.
4. Jika pelaksanaan karyawisata terlalu kaku sifatnya, dapat menurunkan minat siswa terhadap karyawisata , sehingga tujuannya tidak tercapai.
d. Metode role playing (bermain peran )
Metode role playing tidak bias lepas dari metode sosiodrama , sebab keduanya sama - sama dapat diterapkan dalam pengajaran IPS yang sukar dipisahkan satu sama lainnya. Role playing adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang dipakai untuk menjelaskan peranan , sikap , tingkah laku ,nilai dengan tujuan menghayati perasaan , sudut pandang , dan cara berpikir orang lain.
Dengan demikian roel playing merupakan sutau teknik atau cara agar para guru dan siswa memperoleh penghayatan nilai – nilai dan perasaan. Sedangkan sosiodrama berarti mendramatisasikan cara tingkah laku di dalam hubungan sosial.
Tujuan dan manfaat role playing (menurut shaftel)
1. Agar menghayati sesuatu kejadian atau hal yang sebenarnya dalam realita hidup.
2. Agar memahami apa yang menjadi sebab dari sesuatu serta bagaimana akibatnya.
3. Untuk mempertajam indera dan rasa siswa terhadap sesuatu.
4. Sebagai penyaluran / pelepasan ketegangan dan perasaan – perasaan.
5. Sebagai alat diagnosa keadaan kemampuan siswa.
6. Pembentukn konsep secra mandiri.
7. Menggali peranan – peranan daripada seseorang dalam suatu kehidupan kejadian / keadaan.
8. Membina siswa dalam kemampuan memecahkan masalah , berfikir kritis , analisis , berkomunikasi , hidup dalam kelompok dan lain – lain.
9. Melatih anak ke arah mengendalikan dan membaharui perasaannya , cara berfikirnya , dan perbuatannya.
Langkah – langkah role playing
1. Pemanasan (pengantar serta pembahasan ceritera dari guru )
2. Memilih siswa yang akan berperan
3. Menyiapkan penonton yang akan mengobservasi
4. Mengatur panggung / ruang
5. Permainan
6. Diskusi dan evaluasi
7. Permainan berikutnya
8. Diskusi lebih lanjut
9. Generalisasi
Masalah – masalah social yang dapat dijajaki dengan metode role playing adalah sebagai berikut :
1. Masalah pertentangan antar pribadi – pribadi
2. Masalah hubungan antar kelompok. Mengungkapkan masalah hubungan antar suku , bangsa , kepercayaan.
3. Masalah kemelut pribadi kemelut antara tekanan orang tua dan kemauannya , juga antara kelompoknya dengan kemauannya.
4. Masalah masa lampau dan sekarang .
e. Metode simulasi
Istilah simulasi berasal dari kata simulate yang berarti pura –pura dan simulation yang berarti tiruan atau perbuatan yang hanya pura – pura. Sebagai metode mengajar, simulasi diartikan sebagai suatu usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat dari suatu konsep, prinsip atau sesuatu keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan.
Tujuan simulasi
1. Untuk melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat professional maupun bagi kehidupan sehari – hari.
2. Untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.
3. Untuk latihan memecahkan masalah.
Manfaat metode simulasi
1. Belajar tentang persaingan
2. Belajar kerjasama
3. Belajar emphaty
4. Belajar tentang system social
5. Belajar konsep
6. Belajar menerima hukuman
7. Belajar berpikir kritis
Prinsip - prinsip simulasi
1. Simulasi itu dilakukan oleh sekelompok siswa. Tipa kelompok dapat melaksanakan simulasi yang sama ataupun berbeda.
2. Semua siswa harus terlibatlangsung menurut peran masing – masing.
3. Penentuan topic dapat dibicarakan bersama antara guru dengan siswa disesuaikan dngan tingkat kemampuan kelas , tingkat sekolah ,dan situasi setempat
4. Petunjuk simulasi dapat disiapkan lebih dulusecara terperinci atu secara garis besarnya saja tergantung dari bentuk dan tujuan simulasi
5. Hendaknya dapat dicapai tujuan yang menyangkut aspek kognitif,afektif dan psikomotorik.
6. Harus diingat bahwa simulasi itu dimaksudkan untuk latihan keterampialn agar dapat menghadapi kenyataan yang baik.
7. Harus digambarka situasi yang lengkap dan proses yang berturut –turut yang diperkirakan nterjadi dalam situasi yang sesungguhnya.
8. Hendaknya diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu, serta terjadinya beberapa proses seperti akibat – akibat, problem solving dsb.
Langkah – langkah simulasi
1. Tahap I :orientasi
• Mengemukakan pokok bahasan dan konsep yang akan disimulasikan.
• Menjelaskan model dan permainannya.
2. Tahap II : latihan peserta
• Menetapkan skenario
• Tugas – tugas peran
• Latihan singkat
3. Tahap III : pelaksanaan simulasi
• Kegiatan permainan dan pengaturannya
• Baliakn dan penilaian
• Penjernihan kesalahan konsep
• Kelanjutan simulasi
4. Tahap IV :debriefing dengan peserta
• Ringkasan peristiwa dan persepsi.
• Kesulitan dan pemahaman.
• Analisis proses.
• Perbandingan antara kegiatan simulasi dan dunia nyata.
• Kaitan kegiatan simulasi dan materi pelajaran.
• Rancangan ulang simulasi.
Kelebihan dan kelemahan metode simulasi
1. Kelebihan
• Aktivitas simulasi menyenagkan siswa sehingga siswa terdorong untuk ikut berpartisipasi
• Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya
• Mengurangi hal –a hal yang terlalu abstrak , sebab walaupun mengenai abstraksi tetapi dikerjakan dalam bentuk aktivitas.
• Strategi ini menimbulkan respon yang positif dari siswa yang lamban kurang cakap dan kurang motivasinya.
• Simulasi menimbulkan berfikir kritis siswa, sebab mereka terlibat dalam analisis atau proses kemajuan simulasi.
2. Kelemahan
• Simulasi menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa
• Menghendaki pengelompokkan siswa yang fleksibel begitu juga ruang kelas atau gedung yang memadai
• Sering mendapatkan kritikan dari orang tua siswa karena aktivitasnya melibatkan permainan.
A.MEDIA PEMBELAJARAN IPS DI SD
1.Pengertian Media
Media dalam Harfiah berasal dari Bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari “ medium” yang memiliki arti perantara atau dengan kata lain alat untuk mencapai sesuatu. Media menurut beberapa ahli :
1. Assosistion for Education and Communication Technology (AECT)
Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi
2. Education Assiciation ( NEA )
Media adalah benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca ataupun dibicarakan beserta instrument yang dapat dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional
3. Koyo K dan Zulkarimen Nst. (1983 )
Media adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,parasaan, dan kemauan seseorang sehingga dapat mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya
Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa, sehingga dapat terjadi proses belajar mengajar pada dirinya. Dan penggunaan media yang efektif dapat membuat siswa makin aktif dan sesuai dengan tujuan yang akan tercapai
Sedangkan beberapa ahli berpendapat tentang media pendidikan, antara lain:
1. Husein Achmed
Media pendidikan adalah keberagaman yang berarti sesuatu benda yang dapat diraba, dilihat didengar dan dapat diamati melalui indra kita
2. Oemar Hamalik
Media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah
3. Kosasih Djahiri. 1978/1979:66
Media pendidikan adalah segala alat bantu yang dapat memperlancar keberhasilan mengajar. Alat bantu mengajar ini berfungsi iuntuk membantu efisiensi pencapaian tujuan sehingga alat bantu mengajar harus sesuai dengan kegiatan mengajarnya.
Dari ketiga pengertian media pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara (medium) untuk dapat menyampaikan pesan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupak suatu komunikasi yang terdapat unsur-unsur: sumber pesan (guru), penerima pesan (siswa), pesan(materi yang akan disampaikan).
Sumber pesan (guru): melakukan Encording yaitu menerjemahkan gagasan, pikiran, perasaan atau perasaan nya kebentuk lambing tertentu. Lambang dapat berbentuk bahasa, atapun gambar dalam hal ini guru harus memperhatikan latar belakang pengalaman penerima pesan agar pesan dapat dengan mudah diterima
Penerima Pesan(siswa): melakukan decording yaitu menafsirkan lambing-lambang yang mengandung pesan.komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila pesan dapat diterima oleh penerima pesan.
Pesan(materi) akan membantu guru dalam penyampaian pesan.
2. Fungsi Media
Menurut Basyaruddin Usman dan H. Asnawir (2002;13-15)
1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa
2. Media dapat mengatasi ruang kelas
3. Media dapat memungkinkan adanaya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan
4. Media menghasilkan keseragaman penagmatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis
6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru
7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar
8. Media dapat memberikan penglaman yang integral dari sesuatu yang konkrit sampai kepada sesuatu yang bersifat abstrak
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan media
1. Media merupakan bagian manunggal (integrated) dengan proses atau system mengajar
2. Media merupakan sumber dari pada data
3. Guru harus memahami benar hirarki daro pada jenis dan kegunaan media yang akan dipakai
4. Media yang akan dipakai seharusnanya diuji kegunaan dari media yang tersebut
5. Penggunaan media harus terorganisir secara sistematis
6. Media tersebut harus bisa menguntungkan dan memperlancar proses dan merangasang semangat beljar siswa
3. Macam-macam Media dalam Pengajaran IPS
Menurut Oemar Hamalik(1985:63) ada 4 klarifikasi medi pengjaran antara lain:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat seperti filmstip, tranparasi, projection, gambar, ilustrasi, chart, poster, peta dan globe
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar yaitu transkripsi electris, radio, rekaman, pada tape recorder
3. Alat-alat yang dapat dilihat antara lain film, televise, benda-benda tiga dimensi yang biasanay dipertunjukan
4. Dramatisasi antara lain bermain peran,sosiodrama, sandiwara boneka
Sedangkan manurut kategorinya media dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Berdasarkan atas penggunananya
a. Media yang tidak diproyeksikan terdiri dari papan tulis, gambar, peta globe, foto, model, sketsa, diagram, grafuk
b. Media yang dpoyeksikan terdiri dari slide, filmstrip, overhead, proyector(OHP, Micro projection)
2. Berdasarkan atas gerakannya
a. Media yang tidak bergerak(still) terdiri dari filmstrip, OHP, micro projection
b. Media yang bergerak(motion) antara lain film loop, TV, Vidio, Tape,
3. Berdasarkan fungsinya
a. Visual media, media untuk dilihat seperti gambar,foto bagan, sketsa,grafik,film,slide
b. Audio media media yang didengarkan serperti radio, piringan hitam, tape recorder
c. Gabungan Visual media dan Audio media seperti film bicara
d. Print media seperti barang-barang cetak biru, buku, surat kabar, majalah buletin
e. Display media seperti papan tulis, papan bulletin, papan flannel
f. Pengalam sebenarnya dan tiruan sepertu praktikum, permainan, karyawisata, dramatisasi, simulasi
4. Jenis-jenis Media dalam Pengajaran IPS
1. Media yang tidak diproyeksikan
a. Gambar diam(still picture) adalah ganbar fotografik atau menyurapai foto grafik yang menggambarkan lokasi tempat, benda, dan objak tertentu
b. Gambar grafik(graihic-materials)adalah bahan-bahan non fotografik dan bersifat dua dimensi yang dirancang terutama untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada siswa
c. Model dan realita adalah media yang menyerupai benda yang sebenrnya dan bersifat tiga dimensi
2. Media visual yang diproyeksikan
Terdiri dari dua macam antara lain:
a. Media proyeksi yang tidak bergerak
1. Slide adalah gambar transparent yang diberi bingkai yang di proyeksikan dengan cahaya melalui proyektor
2. Film strip(film rangkai) adalah sama seperti slide akan tetapi slide menyjikan gambar terpisah sedangkan film strp gambar-gambar tersebut tidak terpisah tertapi sudah tersusun secara terarah
3. Overhead projector(OHPP adalah alat yang dirancang untuk menanyalan bahan yang berbentuk lembaran tranparasi berisi tulisan, diagram, atau gambar dan diproyeksikan kelayar yang terletak dibelakang operatornya
4. Opaque projector adalah benda yang diproyeksikan dalah benda yang sebenarnya
5. Micro projector berguna untuk memproyeksikan benda-benda yang terlalu kecil
b. Media proyeksi yang bergerak
1. Film dapat digunakan untuk menerangkan suatu proses gerakan, perubahan, ataupun pengulangan berbagai peristiwa masa lampau
2. Film loop(loop film) serangkain film ukuran 8 mm atau 16 mm yang saling berhubungan
3. Televise mempunyai beberapa kelebihan antara lain menarik, up to date, dan selalu siap diterima oleh anak-anak
4. Video tape recorder(VTR) vudio tape tidak dapat menggantikan film karena masing-masing mempunyai karakter sendiri
3. Media audio adalah berbagai bentuk atau cara perekaman dan tranmisi suara untuk tujuan pembelajaran
a. Radio dapat berguna yaitu dapat menyampaikan ide-ide baru, kejadian-kajadian, dan peristiwa penting dalam duni pendidikan. Kelebihannya antara lain daya jangkau cukup luas, dala waktu singkat radio dapat menjangkau audience yang sangat besar
b. Rekaman, contohnya pidato, ceramah, hasil wawancara,diskusi dan srbainya. Kelebihannya antara lain play-back dapat dilakukan sewaktu-waktu dan berulang-ulang
4. Sistem multi media adalah kombinasi dari berbagai media dasar audio visual dan visual yang digunakan untuk tujuan pembelajaran
5. Teknik Pemilihan Media dalam Pengajaran IPS
Menurut John Jarolimek
1. Tujuan instuksional yang akan dicapai
2. Tingkat usia dan kematanagn anak
3. Kemampuan baca anak
4. Tingkat kesultan dan jenis konsep pelajaran
5. Kaadaan latar belakang pengetahuan anak
Menurut A. Kosasih
1. Kamampuan dan keadan ekonomi guru,sekolah, siswa, serta masyarakat
2. Keadaan dan kemampuan guru dalam mengunakan media
3. Tingkat kamnfaatan alat tersebut
Menurut M. Basyiruddin Usman dan H. Asnawir
1. Tujuan pembelajaran
2. Ketepat gunaan
3. Kondisi siswa
4. Ketersediaan perangkat keras
Jadi dapat disimpulkan pamilihan media memperlihatkan beberapa aspek antara lain
1. Selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
2. Aspek materi
3. Kondisi siswa
4. Ketersidiaan media
5. Dapat menjelaskan apa yang akan di sampaikan kapada siswa
6. Biaya dan pemanfaatan harus seimbang.
B. METODE PENGAJARAN IPS
Kata metode berasal adri bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti “jalan” . Winarno Surachmad (1976:76) menyatakan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Lebih jelas lagi ia menyatakan bahwa metode mengajar adalah cara - cara pelaksanaan proses belajar mengajar, atau bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid – murid di sekolah.
Metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.
Sehubungan dengan hal tersebut seorang guru dituntut untuk menguasai macam macam metode mengajar sehingga dapat menentukan metode apa yang paling tepat digunakan dalam proses pembelajarannya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru betul – betul menjadi milik siswa.
Menurut Ida Badariyah Almatsir ada beberapa factor yang ikut berperan dalam menentukan efektif tidaknya suatu metode mengajar. Faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tujuan pengajaran
2. Bahan pengajaran
3. Siswa yang belajar
4. Kemampuan guru yang mengajar
5. Besarnya jumlah siswa
6. Alokasi waktu yang tersedia
7. Fasilitas yang tersedia
8. Media dan sumber
9. Situasi pada suatu saat
10. Sistem evaluasi
Menurut Winarno Surahmad pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Anak didik
Perbedaan individual siswa atau siswa yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode.
2. Tujuan
Metode yang dipilih guru harus sesuai dengan taraf kemampuan siswa,artinya metode harus tunduk terhadap tujuan.
3. Situasi
4. Fasilitator
5. Guru
1. Kriteria Menentukan Metode Pembelajaran
Menurut Cheppy HC ada empat kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan metode,antara lain:
a. Tujuan
Tujuan merupakan landasan utama untuk menentukan metode sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Kebutuhan dan minat anak
Guru harus mengetahui kebutuhan – kebutuhan anak untuk menentukan rencana kegiatan pembelajaran.
c. Cara penampilan guru
Kepribadian guru dapat dilihat dari penampilannya. Guru harus mengembangkan cara mengajar yang mengesankan dan pandai memilih metode yang tepat sehingga kegiatan pembelajaran akan menyenangkan.
Menurut Husein Akhmad dkk(1981;58) seorang guru IPS dalam memilih metode hendaknya memperhatikan faktor –faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut adalah :
a. Pengajar (guru)
b. Siswa
c. Tujuan yang akan dicapai
d. Materi /bahan
e. Waktu
f. Fasilitas yang tersedia
2. Macam – Macam Metode Pendekatan Pembelajaran IPS
a. Contectual teaching and learning (CTL)
Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Karakteristik pendekatan pembelajarn CTL adalah :
1. Kerja sama
2. Menyenangkan.
3. Pembelajaran terintegrasi
4. Menggunakan berbagai sumber
5. Siswa (aktif,kreatif,dan kritis) ,guru (harus kreatif).
6. Dinding kelas dan lorong –lorong penuh dengan hasil karya siswa,misalnya peta,gambar,ceritera,puisi.
7. Laporan kepada orang tua tidak hanya berupa rapor,tetapi dapat berupa hasil karya siswa,misalnya laporan / tugas,karangan.
Menurut Widyaiswara LPMP (2005) ,menyatakan bahwa guru dikatakan telah menerapkan pendekatan pembelajaran CTL apabila menempuh tujuh komponen,sebagai berikut :
1. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,menemukan sendiri, dan mengkontrak sendiri pengetahuannya.
2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik / pokok bahasan.
3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan mengajukan pertanyaan.
4. Menciptakan masyarakat belajar,misalnya belajar dalam kelompok – kelompok.
5. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran .
6. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara dan subyektif mungkin.
Unsur yang terkandung dalam CTL antar lain :
1. Konstruktivisme ( constructivism )
2. Menemukan ( inquiry )
3. Bertanya ( Questioning )
4. Masyarakat belajar ( learning community )
5. Pemodelan ( modeling )
6. Refleksi (reflection )
7. Penilaian yang sebenarnya ( authentic assessment )
b. Cooperative learning
Cooperative learning atau sering disebut dengan kooperasi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas yang diorganisasikan. Pembelajaran tersebut difokuskanpada pertukaran informasi terstrukturantar sisswa dalam kelompok yang bersifat social dan pembelajar bertanggung jawab atas tugasnya masing – masing.
Ada lima prinsip untuk mencapai hasil maksimal dari pembelajaran dengan model cooperative learning yang baru dikembangkan,antara lain:
Saling ketergantungan
Tanggung jawab perseorangan
Tatap muka
Komunikasi antar anggota
Evaluasi proses kelompok
Teknik teknik pembelajarn cooperative learning
1. Teknik mencari pasangan
Teknik ini digunakan untuk memahami suatu konsep atau infor masi tertentu yang harus ditemukan siswa. Keunggulannya siswa dapat mencari pasangna sambil belajar menggali satu konsep atau tema dalam suasana yang menyenangkan. Tenik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran da untuk semua tingkat usia anak.
2. Bertukar pasangan
Tenik dapat member kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain. Teknik ini jga dapat diterapkan kepada semua mata pelajaran dan semua tingkat usia anak didik.
3. Berpikir berpasangna berempat
Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri atau bekerjasama dengan siswa lain. Keunggulannya adalah optimalisasi partisipasi siswa. Teknik ini juga dapat diterapkan pada semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik
4. Keliling kelompok
Teknik ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik. Dalam kegiatan keliling kelompok,masing – masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusinya dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya.
5. Jigsaw
Teknik dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran membaca , menulis , berbicara , dan mendengarkan. Teknik ini dapat diterapkan untuk semua kelas dan cocok untuk mata pelajaran bahasa Indonesia , IPA , IPS , dan Agama.
c. Metode karyawisata
Metode karyawisata dapat dilaksanakan dengan mengadakan perjalanan dan kunjungan yang hanya beberapa jam saja ke tempat atau daerah yang tidak begitu jauh dari sekolah , asalkan maksudnya memenuhi tujuan instruksional IPS. Seorang guru dapat menerapkan metode karya wisata yang terarah dan sesuai dengan tujuan instruksionalnya apabila guru memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1. Mengetahui hakikat metode karyawisata
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan metode karyawisata
3. Mengetahui langkah – langkah yang ahrus dilakukan sebelum pelaksanaannya
4. Mempunyai keterampialn memilih pokok – pokok bahasan yang cocok dikembangkan dengan metode karyawisata.
Fungsi metode karyawisata
1). Mendekatkan dunia sekolah dengan kenyataan
2). Mempelajari suatu konsep atau teori dengan kenyataan dan sebaliknya
3). Membekali pengalaman riil pada siswa.
Langkah – langkah metode karyawisata
1. Tahap persiapan
Meliputi persiapan materi atau topik karyawisata ,persiapan teoritis ,persiapan perlengkapan, dan aspek – aspek lain yang menunjang pelaksanaan karyawisata.
2. Tahap pelaksanaan karyawisata di lapangan
Jika tahap persiapan telah matang dan terperinci, maka tahap pelaksanaan akan lancer.
3. Tindak lanjutnya pelaksanaan karyawisata (setelah kembali ke tempat)
Kegiatannya meliputi penyusunan dan membuat laporan hasil karyawisata.
Kelebihan dan kelemahan metode karyawisata
Kelebihan metode karyawisata
1. Siswa dapat mengamati obyek secara nyata dan bervariasi.
2. Siswa dapat menjawab dan memecahkan masalah – masalah dengan cara melihat ,mencoba dan membuktikan secara langsung suatu obyek yang dipelajari.
3. Siswa dapat pula mendapatka informasi langsung dari narasumber.
Kelemahan metode karyawisata
1. Jika terlalu sering dilaksanakan akan mengganggu rencana pelajaran.
2. Perlu pengawasan dan bimbingan guru.
3. Jika obyek yang dikunjungi terlalu jauh letaknya,menyulitkan transportasi dan pembiayaan.
4. Jika pelaksanaan karyawisata terlalu kaku sifatnya, dapat menurunkan minat siswa terhadap karyawisata , sehingga tujuannya tidak tercapai.
d. Metode role playing (bermain peran )
Metode role playing tidak bias lepas dari metode sosiodrama , sebab keduanya sama - sama dapat diterapkan dalam pengajaran IPS yang sukar dipisahkan satu sama lainnya. Role playing adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang dipakai untuk menjelaskan peranan , sikap , tingkah laku ,nilai dengan tujuan menghayati perasaan , sudut pandang , dan cara berpikir orang lain.
Dengan demikian roel playing merupakan sutau teknik atau cara agar para guru dan siswa memperoleh penghayatan nilai – nilai dan perasaan. Sedangkan sosiodrama berarti mendramatisasikan cara tingkah laku di dalam hubungan sosial.
Tujuan dan manfaat role playing (menurut shaftel)
1. Agar menghayati sesuatu kejadian atau hal yang sebenarnya dalam realita hidup.
2. Agar memahami apa yang menjadi sebab dari sesuatu serta bagaimana akibatnya.
3. Untuk mempertajam indera dan rasa siswa terhadap sesuatu.
4. Sebagai penyaluran / pelepasan ketegangan dan perasaan – perasaan.
5. Sebagai alat diagnosa keadaan kemampuan siswa.
6. Pembentukn konsep secra mandiri.
7. Menggali peranan – peranan daripada seseorang dalam suatu kehidupan kejadian / keadaan.
8. Membina siswa dalam kemampuan memecahkan masalah , berfikir kritis , analisis , berkomunikasi , hidup dalam kelompok dan lain – lain.
9. Melatih anak ke arah mengendalikan dan membaharui perasaannya , cara berfikirnya , dan perbuatannya.
Langkah – langkah role playing
1. Pemanasan (pengantar serta pembahasan ceritera dari guru )
2. Memilih siswa yang akan berperan
3. Menyiapkan penonton yang akan mengobservasi
4. Mengatur panggung / ruang
5. Permainan
6. Diskusi dan evaluasi
7. Permainan berikutnya
8. Diskusi lebih lanjut
9. Generalisasi
Masalah – masalah social yang dapat dijajaki dengan metode role playing adalah sebagai berikut :
1. Masalah pertentangan antar pribadi – pribadi
2. Masalah hubungan antar kelompok. Mengungkapkan masalah hubungan antar suku , bangsa , kepercayaan.
3. Masalah kemelut pribadi kemelut antara tekanan orang tua dan kemauannya , juga antara kelompoknya dengan kemauannya.
4. Masalah masa lampau dan sekarang .
e. Metode simulasi
Istilah simulasi berasal dari kata simulate yang berarti pura –pura dan simulation yang berarti tiruan atau perbuatan yang hanya pura – pura. Sebagai metode mengajar, simulasi diartikan sebagai suatu usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat dari suatu konsep, prinsip atau sesuatu keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan.
Tujuan simulasi
1. Untuk melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat professional maupun bagi kehidupan sehari – hari.
2. Untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.
3. Untuk latihan memecahkan masalah.
Manfaat metode simulasi
1. Belajar tentang persaingan
2. Belajar kerjasama
3. Belajar emphaty
4. Belajar tentang system social
5. Belajar konsep
6. Belajar menerima hukuman
7. Belajar berpikir kritis
Prinsip - prinsip simulasi
1. Simulasi itu dilakukan oleh sekelompok siswa. Tipa kelompok dapat melaksanakan simulasi yang sama ataupun berbeda.
2. Semua siswa harus terlibatlangsung menurut peran masing – masing.
3. Penentuan topic dapat dibicarakan bersama antara guru dengan siswa disesuaikan dngan tingkat kemampuan kelas , tingkat sekolah ,dan situasi setempat
4. Petunjuk simulasi dapat disiapkan lebih dulusecara terperinci atu secara garis besarnya saja tergantung dari bentuk dan tujuan simulasi
5. Hendaknya dapat dicapai tujuan yang menyangkut aspek kognitif,afektif dan psikomotorik.
6. Harus diingat bahwa simulasi itu dimaksudkan untuk latihan keterampialn agar dapat menghadapi kenyataan yang baik.
7. Harus digambarka situasi yang lengkap dan proses yang berturut –turut yang diperkirakan nterjadi dalam situasi yang sesungguhnya.
8. Hendaknya diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu, serta terjadinya beberapa proses seperti akibat – akibat, problem solving dsb.
Langkah – langkah simulasi
1. Tahap I :orientasi
• Mengemukakan pokok bahasan dan konsep yang akan disimulasikan.
• Menjelaskan model dan permainannya.
2. Tahap II : latihan peserta
• Menetapkan skenario
• Tugas – tugas peran
• Latihan singkat
3. Tahap III : pelaksanaan simulasi
• Kegiatan permainan dan pengaturannya
• Baliakn dan penilaian
• Penjernihan kesalahan konsep
• Kelanjutan simulasi
4. Tahap IV :debriefing dengan peserta
• Ringkasan peristiwa dan persepsi.
• Kesulitan dan pemahaman.
• Analisis proses.
• Perbandingan antara kegiatan simulasi dan dunia nyata.
• Kaitan kegiatan simulasi dan materi pelajaran.
• Rancangan ulang simulasi.
Kelebihan dan kelemahan metode simulasi
1. Kelebihan
• Aktivitas simulasi menyenagkan siswa sehingga siswa terdorong untuk ikut berpartisipasi
• Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya
• Mengurangi hal –a hal yang terlalu abstrak , sebab walaupun mengenai abstraksi tetapi dikerjakan dalam bentuk aktivitas.
• Strategi ini menimbulkan respon yang positif dari siswa yang lamban kurang cakap dan kurang motivasinya.
• Simulasi menimbulkan berfikir kritis siswa, sebab mereka terlibat dalam analisis atau proses kemajuan simulasi.
2. Kelemahan
• Simulasi menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa
• Menghendaki pengelompokkan siswa yang fleksibel begitu juga ruang kelas atau gedung yang memadai
• Sering mendapatkan kritikan dari orang tua siswa karena aktivitasnya melibatkan permainan.
لا إله إلّا الله محمّد رسول الله
لا إله إلّا الله محمّد رسول الله
KETIKA KUTAUTKAN CINTA UNTUKMU
Ketika kutautkan cinta untukmu
Kuhaturkan segala asaku
Kupasrahkan jiwaku untukmu
Dengan kendalimu
Aku berada
Aku menyapa setiap pesonamu
Dalam jenuhku
Kusiratkan ilmu-ilmu yang kumiliki
Ku aktualisasikan dalam keremanganku
Dengan kesucian cintaku
Aku perjuangkan untukmu
Geloraku . . .
Asaku . . .
Membaja di setiap kalbuku
Aku berada dalam naungan indah
Selaksa indah membekas cahaya
Dalam keberadaan setiap pesona
Duhai jantung hatiku
Terimalah persembahanku
Teruntukmu jalan DAKWAH
Kuperjuangkan asaku
Tidak hanya melalui tulisan
Tidak hanya melalui omongan
Namun penuh dengan realita
“Langkah Kami Langkah Perbaikan”
[Green Campus, 15 Desember 2010]
teruntuk my beloved family in SKI PGSD, luv u all hanii
Kuhaturkan segala asaku
Kupasrahkan jiwaku untukmu
Dengan kendalimu
Aku berada
Aku menyapa setiap pesonamu
Dalam jenuhku
Kusiratkan ilmu-ilmu yang kumiliki
Ku aktualisasikan dalam keremanganku
Dengan kesucian cintaku
Aku perjuangkan untukmu
Geloraku . . .
Asaku . . .
Membaja di setiap kalbuku
Aku berada dalam naungan indah
Selaksa indah membekas cahaya
Dalam keberadaan setiap pesona
Duhai jantung hatiku
Terimalah persembahanku
Teruntukmu jalan DAKWAH
Kuperjuangkan asaku
Tidak hanya melalui tulisan
Tidak hanya melalui omongan
Namun penuh dengan realita
“Langkah Kami Langkah Perbaikan”
[Green Campus, 15 Desember 2010]
teruntuk my beloved family in SKI PGSD, luv u all hanii
Label:
MOTIVASIKU
Bundaku di Jakarta, aku rindu
Wahai Ibunda. . .
Perantara dirimulah Alloh mengijinkanmu telah melahirkanku
Meskipun engkau harus merasakan
Berapa banyak engkau lahirkan para dermawan yang telapak tangannya selalu memberi
Dan berapa banyak engkau lahirkan generasi yang kakinya menjejak pada kebaikan
Wahai Ibunda. . .
Ridhoilai ananda agar Alloh meridhoi
Maafkanlah ananda agar Alloh memaafkan
Pada dirimu terdapat petunjunjuk untukku
Ibunda, aku mencintaimu
http://www.facebook.com/note.php?created&¬e_id=484605484769#!/note.php?note_id=483273064769
Perantara dirimulah Alloh mengijinkanmu telah melahirkanku
Meskipun engkau harus merasakan
Berapa banyak engkau lahirkan para dermawan yang telapak tangannya selalu memberi
Dan berapa banyak engkau lahirkan generasi yang kakinya menjejak pada kebaikan
Wahai Ibunda. . .
Ridhoilai ananda agar Alloh meridhoi
Maafkanlah ananda agar Alloh memaafkan
Pada dirimu terdapat petunjunjuk untukku
Ibunda, aku mencintaimu
http://www.facebook.com/note.php?created&¬e_id=484605484769#!/note.php?note_id=483273064769
Label:
MOTIVASIKU
KISAH CINTAKU BERNAUNG DI SKI
Bermula dari ketertarikan fisik aku mulai menambatkan hatiku di sana. Aku mulai merasakan kesejukan saat memulai perkenalan dengannya. Pandangan pertama benar-benar telah menancapkan panah cinta. Yah, aku tertarik, aku tergoda, dan aku merasakan kenyamanan yang luar biasa.
Aku begitu mencintai rasa ini, aku begitu menyayangi ketulusan serta keridhoan hati ini untuk menerimanya. Yah, aku sangat tertarik, semoga rasa ini rasa yang abadi.
Kisah pertama bermula saat Dauroh Recruitment SKI yang pertama. Saat itu kami berkumpul, bercengkerama, memadu kasih dalam untaian ukhuwah Islamiyah. Bulan penuh cinta katanya, bulan penuh harapan ujarnya.
Kemudian bulan pun berganti. November 2008 pun menyapa penuh kenangan. Saat kujalin cinta pertamaku dengannya. Saat kumulai mengisi agenda-agenda besarku dalam buku “Dream n Action” yang menjadikan bukti baktiku di dunia. Satu per satu, mulai ku kenal si dia yang lain, mulai kurasakan kecupan manis serta belaian lembut ukhuwah yang semakin erat.
Ya Muqollibbal Qulub Tsabiit ‘ala Diin. Satukanlah hati-hati kami dalam naungan Mu, jadikan kami penentram jiwa-jiwa yang satu dengan yang lainnya. Ya Robb, pertemukanlah kami di jannah Mu kelak.
Bulan berganti dan tahun pun tersemai, di tahun 2009 ini kami mulai masuk ke bidang-bidang yang memanas. Bidang-bidang yang memancarkan pesona dahsyat, hangat, penuh sensasi dan semarak ukhuwah yang semakin terpancar.
Tanpa terasa setahun pun berlalu bagai terhempas molekul-molekul senyawa kimia yang berpatogen dengan keindahan jagad raya yang semakin mempesona. Kami berkumpul dan kami pun berjuang dalam kerikil-kerikil tajam yang semakin mencekam.
Satu tahun berlalu. Kini telah datang tahun kedua. Tahun dimana kami harus mandiri. Kami harus yakin mampu berdiri sendiri. Oops, tentu tidak. Kami berjalan bersama. Kami menanam benih-benih cinta. Benih-benih yang ingin kami tuai di hari tua nanti. Yah, kami semakin membuat pancaran yang menggoda. Di tahun kedua ini, kami terus berjalan. Mencoba menapak setapak demi setapak. Rintangan dahan, cabang, ranting dan dedauan yang berguguran takkan mampu mengalahkan cinta kami. Kami terus menukik, hingga laju panah ini terhempas dari busurnya. Karena dengan cinta ini, kami ada.
Sekarang ini, di penghujung tahun 2010. Saat sekejap mata mulai terasa lelah, saat lidah ini terasa kelu, dan saat pergelangan tangan terasa kaku, semangat kami tetap berkobar. Ingat! Tetap berkobar teman-teman. Karena sekali lagi, dengan cinta ini kami ada. Kami ada karena cinta, dan cinta-lah yang nanti mendewasakan kami.
Alur laju ular besi mulai mengarak hingga diujung sapta pesona. Saat fajar mulai menyingsing, kutulis sejumput harapan. Kuingin menebar impian. Kuingin menebar kehadiran. Wahai ruhul jadid yang siap menggantikan semangat kami. Yakinlah semangat ini akan selalu ada untukmu. Tebarkan pesona dalam naungan dakwah illalloh, lillah, billah. Karena tanpa pertolongan Nya kita bukan apa-apa, dan kita bukan siapa-siapa.
Sahabatku SKI yang aku sayangi, yang begitu aku banggakan, dan begitu aku harapkan bisa Alloh persuakan di jannah Nya nanti. Teruslah bergerak hingga lelah itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan hingga kefuturan itu futur menyertaimu. Tetaplah terjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu. (Ust.Rahmat abdulloh).
Yakinlah sahabatku, bahwasannya kemenangan itu pasti akan tiba. Entah sekarang, esok, lusa atau saat kita tak mampu lagi untuk bernafas. Sahabatku yang begitu dimuliakan oleh Alloh, yakinlah ketika roda-roda dakwah ini terus kita putarkan dan terus kita gulirkan, hingga kita tak mampu lagi untuk menopang. Yakinlah akan ada bahu-bahu yang saip untuk membahui beban-beban dakwah ini.
Secuil cinta untukmu para aktivis dakwah.
Di jalan nya kami ada
Di persimpangan kehadiran kami belajar
Di setiap nafas kami mencoba
Satu per satu
Jiwa-jiwa kami dipenuhi aroma cinta
Satu per satu
Lambaian kami mendapat balas
Karena sekali lagi kawanku
Dengan cinta kami ada
[Green Campus of PGSD, Desember 2010]
Ferawati . L / K7108039 / VC
Label:
cerpen SKI
GEJALA BAHASA ARTIKEL
ARTIKEL GEJALA BAHASA INDONESIA
PROBLEM GEJALA BAHASA KONTAMINASI, PLEONASME, HIPERKOREK, SERTA BEBERAPA GEJALA BAHASA YANG LAIN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Problematika Berbahasa Indonesia
Disusun oleh :
Nama : Ferawati L
Kelas : 5C
Nim : K7108039
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
A. PENDAHULUAN
Perubahan bahasa terjadi karena banyak hal diantaranya karena :
1. Menyamakan sesuatu karena terjadinya kerancuan berbahasa.
2. Memudahkan pelavalan sehingga dalam pengucapannya pun terasa lebih enak.
3. Membetulkan kalimat sesuai dengan TBBBI.
B. PERMASALAHAN
1. Bagaimanakah problem gejala kontaminasi?
2. Bagaimanakah problem gejala pleonasme?
3. Bagaimanakah problem gejala hiperkorek?
4. Adakah problem gejala bahasa yang lain?
C. METODE
Dalam penulisan artikel gejala bahasa Indonesia ini penulis memilih metode liberaly riset dimana penulis mengkaji permasalahan bersumber dari kajian kepustakaan. Dalam kajian kepustakaan biasanya penulis lebih megutamakan sumber kajian dari buku-buku referensi, ataupun kalau memungkinkan penulis juga mengambil dari perpustakaan on line . Dalam hal ini penulis menganalisis buku Problematika Berbahasa Indonesia karya Prof. St. Y. Slamet, M.Pd. yang diterbitkan pada tahun 2010, beserta buku tulisan Harimurti Kridalaksana dan Alam Sutawijaya. Selain itu, penulis juga mengambil referensi dari internet, diantaranya dari blog penulis di tiyapoenya.blogspot.com.
D. TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan penulis paparkan tentang problematika gejala bahasa Indonesia, yakni gejala bahasa kontaminasi, pleonasme, hiperkorek, serta beberapa gejala bahasa yang lain.
“ PROBLEM GEJALA BAHASA INDONESIA ”
I. Problem Gejala Kontaminasi
Kontaminasi adalah suatu gejala bahasa yang rancu atau kacau susunan, baik susunan kalimat, kata, atau bentukan katanya. Problem tersebut dapat diatasi jika kalimat yang rancu tersebut dikembalikan kepada dua kalimat asal yang betul strukturnya. Demikian juga dengan susunan kata/frasa atau bentukan kata. Gejala bahasa ini dalam bahasa Indonesia di namakan kerancuaan atau disebut juga kekacauan.
Yang dirancukan ialah susunan, atau penggabungannya. Misalnya dua kata yang digabungkan dalam satu gabungan baru yang tidak berpadanan. Gejala kontaminasi ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Problem Kontaminasi kalimat
Pada dasarnya kalimat yang kacau (rancau) dapat dikembalikan kepada dua kalimat asal yang benar susunan (struktur) nya. Susunan tersebut juga bias berupa susunan kata dalam suatu frasa yang rancu. Penyebab timbulnya gejala kontaminasi ini ada dua hal, yaitu: (a) penguasaan penggunaan bahasa seseorang dalam menyusu kalimat, frasa atau menggunakan imbuhan dalam membentuk kata kurang tepat dan (b) seseorang dalam menggabungkan dua bentukan itu melahirkan susunan yang kacau.
Contoh :
Kalimat rancu
a. Di dalam kelas anak-anak dilarang tidak boleh ramai.
b. Nanti sore akan bertanding bulu tangkis antara Indonesia melawan Malaysia.
c. Kepada yang merasa kehilangan kunci mobil, harap datang di pos satpam.
Kalimat-kalimat di atas dikembalikan kepada kalimat asalnya (baku) nya:
a. Di dalam kelas anak-anak dilarang ramai.
Di dalam kelas anak-anak tidak boleh ramai
b. Nanti sore akan diadakan pertandingan bulu tangkis antara Indonesia melawan Malaysia.
c. Kepada yang merasa kehilangan kunci mobil, diberitahukan supaya mengambilnya di pos satpam.
2. Problem Kontaminasi Kata
Di dalam pemakaiaan bahasa sehari-hari, kita sering menjumpai bentukan kata seperti: ’barang kali’ dan ’sering kali’. Bentukan kata ‘barang kali’ tersebut kalau dikembalikan kepada asalnya terjadi dari kata-kata ’berulang-ulang’ dan ’berkali-kali’. Demikian pula bentukan ’sering kali’ kontaminasi dari sering dan banyak kali atau kerap kali atau acap kali. Selain dari kontaminasi, tampak pula bentukan sering kali berupa gejala ’pleonasme’, karena sering artinya banyak kali.
Kata-kata seperti di belakang kali seperti yang sering terdengar,seharusnya di kemudiaan hari. Mungkin itu dirancukan dengan pengaruh kata lain kali.
Contoh:
a. Ani sudah berulang-ulang ayah nasehati, tetapi tidak juga berubah kelakuannya. ( berkali-kali).
b. Sering kali anak itu melanggar tata tertib sekolah. (kerap kali).
c. Jangan biarkan adik makan makanan yang pedas, karena kesehatannya belum puih benar. (tidak boleh).
3. Problem Kontaminasi Kata
Kontaminasi bentukan kata ini sering dijumpai pada bentukan kata dengan imbuhan (afiks). Contoh kata dipelajarkan, dalam kalimat: Di SMA kami dipelajarkan beberapa keterampilan. Bentukan untuk kalimat di atas yang benar adalah diajarkan. Kata dipelajarkan dirancukan bentuk diajarkan dengan dipelajari.
Kata dasar kata bentukan ke samping diberi awalan me- dan akhiran –kan, jadi me + kata + kan menjadi mengatakan, bukan mengkatakan karena hanya fonem /k/ pada awal kata ’kata’ yang luluh menjadi bunyi sengau /ng/ pada kata perlu diluluhkan. Jadi, bentuk mengkatakan adalah rancu dari bentuk-bentuk mengatakan.
II. Problem Gejala Pleonasme
Kata ’pleonasme’ berarati kata-kata yang berlebih-lebihan. Kata tersebut berasal dari kata ’ploenazein’ (bahasa Grika) atau berasal dari kata ’plenasnus’ (bahasa latin). Oleh sebab itu, gejala pleonasme dalam bahasa Indonesia berarti pemakaiaan kata yang berlebih-lebihan, yang sebenarnya tidak perlu.
Penyebab timbulnya problem gejala pleonasme tersebut karena beberapa kemungkinan antara lain:
1) Pembicara tidak tahu bahwa kata-kata yang digunakannya mengungkapkan pengertian yang berlebih-lebihan.
2) Pembicara dengab sengaja sebagai salah satu bentuk gaya bahasa untuk memberikan tekanan pada arti.
3) Pembicara tidak sadar bahwa apa yang diucapkannya itu mengandung sifat berlebih-lebihan.
Ada beberapa contoh gejala pleonasme sebagai berikut:
1. Di dalam satu frasa dua atau lebih kata yang searti,misalnya:
Sejak dari Jakarta ayah sudah kelihatan lemah badannya. (sejak= dari; kata tersebut dipakai salah satu saja).
2. Di dalam satu frasa yang berbentuk jamak masih lagi dinyatakan dua kali, misalnya:
a. Semua anak-anak wajib mengikuti upacara pada hari senin.
b. Para hadirin harap duduk kembali.
Bentukan ”para hadirin”. Bentukan tersebut termasuk gejala pleinasme. Yang di maksudkan gejala pleonasme adalah suatu penggunaan unsure-unsur bahasa secara tidak efektif.
Kata-kata: semua, para di atas, mengandung pengertian jamak, oleh karenanya kata benda yang mengikuti kata-kata tersebut tidak perlu lagi dibuat jamak dengan perulangan.
III. Problem Gejala Hiperkorek
Gejala hiperkorek ini sebagai proses bentukan betul dibalik betul. Problemnya, bentukan yang sudah betul kemudian dibetulkanlagi akhirnya menjadi salah. Gejala hiperkorek selalu menunjukkan sesuatu yang salah, baik ucapan maupun di dalam ejaan(tulisan). Timbulnya gejala hiperkorek ini ada beberapa alasan yang menyebabkan hal tersebut di antaranya:
1. Orang tidak tahu mana yang asli, yang betul, lalu meniru saja yang diucapkan atau yang dituliskan oleh orang lain.
2. Karena gengsi(gagah), ingin hebat.
3. Dari segi linguistic ( f, kh, sy, z) bukan fonem-fonem bahasa Indonesia asli. Itu sebabnya variasi antara f – p, kh – k, sy – s, z – j, tidak menimbulkan perbedaan arti.
Contoh:
a. Sy/ diganti dengan /s/ atau sebaliknya
Syarat dijadikan sarat atau sebaliknya, padahal kedua kata itu masing-masing mempunyai arti yang berbeda. Syarat artinya ketentuan, sarat artinya penuh.
- Kita harus mengikuti syarat itu.
- Mobil itu sarat muatan.
Beberapa contoh gejala hiperkorek dalam bahasa Indonesia yaitu:
1. Gejala hiperkorek /s/ dijadikan /sy/
Contoh: sah – syah, sahadat – syahadat, setan – syetan.
2. Gejala hiperkorek /z/ dijadikan /j/
Contoh: zaman – jaman, izin – ijin, izasah – ijasah, ziarah – jiarah, zenasah – jenasah.
3. Gejala hiperkorek /h/ dijadikan /kh/
Contoh: ihtiar – ikhtiar, hayal – khayal, husus – khusus, ahir – akhir
4. Gejala hiperkorek dengan /au/ pengganti /o, e/
Contoh: taubat – tobat, sentausa – sentosa, tauladan – teladan, taurot – torat, taupan – topan.
IV. Beberapa gejala Bahasa yang lain
a. Gejala Bahasa Metatesis
Metatesis artinya pertukaran (urutan atau tempat) fonem di dalam sebuah kata. Misalnya: berantas menjadi banteras, kerikil menjadi kelikir, kaca menjdi acak, milih menjadi limih.
b. Gejala bahasa adaptasi
Artinya penyesuaian kata-kata serapan yang diambil dari bahasa asing berubah bunyinya sesua dengan penerimaan pendengaran atau ucapab lidah orang indinesia. Misalnya: lobi dari loby(bahasa inggris), klaim dari claim(bahasa inggris), majelis dari majlis (bahasa arab), akal dari a’qal (bahasa arab), karier dari carrier (bahasa belanda), seluler dari celluair (bahasa belanda).
c. Gejala Bahasa Kontraksi
Artinya penghilangan. Gejala kontraksi ini memperlihatkan adanya saty atau lebih fonem yang dihilangkan. Misalnya: rembulan menjadi bulan, mahardika menjadi merdeka, matahari menjadi mentari.
d. Gejala penambahan fonem
Gejala penambahan fonem dapat dibedakan menjadi tiga macam,yaitu:
-gejala protesis adalah penambahan fonem di depan. Misalnya: mas, lang, sa menjadi emas, elang esa.
-gejala epentesis adalah penambahan fonem di tengah. Misalnya: sapu, mukin, sajak menjadi sampu, mungkin, sanjak.
-gejala parogo adalah penambahan fonem di belakang. Misalnya: hulubala, sila, ina menjadi hulu baling, silah, inang.
e. Gejala Penghilangan Fonem
Gejala penghilangan fonem juga dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: penghilangan fonen pada awal kata disebtu afaresis, penghilangan fonem di tengah kata disebut sinkp, penghilangan fonem di akhir kata disebut apokop.
Contoh:
Gejala afaresis: umaju menjadi maju.esa menjadi sa.
Gejala sinkop: bahasa, sahaya, kelemarin memjadi basa, saya, kemarin.
Gejala apakop: eksport menjadi ekspor, import menjadi impor.
f. Gejala bahasa yang lain
• Protesis (penambahan di awal)
Contoh: mas emas, lang elang
• Efentesis (penambahan di tengah)
Contoh: kapak kampak, tubuh tumbuh
• Paragog (di akhir)
Contoh: hulubala hulubalang
Pengulangan atau penghilangan fonem
• Afanesis
Contoh: stani tani, telentang tentang
• Hapologi (berkurang dua fonem di tengah)
Contoh: baharu baru
• Sinkop
Contoh: sahaya saya, bahasa basa
• Apakop
Contoh: tidak tida, Import impor
• Assimilasi total
Contoh: ad+simiatio assimilasi asimilasi
al+salam assalam asalam
• Asimilasi parsial/sejalan
Contoh: in+perfect imperfect imperfek
E. DAFTAR PUSTAKA
St.Y. Slamet, 2010. Problematika berbahasa Indonesia. Surakarta: Widya Sari.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik (edisi ke-Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-3570-8.
Kridalaksana, Harimurti. 1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Alam Sutawijaya, dkk. 1996. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan.
www.tiyapoenya.blogspot.com-gejala-bahasa-diunduh tanggal 12 Desember 2010.
http://bundaarik.multiply.com/journal/item/29 -diunduh hari Senin, 21 November 2010.
http://www.scribd.com/doc/8963368/Th-Js-Badudu- diunduh hari Senin, 21 November 2010.
http://www.scribd.com/doc/30828869/Gejala-Bahasa- diunduh hari Senin, 21 November 2010.
PROBLEM GEJALA BAHASA KONTAMINASI, PLEONASME, HIPERKOREK, SERTA BEBERAPA GEJALA BAHASA YANG LAIN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Problematika Berbahasa Indonesia
Disusun oleh :
Nama : Ferawati L
Kelas : 5C
Nim : K7108039
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
A. PENDAHULUAN
Perubahan bahasa terjadi karena banyak hal diantaranya karena :
1. Menyamakan sesuatu karena terjadinya kerancuan berbahasa.
2. Memudahkan pelavalan sehingga dalam pengucapannya pun terasa lebih enak.
3. Membetulkan kalimat sesuai dengan TBBBI.
B. PERMASALAHAN
1. Bagaimanakah problem gejala kontaminasi?
2. Bagaimanakah problem gejala pleonasme?
3. Bagaimanakah problem gejala hiperkorek?
4. Adakah problem gejala bahasa yang lain?
C. METODE
Dalam penulisan artikel gejala bahasa Indonesia ini penulis memilih metode liberaly riset dimana penulis mengkaji permasalahan bersumber dari kajian kepustakaan. Dalam kajian kepustakaan biasanya penulis lebih megutamakan sumber kajian dari buku-buku referensi, ataupun kalau memungkinkan penulis juga mengambil dari perpustakaan on line . Dalam hal ini penulis menganalisis buku Problematika Berbahasa Indonesia karya Prof. St. Y. Slamet, M.Pd. yang diterbitkan pada tahun 2010, beserta buku tulisan Harimurti Kridalaksana dan Alam Sutawijaya. Selain itu, penulis juga mengambil referensi dari internet, diantaranya dari blog penulis di tiyapoenya.blogspot.com.
D. TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan penulis paparkan tentang problematika gejala bahasa Indonesia, yakni gejala bahasa kontaminasi, pleonasme, hiperkorek, serta beberapa gejala bahasa yang lain.
“ PROBLEM GEJALA BAHASA INDONESIA ”
I. Problem Gejala Kontaminasi
Kontaminasi adalah suatu gejala bahasa yang rancu atau kacau susunan, baik susunan kalimat, kata, atau bentukan katanya. Problem tersebut dapat diatasi jika kalimat yang rancu tersebut dikembalikan kepada dua kalimat asal yang betul strukturnya. Demikian juga dengan susunan kata/frasa atau bentukan kata. Gejala bahasa ini dalam bahasa Indonesia di namakan kerancuaan atau disebut juga kekacauan.
Yang dirancukan ialah susunan, atau penggabungannya. Misalnya dua kata yang digabungkan dalam satu gabungan baru yang tidak berpadanan. Gejala kontaminasi ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Problem Kontaminasi kalimat
Pada dasarnya kalimat yang kacau (rancau) dapat dikembalikan kepada dua kalimat asal yang benar susunan (struktur) nya. Susunan tersebut juga bias berupa susunan kata dalam suatu frasa yang rancu. Penyebab timbulnya gejala kontaminasi ini ada dua hal, yaitu: (a) penguasaan penggunaan bahasa seseorang dalam menyusu kalimat, frasa atau menggunakan imbuhan dalam membentuk kata kurang tepat dan (b) seseorang dalam menggabungkan dua bentukan itu melahirkan susunan yang kacau.
Contoh :
Kalimat rancu
a. Di dalam kelas anak-anak dilarang tidak boleh ramai.
b. Nanti sore akan bertanding bulu tangkis antara Indonesia melawan Malaysia.
c. Kepada yang merasa kehilangan kunci mobil, harap datang di pos satpam.
Kalimat-kalimat di atas dikembalikan kepada kalimat asalnya (baku) nya:
a. Di dalam kelas anak-anak dilarang ramai.
Di dalam kelas anak-anak tidak boleh ramai
b. Nanti sore akan diadakan pertandingan bulu tangkis antara Indonesia melawan Malaysia.
c. Kepada yang merasa kehilangan kunci mobil, diberitahukan supaya mengambilnya di pos satpam.
2. Problem Kontaminasi Kata
Di dalam pemakaiaan bahasa sehari-hari, kita sering menjumpai bentukan kata seperti: ’barang kali’ dan ’sering kali’. Bentukan kata ‘barang kali’ tersebut kalau dikembalikan kepada asalnya terjadi dari kata-kata ’berulang-ulang’ dan ’berkali-kali’. Demikian pula bentukan ’sering kali’ kontaminasi dari sering dan banyak kali atau kerap kali atau acap kali. Selain dari kontaminasi, tampak pula bentukan sering kali berupa gejala ’pleonasme’, karena sering artinya banyak kali.
Kata-kata seperti di belakang kali seperti yang sering terdengar,seharusnya di kemudiaan hari. Mungkin itu dirancukan dengan pengaruh kata lain kali.
Contoh:
a. Ani sudah berulang-ulang ayah nasehati, tetapi tidak juga berubah kelakuannya. ( berkali-kali).
b. Sering kali anak itu melanggar tata tertib sekolah. (kerap kali).
c. Jangan biarkan adik makan makanan yang pedas, karena kesehatannya belum puih benar. (tidak boleh).
3. Problem Kontaminasi Kata
Kontaminasi bentukan kata ini sering dijumpai pada bentukan kata dengan imbuhan (afiks). Contoh kata dipelajarkan, dalam kalimat: Di SMA kami dipelajarkan beberapa keterampilan. Bentukan untuk kalimat di atas yang benar adalah diajarkan. Kata dipelajarkan dirancukan bentuk diajarkan dengan dipelajari.
Kata dasar kata bentukan ke samping diberi awalan me- dan akhiran –kan, jadi me + kata + kan menjadi mengatakan, bukan mengkatakan karena hanya fonem /k/ pada awal kata ’kata’ yang luluh menjadi bunyi sengau /ng/ pada kata perlu diluluhkan. Jadi, bentuk mengkatakan adalah rancu dari bentuk-bentuk mengatakan.
II. Problem Gejala Pleonasme
Kata ’pleonasme’ berarati kata-kata yang berlebih-lebihan. Kata tersebut berasal dari kata ’ploenazein’ (bahasa Grika) atau berasal dari kata ’plenasnus’ (bahasa latin). Oleh sebab itu, gejala pleonasme dalam bahasa Indonesia berarti pemakaiaan kata yang berlebih-lebihan, yang sebenarnya tidak perlu.
Penyebab timbulnya problem gejala pleonasme tersebut karena beberapa kemungkinan antara lain:
1) Pembicara tidak tahu bahwa kata-kata yang digunakannya mengungkapkan pengertian yang berlebih-lebihan.
2) Pembicara dengab sengaja sebagai salah satu bentuk gaya bahasa untuk memberikan tekanan pada arti.
3) Pembicara tidak sadar bahwa apa yang diucapkannya itu mengandung sifat berlebih-lebihan.
Ada beberapa contoh gejala pleonasme sebagai berikut:
1. Di dalam satu frasa dua atau lebih kata yang searti,misalnya:
Sejak dari Jakarta ayah sudah kelihatan lemah badannya. (sejak= dari; kata tersebut dipakai salah satu saja).
2. Di dalam satu frasa yang berbentuk jamak masih lagi dinyatakan dua kali, misalnya:
a. Semua anak-anak wajib mengikuti upacara pada hari senin.
b. Para hadirin harap duduk kembali.
Bentukan ”para hadirin”. Bentukan tersebut termasuk gejala pleinasme. Yang di maksudkan gejala pleonasme adalah suatu penggunaan unsure-unsur bahasa secara tidak efektif.
Kata-kata: semua, para di atas, mengandung pengertian jamak, oleh karenanya kata benda yang mengikuti kata-kata tersebut tidak perlu lagi dibuat jamak dengan perulangan.
III. Problem Gejala Hiperkorek
Gejala hiperkorek ini sebagai proses bentukan betul dibalik betul. Problemnya, bentukan yang sudah betul kemudian dibetulkanlagi akhirnya menjadi salah. Gejala hiperkorek selalu menunjukkan sesuatu yang salah, baik ucapan maupun di dalam ejaan(tulisan). Timbulnya gejala hiperkorek ini ada beberapa alasan yang menyebabkan hal tersebut di antaranya:
1. Orang tidak tahu mana yang asli, yang betul, lalu meniru saja yang diucapkan atau yang dituliskan oleh orang lain.
2. Karena gengsi(gagah), ingin hebat.
3. Dari segi linguistic ( f, kh, sy, z) bukan fonem-fonem bahasa Indonesia asli. Itu sebabnya variasi antara f – p, kh – k, sy – s, z – j, tidak menimbulkan perbedaan arti.
Contoh:
a. Sy/ diganti dengan /s/ atau sebaliknya
Syarat dijadikan sarat atau sebaliknya, padahal kedua kata itu masing-masing mempunyai arti yang berbeda. Syarat artinya ketentuan, sarat artinya penuh.
- Kita harus mengikuti syarat itu.
- Mobil itu sarat muatan.
Beberapa contoh gejala hiperkorek dalam bahasa Indonesia yaitu:
1. Gejala hiperkorek /s/ dijadikan /sy/
Contoh: sah – syah, sahadat – syahadat, setan – syetan.
2. Gejala hiperkorek /z/ dijadikan /j/
Contoh: zaman – jaman, izin – ijin, izasah – ijasah, ziarah – jiarah, zenasah – jenasah.
3. Gejala hiperkorek /h/ dijadikan /kh/
Contoh: ihtiar – ikhtiar, hayal – khayal, husus – khusus, ahir – akhir
4. Gejala hiperkorek dengan /au/ pengganti /o, e/
Contoh: taubat – tobat, sentausa – sentosa, tauladan – teladan, taurot – torat, taupan – topan.
IV. Beberapa gejala Bahasa yang lain
a. Gejala Bahasa Metatesis
Metatesis artinya pertukaran (urutan atau tempat) fonem di dalam sebuah kata. Misalnya: berantas menjadi banteras, kerikil menjadi kelikir, kaca menjdi acak, milih menjadi limih.
b. Gejala bahasa adaptasi
Artinya penyesuaian kata-kata serapan yang diambil dari bahasa asing berubah bunyinya sesua dengan penerimaan pendengaran atau ucapab lidah orang indinesia. Misalnya: lobi dari loby(bahasa inggris), klaim dari claim(bahasa inggris), majelis dari majlis (bahasa arab), akal dari a’qal (bahasa arab), karier dari carrier (bahasa belanda), seluler dari celluair (bahasa belanda).
c. Gejala Bahasa Kontraksi
Artinya penghilangan. Gejala kontraksi ini memperlihatkan adanya saty atau lebih fonem yang dihilangkan. Misalnya: rembulan menjadi bulan, mahardika menjadi merdeka, matahari menjadi mentari.
d. Gejala penambahan fonem
Gejala penambahan fonem dapat dibedakan menjadi tiga macam,yaitu:
-gejala protesis adalah penambahan fonem di depan. Misalnya: mas, lang, sa menjadi emas, elang esa.
-gejala epentesis adalah penambahan fonem di tengah. Misalnya: sapu, mukin, sajak menjadi sampu, mungkin, sanjak.
-gejala parogo adalah penambahan fonem di belakang. Misalnya: hulubala, sila, ina menjadi hulu baling, silah, inang.
e. Gejala Penghilangan Fonem
Gejala penghilangan fonem juga dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: penghilangan fonen pada awal kata disebtu afaresis, penghilangan fonem di tengah kata disebut sinkp, penghilangan fonem di akhir kata disebut apokop.
Contoh:
Gejala afaresis: umaju menjadi maju.esa menjadi sa.
Gejala sinkop: bahasa, sahaya, kelemarin memjadi basa, saya, kemarin.
Gejala apakop: eksport menjadi ekspor, import menjadi impor.
f. Gejala bahasa yang lain
• Protesis (penambahan di awal)
Contoh: mas emas, lang elang
• Efentesis (penambahan di tengah)
Contoh: kapak kampak, tubuh tumbuh
• Paragog (di akhir)
Contoh: hulubala hulubalang
Pengulangan atau penghilangan fonem
• Afanesis
Contoh: stani tani, telentang tentang
• Hapologi (berkurang dua fonem di tengah)
Contoh: baharu baru
• Sinkop
Contoh: sahaya saya, bahasa basa
• Apakop
Contoh: tidak tida, Import impor
• Assimilasi total
Contoh: ad+simiatio assimilasi asimilasi
al+salam assalam asalam
• Asimilasi parsial/sejalan
Contoh: in+perfect imperfect imperfek
E. DAFTAR PUSTAKA
St.Y. Slamet, 2010. Problematika berbahasa Indonesia. Surakarta: Widya Sari.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik (edisi ke-Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-3570-8.
Kridalaksana, Harimurti. 1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Alam Sutawijaya, dkk. 1996. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan.
www.tiyapoenya.blogspot.com-gejala-bahasa-diunduh tanggal 12 Desember 2010.
http://bundaarik.multiply.com/journal/item/29 -diunduh hari Senin, 21 November 2010.
http://www.scribd.com/doc/8963368/Th-Js-Badudu- diunduh hari Senin, 21 November 2010.
http://www.scribd.com/doc/30828869/Gejala-Bahasa- diunduh hari Senin, 21 November 2010.
SANG INSPIRATOR PERADABAN
Dia memberikan warna ukhuwah seindah pelangi
Yang menggores setiap lembaran pena kehidupan
Ia sang bagaskara
Menyibak diantara relung-relung jiwa
Ia kicauan sang burung
Yang menggetarkan pesona semesta
Ia embun pagi bercahaya
Sejuknya ia kerahkan tuk hapus dahaga
Sang inspirator yang menginspirasi
Pada jiwa-jiwa yang merindu
Dengan segenap niat yang termurnikan
Ia haturkan cinta tuk disemaikan
Tekadnya terus menghujam hingga mengakar dasar
Begitulah ia terus menginspirasi sepanjang masa
Harapan untuk dunia, membuka cakrawala
Dengan mahkota cita-cita yang mampu disematkan
Mewujudkan peradaban
Menebarkan cinta dengan ukhuwahnya
Ia terus mengakar dan menerjang
Dialah Sang Inspirator Peradaban
[IP]
Yang menggores setiap lembaran pena kehidupan
Ia sang bagaskara
Menyibak diantara relung-relung jiwa
Ia kicauan sang burung
Yang menggetarkan pesona semesta
Ia embun pagi bercahaya
Sejuknya ia kerahkan tuk hapus dahaga
Sang inspirator yang menginspirasi
Pada jiwa-jiwa yang merindu
Dengan segenap niat yang termurnikan
Ia haturkan cinta tuk disemaikan
Tekadnya terus menghujam hingga mengakar dasar
Begitulah ia terus menginspirasi sepanjang masa
Harapan untuk dunia, membuka cakrawala
Dengan mahkota cita-cita yang mampu disematkan
Mewujudkan peradaban
Menebarkan cinta dengan ukhuwahnya
Ia terus mengakar dan menerjang
Dialah Sang Inspirator Peradaban
[IP]
Jumat, 17 Desember 2010
PARTAI KU
* ID Yahoo! & alamat Email:partaibantengrevolusi@yahoo.com
* Tanggal Lahir1 Januari 1989
* 1. Pertanyaan KeamananDi kota manakah ayah Anda
dilahirkan?
* Jawaban Sayasurakarta
* 2. Pertanyaan KeamananSiapakah tokoh film
favorit Anda sepanjang
masa?
* Jawaban Sayadoraemon
* Tanggal Lahir1 Januari 1989
* 1. Pertanyaan KeamananDi kota manakah ayah Anda
dilahirkan?
* Jawaban Sayasurakarta
* 2. Pertanyaan KeamananSiapakah tokoh film
favorit Anda sepanjang
masa?
* Jawaban Sayadoraemon
Rabu, 15 Desember 2010
UNTUKMU SAHABAT SKI KU SAYANG . . .
UNTUKMU SAHABAT SKI KU SAYANG . .
Detik – demi detik telah terlalui secara sempurna. Nafas demi nafas telah dialirkan melalui separuh cinta. Kata telah tersemat dan janji telah terikrar. Inilah cinta, inilah wujud ketawadhu’an untuk Nya.
Sahabat SKI yang aku cintai karena Alloh, senja di bulan Februari mengantarkan kebersamaan kita setahun yang lalu. Saat itu titisan kalbuku ingin menyibakkan, aku tak suka, aku tak mau, dan aku tak berharap akan amanah ini. Namun cinta, saat hati tak sejalan dengan fikiran. Kucoba untuk menepis bahwasannya amanah ini adalah permainan, tidak !!! Amanah ini adalah tanggungjawab kita. Saat kucoba untuk belajar semangat dari kalian, aku menemukan sejuta laksana cinta yang menawan. Ku temukan sebuah asa yang menggoda. Dan aku berharap amanah ini bukan hanya setahun, dua tahun, ataupun sampai tahun terakhir kita mengukir prestasi di kampus ini. Tidak sahabatku, amanah ini akan ada dan selalu ada ketika jiwa – jiwa kita tertautkan dalam ukhuwah penuh cinta dalam balutan kasih sayang penuh damba. Insya Alloh dengan ukhuwah ini akan tersematkan impian kita untuk mengukir kisah indah di jannah Nya kelak.
Sahabatku yang begitu mempesona, sungguh ketika kulihat satu persatu dari kita mundur, jiwaku berteriak kencang, aku tak ingin kalian tinggalkan. Aku tak ingin pundakku semakin berat. Sungguh, aku tak ingin pesonamu jauh dari pandanganku.
Sahabatku, aku tak punya kuasa apa – apa, dan aku juga tak punya janji yang bisa mengikatmu agar kamu bertahan disini. Karena ini adalah pilihan. Dan karena ini adalah tujuan, aku tak ingin engkau layu. Aku tak ingin engkau berguguran kawan.
Namun, sekali lagi aku tak punya sedikit pun keberanian untuk mencegahmu. Aku tak punya sedikit alas an yang mampu menguatkanmu agar kamu tak runtuh.
Kawanku, aku hanya punya sedikit saja tentang cinta. Akau hanya punya sedikit saja tentang asa.dan aku hanya punya sedikt tentang kisah.
Kisah yang menurutku mempesona, yang mengajarkan aku tentang arti cinta yang sesungguhnya. Yakni aku pernah memiliki kalian. Aku pernah menjadi bagian yang indah dalam setiap belaian jiwa kalian. Mungkin saja dulu untuk kalian, tapi selamanya untukku.
Kan kutulis setiap lembar perjalanan ini denganmu denga balutan kash yang mempesona yang menjadi tumpuan ketika ku ikhtiarkan cintaku di jalan ini. Jalan dakwah yang panjang.
Jalan dakwah yang terjal. Jalan dakwah yang penuh dengan rintangan. Jala dakwah yang aku sendiri tiada tahu dimaakah puncaknya, namun satu hal yang kutahu, insya Alloh janjiNya pasti.
Sahabatku, biarkan setitik peluh ini membasahi rongga – rongga jiwaku yang kehausan, yang penuh dahaga akan laparnya si papa.
Sahabatku, aku mencintaimu.
Aku menyayangimu.
Seutuhnya.
Selamanya.
Biarkan rona – rona cinta ini mengantarkan kita ke jannahNya.
Biarkan kasih ini menghatui setiap perjalanan panjang kita
Biarkan angin ini membelai indah dalam tidur lelapku yang panjang.
Satu kata, satu makna, satu ukhuwah
Karena kita adalah saudara seutuhnya.
Ukhibbukum fillah.
“Langkah Kami, Langkah Perbaikan”
Memperbaiki umat dengan sapaan cinta yang mempesona.
[Green campus of PGSD, 15 Desember 2010]
“sepekat CINTA dalam untaian kata, selaksa CAHAYA meniti fajar nan GEMILANG di hari esok yang membahana, kutulis . . . CINTA ini untukmu SKI ku sayang”
Detik – demi detik telah terlalui secara sempurna. Nafas demi nafas telah dialirkan melalui separuh cinta. Kata telah tersemat dan janji telah terikrar. Inilah cinta, inilah wujud ketawadhu’an untuk Nya.
Sahabat SKI yang aku cintai karena Alloh, senja di bulan Februari mengantarkan kebersamaan kita setahun yang lalu. Saat itu titisan kalbuku ingin menyibakkan, aku tak suka, aku tak mau, dan aku tak berharap akan amanah ini. Namun cinta, saat hati tak sejalan dengan fikiran. Kucoba untuk menepis bahwasannya amanah ini adalah permainan, tidak !!! Amanah ini adalah tanggungjawab kita. Saat kucoba untuk belajar semangat dari kalian, aku menemukan sejuta laksana cinta yang menawan. Ku temukan sebuah asa yang menggoda. Dan aku berharap amanah ini bukan hanya setahun, dua tahun, ataupun sampai tahun terakhir kita mengukir prestasi di kampus ini. Tidak sahabatku, amanah ini akan ada dan selalu ada ketika jiwa – jiwa kita tertautkan dalam ukhuwah penuh cinta dalam balutan kasih sayang penuh damba. Insya Alloh dengan ukhuwah ini akan tersematkan impian kita untuk mengukir kisah indah di jannah Nya kelak.
Sahabatku yang begitu mempesona, sungguh ketika kulihat satu persatu dari kita mundur, jiwaku berteriak kencang, aku tak ingin kalian tinggalkan. Aku tak ingin pundakku semakin berat. Sungguh, aku tak ingin pesonamu jauh dari pandanganku.
Sahabatku, aku tak punya kuasa apa – apa, dan aku juga tak punya janji yang bisa mengikatmu agar kamu bertahan disini. Karena ini adalah pilihan. Dan karena ini adalah tujuan, aku tak ingin engkau layu. Aku tak ingin engkau berguguran kawan.
Namun, sekali lagi aku tak punya sedikit pun keberanian untuk mencegahmu. Aku tak punya sedikit alas an yang mampu menguatkanmu agar kamu tak runtuh.
Kawanku, aku hanya punya sedikit saja tentang cinta. Akau hanya punya sedikit saja tentang asa.dan aku hanya punya sedikt tentang kisah.
Kisah yang menurutku mempesona, yang mengajarkan aku tentang arti cinta yang sesungguhnya. Yakni aku pernah memiliki kalian. Aku pernah menjadi bagian yang indah dalam setiap belaian jiwa kalian. Mungkin saja dulu untuk kalian, tapi selamanya untukku.
Kan kutulis setiap lembar perjalanan ini denganmu denga balutan kash yang mempesona yang menjadi tumpuan ketika ku ikhtiarkan cintaku di jalan ini. Jalan dakwah yang panjang.
Jalan dakwah yang terjal. Jalan dakwah yang penuh dengan rintangan. Jala dakwah yang aku sendiri tiada tahu dimaakah puncaknya, namun satu hal yang kutahu, insya Alloh janjiNya pasti.
Sahabatku, biarkan setitik peluh ini membasahi rongga – rongga jiwaku yang kehausan, yang penuh dahaga akan laparnya si papa.
Sahabatku, aku mencintaimu.
Aku menyayangimu.
Seutuhnya.
Selamanya.
Biarkan rona – rona cinta ini mengantarkan kita ke jannahNya.
Biarkan kasih ini menghatui setiap perjalanan panjang kita
Biarkan angin ini membelai indah dalam tidur lelapku yang panjang.
Satu kata, satu makna, satu ukhuwah
Karena kita adalah saudara seutuhnya.
Ukhibbukum fillah.
“Langkah Kami, Langkah Perbaikan”
Memperbaiki umat dengan sapaan cinta yang mempesona.
[Green campus of PGSD, 15 Desember 2010]
“sepekat CINTA dalam untaian kata, selaksa CAHAYA meniti fajar nan GEMILANG di hari esok yang membahana, kutulis . . . CINTA ini untukmu SKI ku sayang”
Selasa, 14 Desember 2010
PEMBAGIAN KELOMPOK IPA KELAS 5C PAK KARJO
PEMBAGIAN KELOMPOK IPA
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. ERMI + EKY
2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. DYAH + FERA
3. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya. ERNA + FAJAR
4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup. ETIK + IKA
5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. ERY + INGKE
6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. TIA
7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda. FRIDA + ENDAH
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. GALIH = EKO
9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit. ESTI + GY
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
12. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.FITRIANNA P + FITRIA N
13. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan. IDA + FEBRI
14. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. INA + DWI P
15. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunannya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses.
16. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. HANDOKO + CITRA
17. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model.
18. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
19. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya. FARE + INNA
20. Memahami perkembangbiakan makhluk hidup.RIMBA+LUNA
21. Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan.FITRIANI+FITRIERNA
22. Memahami pentingnya pelestarian jenis makhluk hidup untuk mencegah kepunahan. EVY + DWITA
23. Memahami saling berhubungan suhu, sifat, hantaran, dan kegunaan.
24. Memahami faktor penyebab perubahan benda. FREDY + TIWI
25. Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energi.
26. Memahami pentingnya penghematan energi.
27. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya. CANDRA + DWI A
TUGAS E :
1. BUAT RPP LENGKAP
2. MEDIA YANG BAIK
3. SEMUANYA DALAM BENTUK FILE, INGAT JUST FILE !!!!!!!!!!!!
4. YANG SUDAH 19
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. ERMI + EKY
2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. DYAH + FERA
3. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya. ERNA + FAJAR
4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup. ETIK + IKA
5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. ERY + INGKE
6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. TIA
7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda. FRIDA + ENDAH
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. GALIH = EKO
9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit. ESTI + GY
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
12. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.FITRIANNA P + FITRIA N
13. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan. IDA + FEBRI
14. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. INA + DWI P
15. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunannya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses.
16. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. HANDOKO + CITRA
17. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model.
18. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
19. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya. FARE + INNA
20. Memahami perkembangbiakan makhluk hidup.RIMBA+LUNA
21. Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan.FITRIANI+FITRIERNA
22. Memahami pentingnya pelestarian jenis makhluk hidup untuk mencegah kepunahan. EVY + DWITA
23. Memahami saling berhubungan suhu, sifat, hantaran, dan kegunaan.
24. Memahami faktor penyebab perubahan benda. FREDY + TIWI
25. Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energi.
26. Memahami pentingnya penghematan energi.
27. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya. CANDRA + DWI A
TUGAS E :
1. BUAT RPP LENGKAP
2. MEDIA YANG BAIK
3. SEMUANYA DALAM BENTUK FILE, INGAT JUST FILE !!!!!!!!!!!!
4. YANG SUDAH 19
Sabtu, 11 Desember 2010
uyaayunaned
* ID Yahoo! & alamat Email:uya_ayu_naned@yahoo.co.id
* Tanggal Lahir15 Mei 1989
* 1. Pertanyaan KeamananApakah nama sekolah dasar
Anda?
* Jawaban Sayasdn1giriwoyo
* 2. Pertanyaan KeamananSiapakah tokoh kartun
favorit Anda semasa
kecil?
* Jawaban Sayadoraemon
* Tanggal Lahir15 Mei 1989
* 1. Pertanyaan KeamananApakah nama sekolah dasar
Anda?
* Jawaban Sayasdn1giriwoyo
* 2. Pertanyaan KeamananSiapakah tokoh kartun
favorit Anda semasa
kecil?
* Jawaban Sayadoraemon
Pedoman Paper Challenge
Pedoman
Paper
Challenge
2
Publikasi ilmiah dapat menunjukkan kualitas sumber daya manusia dari sisi intelektualitas.
Posisi tawar suatu bangsa dalam percaturan keilmuan dunia, dapat diukur melalui jumlah
tulisan ilmiah yang dipulikasikan (jurnal) oleh para peneliti di negara tersebut. Saat ini,
tingkat partisipasi peneliti Indonesia dalam publikasi ilmiah masih rendah, khususnya di
tingkat internasional. Bukan karena minimnya jumlah dan kualitas penelitian, namun lebih
dikarenakan masih lemahnya kesadaran dan minimnya pengetahuan masyarakat peneliti
akan publikasi ilmiah. Untuk mendorong dan meningkatkan kesadaran peneliti akan hal
tersebut, maka Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), dalam hal ini diwakili
oleh bidang Riset MITI Mahasiswa menyelenggarakan sebuah kegiatan dengan nama MITI
Paper Challenge..
Kegiatan ini, merupakan ajang kompetisi mahasiswa dan atau peneliti dalam penyusunan
suatu karya tulis dalam bentuk tulisan ilmiah. Karya tersebut ditulis berdasarkan pada
kajian terhadap suatu permasalahan atau kegiatan yang telah selesai dilakukan oleh
kelompok mahasiswa atau perorangan. Karya yang diajukan, berupa tulisan ilmiah siap
terbit yang mengikuti kaidah penulisan ilmiah yang lazim dijumpai di jurnal ilmiah (format dan
contoh terlampir).
Sumber penulisan ilmiah tersebut adalah kajian atau kegiatan ilmiah yang memiliki
aspek pemecahan masalah (problem solving). Bahan tulisan dapat diperoleh dari hasil
kajian terhadap permasalahan yang ada di masyarakat atau hasil kegiatan Praktek Kerja
Lapangan, Kuliah Kerja Nyata, Magang, Penelitian oleh kelompok mahasiswa secara mandiri
(bagi mahasiswa yang membentuk Kelompok Studi/Riset), penelitian skripsi, tugas akhir,
MITI PAPER CHALLENGE, dan lain-lain. Merupakan karya yang orisinil serta
belum pernah dipublikasikan.
Seluruh karya yang masuk, akan dilakukan seleksi langsung pada tingkat nasional. Tiga
karya terbaik akan memperoleh penghargaan dan insentif dana tunai serta tulisannya akan
difasilitasi untuk menjadi bahan publikasi dalam Jurnal Ilmiah (up load artikel pada situs web
MITI).
3
A. PENJELASAN UMUM
Dalam upaya mengefisienkan proses penilaian dan penyediaan reviewer, maka setiap
karya yang diajukan akan dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok bidang ilmu, yaitu:
1. Bidang Kesehatan, meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan, Kedokteran, Kedokteran
Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, Psi kologi.
2. Bidang Pertanian, meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan,
Pertanian, Peternakan, Teknologi Pertanian.
3. Bidang MIPA, meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia, Matematika.
4. BidangTeknologi dan Rekayasa, meliputi:Informatika, Teknik, Teknologi Pertanian.
5. Bidang Sosial Ekonomi, meliputi: Agribisnis (Pertanian), Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.
6. Bidang Humaniora, meliputi: Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat, Hukum, Sastra, Seni.
7. Bidang Pendidikan, meliputi Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan di bawah Fakultas
Kependidikan.
Untuk program studi lain yang belum termasuk dalam pengelompokan bidang ilmu di atas,
pengusul dapat memilih kelompok bidang ilmu yang terdekat. Perlu diketahui bahwa
pengelompokan bidang ilmu tersebut tidak ada hubungannya dengan kuota kebidangan, tetapi
akan digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan kedekatan bidang reviewer dengan
usulan yang dievaluasi baik dalam seleksi dan penjurian MITI Paper Challege.
Pada awal pelaksanaan program MPC (2009), tidak dilakukan pembedaan jenis karya tulis
yang dikompetisikan. Pada tahun ini, MPC dibagi menjadi dua jenis, yaitu kategori penulisan
artkel ilmiah (MPC-I) dan gagasan ilmiah (MPC-G).
B. PERSYARATAN DAN ATURAN PENYUSUNAN TULISAN
B.1 PERSYARATAN ADMINISTRATIF
Peserta MITI Paper Challege adalah peneliti, kelompok mahasiswa/perseorangan
yang sedang aktif mengikuti program pendidikan S1 atau Diploma atau telah lulus
maksimal 1 tahun. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi yang
berbeda atau dari satu program studi yang sama, bergantung pada bidang kegiatan dan topik
yang akan dilaksanakan, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama.
B.2. PERSYARATAN DAN PETUNJUK TULISAN
1. Usulan ditulis mengikuti sistematika penulisan sesuai kriteria yang tercantum dalam
buku Pedoman ini.
2. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota
kelompok, halaman pengesahan (bagi yang masih dalam masa study), diberi
nomor halaman menggunakan angka Romawi kecil dan diketik di sebelah kanan
bawah (i, ii, dan seterusnya).
3. Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang
dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas.
5. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya
dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan
angka Arab.
6. Gambar, baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran
gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di
bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka Arab.
7. Penyebutan sumber pustaka dalam naskah serta penulisan daftar pustaka hendaknya
mengikuti aturan penulisan yang berlaku, yaitu mengikuti sistem Vancouver atau
sistem Harvard (contoh bisa dilihat dalam bagian khusus MITI Paper Challenge).
8. Naskah diserahkan dalam bentuk hardcopy siap terbit (camera ready) serta soft copy
melalui email panitia setempat dengan format Microsoft Word (doc) dan Adobe
Acrobat Reader (pdf), dalam bentuk attachment file. Semua file disimpan dengan
mengikuti aturan penamaan sebagai berikut :
MPC10-NamaPT-NamaDepanKetua-Judul_3_Kata_Pertama
NamaPT: namasingkatanperguruantinggiyang biasadigunakan
Contoh:
MPC-I-10-UNDIP-Yuda -Kemampuan Abu Sekam
(untuk kategori MPC-I)
MPC-G-10-UNDIP-Titisari-Karakteristik Gelatin Nila
(untuk kategori MPC-G)
Untuk setiap file yang disertakan, usahakan untuk memberi nama yang
menggambarkan isi dari file tersebut.
Persyaratan Penulisan :
a) Tulisan/naskah bersumber dari karya mandiri mahasiswa pada bidang akademik
seperti Praktek Lapang, Kuliah Kerja Nyata, Magang, Penelitian (bagi mahasiswa
yang membentuk Kelompok Studi/ Riset misalnya), Studi Kasus Kelompok dalam
rangka Tugas Khusus Mata Kuliah tertentu, serta kegiatan lain seperti PKM-Dikti dan
Penelitian Inovatif terkait dengan kegiatan program IM HERE atau sejenisnya. Karya
tersebut telah dilaksanakan oleh penulis. Jumlah anggota yang berkelompok,
maksimal 5 orang dan merupakan mahasiswa program S1 atau Diploma yang masih
aktif atau maksimal 1 tahun telah lulus.
b) Naskah belum pernah diterbitkan/dipublikasikan sebelumnya (naskah yang pernah
diterbitkan di suatu jurnal dan naskah yang pernah memenangkan suatu lomba penulisan
ilmiah tidak berhak lagi diajukan sebagai artikel PKM-AI).
c) Naskah ditulis menggunakan aplikasi pengolah kata Microsoft Word. Untuk penyerahan
akhir disertai juga dengan format Adobe Acrobat.
d) Untuk kategori bidang Kesehatan, MIPA dan Teknologi dan rekayasa mengikuti
aturan sebagai berikut:
• Satu halaman dibagi menjadi 2 kolom
• Judul terletak dalam 1 kolom (contoh format terlampir)
• Minimal 8 halaman
• Font: 10 (Arial/Helvetica)
• Font judul: 14 (Arial/Helvetica)
e) Untuk kategori bidang Sosial ekonomi, humaniora dan pendidikan mengikuti aturan
sebagai berikut:
• Satu halaman dibuat dalam 1 kolom
• Minimal 12 halaman
• Font: 10 (Arial/Helvetica)
• Font judul: 14 (Arial/Helvetica)
f) Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan yang
disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah
dimengerti, tidak menggunakan si ngkatan seperti “tdk”, “tsb”, “yg”, “dgn”, “sbb”, “dl l”.
Petunjuk Penulisan/Pengetikan :
1. Naskah diketik 1 (satu) spasi pada kertas berukuran A4 dengan font 1 2, roman time style,
jarak pengetikan 4 cm dari samping kiri, 3 cm dari samping kanan, 3 cm dari batas atas,
dan 3 cm dari batas bawah.
3. Cara penulisan Bab dan Subbab tidak menggunakan sistem numeral, artinya tidak ada
penomoran Bab dan Sub-bab. Penulisan bab baru mengikuti bab sebelumnya dengan
jarak 3 spasi antara judul bab dengan baris terakhir bab sebelumnya (tidak berganti halaman
baru).
4. Judul artikel diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold (cetak tebal)
dengan posisi di tengah tanpa digarisbawahi.
5. Judul Bab diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold (cetak tebal)
dimulai dari sebelah kiri tanpa digaris-bawahi.
6. Judul Subbab ditulis dengan font style bold (cetak tebal), dimulai dari sebelah kiri, huruf
pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti
preposisi (“di”, “ke”, “dari”, “yang”, “antara”, “pada”, “untuk”, “tentang”, “dengan”); kata
sambung (“dan”, “atau”, “sejak”, “setelah”, “karena”).
7. Judul Anak Subbab ditulis dengan font style italic (cetak miring) dimulai dari sebelah kiri,
6
huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas,
seperti preposisi (“di”, “ke”, “dari”, “yang”, “antara”, “pada”, “untuk”, “tentang”, “dengan”); kata
sambung (“dan”, “atau”, “sejak”, “setelah”, “karena”).
8. Jarak pengetikan antara Bab dan Subbab 2,5 spasi, antara Subbab dan kalimat dibawahnya
2 spasi.
9. Alinea baru diketik menjorok ke dalam (diberi indentation) sebanyak 7-8 karakter (sekitar
1,25 cm).
10. Abstrak dan Daftar Pustaka diketik 1 spasi. Khusus abstrak ditulis menggunakan font style
italic (cetak miring).
11. Nama-nama penulis beserta alamat institusinya diketik tepat di bawah judul artikel dengan
jarak 1,5 spasi
11. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota
kelompok, halaman pengesahan serta kata pengantar apabila ada, diberi nomor halaman
menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i, ii, dan
seterusnya).
12.Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang
dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas dengan jarak
3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.
13.Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya
dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka
arab.
14.Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar
sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di bawah
gambar dengan nomor gambar menggunakan angka arab.
15.Hindari penggunaan warna dalam gambar, gunakan teknik grey-scale untuk
mengemulasi warna dalam foto atau diagram, dan gunakan pattern/pola untuk
menggantikan warna dalam grafik garis ataupun diagram.
5.1.3 Format dan Struktur Penulisan
a. Format Kulit Muka
Format MPC 10 diwajibkan mengikuti contoh berikut:
FORMAT KULIT MUKA
USULAN MPC
Warna cover merah tua
(ukuran A-4)
MITI Paper Challange JUDUL PROGRAM
Diusulkan oleh:
(Nama ketua kelompok) (Nama-nama anggota Kelompok)
(Penulisan nama ketua maupun anggota harus menyertakan nim dan tahun
angkatan)
NAMA PERGURUAN TINGGI
KOTA
TAHUN
Format Ku lit Muka
logo
perguruan
tinggi
FORMAT HALAMAN PENGESAHAN MITI PAPER CHALLENGE
1 Judul Kegiatan :
2 Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
(Pilih salah satu) ( ) MIPA ( ) Teknologi dan
Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap :
b. NIM :
c. Jurusan :
d. Universitas/Institut/Politeknik :
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
f . Alamat emai l :
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIP :
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
,
Menyetujui
Dosen Pendamping
Ketua Pelaksana
Kegiatan
(___________________) (_____________________)
NIP. NIM.
Pembantu atau Wakil Rektor
Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,
(___________________)
NIP.
Struktur Usulan MPC 10
Struktur usulan MPC 10 terdiri dari komponen2 berikut:
I. JUDUL
II. NAMA PENULIS (termasuk alamat/nama institusi)
III. ABSTRAK (Latar belakang,Tujuan, Metode, Hasil, Kesimpu lan, Key words)
IV. PENDAHULUAN (Persoalan yang mendasari pelaksanaan, Uraian dasar-dasar keilmuan
yang mendukung, Kemutakhi ran substansi pekerjaan)
V. TUJUAN (Menemukan tekni k/konsep/metode sebagai jawab atas persoalan)
VI. METODE (Kesesuaian dengan persoalan yang akan diselesaikan, Pengembangan metode
baru, Penggunaan metode yang sudah ada)
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN (Kumpulan dan kejelasan penampilan data, Proses/teknik
pengolahan data, Ketajaman analisis dan sintesis data, Perbandingan hasil dengan
hipotesis atau hasil sejenis sebelumnya)
VIII. KESIMPU LAN (Tingkat ketercapaian hasil dengan tujuan)
IX. DAFTAR PUSTAKA (Ditulis sesuai dengan peraturan model Harvard atau Vancouver,
Sesuai dengan uraian sitasi, Kemutakhiran pustaka)
X. AUTOBIOGRAPHY
PENJELASAN STRUKTUR MPC
Judul tulisan hendaknya menggambarkan isi pokok tulisan secara ringkas dan jelas
Nama-nama penulis dituliskan tepat dibawah judul, disertai dengan alamat institusi penulis, serta
catatan kaki untuk penulis korespondensi.
Abstrak berisi tidak lebih dari 250 kata dan merupakan intisari seluruh tulisan yang meliputi: latar
belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Di bawah abstrak disertakan 3-5 kata kunci (key
words).
Pendahuluan merupakan gambaran umum dari
observasi awal dan fenomena mengenai topik yang diangkat. Latar belakang, rumusan, tujuan dari
kegiatan (penelitian, pengabdian, atau yang lainnya) serta manfaat untuk waktu yang akan datang
ditunjukkan dalam pendahuluan. Dengan merujuk dari berbagai sumber pustaka, pandangan singkat
dari para penulis/peneliti lain yang pernah melakukan pembahasan topik terkait dapat dikemukakan di sini
untuk menerangkan kemutakhiran substansi pekerjaan.
Judul dari bab ini untuk kegiatan penelitian dapat diganti dengan Metode Penelitian atau Bahan
dan Metode, namun dapat diberi judul lain bergantung pada kegiatan dan metodologi yang telah
dilakukan sehingga penulis diberi kebebasan untuk memberi judul lain seperti Pendekatan Teoritik
atau Konsideran Percobaan. Secara umum, metode berisi tentang bagaimana observasi dilakukan
termasuk waktu, lama, dan tempat dilakukannya observasi, bahan dan alat yang digunakan, metode untuk
memperoleh data/informasi, serta cara pengolahan data dan analisis yang dilakukan. Metode harus
dijelaskan secara lengkap agar peneliti lain dapat melakukan uji coba ulang. Acuan (referensi) diberikan
pada metode yang kurang dikenal.
Hasil dan Bagian ini menjelaskan tentang apa saja yang diperoleh
Pembahasan dari observasi. Data dapat diringkas dalam bentuk tabel
dan gambar. Tidak ada spekulasi dan interpretasi dalam
bagian ini, yang ada hanya fakta. Umumnya berisi
uraian dan analisis berkaitan dengan temuan-temuan
dari observasi yang telah dilakukan, terutama dalam
konteks yang berhubungan dengan apa yang pernah
dilakukan oleh orang lain. Interpretasi dan ketajaman
anal isis dari penulis terhadap hasil yang diperoleh
dikemukakan di sini, termasuk pembahasan tentang
pertanyaan2 yang timbul dari hasil observasi serta
dugaan ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan
bagi penelitian mendatang. Pemecahan masalah yang
berhasil dilakukan, perbedaan dan persamaan dari
hasil pengamatan terhadap informasi yang ditemukan
dalam berbagai pustaka (penelitian terdahulu) perlu
mendapatkan catatan disini.
Kesimpulan Kesimpulan merupakan bagian akhir tulisan yang
membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan
menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan.
Ucapan Terima Apabila memang ada pihak yang telah membantu dalam
Judul
Nama Penulis
Abstrak
Pendahuluan
Metode
Kasih kegiatan yang dilakukan, maka ucapan terima kasih
dapat disampaikan di sini.
Daftar Pustaka Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka
yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Format perujukan pustaka mengikuti cara
Harvard atau cara Vancouver.
Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar
pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka
harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan.
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan
nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis
dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik
penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat Internet ditulis
menggunakan huruf italic. Terdapat banyak varian dari sistem Harvard yang digunakan dalam berbagai
jurnal di dunia.
Contoh :
Buller H, Hoggart K. 1 994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome.
New England J Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. 1 994b. The social integration of British home owners into rench
rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT (ed.),
Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.
Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden Medicine. London:
Yale Univ Press.
Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Press.
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan:
“Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang
berbeda”. “Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 %
(Smith, 1949, Bond et al., 1955, Jones dan Green, 1963).”
“Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacangkacangan
(Nguyen, 1987), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Washington, 1999).”
Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran
(pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka,
pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya
sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya
dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem
Harvard. Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan.
Contoh :
(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J
Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology. Ed ke2. New York:
McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-6.
(5) Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial online] 1995
Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from:URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm.
Accessed December 25, 1999.
(6) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan kelenjar ludah
arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Pr; 1992. hlm 1-42.
(7) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing terhadap
sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi. Surabaya: Pascasarjana
Universitas Airlangga; 1995. hlm 8-21.
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
Penulisan
Daftar Pustaka
Sistem Harvard
(author-date
style)
Penulisan
Daftar
Pustaka
Sistem
Vancouver
(author-number
s t y l e )
“Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam
publikasi yang lain (1). Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait
dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane (2,3)
dan Lewis (4). Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa
penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal (1,4,5)
bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan
kematian mendadak (3,6).
Dua sumber bacaan berikut dapat digunakan untuk membantu penguasaan
teknik penulisan:
Gunawan AW, Achmadi SS, Arianti L. 2004. Pedoman Penyajian Karya
Ilmiah.Bogor:IPBPr. http://abacus.bates. edu/~ganderso/biology/resou
rces/writi ng/ HTWgeneral. Html
Format Penilaian MITI PAPER CHALLENGE
Judul Kegiatan :
Bidang Ilmu :
Penulis Utama :
Anggota 1 :
Anggota 2 :
Perguruan Tinggi :
No Item Penilaianbot Skor Nilai
Bobot
(Bobot x Skor)
1 Judul 5
kesesuaian isi dan judul artikel
2 Abstrak 10
Latar belakang, Tujuan, Metode, Hasil, Kesimpulan, Key words
3 Pendahuluan 10
Persoalan yang mendasari pelaksanaan Uraian dasar2 keilmuan yang mendukung
Kemutakhiran substansi pekerjaan
4 Tujuan 5
Menemukan teknik/konsep/metode sebagai jawab atas persoalan
5 Metode 25
Kesesuaian dengan persoalan yang akan diselesaikan,
Pengembangan metode baru, Penggunaan metode yang sudah ada
6 Hasil dan Pembahasan 30
Kumpulan dan kejelasan penampilan data
Proses/teknik pengolahan data, Ketajaman analisis dan sintesis data, Perbandingan hasil
dengan hipotesis atau hasil sejenis sebelumnya
7 Kesimpulan 10
Tingkat ketercapaian hasil dengan tujuan
8 Daftar Pustaka 5
Ditulis sesuai dengan peraturan model Harvard atau Vancouver, Sesuai dengan uraian
sitasi, Kemutakhiran pustaka
TOTAL 100
Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6, 7 _______________________ , _________ 20
Penilai
Penilaidiharapkan dapat berlangsung secara maksimal
ID
H - MITI PAPER CHALLENGE: Penilai
2.
1.
Paper
Challenge
2
Publikasi ilmiah dapat menunjukkan kualitas sumber daya manusia dari sisi intelektualitas.
Posisi tawar suatu bangsa dalam percaturan keilmuan dunia, dapat diukur melalui jumlah
tulisan ilmiah yang dipulikasikan (jurnal) oleh para peneliti di negara tersebut. Saat ini,
tingkat partisipasi peneliti Indonesia dalam publikasi ilmiah masih rendah, khususnya di
tingkat internasional. Bukan karena minimnya jumlah dan kualitas penelitian, namun lebih
dikarenakan masih lemahnya kesadaran dan minimnya pengetahuan masyarakat peneliti
akan publikasi ilmiah. Untuk mendorong dan meningkatkan kesadaran peneliti akan hal
tersebut, maka Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), dalam hal ini diwakili
oleh bidang Riset MITI Mahasiswa menyelenggarakan sebuah kegiatan dengan nama MITI
Paper Challenge..
Kegiatan ini, merupakan ajang kompetisi mahasiswa dan atau peneliti dalam penyusunan
suatu karya tulis dalam bentuk tulisan ilmiah. Karya tersebut ditulis berdasarkan pada
kajian terhadap suatu permasalahan atau kegiatan yang telah selesai dilakukan oleh
kelompok mahasiswa atau perorangan. Karya yang diajukan, berupa tulisan ilmiah siap
terbit yang mengikuti kaidah penulisan ilmiah yang lazim dijumpai di jurnal ilmiah (format dan
contoh terlampir).
Sumber penulisan ilmiah tersebut adalah kajian atau kegiatan ilmiah yang memiliki
aspek pemecahan masalah (problem solving). Bahan tulisan dapat diperoleh dari hasil
kajian terhadap permasalahan yang ada di masyarakat atau hasil kegiatan Praktek Kerja
Lapangan, Kuliah Kerja Nyata, Magang, Penelitian oleh kelompok mahasiswa secara mandiri
(bagi mahasiswa yang membentuk Kelompok Studi/Riset), penelitian skripsi, tugas akhir,
MITI PAPER CHALLENGE, dan lain-lain. Merupakan karya yang orisinil serta
belum pernah dipublikasikan.
Seluruh karya yang masuk, akan dilakukan seleksi langsung pada tingkat nasional. Tiga
karya terbaik akan memperoleh penghargaan dan insentif dana tunai serta tulisannya akan
difasilitasi untuk menjadi bahan publikasi dalam Jurnal Ilmiah (up load artikel pada situs web
MITI).
3
A. PENJELASAN UMUM
Dalam upaya mengefisienkan proses penilaian dan penyediaan reviewer, maka setiap
karya yang diajukan akan dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok bidang ilmu, yaitu:
1. Bidang Kesehatan, meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan, Kedokteran, Kedokteran
Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, Psi kologi.
2. Bidang Pertanian, meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan,
Pertanian, Peternakan, Teknologi Pertanian.
3. Bidang MIPA, meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia, Matematika.
4. BidangTeknologi dan Rekayasa, meliputi:Informatika, Teknik, Teknologi Pertanian.
5. Bidang Sosial Ekonomi, meliputi: Agribisnis (Pertanian), Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.
6. Bidang Humaniora, meliputi: Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat, Hukum, Sastra, Seni.
7. Bidang Pendidikan, meliputi Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan di bawah Fakultas
Kependidikan.
Untuk program studi lain yang belum termasuk dalam pengelompokan bidang ilmu di atas,
pengusul dapat memilih kelompok bidang ilmu yang terdekat. Perlu diketahui bahwa
pengelompokan bidang ilmu tersebut tidak ada hubungannya dengan kuota kebidangan, tetapi
akan digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan kedekatan bidang reviewer dengan
usulan yang dievaluasi baik dalam seleksi dan penjurian MITI Paper Challege.
Pada awal pelaksanaan program MPC (2009), tidak dilakukan pembedaan jenis karya tulis
yang dikompetisikan. Pada tahun ini, MPC dibagi menjadi dua jenis, yaitu kategori penulisan
artkel ilmiah (MPC-I) dan gagasan ilmiah (MPC-G).
B. PERSYARATAN DAN ATURAN PENYUSUNAN TULISAN
B.1 PERSYARATAN ADMINISTRATIF
Peserta MITI Paper Challege adalah peneliti, kelompok mahasiswa/perseorangan
yang sedang aktif mengikuti program pendidikan S1 atau Diploma atau telah lulus
maksimal 1 tahun. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi yang
berbeda atau dari satu program studi yang sama, bergantung pada bidang kegiatan dan topik
yang akan dilaksanakan, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama.
B.2. PERSYARATAN DAN PETUNJUK TULISAN
1. Usulan ditulis mengikuti sistematika penulisan sesuai kriteria yang tercantum dalam
buku Pedoman ini.
2. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota
kelompok, halaman pengesahan (bagi yang masih dalam masa study), diberi
nomor halaman menggunakan angka Romawi kecil dan diketik di sebelah kanan
bawah (i, ii, dan seterusnya).
3. Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang
dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas.
5. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya
dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan
angka Arab.
6. Gambar, baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran
gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di
bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka Arab.
7. Penyebutan sumber pustaka dalam naskah serta penulisan daftar pustaka hendaknya
mengikuti aturan penulisan yang berlaku, yaitu mengikuti sistem Vancouver atau
sistem Harvard (contoh bisa dilihat dalam bagian khusus MITI Paper Challenge).
8. Naskah diserahkan dalam bentuk hardcopy siap terbit (camera ready) serta soft copy
melalui email panitia setempat dengan format Microsoft Word (doc) dan Adobe
Acrobat Reader (pdf), dalam bentuk attachment file. Semua file disimpan dengan
mengikuti aturan penamaan sebagai berikut :
MPC10-NamaPT-NamaDepanKetua-Judul_3_Kata_Pertama
NamaPT: namasingkatanperguruantinggiyang biasadigunakan
Contoh:
MPC-I-10-UNDIP-Yuda -Kemampuan Abu Sekam
(untuk kategori MPC-I)
MPC-G-10-UNDIP-Titisari-Karakteristik Gelatin Nila
(untuk kategori MPC-G)
Untuk setiap file yang disertakan, usahakan untuk memberi nama yang
menggambarkan isi dari file tersebut.
Persyaratan Penulisan :
a) Tulisan/naskah bersumber dari karya mandiri mahasiswa pada bidang akademik
seperti Praktek Lapang, Kuliah Kerja Nyata, Magang, Penelitian (bagi mahasiswa
yang membentuk Kelompok Studi/ Riset misalnya), Studi Kasus Kelompok dalam
rangka Tugas Khusus Mata Kuliah tertentu, serta kegiatan lain seperti PKM-Dikti dan
Penelitian Inovatif terkait dengan kegiatan program IM HERE atau sejenisnya. Karya
tersebut telah dilaksanakan oleh penulis. Jumlah anggota yang berkelompok,
maksimal 5 orang dan merupakan mahasiswa program S1 atau Diploma yang masih
aktif atau maksimal 1 tahun telah lulus.
b) Naskah belum pernah diterbitkan/dipublikasikan sebelumnya (naskah yang pernah
diterbitkan di suatu jurnal dan naskah yang pernah memenangkan suatu lomba penulisan
ilmiah tidak berhak lagi diajukan sebagai artikel PKM-AI).
c) Naskah ditulis menggunakan aplikasi pengolah kata Microsoft Word. Untuk penyerahan
akhir disertai juga dengan format Adobe Acrobat.
d) Untuk kategori bidang Kesehatan, MIPA dan Teknologi dan rekayasa mengikuti
aturan sebagai berikut:
• Satu halaman dibagi menjadi 2 kolom
• Judul terletak dalam 1 kolom (contoh format terlampir)
• Minimal 8 halaman
• Font: 10 (Arial/Helvetica)
• Font judul: 14 (Arial/Helvetica)
e) Untuk kategori bidang Sosial ekonomi, humaniora dan pendidikan mengikuti aturan
sebagai berikut:
• Satu halaman dibuat dalam 1 kolom
• Minimal 12 halaman
• Font: 10 (Arial/Helvetica)
• Font judul: 14 (Arial/Helvetica)
f) Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan yang
disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah
dimengerti, tidak menggunakan si ngkatan seperti “tdk”, “tsb”, “yg”, “dgn”, “sbb”, “dl l”.
Petunjuk Penulisan/Pengetikan :
1. Naskah diketik 1 (satu) spasi pada kertas berukuran A4 dengan font 1 2, roman time style,
jarak pengetikan 4 cm dari samping kiri, 3 cm dari samping kanan, 3 cm dari batas atas,
dan 3 cm dari batas bawah.
3. Cara penulisan Bab dan Subbab tidak menggunakan sistem numeral, artinya tidak ada
penomoran Bab dan Sub-bab. Penulisan bab baru mengikuti bab sebelumnya dengan
jarak 3 spasi antara judul bab dengan baris terakhir bab sebelumnya (tidak berganti halaman
baru).
4. Judul artikel diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold (cetak tebal)
dengan posisi di tengah tanpa digarisbawahi.
5. Judul Bab diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold (cetak tebal)
dimulai dari sebelah kiri tanpa digaris-bawahi.
6. Judul Subbab ditulis dengan font style bold (cetak tebal), dimulai dari sebelah kiri, huruf
pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti
preposisi (“di”, “ke”, “dari”, “yang”, “antara”, “pada”, “untuk”, “tentang”, “dengan”); kata
sambung (“dan”, “atau”, “sejak”, “setelah”, “karena”).
7. Judul Anak Subbab ditulis dengan font style italic (cetak miring) dimulai dari sebelah kiri,
6
huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas,
seperti preposisi (“di”, “ke”, “dari”, “yang”, “antara”, “pada”, “untuk”, “tentang”, “dengan”); kata
sambung (“dan”, “atau”, “sejak”, “setelah”, “karena”).
8. Jarak pengetikan antara Bab dan Subbab 2,5 spasi, antara Subbab dan kalimat dibawahnya
2 spasi.
9. Alinea baru diketik menjorok ke dalam (diberi indentation) sebanyak 7-8 karakter (sekitar
1,25 cm).
10. Abstrak dan Daftar Pustaka diketik 1 spasi. Khusus abstrak ditulis menggunakan font style
italic (cetak miring).
11. Nama-nama penulis beserta alamat institusinya diketik tepat di bawah judul artikel dengan
jarak 1,5 spasi
11. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota
kelompok, halaman pengesahan serta kata pengantar apabila ada, diberi nomor halaman
menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i, ii, dan
seterusnya).
12.Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang
dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas dengan jarak
3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.
13.Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya
dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka
arab.
14.Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar
sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di bawah
gambar dengan nomor gambar menggunakan angka arab.
15.Hindari penggunaan warna dalam gambar, gunakan teknik grey-scale untuk
mengemulasi warna dalam foto atau diagram, dan gunakan pattern/pola untuk
menggantikan warna dalam grafik garis ataupun diagram.
5.1.3 Format dan Struktur Penulisan
a. Format Kulit Muka
Format MPC 10 diwajibkan mengikuti contoh berikut:
FORMAT KULIT MUKA
USULAN MPC
Warna cover merah tua
(ukuran A-4)
MITI Paper Challange JUDUL PROGRAM
Diusulkan oleh:
(Nama ketua kelompok) (Nama-nama anggota Kelompok)
(Penulisan nama ketua maupun anggota harus menyertakan nim dan tahun
angkatan)
NAMA PERGURUAN TINGGI
KOTA
TAHUN
Format Ku lit Muka
logo
perguruan
tinggi
FORMAT HALAMAN PENGESAHAN MITI PAPER CHALLENGE
1 Judul Kegiatan :
2 Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
(Pilih salah satu) ( ) MIPA ( ) Teknologi dan
Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap :
b. NIM :
c. Jurusan :
d. Universitas/Institut/Politeknik :
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
f . Alamat emai l :
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIP :
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
,
Menyetujui
Dosen Pendamping
Ketua Pelaksana
Kegiatan
(___________________) (_____________________)
NIP. NIM.
Pembantu atau Wakil Rektor
Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,
(___________________)
NIP.
Struktur Usulan MPC 10
Struktur usulan MPC 10 terdiri dari komponen2 berikut:
I. JUDUL
II. NAMA PENULIS (termasuk alamat/nama institusi)
III. ABSTRAK (Latar belakang,Tujuan, Metode, Hasil, Kesimpu lan, Key words)
IV. PENDAHULUAN (Persoalan yang mendasari pelaksanaan, Uraian dasar-dasar keilmuan
yang mendukung, Kemutakhi ran substansi pekerjaan)
V. TUJUAN (Menemukan tekni k/konsep/metode sebagai jawab atas persoalan)
VI. METODE (Kesesuaian dengan persoalan yang akan diselesaikan, Pengembangan metode
baru, Penggunaan metode yang sudah ada)
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN (Kumpulan dan kejelasan penampilan data, Proses/teknik
pengolahan data, Ketajaman analisis dan sintesis data, Perbandingan hasil dengan
hipotesis atau hasil sejenis sebelumnya)
VIII. KESIMPU LAN (Tingkat ketercapaian hasil dengan tujuan)
IX. DAFTAR PUSTAKA (Ditulis sesuai dengan peraturan model Harvard atau Vancouver,
Sesuai dengan uraian sitasi, Kemutakhiran pustaka)
X. AUTOBIOGRAPHY
PENJELASAN STRUKTUR MPC
Judul tulisan hendaknya menggambarkan isi pokok tulisan secara ringkas dan jelas
Nama-nama penulis dituliskan tepat dibawah judul, disertai dengan alamat institusi penulis, serta
catatan kaki untuk penulis korespondensi.
Abstrak berisi tidak lebih dari 250 kata dan merupakan intisari seluruh tulisan yang meliputi: latar
belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Di bawah abstrak disertakan 3-5 kata kunci (key
words).
Pendahuluan merupakan gambaran umum dari
observasi awal dan fenomena mengenai topik yang diangkat. Latar belakang, rumusan, tujuan dari
kegiatan (penelitian, pengabdian, atau yang lainnya) serta manfaat untuk waktu yang akan datang
ditunjukkan dalam pendahuluan. Dengan merujuk dari berbagai sumber pustaka, pandangan singkat
dari para penulis/peneliti lain yang pernah melakukan pembahasan topik terkait dapat dikemukakan di sini
untuk menerangkan kemutakhiran substansi pekerjaan.
Judul dari bab ini untuk kegiatan penelitian dapat diganti dengan Metode Penelitian atau Bahan
dan Metode, namun dapat diberi judul lain bergantung pada kegiatan dan metodologi yang telah
dilakukan sehingga penulis diberi kebebasan untuk memberi judul lain seperti Pendekatan Teoritik
atau Konsideran Percobaan. Secara umum, metode berisi tentang bagaimana observasi dilakukan
termasuk waktu, lama, dan tempat dilakukannya observasi, bahan dan alat yang digunakan, metode untuk
memperoleh data/informasi, serta cara pengolahan data dan analisis yang dilakukan. Metode harus
dijelaskan secara lengkap agar peneliti lain dapat melakukan uji coba ulang. Acuan (referensi) diberikan
pada metode yang kurang dikenal.
Hasil dan Bagian ini menjelaskan tentang apa saja yang diperoleh
Pembahasan dari observasi. Data dapat diringkas dalam bentuk tabel
dan gambar. Tidak ada spekulasi dan interpretasi dalam
bagian ini, yang ada hanya fakta. Umumnya berisi
uraian dan analisis berkaitan dengan temuan-temuan
dari observasi yang telah dilakukan, terutama dalam
konteks yang berhubungan dengan apa yang pernah
dilakukan oleh orang lain. Interpretasi dan ketajaman
anal isis dari penulis terhadap hasil yang diperoleh
dikemukakan di sini, termasuk pembahasan tentang
pertanyaan2 yang timbul dari hasil observasi serta
dugaan ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan
bagi penelitian mendatang. Pemecahan masalah yang
berhasil dilakukan, perbedaan dan persamaan dari
hasil pengamatan terhadap informasi yang ditemukan
dalam berbagai pustaka (penelitian terdahulu) perlu
mendapatkan catatan disini.
Kesimpulan Kesimpulan merupakan bagian akhir tulisan yang
membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan
menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan.
Ucapan Terima Apabila memang ada pihak yang telah membantu dalam
Judul
Nama Penulis
Abstrak
Pendahuluan
Metode
Kasih kegiatan yang dilakukan, maka ucapan terima kasih
dapat disampaikan di sini.
Daftar Pustaka Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka
yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Format perujukan pustaka mengikuti cara
Harvard atau cara Vancouver.
Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar
pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka
harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan.
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan
nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis
dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik
penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat Internet ditulis
menggunakan huruf italic. Terdapat banyak varian dari sistem Harvard yang digunakan dalam berbagai
jurnal di dunia.
Contoh :
Buller H, Hoggart K. 1 994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome.
New England J Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. 1 994b. The social integration of British home owners into rench
rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT (ed.),
Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.
Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden Medicine. London:
Yale Univ Press.
Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Press.
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan:
“Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang
berbeda”. “Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 %
(Smith, 1949, Bond et al., 1955, Jones dan Green, 1963).”
“Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacangkacangan
(Nguyen, 1987), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Washington, 1999).”
Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran
(pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka,
pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya
sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya
dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem
Harvard. Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan.
Contoh :
(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J
Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology. Ed ke2. New York:
McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-6.
(5) Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial online] 1995
Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from:URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm.
Accessed December 25, 1999.
(6) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan kelenjar ludah
arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Pr; 1992. hlm 1-42.
(7) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing terhadap
sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi. Surabaya: Pascasarjana
Universitas Airlangga; 1995. hlm 8-21.
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
Penulisan
Daftar Pustaka
Sistem Harvard
(author-date
style)
Penulisan
Daftar
Pustaka
Sistem
Vancouver
(author-number
s t y l e )
“Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam
publikasi yang lain (1). Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait
dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane (2,3)
dan Lewis (4). Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa
penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal (1,4,5)
bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan
kematian mendadak (3,6).
Dua sumber bacaan berikut dapat digunakan untuk membantu penguasaan
teknik penulisan:
Gunawan AW, Achmadi SS, Arianti L. 2004. Pedoman Penyajian Karya
Ilmiah.Bogor:IPBPr. http://abacus.bates. edu/~ganderso/biology/resou
rces/writi ng/ HTWgeneral. Html
Format Penilaian MITI PAPER CHALLENGE
Judul Kegiatan :
Bidang Ilmu :
Penulis Utama :
Anggota 1 :
Anggota 2 :
Perguruan Tinggi :
No Item Penilaianbot Skor Nilai
Bobot
(Bobot x Skor)
1 Judul 5
kesesuaian isi dan judul artikel
2 Abstrak 10
Latar belakang, Tujuan, Metode, Hasil, Kesimpulan, Key words
3 Pendahuluan 10
Persoalan yang mendasari pelaksanaan Uraian dasar2 keilmuan yang mendukung
Kemutakhiran substansi pekerjaan
4 Tujuan 5
Menemukan teknik/konsep/metode sebagai jawab atas persoalan
5 Metode 25
Kesesuaian dengan persoalan yang akan diselesaikan,
Pengembangan metode baru, Penggunaan metode yang sudah ada
6 Hasil dan Pembahasan 30
Kumpulan dan kejelasan penampilan data
Proses/teknik pengolahan data, Ketajaman analisis dan sintesis data, Perbandingan hasil
dengan hipotesis atau hasil sejenis sebelumnya
7 Kesimpulan 10
Tingkat ketercapaian hasil dengan tujuan
8 Daftar Pustaka 5
Ditulis sesuai dengan peraturan model Harvard atau Vancouver, Sesuai dengan uraian
sitasi, Kemutakhiran pustaka
TOTAL 100
Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6, 7 _______________________ , _________ 20
Penilai
Penilaidiharapkan dapat berlangsung secara maksimal
ID
H - MITI PAPER CHALLENGE: Penilai
2.
1.
Catatan Untuk MPC 2010
Catatan Untuk MPC 2010
Berikut kami sampaikan beberapa informasi perubahan dan catatan berkaitan dengan MITI Paper Challenge (MPC) 2010.
A. Waktu Penyelenggaraan
Berkaitan dengan adanya pengunduran waktu SEMILOKA VI yang awalnya direncanakan pada tanggal 24-26 Desember 2010 menjadi 28-30 Januari 2011 maka untuk kegiatan MPC juga dilakukan penyesuaian. Hal ini mengingat MPC menjadi salah satu bagian penting dalam SEMILOKA khususnya untuk tujuan internalisasi kegiatan keilmiahan/riset di kalangan kader dakwah. Adapun penyesuaian waktu tersebut adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu Keterangan
1 Sosialisasi dan Penerimaan Paper 1 September –
5 Januari 2011 Melalui jalur milist
2. Seleksi Paper 7-14 Januari 2011 Seleksi oleh Juri yang terdiri atas 3 orang yang mewakili bidang Exact, Sosial dan Comdev.
3. Pengumuman 10 Besar 15 Januari 2011 Dari 10 besar hanya 5 besar yang akan berlaga di Final MPC pada saat SEMILOKA VI IPB
4 Final 5 Besar MPC 28 Januari 2011 (SEMILOKA VI MITI) Diambil juara 1 – 3, Harapan 1 dan Harapan 2
B. Finalis dan Presentasi Final
1 Perubahan pada jumlah finalis dari yang awalnya 10 menjadi 5 hal ini disesuaikan dengan efektifitas waktu dalam semiloka yang tentunya tanpa mengurangi esensi final MPC sendiri.
2 Kuota finalis tidak lagi didasarkan pada kelompok pembagian jumlah yang sama antara exact maupun sosial, hasil penelitian maupun pemikiran namun dikembalikan kembali pada KUALITAS paper yang masuk. Tentu dengan sebuah catatan agar rekan-rekan sekalian khususnya yang berasal dari ilmu sosial tetap antusias untuk berpartisipasi. Tujuan pembagian di awal kemarin sebenarnya untuk lebih merangsang rekan-rekan dari ilmu sosial dan juga hasil pemikiran-pemikiran brilian agar lebih memperoleh tempat berekspresi di MPC (Meskipun sebenarnya ruang tersebut telah sangat terbuka lebar, namun partisipasi dari rekan-rekan yang berasal dari ilmu sosial yang ternyata masih sangat minim).
3 Final MPC akan dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2011 bertempat di IPB Bogor untuk menentukan juara 1,2,3, Harapan 1 serta Harapan 2
§ Masing-masing finalis diberi waktu @ 35 menit: untuk presentasi 15 menit dan Tanya jawab dengan dewan juri dan atau penonton selama 20 menit
§ Penilaian final meliputi komponen
paper (30 %)
presentasi; media presentasi, sistematika, intonasi, kejelasan dll (30%)
Ketepatan dalam tanya jawab (40%)
§ Panitia menyediakan akomodasi bagi para finalis (Penginapan dan konsumsi)
C. Dewan Juri
Dewan juri dalam MPC 2010 dibagi menjadi 2 yaitu dewan juri yang menyeleksi semua paper yang masuk menjadi 10 besar serta dewan juri yang menilai finalis pada saat SEMILOKA . Dewan juri terdiri dari 3 orang yang mewakili bidang eksak dan sosial serta bidang comdev. Dengan masing-masing dewan juri yang mewakili lini tersebut diharapkan penilaian lebih obyektif plus adanya juri comdev diharapkan bisa merangsang hasil pemikiran maupun hasil riset yang aplikatif di masyarakat.
Dewan Juri tersebut adalah:
1 Hadi Teguh Yudhistira, ST (Bidang Exact)
2 IBP. Angga Antagia, SE (Bidang Sosial)
3 Adhita Sri Prabha Kusuma (Comdev)
Sedangkan, pada saat Final MPC dewan juri direncanakan berasal dari:
1 ADKP Institut Pertanian Bogor (IPB)
2 Perwakilan dari MITI Pusat / Kementrian Riset
3 Perwakilan dari MITI-Mahasiswa
D. Catatan untuk Format Penulisan
Catatan penting dari evaluasi MPC pada periode-periode sebelumnya adalah masih banyaknya paper yang masuk yang tidak sesuai dengan format yang telah ditetapkan panitia. Hal ini menjadi sebuah evaluasi untuk mendisiplinkan setiap paper yang masuk. Sehingga harapannnya paper-paper yang masuk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Berikut beberapa catatan mengenai format yang perlu diperhatikan:
§ Tema umum:
Pemberdayaan Potensi Lokal untuk Indonesia yang Berdaya Saing Global
Terbagi menjadi 7 bidang utama yaitu kesehatan, pertanian, MIPA, Teknologi dan rekayasa, sosial ekonomi, humaniora serta pendidikan. Bidang yang ada di luar ke tujuh bidang tersebut menggunakan pendekatan dengan bidang terdekat.
§ Paper yang dikirimkan bisa merupakan hasil penelitian/ riset / KKN (MPCI-) maupun pemikiran/ gagasan (MPC-G)
§ Pengiriman Paper CUKUP dikirim melalui email ke:
risetmiti@yahoo.com dan di-cc ke muslimpagi@yahoo.co.id
§ Panduan format secara lebih detail ada di lampiran
§ Mohon peserta memperhatikan format berikut :
Untuk kategori bidang Kesehatan,Pertanian, MIPA dan Teknologi dan rekayasa mengikuti aturan sebagai berikut:
o Satu halaman dibagi menjadi 2 kolom
o Judul terletak dalam 1 kolom (contoh format terlampir)
o Minimal 8 halaman
o Font: 10 (Arial/Helvetica)
• Font judul: 14 (Arial/Helvetica)
Untuk kategori bidang Sosial ekonomi, humaniora dan pendidikan mengikuti aturan sebagai berikut:
o Satu halaman dibuat dalam 1 kolom
o Minimal 12 halaman
o Font: 10 (Arial/Helvetica)
o Font judul: 14 (Arial/Helvetica)
E. Penilaian
Bobot penilaian terdiri atas:
§ Kesesuaian Judul dengan Isi (5 Poin)
§ Abstract (10 poin)
§ Pendahuluan (10 poin)
§ Tujuan (10 poin)
§ Metode (25 poin)
§ Hasil dan Pembahasan (30 poin)
§ Kesimpulan (10 poin)
§ Daftar Pustaka (5 poin)
Dengan Total Poin = 100 serta dengan skor 1,2,3,5,6,7
Total nilai Paper diperoleh dari akumulasi penilaian dari ketiga dewan juri.
§ Penilaian final meliputi komponen
paper (30 %)
presentasi; media presentasi, sistematika, intonasi, kejelasan dll (30%)
Ketepatan dalam tanya jawab (40%)
F. Lain-lain
Hal-hal yang belum jelas mengenai MPC bisa disampaikan ke bidang Riset MITI di risetmiti@yahoo.com atau di 085642141372 (Akh Eksa)
Mohon Bantuan dari rekan-rekan Korwil. Staff Korwil, LO masing-masing bidang MITI, milist ilmi, serta semua kader dakwah masing-masing kampus untuk membantu mensosialisasikan informasi ini. Syukron jazakumullahu khairan katsir
_Bidang Riset MITI
Berikut kami sampaikan beberapa informasi perubahan dan catatan berkaitan dengan MITI Paper Challenge (MPC) 2010.
A. Waktu Penyelenggaraan
Berkaitan dengan adanya pengunduran waktu SEMILOKA VI yang awalnya direncanakan pada tanggal 24-26 Desember 2010 menjadi 28-30 Januari 2011 maka untuk kegiatan MPC juga dilakukan penyesuaian. Hal ini mengingat MPC menjadi salah satu bagian penting dalam SEMILOKA khususnya untuk tujuan internalisasi kegiatan keilmiahan/riset di kalangan kader dakwah. Adapun penyesuaian waktu tersebut adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu Keterangan
1 Sosialisasi dan Penerimaan Paper 1 September –
5 Januari 2011 Melalui jalur milist
2. Seleksi Paper 7-14 Januari 2011 Seleksi oleh Juri yang terdiri atas 3 orang yang mewakili bidang Exact, Sosial dan Comdev.
3. Pengumuman 10 Besar 15 Januari 2011 Dari 10 besar hanya 5 besar yang akan berlaga di Final MPC pada saat SEMILOKA VI IPB
4 Final 5 Besar MPC 28 Januari 2011 (SEMILOKA VI MITI) Diambil juara 1 – 3, Harapan 1 dan Harapan 2
B. Finalis dan Presentasi Final
1 Perubahan pada jumlah finalis dari yang awalnya 10 menjadi 5 hal ini disesuaikan dengan efektifitas waktu dalam semiloka yang tentunya tanpa mengurangi esensi final MPC sendiri.
2 Kuota finalis tidak lagi didasarkan pada kelompok pembagian jumlah yang sama antara exact maupun sosial, hasil penelitian maupun pemikiran namun dikembalikan kembali pada KUALITAS paper yang masuk. Tentu dengan sebuah catatan agar rekan-rekan sekalian khususnya yang berasal dari ilmu sosial tetap antusias untuk berpartisipasi. Tujuan pembagian di awal kemarin sebenarnya untuk lebih merangsang rekan-rekan dari ilmu sosial dan juga hasil pemikiran-pemikiran brilian agar lebih memperoleh tempat berekspresi di MPC (Meskipun sebenarnya ruang tersebut telah sangat terbuka lebar, namun partisipasi dari rekan-rekan yang berasal dari ilmu sosial yang ternyata masih sangat minim).
3 Final MPC akan dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2011 bertempat di IPB Bogor untuk menentukan juara 1,2,3, Harapan 1 serta Harapan 2
§ Masing-masing finalis diberi waktu @ 35 menit: untuk presentasi 15 menit dan Tanya jawab dengan dewan juri dan atau penonton selama 20 menit
§ Penilaian final meliputi komponen
paper (30 %)
presentasi; media presentasi, sistematika, intonasi, kejelasan dll (30%)
Ketepatan dalam tanya jawab (40%)
§ Panitia menyediakan akomodasi bagi para finalis (Penginapan dan konsumsi)
C. Dewan Juri
Dewan juri dalam MPC 2010 dibagi menjadi 2 yaitu dewan juri yang menyeleksi semua paper yang masuk menjadi 10 besar serta dewan juri yang menilai finalis pada saat SEMILOKA . Dewan juri terdiri dari 3 orang yang mewakili bidang eksak dan sosial serta bidang comdev. Dengan masing-masing dewan juri yang mewakili lini tersebut diharapkan penilaian lebih obyektif plus adanya juri comdev diharapkan bisa merangsang hasil pemikiran maupun hasil riset yang aplikatif di masyarakat.
Dewan Juri tersebut adalah:
1 Hadi Teguh Yudhistira, ST (Bidang Exact)
2 IBP. Angga Antagia, SE (Bidang Sosial)
3 Adhita Sri Prabha Kusuma (Comdev)
Sedangkan, pada saat Final MPC dewan juri direncanakan berasal dari:
1 ADKP Institut Pertanian Bogor (IPB)
2 Perwakilan dari MITI Pusat / Kementrian Riset
3 Perwakilan dari MITI-Mahasiswa
D. Catatan untuk Format Penulisan
Catatan penting dari evaluasi MPC pada periode-periode sebelumnya adalah masih banyaknya paper yang masuk yang tidak sesuai dengan format yang telah ditetapkan panitia. Hal ini menjadi sebuah evaluasi untuk mendisiplinkan setiap paper yang masuk. Sehingga harapannnya paper-paper yang masuk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Berikut beberapa catatan mengenai format yang perlu diperhatikan:
§ Tema umum:
Pemberdayaan Potensi Lokal untuk Indonesia yang Berdaya Saing Global
Terbagi menjadi 7 bidang utama yaitu kesehatan, pertanian, MIPA, Teknologi dan rekayasa, sosial ekonomi, humaniora serta pendidikan. Bidang yang ada di luar ke tujuh bidang tersebut menggunakan pendekatan dengan bidang terdekat.
§ Paper yang dikirimkan bisa merupakan hasil penelitian/ riset / KKN (MPCI-) maupun pemikiran/ gagasan (MPC-G)
§ Pengiriman Paper CUKUP dikirim melalui email ke:
risetmiti@yahoo.com dan di-cc ke muslimpagi@yahoo.co.id
§ Panduan format secara lebih detail ada di lampiran
§ Mohon peserta memperhatikan format berikut :
Untuk kategori bidang Kesehatan,Pertanian, MIPA dan Teknologi dan rekayasa mengikuti aturan sebagai berikut:
o Satu halaman dibagi menjadi 2 kolom
o Judul terletak dalam 1 kolom (contoh format terlampir)
o Minimal 8 halaman
o Font: 10 (Arial/Helvetica)
• Font judul: 14 (Arial/Helvetica)
Untuk kategori bidang Sosial ekonomi, humaniora dan pendidikan mengikuti aturan sebagai berikut:
o Satu halaman dibuat dalam 1 kolom
o Minimal 12 halaman
o Font: 10 (Arial/Helvetica)
o Font judul: 14 (Arial/Helvetica)
E. Penilaian
Bobot penilaian terdiri atas:
§ Kesesuaian Judul dengan Isi (5 Poin)
§ Abstract (10 poin)
§ Pendahuluan (10 poin)
§ Tujuan (10 poin)
§ Metode (25 poin)
§ Hasil dan Pembahasan (30 poin)
§ Kesimpulan (10 poin)
§ Daftar Pustaka (5 poin)
Dengan Total Poin = 100 serta dengan skor 1,2,3,5,6,7
Total nilai Paper diperoleh dari akumulasi penilaian dari ketiga dewan juri.
§ Penilaian final meliputi komponen
paper (30 %)
presentasi; media presentasi, sistematika, intonasi, kejelasan dll (30%)
Ketepatan dalam tanya jawab (40%)
F. Lain-lain
Hal-hal yang belum jelas mengenai MPC bisa disampaikan ke bidang Riset MITI di risetmiti@yahoo.com atau di 085642141372 (Akh Eksa)
Mohon Bantuan dari rekan-rekan Korwil. Staff Korwil, LO masing-masing bidang MITI, milist ilmi, serta semua kader dakwah masing-masing kampus untuk membantu mensosialisasikan informasi ini. Syukron jazakumullahu khairan katsir
_Bidang Riset MITI
Rabu, 08 Desember 2010
Renungan Surat Ash-Shaff Bagi Aktivis Dakwah
As-Shaff yang bermakna barisan adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang patut menjadi bahan renungan bagi para da’i. Surat ini merupakan Ma’alim fii at-Thoriiq (petunjuk jalan) bagi aktivis dakwah. Surat ini walaupun pendek tetapi mencakup semua yang dibutuhkan para da’i dari aqidah, akhlak, sejarah, ukhuwah, obyek dakwah, sampai pada puncak ajaran Islam, yaitu Jihad di jalan Allah. Sehingga para kader wajib menghafalnya, mentadaburinya secara berulang-ulang dan mengamalkannya dalam aktivitas dakwah mereka.
Nama surat biasanya menjadi tema sentral dari substansi surat tersebut, demikian juga surat As-Shaff. Shaff adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan dalam dakwah, jihad dan pergerakan Islam. Bahkan kesatuan shaff adalah persyaratan mutlak bagi kemenangan pergerakan dan dakwah Islam. Tanpa adanya kesatuan shaff, maka akan menimbulkan dampak langsung bagi kekalahan dan kegagalan dakwah dan perjuangan. Kisah perang Uhud merupakan salah satu bukti dari kekalahan perang disebabkan shaff yang berantakan, padahal sebelumnya sudah berada diambang kemenangan.
Namun demikian kesatuan shaff merupakan proses panjang dari realisasi aktivis dakwah terhadap nilai-nilai Islam. Kekuatan dan kekokohan shaff apalagi digambarkan Al-Qur’an sebagai kal-bunyaan al-marsuus (seperti bangunan yang kokoh) sangat terkait dengan nilai yang paling fundamental dari aktivis harakoh yaitu aqidah, ukhuwah dan fikrah Islam. Tanpa ada kekuatan aqidah, ukhuwah dan pemahaman yang mendalam terhadap fikrah Islam, maka mustahil kesatuan dan kekokohan shaff yang digambarkan Al-Qur’an dapat tercapai. Maka marilah kita merenungi apakah shaff dakwah kita sudah kokoh ? Apakah shaff Partai kita sudah bersatu dan kuat kal-bunyaan al-marsuus ?
Dan jika kita melihat realitas Partai Dakwah sekarang, maka sesungguhnya kita sangat membutuhkan pemimpin, figur dan tokoh Dakwah yang dapat mengokohkan shaff dan ukhuwah itu. Karena kesatuan shaff dan kekuatan ukhuwah adalah sesuatu yang paling prinsip dan mendasar dalam dakwah ini. Kita sangat membutuhkan pemimpin teladan yang dapat menjadi panutan para aktivis dakwah lainnya. Kita membutuhkan pemimpin yang zuhud yang dapat membebaskan dirinya dari fitnah harta dan jabatan.
Perjalanan dakwah masih panjang dan ujian dakwah sudah menghadang ditengah kita. Terkadang para da’i berhasil menghadapi ujian kesulitan dan penderitaan, tetapi tidak berhasil menghadapi ujian kemudahan dan kelezatan dunia, baik harta, wanita maupun jabatan. Dan demikianlah yang pernah diungkapkan oleh generasi terdahulu kita: Ubtuliina bid-dhorraa fashabarnaa ubtuliinaa bis-sharraa falam nashbir (kami diuji dengan kesulitan, maka kami bersabar, kami diuji dengan kemudahan tetapi kami tidak sabar). Oleh karenanya, hanya aktivis dakwah yang ikhlaslah yang dapat berhasil keluar dari ujian dan fitnah dalam dakwah tersebut
Surat As-Shaff memberikan Ma’alim fii at-Thariiq bagi para da’i agar tidak menyimpang dalam dakwahnya dan agar tetap teguh dalam shaff yang rapi dan kokoh walaupun ujian, fitnah dan cobaan dalam dakwah datang menghadangnya. Dan marilah kita renungi satu-persatu ayat-ayat dalam surat tersebut.
Tasbih kepada Allah (At-Tasbiih Lillah)
1. Bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Seluruh mahluk Allah yang ada di langit dan bumi melantunkan tasbih kepada Allah SWT. Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana. Mereka bertasbih dengan bahasanya masing-masing. Maka manusia sebagai mahluk Allah yang paling sempurna lebih layak untuk bertasbih. Dan para da’i yang senantiasa mengajak manusia agar beribadah dan menyembah Allah lebih layak lagi untuk bertasbih, mensucikan dan mengagungkan Allah SWT. Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaha illallahu Allahu Akbar. Kehidupan para da’i adalah kehidupan tasbih, dzikir dan do’a. Kehidupan aktivis dakwah adalah kehidupan shalat, tilawah Al-Qur’an dan menyembah Allah SWT.
Modal utama yang harus dimiliki oleh aktivis harakah adalah quwwatus shilah billah (kekuatan hubungan dengan Allah). Tanpa modal itu, maka percuma menjadi kader dakwah dan tidak akan berhasil menjadi kader dakwah. Karena perjalanan dakwah adalah perjalanan yang sulit, berliku, banyak rintangan dan panjang. Dan itu tidak akan dapat dilampui, kecuali aktivis dakwah yang memiliki quwwatus shilah billah. Pelajaran inilah yang kita dapatkan dari turunnya surat Al-Muzammil yang mengiringi tugas berat Rasul saw. mendakwahi kaumnya. Surat Al-Muzzamil mengajarkan kepada para da’i pentingnya membangun quwwatus shilah billah dengan sholat malam dan tilawatul Qur’an.
Kejujuran dalam Berkata (Shidqul Kalam)
2. Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?
3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.
Allah SWT. menegur keras orang beriman dan aktivis dakwah yang mengatakan apa yang tidak diperbuat, bahkan Allah SWT. sangat membencinya. Karena aktivitas yang dominan dilakukan para da’i adalah dakwah yang banyak menggunakan ucapan. Sehingga ucapan itu harus diselaraskan dengan perbuatan. Karena ucapan yang tidak sesuai dengan perbuatan dan kenyataan adalah dusta yang merupakan sifat munafik. Sehingga kejujuran adalah modal utama berikutnya bagi para da’i.
Dan kejujuran harus dilakukan para da’i dalam dakwahnya. Jujur dalam menyampaikan risalah Islam, jujur dalam bersikap dan jujur dalam berkata-kata. Salah satu ajaran Islam yang terpenting adalah jihad dan berperang melawan musuh Allah. Tetapi kita menyaksikan banyak para penceramah yang sudah dikenal oleh orang banyak dengan sebutan ustadz atau kyai dan sebutan lainnya tidak jujur dalam menyampaikan Islam. Mereka tidak berani menyampaikan jihad, dan kalaupun menyampaikan kata jihad, maka dibatasinya dalam ruang lingkup yang sempit, yaitu jihad melawan hawa nafsu. Atau semua bentuk jihad disebutkan, kecuali jihad dalam memerangi musuh Allah, baik musuh Allah itu Yahudi, Kristen maupun orang kafir lainnya.
Kejujuran dalam berkata dan bersikap merupakan keharusan bagi setiap muslim apalagi para kader dan pemimpin dakwah yang menyampaikan nilai-nilai Islam. Para kader dakwah tidak boleh memiliki standar ganda dalam perkataan dan sikap. Karena standar ganda akan merusak barisan dakwah dan menggagalkan perjuangannya. Syuro’ yang dilakukan Rasulullah saw. sebelum perang Uhud merupakan sikap kejujuran yang paling baik yang terjadi pada diri Rasul dan sahabatnya. Ketika terjadi musyawarah sebagian besar sahabat menghendaki peperangan dilakukan di luar Madinah, sementara Rasulullah saw. cenderung peperangan dilakukan di Madinah. Pendapat Rasul diikuti sahabat lain, tetapi mayoritas sahabat terutama para pemuda yang belum ikut perang Badar menghendaki perang dilakukan diluar Madinah. Akhirnya, Rasulullah saw. mengikuti pendapat mayoritas dan perang dilakukan diluar Madinah. Dan Rasulullah saw. memimpin langsung perang tersebut. Demikianlah, kejujuran adalah bagian dari prinsip bagi kader dan pemimpin dakwah dalam aktivitas dakwahnya.
Perang di Jalan Allah dalam Satu Barisan yang Kuat (Al-Qitaal fii Sabilillah Shaffan)
4. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Kehidupan di dunia sejatinya merupakan peperangan antara kebenaran dan kebatilan. Perang antara para pengikut kebenaran dan pengikut kebatilan semenjak mulai nabi Adam as versus Iblis la’natullah. Inilah logika dan aqidah yang harus melandasi para da’i dalam berdakwah. Dan puncak peperangan adalah perang fisik dan perang peradaban. Peradaban Materialisme dan Peradaban Islam akan terus menerus bersaing dan berperang untuk meraih kemenangan. Peradaban Materialisme di komandani oleh penguasa kafir dan diktator dari dahulu sampai akhir zaman. Mereka adalah Namrud, Firaun, Qorun, Abu Jahal, Abu Lahab, Lenin, Stalin, Hitler, Goerge Bush dan anaknya Goerge Walker Bush, Ariel Saron dll. Sedangkan peradaban Islam dipimpin oleh para nabi as sampai nabi terakhir nabi Muhammad saw. Khulafaur Rasyidin, dan para ulama yang tegak membawa panji kebenaran.
Perang fisik memang jalan terakhir jika orang-orang kafir tidak mempan dengan logika dan fikiran. Karena Islam, sesuai dengan namanya adalah agama cinta damai dan mengutamakan perdamaian. Perang fisik bukanlah tujuan, tetapi sarana agar orang hanya tunduk kepada kebenaran dan agar tidak ada lagi fitnah yang disebarkan musuh-musuh Allah. Islam menghendaki tidak ada kerusakan dan kezhaliman di muka bumi. Dan para da’i bertugas untuk mengajak manusia agar mereka tunduk kepada kebenaran, tidak melakukan kezhaliman dan kerusakan.
Pada saat jalan lain buntu, tujuan perdamaian tidak tercapai dan manusia tidak merasa aman, maka perang fisik adalah sarana yang paling ampuh untuk menegakkan keamanan dan perdamaian tersebut. Allah SWT. berfirman, artinya:” Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mu’min (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan (Nya)” (QS An-Nisaa’ 84).
Mengambil Pelajaran dari Dakwah Para Rasul as. (Akhdzul ibroh min Da’watir Rusul)
5. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?” Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
6. Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”.
Para Rasul yang besar adalah Rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi, mereka adalah nabi Nuh as., nabi Ibrahim as., nabi Musa as., nabi Isa as., dan nabi Muhammad saw. Dan dalam surat ini menceritakan dua nabi besar yang pengikutnya paling besar setelah nabi Muhammad saw. Dan peradaban umat manusia terbesar sekarang dari ketiga pengikut nabi tersebut, yaitu nabi Musa as. nabi Isa as. dan nabi Muhammad saw. Nabi Musa as. diklaim oleh bangsa Yahudi, walaupun mereka sendiri mengingkari ajaran nabi Musa as. dan kitab sucinya. Sedangkan nabi Isa as diklaim oleh kaum Nashrani (Kristen), walaupun mereka mengingkari ajaran tauhid nabi Isa dan kitabnya. Dan kedua nabi besar tersebut berasal dari Bani Israil yang sekarang mendominasi masyarakat barat. Sedangkan umat nabi Muhammad saw. adalah umat Islam yang mendiami dunia Islam dan sebagian di wilayah lainnya.
Kedua ayat diatas menceritakan bagaimana keingkaran umat nabi Musa as. dan umat nabi Isa as pada nabinya. Jadi jika nabi dari kaumnya sendiri saja diingkari, apalagi jika datang nabi dari kaum yang lain, yaitu nabi Muhammad dari bangsa Arab. Inilah yang sekarang terjadi, permusuhan dan kebencian Yahudi dan Nashrani kepada Islam dan umat Islam. Dan aqidah inilah yang harus diyakini oleh semua umat Islam. Allah SWT. berfirman, artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka” (QS Al- Baqarah 120).
Dan ayat-ayat berikutnya dari surat As-Shaff akan menceritakan bagaimana kebencian dan upaya orang-orang kafir tersebut memusuhi Islam dan umat Islam. Dan bagaimana mereka berupaya semaksimal mungkin memadamkan cahaya Islam tersebut.
Mengetahui Hakekat Orang Kafir (Ma’rifah Haqiqat al-Kuffar)
7. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
8. Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.
9. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.
John Elpostito menawarkan tesis Dialog Peradaban, dan tentu saja teori itu sejalan dengan ruh Islam yang sangat mencintai perdamaian. Namun, mungkinkah Dialog Peradaban tersebut dapat terealisir? Sedangkan Samuel Hutington memiliki tesis tersendiri, yaitu Konflik Peradaban atau Perang Peradaban. Dan nampaknya, tesis inilah yang dekat dengan sifat-sifat orang kafir yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Orang-orang yang menolak Islam adalah orang yang paling zhalim, karena mereka menolak kebenaran.
Lebih jauh dari itu orang-orang kafir berupaya sekuat kemampuan mereka untuk memadamkan cahaya Islam dengan segala potensi, kekayaan dan jiwa mereka. Media masa adalah sarana yang paling efektif yang mereka gunakan untuk memadamkan cahaya kebenaran itu. Televisi mereka gunakan untuk merusak citra Islam, dan mempropaganda agama mereka. Pada saat yang sama mereka mempublikasikan segala bentuk kemusyrikan dan kemaksiatan lewat televisi yang mereka kuasai. Misionaris datang ke dunia Islam bersama para penjajah, menawarkan ‘cinta kasih’ dengan makanan, kesehatan dan bantuan lainnya. Cinta kasih yang berisi racun itu banyak membuat umat Islam yang miskin terbuai dan mengikuti mereka. Maka bertebaranlah gereja dan yayasan sosial milik misionaris di dunia Islam. Tetapi pengorbanan dan upaya maksimal yang dilakukan orang-orang kafir untuk memadamkan cahaya Islam tidak akan berhasil. Karena agama ini adalah milik Allah dan Allah akan memenangkan agama-Nya walaupun mereka benci.
Pada saat mereka merasa tidak mampu memadamkan cahaya Islam dengan media masa itu, maka mereka menggunakan senjata terakhir, yaitu perang fisik dan pemusnahan umat Islam. Inilah hakekat yang harus diketahui orang-orang beriman dan para da’i. Hakekat ini telah terbukti dengan realitas yang terjadi. Inilah yang terjadi di Palestina, Bosnia, Irak, Afghanistan, Rusia, India, Pilipina, Thailand, Burma, Singapura, Timor Timur, Maluku dll. Di Palestina umat Islam dibantai oleh Yahudi, di Rusia umat Islam dibantai oleh komunis, di Bosnia, Pilipina, Muluku dll umat Islam dibantai Kristen, di India umat Islam dibantai oleh Hindu, di Thailand dan Burma umat Islam dibantai oleh Budha. Demikianlah umat Islam menjadi musuh bersama, hanya karena mereka menyembah Allah. Dan sangat jika Yusuf Al-Qaradhawi mengatakan bahwa kekafiran adalah satu agama.
Berdagang dengan Allah (At-Tijarah Ma’allah Ta’ala)
10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,
12. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga `Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
13. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
Setelah para da’i mengetahui tentang hakekat orang-orang kafir, kemudian Allah mengajak mereka pada suatu bisnis yang menguntungkan mereka dunia dan akhirat. Karena musuh-musuh Allah hanya dapat dihadapi dan dikalahkan oleh orang-orang yang siap berbisnis dengan Allah. Namun demikian bisnis ini syaratnya berat, sehingga tidak semua orang beriman mengikutinya. Bisnis ini syaratnya adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa. Hanya orang yang tahu (berilmu) agama yang mendalamlah yang dapat mengikti bisnis ini. Ilmu yang membuat orang beriman semakin khusu’ dan lebih mengutamakan kehidupan yang mulia dan kehidupan yang kekal di akhirat.
Bisnis ini sangat besar imbalannya, yaitu ampunan dari Allah atas dosa-dosa yang dilakukan, surga Allah yang penuh dengan kenikmatan berupa air yang mengalir, dan rumah-rumah yang indah. Dan tambahan yang lain berupa pertolongan Allah dalam kehidupan dunia dan kemenangan yang dekat atas musuh-musuhnya. Jihad memang satu-satunya jalan menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Kabar gembira ini diperuntukkan bagi orang-orang beriman, yaitu orang yang tidak tertipu dengan segala fasilitas dunia. Orang beriman tidak mudah tunduk patuh dan loyal kepada orang-orang kafir dan fasik. Orang beriman menjadikan aktivitas politiknya untuk kemenangan Islam dan umatnya, bukan untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Orang beriman adalah orang yang yakin akan hari akhirat dan perjumpaan dengan Allah sehingga berupaya zuhud dari kehidupan dunia dan tidak membuat istana di dunia. Allah SWT. berfirman, artinya: “Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa” (QS Al-Qashash 83)
Jadilah Penolong Allah (Kunuu Anshrallah)
14. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.
Dan puncak dari tawaran Allah adalah tawaran untuk menjadi penolong Allah (Anshorullah). Maukah kita menjadi tentara Allah ? Maukah kita menjadi penolong Allah ? Padahal sejatinya Allah tidak membutuhkan pertolongan kita. Tetapi inilah bahasa yang sangat indah, bujukan yang sangat halus, ajakan yang tidak ada yang bisa menangkapnya kecuali orang-orang yang beriman dan para da’i yang hatinya hidup serta siap memberikan sesuatu yang terbaik untuk agama Allah. Dan sebagai buahnya adalah dominasi dan kemenangan Islam serta kejayaan umat Islam. Wallahu A’lam Bishawaab.
by: portal dakwatuna
Nama surat biasanya menjadi tema sentral dari substansi surat tersebut, demikian juga surat As-Shaff. Shaff adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan dalam dakwah, jihad dan pergerakan Islam. Bahkan kesatuan shaff adalah persyaratan mutlak bagi kemenangan pergerakan dan dakwah Islam. Tanpa adanya kesatuan shaff, maka akan menimbulkan dampak langsung bagi kekalahan dan kegagalan dakwah dan perjuangan. Kisah perang Uhud merupakan salah satu bukti dari kekalahan perang disebabkan shaff yang berantakan, padahal sebelumnya sudah berada diambang kemenangan.
Namun demikian kesatuan shaff merupakan proses panjang dari realisasi aktivis dakwah terhadap nilai-nilai Islam. Kekuatan dan kekokohan shaff apalagi digambarkan Al-Qur’an sebagai kal-bunyaan al-marsuus (seperti bangunan yang kokoh) sangat terkait dengan nilai yang paling fundamental dari aktivis harakoh yaitu aqidah, ukhuwah dan fikrah Islam. Tanpa ada kekuatan aqidah, ukhuwah dan pemahaman yang mendalam terhadap fikrah Islam, maka mustahil kesatuan dan kekokohan shaff yang digambarkan Al-Qur’an dapat tercapai. Maka marilah kita merenungi apakah shaff dakwah kita sudah kokoh ? Apakah shaff Partai kita sudah bersatu dan kuat kal-bunyaan al-marsuus ?
Dan jika kita melihat realitas Partai Dakwah sekarang, maka sesungguhnya kita sangat membutuhkan pemimpin, figur dan tokoh Dakwah yang dapat mengokohkan shaff dan ukhuwah itu. Karena kesatuan shaff dan kekuatan ukhuwah adalah sesuatu yang paling prinsip dan mendasar dalam dakwah ini. Kita sangat membutuhkan pemimpin teladan yang dapat menjadi panutan para aktivis dakwah lainnya. Kita membutuhkan pemimpin yang zuhud yang dapat membebaskan dirinya dari fitnah harta dan jabatan.
Perjalanan dakwah masih panjang dan ujian dakwah sudah menghadang ditengah kita. Terkadang para da’i berhasil menghadapi ujian kesulitan dan penderitaan, tetapi tidak berhasil menghadapi ujian kemudahan dan kelezatan dunia, baik harta, wanita maupun jabatan. Dan demikianlah yang pernah diungkapkan oleh generasi terdahulu kita: Ubtuliina bid-dhorraa fashabarnaa ubtuliinaa bis-sharraa falam nashbir (kami diuji dengan kesulitan, maka kami bersabar, kami diuji dengan kemudahan tetapi kami tidak sabar). Oleh karenanya, hanya aktivis dakwah yang ikhlaslah yang dapat berhasil keluar dari ujian dan fitnah dalam dakwah tersebut
Surat As-Shaff memberikan Ma’alim fii at-Thariiq bagi para da’i agar tidak menyimpang dalam dakwahnya dan agar tetap teguh dalam shaff yang rapi dan kokoh walaupun ujian, fitnah dan cobaan dalam dakwah datang menghadangnya. Dan marilah kita renungi satu-persatu ayat-ayat dalam surat tersebut.
Tasbih kepada Allah (At-Tasbiih Lillah)
1. Bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Seluruh mahluk Allah yang ada di langit dan bumi melantunkan tasbih kepada Allah SWT. Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana. Mereka bertasbih dengan bahasanya masing-masing. Maka manusia sebagai mahluk Allah yang paling sempurna lebih layak untuk bertasbih. Dan para da’i yang senantiasa mengajak manusia agar beribadah dan menyembah Allah lebih layak lagi untuk bertasbih, mensucikan dan mengagungkan Allah SWT. Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaha illallahu Allahu Akbar. Kehidupan para da’i adalah kehidupan tasbih, dzikir dan do’a. Kehidupan aktivis dakwah adalah kehidupan shalat, tilawah Al-Qur’an dan menyembah Allah SWT.
Modal utama yang harus dimiliki oleh aktivis harakah adalah quwwatus shilah billah (kekuatan hubungan dengan Allah). Tanpa modal itu, maka percuma menjadi kader dakwah dan tidak akan berhasil menjadi kader dakwah. Karena perjalanan dakwah adalah perjalanan yang sulit, berliku, banyak rintangan dan panjang. Dan itu tidak akan dapat dilampui, kecuali aktivis dakwah yang memiliki quwwatus shilah billah. Pelajaran inilah yang kita dapatkan dari turunnya surat Al-Muzammil yang mengiringi tugas berat Rasul saw. mendakwahi kaumnya. Surat Al-Muzzamil mengajarkan kepada para da’i pentingnya membangun quwwatus shilah billah dengan sholat malam dan tilawatul Qur’an.
Kejujuran dalam Berkata (Shidqul Kalam)
2. Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?
3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.
Allah SWT. menegur keras orang beriman dan aktivis dakwah yang mengatakan apa yang tidak diperbuat, bahkan Allah SWT. sangat membencinya. Karena aktivitas yang dominan dilakukan para da’i adalah dakwah yang banyak menggunakan ucapan. Sehingga ucapan itu harus diselaraskan dengan perbuatan. Karena ucapan yang tidak sesuai dengan perbuatan dan kenyataan adalah dusta yang merupakan sifat munafik. Sehingga kejujuran adalah modal utama berikutnya bagi para da’i.
Dan kejujuran harus dilakukan para da’i dalam dakwahnya. Jujur dalam menyampaikan risalah Islam, jujur dalam bersikap dan jujur dalam berkata-kata. Salah satu ajaran Islam yang terpenting adalah jihad dan berperang melawan musuh Allah. Tetapi kita menyaksikan banyak para penceramah yang sudah dikenal oleh orang banyak dengan sebutan ustadz atau kyai dan sebutan lainnya tidak jujur dalam menyampaikan Islam. Mereka tidak berani menyampaikan jihad, dan kalaupun menyampaikan kata jihad, maka dibatasinya dalam ruang lingkup yang sempit, yaitu jihad melawan hawa nafsu. Atau semua bentuk jihad disebutkan, kecuali jihad dalam memerangi musuh Allah, baik musuh Allah itu Yahudi, Kristen maupun orang kafir lainnya.
Kejujuran dalam berkata dan bersikap merupakan keharusan bagi setiap muslim apalagi para kader dan pemimpin dakwah yang menyampaikan nilai-nilai Islam. Para kader dakwah tidak boleh memiliki standar ganda dalam perkataan dan sikap. Karena standar ganda akan merusak barisan dakwah dan menggagalkan perjuangannya. Syuro’ yang dilakukan Rasulullah saw. sebelum perang Uhud merupakan sikap kejujuran yang paling baik yang terjadi pada diri Rasul dan sahabatnya. Ketika terjadi musyawarah sebagian besar sahabat menghendaki peperangan dilakukan di luar Madinah, sementara Rasulullah saw. cenderung peperangan dilakukan di Madinah. Pendapat Rasul diikuti sahabat lain, tetapi mayoritas sahabat terutama para pemuda yang belum ikut perang Badar menghendaki perang dilakukan diluar Madinah. Akhirnya, Rasulullah saw. mengikuti pendapat mayoritas dan perang dilakukan diluar Madinah. Dan Rasulullah saw. memimpin langsung perang tersebut. Demikianlah, kejujuran adalah bagian dari prinsip bagi kader dan pemimpin dakwah dalam aktivitas dakwahnya.
Perang di Jalan Allah dalam Satu Barisan yang Kuat (Al-Qitaal fii Sabilillah Shaffan)
4. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Kehidupan di dunia sejatinya merupakan peperangan antara kebenaran dan kebatilan. Perang antara para pengikut kebenaran dan pengikut kebatilan semenjak mulai nabi Adam as versus Iblis la’natullah. Inilah logika dan aqidah yang harus melandasi para da’i dalam berdakwah. Dan puncak peperangan adalah perang fisik dan perang peradaban. Peradaban Materialisme dan Peradaban Islam akan terus menerus bersaing dan berperang untuk meraih kemenangan. Peradaban Materialisme di komandani oleh penguasa kafir dan diktator dari dahulu sampai akhir zaman. Mereka adalah Namrud, Firaun, Qorun, Abu Jahal, Abu Lahab, Lenin, Stalin, Hitler, Goerge Bush dan anaknya Goerge Walker Bush, Ariel Saron dll. Sedangkan peradaban Islam dipimpin oleh para nabi as sampai nabi terakhir nabi Muhammad saw. Khulafaur Rasyidin, dan para ulama yang tegak membawa panji kebenaran.
Perang fisik memang jalan terakhir jika orang-orang kafir tidak mempan dengan logika dan fikiran. Karena Islam, sesuai dengan namanya adalah agama cinta damai dan mengutamakan perdamaian. Perang fisik bukanlah tujuan, tetapi sarana agar orang hanya tunduk kepada kebenaran dan agar tidak ada lagi fitnah yang disebarkan musuh-musuh Allah. Islam menghendaki tidak ada kerusakan dan kezhaliman di muka bumi. Dan para da’i bertugas untuk mengajak manusia agar mereka tunduk kepada kebenaran, tidak melakukan kezhaliman dan kerusakan.
Pada saat jalan lain buntu, tujuan perdamaian tidak tercapai dan manusia tidak merasa aman, maka perang fisik adalah sarana yang paling ampuh untuk menegakkan keamanan dan perdamaian tersebut. Allah SWT. berfirman, artinya:” Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mu’min (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan (Nya)” (QS An-Nisaa’ 84).
Mengambil Pelajaran dari Dakwah Para Rasul as. (Akhdzul ibroh min Da’watir Rusul)
5. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?” Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
6. Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”.
Para Rasul yang besar adalah Rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi, mereka adalah nabi Nuh as., nabi Ibrahim as., nabi Musa as., nabi Isa as., dan nabi Muhammad saw. Dan dalam surat ini menceritakan dua nabi besar yang pengikutnya paling besar setelah nabi Muhammad saw. Dan peradaban umat manusia terbesar sekarang dari ketiga pengikut nabi tersebut, yaitu nabi Musa as. nabi Isa as. dan nabi Muhammad saw. Nabi Musa as. diklaim oleh bangsa Yahudi, walaupun mereka sendiri mengingkari ajaran nabi Musa as. dan kitab sucinya. Sedangkan nabi Isa as diklaim oleh kaum Nashrani (Kristen), walaupun mereka mengingkari ajaran tauhid nabi Isa dan kitabnya. Dan kedua nabi besar tersebut berasal dari Bani Israil yang sekarang mendominasi masyarakat barat. Sedangkan umat nabi Muhammad saw. adalah umat Islam yang mendiami dunia Islam dan sebagian di wilayah lainnya.
Kedua ayat diatas menceritakan bagaimana keingkaran umat nabi Musa as. dan umat nabi Isa as pada nabinya. Jadi jika nabi dari kaumnya sendiri saja diingkari, apalagi jika datang nabi dari kaum yang lain, yaitu nabi Muhammad dari bangsa Arab. Inilah yang sekarang terjadi, permusuhan dan kebencian Yahudi dan Nashrani kepada Islam dan umat Islam. Dan aqidah inilah yang harus diyakini oleh semua umat Islam. Allah SWT. berfirman, artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka” (QS Al- Baqarah 120).
Dan ayat-ayat berikutnya dari surat As-Shaff akan menceritakan bagaimana kebencian dan upaya orang-orang kafir tersebut memusuhi Islam dan umat Islam. Dan bagaimana mereka berupaya semaksimal mungkin memadamkan cahaya Islam tersebut.
Mengetahui Hakekat Orang Kafir (Ma’rifah Haqiqat al-Kuffar)
7. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
8. Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.
9. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.
John Elpostito menawarkan tesis Dialog Peradaban, dan tentu saja teori itu sejalan dengan ruh Islam yang sangat mencintai perdamaian. Namun, mungkinkah Dialog Peradaban tersebut dapat terealisir? Sedangkan Samuel Hutington memiliki tesis tersendiri, yaitu Konflik Peradaban atau Perang Peradaban. Dan nampaknya, tesis inilah yang dekat dengan sifat-sifat orang kafir yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Orang-orang yang menolak Islam adalah orang yang paling zhalim, karena mereka menolak kebenaran.
Lebih jauh dari itu orang-orang kafir berupaya sekuat kemampuan mereka untuk memadamkan cahaya Islam dengan segala potensi, kekayaan dan jiwa mereka. Media masa adalah sarana yang paling efektif yang mereka gunakan untuk memadamkan cahaya kebenaran itu. Televisi mereka gunakan untuk merusak citra Islam, dan mempropaganda agama mereka. Pada saat yang sama mereka mempublikasikan segala bentuk kemusyrikan dan kemaksiatan lewat televisi yang mereka kuasai. Misionaris datang ke dunia Islam bersama para penjajah, menawarkan ‘cinta kasih’ dengan makanan, kesehatan dan bantuan lainnya. Cinta kasih yang berisi racun itu banyak membuat umat Islam yang miskin terbuai dan mengikuti mereka. Maka bertebaranlah gereja dan yayasan sosial milik misionaris di dunia Islam. Tetapi pengorbanan dan upaya maksimal yang dilakukan orang-orang kafir untuk memadamkan cahaya Islam tidak akan berhasil. Karena agama ini adalah milik Allah dan Allah akan memenangkan agama-Nya walaupun mereka benci.
Pada saat mereka merasa tidak mampu memadamkan cahaya Islam dengan media masa itu, maka mereka menggunakan senjata terakhir, yaitu perang fisik dan pemusnahan umat Islam. Inilah hakekat yang harus diketahui orang-orang beriman dan para da’i. Hakekat ini telah terbukti dengan realitas yang terjadi. Inilah yang terjadi di Palestina, Bosnia, Irak, Afghanistan, Rusia, India, Pilipina, Thailand, Burma, Singapura, Timor Timur, Maluku dll. Di Palestina umat Islam dibantai oleh Yahudi, di Rusia umat Islam dibantai oleh komunis, di Bosnia, Pilipina, Muluku dll umat Islam dibantai Kristen, di India umat Islam dibantai oleh Hindu, di Thailand dan Burma umat Islam dibantai oleh Budha. Demikianlah umat Islam menjadi musuh bersama, hanya karena mereka menyembah Allah. Dan sangat jika Yusuf Al-Qaradhawi mengatakan bahwa kekafiran adalah satu agama.
Berdagang dengan Allah (At-Tijarah Ma’allah Ta’ala)
10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,
12. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga `Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
13. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
Setelah para da’i mengetahui tentang hakekat orang-orang kafir, kemudian Allah mengajak mereka pada suatu bisnis yang menguntungkan mereka dunia dan akhirat. Karena musuh-musuh Allah hanya dapat dihadapi dan dikalahkan oleh orang-orang yang siap berbisnis dengan Allah. Namun demikian bisnis ini syaratnya berat, sehingga tidak semua orang beriman mengikutinya. Bisnis ini syaratnya adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa. Hanya orang yang tahu (berilmu) agama yang mendalamlah yang dapat mengikti bisnis ini. Ilmu yang membuat orang beriman semakin khusu’ dan lebih mengutamakan kehidupan yang mulia dan kehidupan yang kekal di akhirat.
Bisnis ini sangat besar imbalannya, yaitu ampunan dari Allah atas dosa-dosa yang dilakukan, surga Allah yang penuh dengan kenikmatan berupa air yang mengalir, dan rumah-rumah yang indah. Dan tambahan yang lain berupa pertolongan Allah dalam kehidupan dunia dan kemenangan yang dekat atas musuh-musuhnya. Jihad memang satu-satunya jalan menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Kabar gembira ini diperuntukkan bagi orang-orang beriman, yaitu orang yang tidak tertipu dengan segala fasilitas dunia. Orang beriman tidak mudah tunduk patuh dan loyal kepada orang-orang kafir dan fasik. Orang beriman menjadikan aktivitas politiknya untuk kemenangan Islam dan umatnya, bukan untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Orang beriman adalah orang yang yakin akan hari akhirat dan perjumpaan dengan Allah sehingga berupaya zuhud dari kehidupan dunia dan tidak membuat istana di dunia. Allah SWT. berfirman, artinya: “Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa” (QS Al-Qashash 83)
Jadilah Penolong Allah (Kunuu Anshrallah)
14. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.
Dan puncak dari tawaran Allah adalah tawaran untuk menjadi penolong Allah (Anshorullah). Maukah kita menjadi tentara Allah ? Maukah kita menjadi penolong Allah ? Padahal sejatinya Allah tidak membutuhkan pertolongan kita. Tetapi inilah bahasa yang sangat indah, bujukan yang sangat halus, ajakan yang tidak ada yang bisa menangkapnya kecuali orang-orang yang beriman dan para da’i yang hatinya hidup serta siap memberikan sesuatu yang terbaik untuk agama Allah. Dan sebagai buahnya adalah dominasi dan kemenangan Islam serta kejayaan umat Islam. Wallahu A’lam Bishawaab.
by: portal dakwatuna
Label:
MOTIVASIKU
Langganan:
Postingan (Atom)