Mencerna apa yang dimakan, menyaring menjadikannya nutrisi, nutrisi kehidupan^^v

Bismillah...proses belajar yang terus-menerus, seharusnya menjadikan diri semakin produktif, insya Alloh...

Kamis, 14 Oktober 2010

BAHAN UK PENDIDIKAN SENI RUPA

PENDIDIKAN SENI RUPA

RUANG LINGKUP BAHAN DAN ALAT SENI RUPA
A.Bahan dan Alat Seni Rupa 2 Dimensi
1. Bahan seni rupa 2 Dimensi antara lain :
a. Pensil
Ada beberapa jenis seri pensil yang sering dipergunakan untuk menggambar/melukis. Tanda seri untuk pensil biasanya terdapat pada ujung batang pangkal bagian belakang pensil diberi tulisan huruf : HB, B, H. Huruf-huruf pada ujung batang pensil tersebut menunjukkan kualitas dari keras lunaknya seri pensil. Lunak dan ketebalan pensil ditentukan oleh nomor seperti B, 2B, 3B, 4B dstnya atau H, 1H, 2H, 3H, 4H dstnya kecuali pensil berseri HB tidak diberi nomor dan sifatnya sedang tidak keras dan tidak lunak sedang.

Huruf B mempunyaki sifat lunak, makin tinggi nomornya semakin lunak dan memiliki ketebalan goresan yang kuat bila digoreskan pada kertas gambar, pensil seri B cocok untuk menggambar bentuk karena sifatnya lunak maka mudah tumpul bila dipergunakan menggambar. Huruf HB menunjukkan sifat tidak keras dan tidak lunak sehingga mempunyai sifat sedang saja. Pensil HB merupakan perpaduan antara pensil bertipe B dengan pensil bertipe H.

Huruf H menunjukkan sifat keras, makin tinggi nomornya semakin keras dan tidak cepat tumpul. Pensil seri H ini biasanya dipakai untuk menggambar tehnik/arsitek. Karena sifatnya yang keras maka penggunaannya jangan terlalu kuat menekannya agar tidak melukai kertas sehingga menjadi robek.

b. Pensil Berwarna
Pensil Berwarna ini tidak diklasifikasikan dalam bentuk seri seperti halnya pensil biasa yang berwarna hitam saja. Pensil berwarna ini umumnya terdapat warna-warna dalam satu set doos yang terdiri 12 macam warna, 24 macam warna, 36 macam warna, dan seterusnya. Sifatnya yang ditimbulkan pada pensil berwarna umumnya halus dan licin sehingga warna yang ditimbulkan kurang beritu mantap, terutama untuk melukis yang bernuansa ekspresi bebas. Bagi anak-anak yang masih pemula atau sedang belajar menggambar/melukis bisa dipergunakan. Kadang-kadang anak yang baru sedang belajar menggambar hal ini dapat mengurangi rasa takut salah dalam menggoreskan warnanya, sehingga bagi anak akan lebih aman untuk mengatasi kesalahan dalam goresan pensil tersebut. Pensil berwarna sangat diminati anak untuk membuat pengisian pola gambar. Karena pensil gambar kelihatan lebih aman untuk menghindari kesalahan menggores dan tidak begitu tampak tegas bila terjadi kesalahan menggoreskannya.

c. Konte
Seperti halnya pensil, konte merupakan salah satu alat gambar yang terbuat dari carbon juga terdapat berbagai kualitas tingkatan kelunakan dan kekerasan seperti S (soft) = lunak, H (hard) = keras, dan M (medium) = tengah yang merupakan percampuran antara keras dan lunak.

d. Pastel
Pastel adalah merupakan alat gambar yang mudah dipergunakan. Sebagaimana pensil, konte yang merupakan alat gambar terbuat dari carbon (arang) didapat di toko maupun di pasaran pada umumnya. Pastel ini dikemas dalam bentuk satu set warna-warni di dalam kotas dos atau kemasan plastik. Menurut jenisnya pastel dapat dibedakan dalam tiga bentuk yaitu: Pastel Kering atau pastel kapur, pastel berminyak atau pastel oil, pastel crayon atau pastel campuran antara pastel kering dengan dengan pastel berminyak. Ketiga bentuk pastel tersebut masing-masing memiliki karakteristik dan sifat-sifat yang berbeda serta cara penggunaannya juga berbeda pula.
e. Cat Air
Cat air disajikan dalam bentuk dan tempat yang beraneka ragam misalnya dalam bentuk tube, dalam botol, dalam bentuk bungkusan kertas, dalam bentuk batangan, dalam bentuk spidol, bentuk pensil dan sebagainya. Jenis cat air ini memerlukan air sebagai pelarutnya. Cat air mempunyai sifat-sifat karakteristik yaitu : Percampuran warna terjadi dalam keadaan setengah lembab, dan warna yang muda tidak dapat menutup warna yang tua bila terjadi kesalahan dalam pengecatan, cat air dalam pelaksanaan pengecatannya dilakukan dengan tipis-tipis sehingga sket garis masih juga kelihatan (transparant), selain itu cat air mudah luntur bila terkena air. Oleh karena itu bila lukisan atau gambar yang dihasilkan dengan cat air sudah selesai sebaiknya dilapisi dengan bahan vernis natural atau dengan fixatif.

f. Cat Poster
Sebenarnya cat ini masih dapat pula dikatakan dalam katagori jenis cat air, karena mempunyai perbedaan sifat maka dikenal dengan sebutan cat poster atau cat plakat. Cat poster ini dalam pelaksanaannya selalu menghasilkan warna yang rata dan rata dan tebal dalam pengecatannya. Warna muda dapat menutup warna yang tua bila terjadi kesalahan pengecatan demikian sebaliknya.

g. Cat Akrilik
Bahan pelarut yang dipergunakan jenis cat ini sama seperti cat air maupun cat poster. Namun cat akrilik ini walaupun pelarutnya dengan air cat ini tidak dapat luntur dengan air. Cat jenis ini memiliki daya pekat yang lebih kuat bila dibandingkan dengan cat air dan cat poster.

h. Tinta
Dalam penggunaannya jenis tinta tidak memerlukan bahan pelarut minyak maupun air. Tinta ini dapat dipakai secara langsung dengan bantuan alat lain seperti kuas, pena, trek pena, raphido dan sejenisnya. Jumlah warnanya tidak sebanyak jenis cat air, warna tinta biasanya hitam, biru, dan merah. Tinta hitam sering disebut dengan tinta embak atau tinta cina (tinta oi). Tinta embak ini sering dipakai untuk membuat gambar ilustrasi, membuat sketsa, menggambar arsitek, menggambar teknik, menggambar mistar dan sebagainya.
i. Cat Minyak
Cat minyak sejenis cat yang pelarutnya menggunakan minyak yang disebut ”line oil”. Warna cat minyak biasanya dikemas dalam bentuk tube dan keadaannya basah kental seperti pasta gigi. Sifat cat minyak, yaitu warnanya bisa saling menutup dan dapat saling tumpang tindih. Bila terjadi kesalahan dalam pengecatan dapat diatasi dengan menutup warna sesuai dengan warna yang dikehendaki.

Warna-warna yang tersedia dalam cat minyak ini lebih lengkap dibandingkan dengan bahan-bahan yang telah dijelaskan tersebut di atas. Berbagai merk cat minyak yang dikenal seperti: Rembrant, Talens, Greco, Galleria dan lainnya.

j. Minyak Cat (Line Oil)
Line Oil adalah jenis bahan yang dipergunakan untuk melarutkan cat minyak dan untuk mencairkan maupun membuat campuran cat minyak yang akan ditorehkan/dikuaskan/disemprotkan di atas bidang kanvas. Jenis minyak cat antara lain tinner, terpentin, line oil dan sebagainya.

k. Fixatif
Fixatif merupakan bahan cairan yang dipergunakan untuk melindungi hasil gambar/lukisan yang dihasilkan dari goresan bahan pastel, konte, cat air, dan pensil. Agar hasil karya tersebut terlindungi dari kerusakan. Cairan fixatif ini ini dijual dalam bentuk jadi, namun dapat pula membuat sendiri dari campuran terpentin dan alcohol.

l. Kertas
Kertas adalah salah satu bahan yang dipergunakan untuk menggambar/melukis dan umumnya berwarna putih dan tebalnya ditentukan oleh berat yang diukur dengan gram. Kriteria mutu kertas yang baik untuk menggambar atau melukis adalah bila kertas itu rata ketebalannya, permukaan yang baik untuk digunakan menggambar/melukis tergantung permukaan yang dikehendaki. Pada hakekatnya permukaan kertas gambar terdiri dari dua muka yaitu permukaan halus dan permukaan yang kasar. Pada permukaan yang halus untuk menggambar seperti menggambar mistar, menggambar ornament, menggambar teknik, menggambar teknik transparant, dengan menggunakan bahan cat air, poster colour dan sejenisnya. Selanjutnya untuk permukaan yang kasar dipergunakan untuk menggambar atau melukis dengan menggunakan pastel, arang, dan sejenisnya.

Sedangkan macam dan jenis kertas untuk dipergunakan sebagai bentuk karya seni rupa 2 dimensi antara lain kertas : Padalarang, Malaga, Marmer, HVS, Asturo, Spotlight, Manila, Krep, Kalkir, Stiker, Minyak, Karton, dan sebagainya. Kanvas adalah kain yang dipergunakan sebagai bidang datar untuk mencurahkan luapan ekspresi emosi yang diwujudkan dalam bentuk unsur-unsur visual seni rupa. Bahan Baku kanvas adalah kain yang ditutup dengan cat plamur, agar cat dyang dituangkan tidak merembes ke bawah atau cat dapat tembus ke bawah. Jenis permukaan kain kanvas ada yang halus dan ada yang kasar. Kanvas yang memiliki permukaan halus biasanya untuk melukis naturalis, realis, dekoratif, surealis, dan lainnya. Sedangkan yang kasar untuk jenis lukisan abstrak.

m. Bahan Bekas
Barang bekas dimaksudkan semua barang yang telah tidak dipergunakan/tidak terpakai lagi atau dapat dikatakan sebagai barang yang sudah diambil bagian utamanya. Barang bekas apabila dimanfaatkan sebagai bahan untuk berolah seni rupa memiliki nilai ekonomis sehingga untuk menciptakan karya seni rupa tanpa harus membeli. Barang bekas merupakan slah satu alternatif untuk didaya gunakan dan dimanfaatkan sebagai media ungkap seni rupa yang mudah dijangkau untuk memperolehnya. Setidak-tidaknya bagi peserta didik akan dapat mengambil hikmah akan barang bekas yang kurang memiliki arti dalam kehidupan sehari-hari menjadi memiliki makna dalam bentuk suatu karya ciptaannya.


n. Bahan Alam Lingkungan
Alam lingkungan sekitar amat kaya sekali sebagai pengadaan bahan untuk berolah karya seni rupa. Dari tumbuhan saja dapat dipergunakan sebagai penyedia bahan seni rupa misalnya dari daunnya, kulitnya buah, isinya buah, batangnya, rantingnya, dan sebagainya.

o. Bahan Perekat
Bahan perekat yang dipergunakan ditentukan oleh jenis bahan yang akan direkatkan. Berbagai jenis perekat yang dapat dibeli di pasaran antara lain : Lem Aica-Aibon, Lem Alteco, Lem Uhu, Lem Takol/Glukol, Lem Rakoll dan sejenisnya.

p. Bahan Kain Putih
Untuk membuat batik pada dasarnya pemakaian kain tidaklah terbatas pada jenis kain putih tertentu saja. Asalkan bahan kain tersebut dapat diresapi oleh warna secara baik dan dapat pula ditempeli oleh bahan perintang dengan malam maupun dengan bahan perintang dari tali. Penggunaan kain putih dimaksudkan agar hasil celupan memperoleh warna yang cemerlang dan bersih disamping dapat dicelup dengan semua warna. Jenis kain putih antara lain adalah mori, birkolin, blaco, kain khusus kaos, sutera dan lainnya.

q. Kain Kanvas
Ada berbagai jenis kain yang dapat dipergunakan, dan dpat dieli di pasaran umum. Akan tetapi untuk dasaer kain lukisan haurslah dipilih jenis kain tertentu, yang memenuhi syarat utama, yaitu mempunyai sifat liat (ulet) dan kuat, tenunan anyaman dicari yang serapat mungkin, dan susunan benangnya harus tegak lurus. Kain yang sering dipergunakan untuk kanvas menggunakan sejenis kain lena atau kalau sulit didapatkan maka dapat memakai kain sejenis katun, kain blacu, kain terpal, dan kain layar. Sebelum dipergunakan untuk melukis jenis kain tersebut harus diberi lapisan dasar (The Ground). Sedangkan manfaat lapisan dasar ini adalah agar kain kanvas tidak kedap atau tidak tembus, dan warna-warna cat minyak akan tetap bersinar, serta lukisan akan lebih awet.

r. Bahan Pewarna
Bahan warna untuk mewarna batik kain ialah cat napthol dan garam Diazo. Bahan warna ini tidak dapat dipakai secara langsung seperti cat air. Untuk itu diperlukan proses pelarutan zat napthol dan bahan pembangkit warna yakni Garam Diazo. Dalam bentuk aslinya Cat napthol tidak dapat bereaksi terhadap garam Diazo. Agar warna Napthol dapat dibangkitkan oleh garam perlu Napthol diubah menjadi Naptholat terlebih dahulu.

2. Alat seni rupa 2 Dimensi antara lain :
a. Palet
Palet adalah merupakan suatu alat untuk mencampur warna cat atau mencairkan warna cat sesuai dengan kemauan pemakai cat. Bentuk palet bervariasi dari yang bentuknya memiliki seperti daun sirih sampai pada bentuk kotak dan memiliki cekungan-cekungan sebagai penampang cat yang akan dicairkan atau dicampur.

b. Pisau Palet
Pisau khusus yang dipergunakan untuk menorah cat minyak, mencampur cat, mengorek cat, dan untuk menempelkan cat minyak. Untuk membuat kesan teksture yang tebal pisau palet dipergunakan sebagai salah satu tehnik untuk melukis. Pisau palet menjadikan alat yang sangat pokok untuk pelaksanaan dalam melukis dipermukaan kain kanvas atau papan dan sejenisnya. Ada beberapa bentuk pisau palet ada yang ujungnya runcing, tumpul, dan lain-lainnya. Jadi fungsi dari kegunaan pisau palet yang paling pokok adalah untuk dipergunakan untuk menoreh, mengerok, dan menempelkan cat minyak baik yang berbentuk pasta maupun berbentuk cat minyak serbuk.



c. Kuda-kuda (Eazel)
Kuda-kuda umumnya dipergunakan sebagai kaki penyangga kanvas span ram yang akan dibuat suatu lukisan. Modelnya bermacam-macam tergantung dari bahan yang akan dipergunakan misalnya : dari kayu, aluminium, besi, dan plastik. Kuda-kuda sering disebut dengan nama ”Eazel”.
d. Pigura
Pigura adalah merupakan salah satu cara sebagai pelengkap akhir apabila suatu karya sudah dianggap selesai (finishing). Jadi pigura secara etis menunjukkan bahwa karya tersebut telah tuntas dan dianggap selesai. Selain itu pigura mempunyai tujuan agar lukisan atau gambar yang akan dipajang akan lebih tampak indah dan mempunyai daya taik serta berbobot seni. Disamping itu lukisan/gambar yang dipasang dengan pigura akan dpat lebih tinggi nilai jualnya.

e. Passepartout
Passepartout adalah berfungsi untuk memperindah bagian yang kosong di sekeliling lukisan atau gambar yang memisahkan antara gambar/lukisan dengan pigura. Bahan yang dipergunakan sangat bervariasi yaitu dari kertas tebal, triplek yang dibungkus kain kanvas, maupun papan triplek yang dicat dan sebagainya.

f. Sketsel
Sketsel adalah suatu papan yang dirancang sebagai tempat untuk memajang lukisan atau gambar yang akan dipamerkan. Sketsel tersebut dibuat dan dirancang dapat dibongkar pasang secara fleksibel sehingga mudah diatur dan dipergunakan di ruang yang bentuknya bervariasi.

g. Kuas
Kuas adalah suatu alat yang dipergunakan untuk membuat sapuan cat jenis apa saja. Ada beberapa bentuk kuas yaitu berbentuk bulat lancip pada ujungnya dan kuas berujung persegi. Ukuran kuas juga bermacam-macam dari nomor kecil sampai nomor besar, misalnya dari nomor 1, 2, 3, sampai nomor 12. Besar kecilnya nomor juga tergantung merk produk pabrik yang membuatnya. Merk produk kuas dari merk pagoda, eternal, pelican, rembrant, dan sebagainya. Dan bentuk kuas sangat bervariasi dari yang bulat, pipih dan lainnya. Tangkai kuaspun juga bermacam-macam bentuk, dari yang kecil sampai yang besar, dari yang pendek hingga yang panjang.

h. Pentograph
Alat ini dipergunakan untuk memperbesar ukuran gambar dengan cara meniru dan menggerakkan ke arah tepi gambar aslinya, sehingga akan diperoleh bentuk bagan gambar seperti aslinya.

i. Dusel
Alat yang dipergunakan untuk menghasilkan warna yang lunak atau menghilangkan bekas goresan warna pastel maupun pensil dari gambar/lukisan, yang ditoreh/dicoret dengan pastel. Coretan pastel yang terlanjur tebal dapat ditipiskan dengan cara mendusel.

j. Air Brush
Air Brush adalah alat gambar yang menggunakan semprotan angin. Perlengkapannya terdiri atas kompresor atau pompa yang menghasilkan tekanan angin dan ”Spult” atau penyemprot yang mempunyai berbagai ukuran tergantung keperluan. Dan besar kecilnya ukuran ditentukan oleh nomor semprotannya.

k. Pena Gambar
Pena gambar adalah pena khusus untuk menggambar, ujung mata pena dibuat berbelah dua dan lentur di tengah belahan dibuat cekung berfungsi untuk menampung tinta yang dicelupkan ke sebuah botol tinta. Pena gambar ada bermacam-macam, perbedaannya terletak pada kelenturan ujung penanya.

l. Raphido
Seperti halnya pulpen raphido adalah merupakan alat menggambar untuk membuat garis dengan berbagai ukuran ketebalan. Ukuran ditentukan dengan ujung mata pena yang dimulai dengan nomor nol koma misalnya 0,1, 0,2, 0,3, 0,4, 0,5, dan seterusnya.

b. Teknik penggunaan bahan dan alat seni rupa dua dimensi :
Bahan dan alat teknik kering :
Adalah salah satu bahan dan alat yang pemakaiannya sangat praktis dan secara langsung dapat dipakai. Selain itu dalam perawatannya relatif sangat mudah. Misalnya : Pensil, Pastel, dan lainnya.

Bahan dan alat teknik basah :
Jika dilihat dari perlengkapan pemakaiannya bahan dan alat teknik basah ini tidak begitu praktis, bila dibandingkan dengan teknik kering. Bahan dan alat teknik basah ini memerlukan alat lain sebagai penunjangnya misalnya: untuk mencampur cat air harus membutuhkan palet dan untuk menggoreskan ke bidang kertas harus memakai kuas sebagai alatnya. Sedangkan untuk mencairkannya memerlukan pelarut air, minyak, dan sejenisnya.

c. Bahan dan Alat Seni Rupa 3 Dimensi
Ada beberapa jenis bahan yang dapat dipergunakan ialah:
1. Tanah liat
Tanah liat adalah bahan baku yang digunakan untuk kegiatan proses membentuk dalam pembuatan keramik atau patung, dan plastisitasnya cukup baik (sifat lunak dan mudah dibentuk). Jenis tanah ini tidak sama seperti yang kita temukan sehari-hari di sekeliling kita. Kualitasnya sangat lain dan sebelum dipergunakan tanah tersebut harus melalui proses tertentu agar siap dipakai. Pertama, tanah itu harus bebas dari kotoran-kotoran seperti batuan-batuan, pasir, dan sampah. Kedua, memiliki kelenturan dan tidak lengket.

2. Plastisin
Plastisin adalah bahan pembuatan model patung sebagai pengganti tanah liat yang memiliki sifat plastis. Plastisin ini bahan bakunya adalah tanah liat yang diproses dengan campuran lemak binatang. Sehingga plastisin ini memiliki sifat yang sangat lentur untuk dibentuk sebagai pembuatan model.

3. Was (malam lilin)
Was atau malam lilin ini juga mempunyai sifat plastis, karena bahan ini mudah dibentuk sesuai dengan kemauan pembuatnya, karena sifatnya yang plastis sangat mudah dibentuk dan malam ini memiliki aneka warna yang tersedia sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi anak.

4. Kertas Mase
Kertas mase adalah salah satu bahan yang sifatnya merupakan daur ulang dari kertas koran bekas. Dengan cara merendam kertas koran yang telah dipotong-potong kemudian direndam dengan air kira-kira satu malam selanjutnya kertas rendaman tadi ditumbuk sampai mendekati halus kemudian dicampur dengan lim topioka/arabicgom.

5. Kayu
Kayu menurut jenisnya sangat beraneka ragam. Misalnya kayu jati, sono keling, kayu pinus, kayu jaranan, kamper, meranti, dan lainnya. Untuk bahan pembuatan karya seni dipilih dari jenis yang memiliki kualitas baik. Sedangkan untuk anak usia SD dicarikan bahan kayu yang lunak.

6. Batu-batuan
Batu sudah lama sering digunakan untuk bahan pembuatan barang seni berbentuk patung. Ada beberapa jenis batu yang dipergunakan membuat patung diantaranya batu wadas, batu andesit, batu pualam, dan sejenisnya.

Sedangkan Alat yang dipergunakan :
Pemakaian alat hendaknya disesuaikan dengan bahan yang akan diolahnya menjadi bentuk suatu karya seni. Berbagai jenis alat dalam seni rupa 3 dimensi dalam penggunaannya ujud karya, selanjutnya akan dijelaskan alat-alat tersebut di bawah ini:

1. Butsir
Butsir adalah merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membuat seni membentuk,yang berupa patung dan menggunakan bahan dari tanah liat atau plastisin, dan sejenisnya. Bahan alat butsir biasanya menggunakan kayu dengan kawat baja. Kayu berguna untuk pegangan dan kawat diletakkan pada bagian atas dan bawah berguna untuk membutsir.

2. Pahat atau Tatah
Pahat atau Tatah adalah suatu alat yang dibuat dari besi baja agak pipih yang berfungsi sebagai pisau pemahat. Jenis pahat atau tatah yang digunakan untuk menatah kayu berbeda dengan jenis tatah untuk menatah batuan, dan sejenisnya.
Satu set/stel pahat terdiri dari 30 sampai 33 buah, yang digolongkan menjadi pahat penguku, pahat pengilap, pahat miring, dan pahat kol.


APRESIASI SENI RUPA
Kegiatan apresiasi seni rupa merupakan kegiatan penting yang perlu dilatihkan pada anak-anak. Dengan kegiatan apresiasi antara lain guru dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap wawasan seni yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepekaan estetik (rasa keindahan) pada anak-anak.
UNSUR DAN PRINSIP SENI RUPA
Karya seni rupa merupakan hasil dari suatu pengaturan atau penyusunan yang dibuat secara sadar atau disengaja. Yang disusun ialah unsur-unsur seni, sedang untuk mengatur diperlukan pertimbangan dari prinsip-prinsip seni.
1. Unsur-unsur Seni Rupa
a. Garis, sebagai unsur visual dalam seni rupa mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu.
1) Garis tegak lurus (vertikal), kesan yang ditimbulkan kuat, tegar, kaku, aktif, tenang, statis dan sebagainya.
2) Garis mendatar (horizontal), kesan yang ditimbulkan melebar, memendekkan.
3) Garis Patah, kesan gerak, dinamis seperti pada kain gordyn, dll.
4) Garis lengkung, memberi kesan lemah lembut, tidak tajam, halus, feminim.
b. Warna, adalah salah satu unsur seni rupa yang paling mudah ditangkap oleh indera mata, jika terkena cahaya. Jenis warna sangat banyak, tetapi pada dasarnya warna itu dihasilkan oleh tiga warna pokok atau disebut:
-Warna Primer : merah asli, kuning asli,dan biru asli.
-Warna Skunder : pencampuran warna primer dengan warna primer
Kuning + Biru = Hijau
Biru + Merah = Violet
Merah + Kuning = Orange
-Warna antara (intermidate): pencampuran warna primer dengan warna skunder:
Hijau + Kuning = Kuning Hijau (KH)
Violet + Merah = Violet Merah (VM)
Hijau + Biru = Hijau Biru (HB)
Merah + Orange = Merah Orange (MO) dllnya
-Warna Tersier: pencampuran antara warna skunder dengan warna skunder:
Violet + Orange = Russet

-Warna-warna tersebut memiliki karakter dan memberi kesan:
• Warna Merah : panas, berkobar, semangat, mencolok, marah, berani.
• Warna Kuning : sinar, bercahaya, memiliki daya kekuatan panas.
• Warna Biru: mantap, tenang, damai, keadilan.
• Hijau : subur makmur, segar, dingin, jalan, hidup, berkembang.
• Hitam: gelap, agung, dukacita, magis.
• Putih: suci, bersih, terang, menyerah.
1) Kombinasi Warna
a) Laras warna berlawanan (contras) : biru dengan orange, merah dengan hijau, violet dengan kuning.
b) Laras warna Harmonis, artinya warna yang serasi atau mengandung unsur yang sama.
c) Laras warna Analog, warna-warna saling berdekatan.
d) Laras warna monokromatis, satu warna yang diolah atau diubah menjadi beberapa tingkatan warna.
2) Dimensi warna , terdiri dari Hue, Chroma dan value.
• Hue, adalah nama dari warna: merah, kuning, biru, putih dll.
• Chroma, adalah menunjukkan kualitas cahaya dari warna, redup atau terang.
• Value, adalah kuantitas cahaya dari warna, dengan mencampur putih atau hitam (gelap/terang).
3) Mencampur warna , untuk mencampur warna tergantung dari tujuan kita, ingin terang atau lebih gelap. Ada beberapa tujuan mencampur warna:
• Tint adalah warna ditambah dengan unsur putih
• Tone adalah warna yang dicampur dengan abu-abu/kelabu
• Shade adalah warna yang dicampur dengan hitam
c. Bentuk, adalah merupakan perpotongan garis dengan garis dapat menghasil-kan bidang. Sedangkan perpaduan bidang dengan bidang menghasilkan bentuk. Bentuk dibedakan relatif (tidak terukur) dan absolut (satu nama satu bentuk).
d. Tekstur , nilai raba dari suatu permukaan benda. Kesan tersebut, dapat halus, kasar, licin dllnya.
e. Ruang, bagi pelukis merupakan suatu ilusi atau khayal karena bekerja dengan bentuk dua dimensi.
f. Cahaya, juga memiliki sifat nyata, jika benar-benar dari lampu, api dll dan sifat kesan jika hanya tampak pada gambaran.

2. Prinsip-prinsip Seni Rupa
a. Unity (kesatuan) , adalah kesan yang timbul dari unsur-unsur seni rupa yang terintregrasi menjadi satu bentuk dan menghasilkan suatu ungkapan adanya satu kesatuan antara keselarasan, keseimbangan, proporsi dan ritme.
b. Harmoni atau keselarasan adalah keserasian hasil suatu susunan dari berbagai unsur-unsur seni. Dari harmoni inilah karya seni rupa akan kelihatan indah.
c. Balance, adalah keseimbangan dari sisi-sisi sehingga tidak berat sebelah. Balance ada dua kategori, simetris (center of fokus, sifatnya statis) dan A-simetris (unik keseimbangannya banyak variasi, sifatnya lebih menarik).
d. Ritme, atau irama terbentuk karena adanya pengulangan (repetition) dan gerakan (movement) yang bervariasi tersebut akan memberi kesan adanya rasa.
e. Emphasis, suatu karya seni membutuhkan penegasan untuk memberi daya tarik sebagai pusat perhatian. Prinsip penonjolan atau dominasi ini yang disebut emphasis.
f. Kontras, merupakan perbedaan yang bertentangan jauh sekali atau menyolok, baik itu kontras garis, bentuk, dan kontras warna.
g. Fokus, menonjolnya suatu bagian diantara bagian-bagian yang lain dalam suatu komposisi.
h. Proporsi, adalah perbandingan tertentu diantara bagian-bagian dalam bentuk yang serasi.
i. Variasi, adalah suatu keaneka ragaman dalam suatu bentuk. Variasi ini dapat mentransfer bentuk-bentuk alam atau geometri.


PRODUK SENI RUPA 2 dan 3 DIMENSI

Dalam berkarya seni rupa, kita mengenal jenis seni rupa menurut dimensi-nya, yaitu karya seni rupa 2 dimensi ( contoh: menggambar/melukis, mencetak, kolase, montase, mozaik) dan 3 dimensi (contoh: membatik, membentuk, merakit, dekorasi, menganyam, melipat/origami).
A. Seni Rupa 2 Dimensi
Adalah seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Contoh karya yang dihasilkan adalah: menggambar/melukis, cetak grafis,kolase,mosaik, montase.
1. Menggambar, adalah penyajian ilusi optik atau manipulasi dalam bidang datar dua dimensi. Untuk mewujudkan bentuk-bentuk benda alam atau buatan yang berdimensi tiga dimanipulasi pada kertas gambar yang bermatra dua. Unsur-unsur faktual diganti dengan unsur-unsur lambang visual seperti garis, bidang dan tekstur.
a. Menggambar bentuk, adalah menggambar sebuah atau sekelompok benda secara physioplastis artinya obyek atau benda yang digambar bukanlah obyek hasil khayalan, melainkan meniru dari model yang ada.
b. Menggambar dekorasi, adalah menggambar hiasan, motif hiasan sebagai unsur pokok. Di dalam membuat gambar dekorasi atau ornamen dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu menstillir (memodifikasi atau merubah bentuk tertentu dengan tidak menghilangkan ciri aslinya) dan menyederhanakan (menghilang-kan bagian-bagian yang tidak perlu).
c. Menggambar Ekspresi, merupakan gambar ungkapan dari seseorang, apa yang digambarkan/dilukiskan oleh seseorang merupakan hasil ungkapannya melalui kemampuan yang dimilikinya, masing-masing orang akan menghasilkan karya yang berbeda.

Tidak ada komentar: