Mencerna apa yang dimakan, menyaring menjadikannya nutrisi, nutrisi kehidupan^^v

Bismillah...proses belajar yang terus-menerus, seharusnya menjadikan diri semakin produktif, insya Alloh...

Selasa, 02 Maret 2010

Kewirausahaan

BAB 1
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Pemasyarakatan Pengembangan Kewirausahaan secara menyeluruh ke semua lapisan telah berlangsung hingga sekarang, sesuai dengan Instruksi Presiden No. IV Tahun 1995.
Mengacu pada Inpres tersebut sebagai generasi muda perlu kiranya untuk menyambut dan melaksanakannya. Hal ini dilatar belakangi oleh beberapa alasan, diantaranya: pertama, Indonesia masih mangalami krisis, terutama di bidang ekonomi. Kedua, bertambahnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai perusahaan di Indonesia. Ketiga, lulusan perguruan tinggi belum sepenuhnya terserap dalam lapangan kerja. Dan yang keempat, kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia masih terasa.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka pengembangan kewirausahaan perlu ditanamkan ke generasi muda. Karena dengan pengembangan jiwa kewirausahaan ini generasi muda diharapkan mampu berperan sebagai :

B.URGENSI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN
PENDIDKAN KEWIRAUSAHAAN
1.Bagi Indonesia
Bagaimana urgensi pengembangan kewirausahaan dan pendidikan kewirausahaanbagi bangsa Indonesia dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.Sebagian besar penduduk Indonesia adalah angkatan kerja
b.Adanya korelasi antara jumlah penduduk yang berkewirausahaan dengan
tingkat kemakmuran suatu masyarakat.
c.Tingkat kemajuan dan keterbelakangan suatu negaraterletak pada kualitas
manusianya
2.Bagi Perguruan Tinggi (PT)
Mengingat masih tingginya tingkat pengangguran dari kalangan terdidik, mulai tahun 1977 DIKTI telah terpanggil untuk aktif mengembangkan budaya kewirausahaan di PT dengan menyediakan sejumlah anggaran kompetitif untuk enam jenis kegiatan pengembangan budaya KWU, seperti :
a. kuliah kewirausahaan (KWU)
b. kuliah kerja nyata usaha (KKN-U)
c. klinik konsultasi bisnis dan penempatan kerja (KBPK)
d. magang kewirausahaan (MKWU)
e. program kreatifitas mahasiswa (PKM)
f. incubator wirausaha baru (INWUB)
Dengan enam jenis kegiatan Pengembangan Budaya KWU (PBK) di PT, Ditjen DIKTI mengundang PTN dan PTS untuk mengajukan usulan Program PBK di masing-masing PT.
Secara umum PBK bertujuan untuk :
a. menumbuhkembangkan budaya KWU di dalam lingkungan PT untuk mendorong terciptanya WUB.
b. mendorong pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan menjadi perangkat yang dapat digunakan oleh masyarakat dan bernilai komersial.
c. mewujudkan sinergi potensi PT dengan potensi industri
d. mendorong akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia
e. meningkatkan peluang keberhasilan WUB
f. menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan pendorong terwujudnya usaha yang berkelanjutan
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA KWU (PKMK)
a. Pengertian, latar belakang, dan hasil yang diharapkan
PKMK adalah sebuah program baru yang telah dicanangkan oleh DIKTI mulai tahun 2001. Program baru ini kegiatannya senada dengan program Karya Alternatif Mahasiswa (KAM) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1998. Kedua program ini sama-sama merupakan bentuk program rintisan yang diselenggarakan sebagai wahana pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam sikap ilmiah, professional, maupun sikap peduli pada masyarakat dan lingkungan.
Tentang latar belakang, penyelenggaraan PKM merupakan kegiatan akademik mahasiswa baik yang berhubungan dengan kurikulum maupun bukan, dan merupakan program pengembangan kemahasiswaan dalam rangka meningkatkan mutu produktif dan bernalar ilmiah.
Tujuan penyelenggaraan PKM antara lain :
a. mempraktekkan keahlian sikap tanggung jawab, dan kerja tim mahasiswa di bidang profesi masing-masing
b. memberikan peluang kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemempuan diri melalui kegiatan yang kreatif
c. menyiapkan mahasiswa menjadi pemimpin yang mampu menyelesaikan persoalan bangsa secara mandiri dan bijaksana.

Hasil yang diharapkandari program ini antara lain :
1) kegiatan kreatif yang dilakukan oleh mahasiswa yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing
2) temuan kreatif dari mahasiswa yang dapat menunjang pelaksanaan pengembangan pembangunan di lingkungan kampus, perkotaan, dan pedesaan.
3) calon pemimpin bangsa yang kreatif.

b. Sistematika dan Penjelasan Usulan Program
Berikut adalah sistematika dan penjelasan penulisan usulan PKM
1. judul
usahakan memilih judul yang menarik. Singkat, dan jelas serta mencerminkan isi kegiatan.
2. latar belakang masalah
usahakan yang spesifik, yang mengarah kepada kebutuhan komoditas atau dasar penetapan komoditas, dan perlu dijelaskan situasi dan motifasi mahasiswa untuk melaksanakan PKMK, serta uraikan pula penetapan dosen pembimbing dan institusi pelaksana.
3. perumusan masalah
mengcu pada usaha yang prospektif, tidak banyak saingan dan diterima pasar
4. tujuan
nyatakan tujuan secara spesifik yang ingin dicapai melalui kegiatan PKMK khususnya yang terkait pada keterampilan berwirausaha mahasiswa yang berbasis sains, seni, dan teknologi.
5. luaran yang diharapkan
serasikan target luaran yang kegiatan PKMK dengan pilihan jenis produk yang akan dihasilkan. Uraikan dengan baik mengapa pilihan target luaran ditetapkan seperti itu.
6. kegunaan program
jelaskan manfaat kegiatan secara luas,tunjukkan bahwa produk komoditas memberikan dampak ekonomisyang signifikan dan memberi nilai tambah dari sisi IPTEK.
7. metodologi pelaksanaan
uraikan secara rinci dan jelas teknik implementasi kegiatan PKMK sehingga seluruh target luarandapat diperkirakan terpenuhi. Jelaskan pula rancangan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan evaluasi peningkatan keterampilan pembuatan produk dan kewirausahaan peserta PKMK. Jelaskan pola pendistribusian jenis keterampilan yang dilatihkan . dan serasikan seluruh jenis kegiatan yang akan dilakukan dengan batasan waktu pelaksanaan yang dijanjikan.
8. jadwal kegiatan
jelaskan secara rinci mengenai rencana persipan pelaksanaan, pelaksanaan, dan evaluasi PKMK serta jadwal keseluruhan.
9. nama dan biodata
tunjukkan masing-masing biodata yang berisi :
Nama : . . . . . . . . . . . . . .
NIM : . . . . . . . . . . . . . .
Program Studi/Jurusan : Diploma / Strata 1
Jenjang Pendidikan : . . . . . . . . . . . . . .
Tempat, Tanggal Lahir : . . . . . . . . . . . . . .
Kualifikasi Bidang Keilmuan : . . . . . . . . . . . . . .
Riwayat singkat yang bersangkutan dengan aktifitas wirausaha dan keluarga pelaksana PKMK. Jika tidak ada sejarah wirausaha yang dituliskan, silahkan dikosongkan (berlaku untuk ketua dan anggota calon peserta PKMK)
Keterangan : Jumlah anggota 3-8 mahasiswa
10. biaya
jumlah dana untuk satu kegiatan PKMK maksimal Rp 6.000.000 yang alokasi penggunaannya sebagai berikut ;
-pengadaan bahan habis pakai
-peralatan penunjang
-perjalanan
-dokumentasi
-lain-lain : konsumsi, pembuatan laporan, sewa tempat, pameran, dsb
11. lampiran
berisi antara lain foto produk, rencana kerja sama dengan mitra usaha, mitra sumber dana, dan sebagainya.

C. Istilah Kewirausahaan, Kewiraswastaan dan Entrepreneurship
Istilah kewirausahaan mulai dipopulerkan tahun 90-an. Sebelumnya istilah yang dipakai adalah istilah kewirausahaan dan entrepreneurship. Istilah kewirausahaan dianggap lebih pas untuk dipadankan dengan istilah interpreneurship daripada istilah kewiraswastaan yang lebih cenderung diartikan bersangkutan dengan kepengusahaan bisnis, serta segala aktiitas yang non pemerintah. Namun dalam prakteknya sampai saat ini ketiga istilah itu sering dipakai secara bergantian, yang satu seolah-olah sebagai padanan bagi yang lain.

1. Pengertian harafiah
kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha. Wira berarti
berani, dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial dan non
komersial. Maka kewirausahaan dapat diartikan sebagai hal-hal
yang bersangkutan dengan keberanian seseorang untuk
melaksanakan suatu kegiatan bisnis dan non bisnis secara mandiri.
2. Menurut A. Pekerti (1999)
Dalam makalahnya yang dimuat pada jurnal P & PT No. 9 Tahun
1999 menyatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan,
dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri.
3. Menurut Hasil Simposium nasional KWU
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai,
dan prinsip serta sikap, kiat, seni, dan tindakan nyata yang sangat
perlu, tepat, unggul dalam menangani dan mengembangkan
perusahaan yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada
langganan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk
masyarakat, bangsa, dan Negara.
4. Pengertian Enterpreneur Dan Enterpreneurship
Enterpreneurshi menurut Edvardson, 1994 adlah sebuah kata yang
digunakan untuk menjelaskan perilasku-perilaku pemikiran
strategis dan berani mengambil resiko yang akan memberikan hasil
peluang bagi individu dan organisasi. Sedangkan Intrapreneurship
adalah pengembangan perilaku kewirausahaan dalam lingkup
internal organisasi yang lebih besar.

D. Ciri-ciri wirausahawan yang berhasil
1. Menurut Steinhoff & Burgess wirausahawan yang berhasil adalah yang memiliki kemampuan untuk
a. mengidentifikasi suatu pencapaian sasaran dan memiliki kejelian
dalam bisnis
b. nengambil resiko keuangan dan waktu
c. merencanakan, mengorganisasi, dan melaksanakan
d. bekerjakeras dan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai keberhasilan
e. menjalin hubungan baik dengan pelanggan, karyawan, pemasok,
bankers, dll
2. Menurut Pikte Abrahamso 1989
a. memeiliki drive yang kuat untuk maju
b. memiliki kekuatan mental yang baik
c. memiliki kemampuan menjalin hubungan antar manusia
d. memiliki kemampuan berkomunikasi
e. mengetahui pengetahuan teknis
3. Menurut Mc. Clelland
a. menyukai pengambilan resiko yang moderat
b. bertanggung jawab
c. mengutamakan uang sebagai alat ukur keberhasilan
d. mampu mengantisipasi masa yang akan dating
e. memiliki organizational skill yang baik
4. Menurut Suparman S 1993
a. memiliki sikap mental positif
b. Daya piker kreatif
c. Inovatif
d. motivasi tinggi
e. memiliki kemampuan mengambil resiko dan bersaing

Ciri dan Watak Wirausahawan
1. Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimisme
2. Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan inisiatif
3. Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan
4. Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik
5. Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6 . Berorientasi ke masa depan pandangan ke depan, perspektif.
( Sumber : dari Meredith, et.a., dalam Suryana, 2001 : 8.)

Pendapat lain mengenai ciri-ciri wirausahawan yang berhasil (Kasmir, 27 – 28)
a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
b. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
c. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
d. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
e. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
f. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
g. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
h. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

Beberapa kesimpulan yang bisa ditarik dari pengertian tersebut adalah bahwa seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta mampu bertindak secara kreatif dan inovatif. Selain itu berdasarkan ciri dan watak wirausahawan, maka seorang wirausahawan haruslah percaya diri, bekerja keras untuk mendaptakan hasil yang maksimal, mempunyai jiwa pemimpin, mampu me menej usahanya, mempunyai ide yang diwujudkan dalam sebuah karya yang inovatif serta mempunyai visi dan misi yang jelas guna mencapai tujuan usahanya serta berkomitmen untuk memajukan usahanya. Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang berbeda nilainya (bentuk, warna, proses kerja, sistem, tujuan usaha dll) dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial (keuangan), psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi, mudahnya adalah memperoleh keuntungan usaha atau berorientasi kepada laba.

E. Teori Kewirausahaan
1. Teori Ekonomi
Teori Ekonomi menyatakan bahwa wirausaha akan muncul dan berkembang
kalau ada peluang ekonomi.
2. Teori Sosiologi
Menurut Max Weber, kewirausahaan ditentukan oleh factor-faktor social
budaya. Sedangkan Hagen mengemukakan bahwa kelompok yang makin
direndahkan kedudukan sosialnya, makin besar kecenderungan
kewirausahaannya.
3. Teori Psikologi
David Mc Clellandmenyatakan bahwa perilaku kewirausahaan berhubungan
Dengan kebutuhan untuk berprestasi. Semekin kuat kebutuhan untuk berprestasi,
Semakin besar keberhasilan kewirausahaannya.
4. Teori Perilaku
Wesper menyatakan bahwa keberhasilan seseorang wirausahawan tergantung
dari :
a. pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wirausahawan
b. pilihan bidang usahanya dan kerjasama dengan orang lain
c. kepiawaian mengamalkan manajemen yang tepat
Drucke juga sependapat gengan Wesper dan menambahkan saran berupa tiga macam unsure perilaku untuk mendukung berhasilnya praktek kewirausahaan, yaitu inovasi, manajemen, dan stategi wirausaha.
Inovasi bisa dikejar dan diusahakan secara sengaja dan tidak tergantung dari
Datangnya ilham.
Manajemen Kewirausahaan harus mengutamakan 4 hal, yaitu focus pada
Dasar, antisipasi kebutuhan keuangan, menyiapkan dan menyusun tim manajemen
puncak jauh sebelum diperlukan, dan penentuan peran si pendiri dalam
hubungannya dengan orang lain. Sedangkan strategi digolongkan menjadi 4 macam, yaitu pemimpin yangdalam pasar, imitasi kreatif, monopoli dengan produk atau jasa yang sangat khusus, dan menciptakan kinsumen baru dengan menciptakan produk atau jasa. baru.

DAFTAR PUSTAKA
1. Suwarsi, Sri. 2003.Dasar-Dasar Kewirausahaan. Surakarta : UNS Press
2. http://tiyapoenya.blogspot.com/2010/02/kewirausahaan-dan-wirausahawan.html

Tidak ada komentar: