VISI MISI ILMU SOSIAL
A. GEOGRAFI
Ilmu Geografi pada dasarnya mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan alam, yaitu mempelajari permukaan bumi, yang mencakup bentuk dan pengembangannya, gejala-gejala yang terjadi diatasnya, tampakan-tampakan iklim, vegetasi, hidrologi, lahan dan penggunaannya, yang berkaitan dengan kehadiran dan kegiatan manusia, dalam konteks keruangan, lingkungan dan wilayah.
Geografi mengkaji tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala di muka bumi. Penekanan bahan kajiannya adalah gejala-gejala alam dan kehidupan yang membentuk lingkungan dunia dan tempat-tempat. Gejala alam dan kehidupan itu dapat dipandang sebagai hasil dari proses alam yang terjadi di bumi, atau sebagai kegiatan yang dapat memberi dampak kepada mahluk hidup yang tinggal di atas permukaan bumi. Untuk menjelaskan pola-pola gejala geografis yang terbentuk, dan mempertajam maknanya, disajikan dalam bentuk deskripsi, peta dan tampilan geografis lainnya.
Fungsi dan Tujuan
1. Fungsi
Fungsi pelajaran Geografi adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan pengetahuan tentang pola-pola keruangan dan proses yang
berkaitan.
b. Mengembangkan keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi.
c. Menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan sumber daya serta toleransi terhadap keragaman sosial-budaya masyarakat.
2. Tujuan
Tujuan pembelajaran Geografi meliputi ketiga aspek sebagai berikut :
Pengetahuan:
a. Mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan proses-prosesnya.
b. Mengembangkan pengetahuan sumber daya alam, peluang dan keterbatasannya untuk dimanfaatkan.
c. Mengembangkan konsep dasar geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar, dan wilayah negara/dunia.
Keterampilan:
a. Mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan binaan.
b. Mengembangkan keterampilan mengumpulkan, mencatat data dan informasi yang berkaitan dengan aspek-aspek keruangan.
c. Mengembangkan keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan dan hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala geografis.
Sikap:
a. Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar.
b. Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup.
c. Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya.
d. Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya.
e. Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa.
B. SEJARAH
Sejarah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul ( keturunan ) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah.
Sedangkan Ilmu sejarah adalah Ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta mengetahui akan cara berfikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau ahli sejarah disebut sejarawan.
Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari ilmu budaya ( humaniora ). Akan tetapi kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam Ilmu Sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi dan kliometrik.
C. EKONOMI
Ilmu ekonomi menurut M. Manulang merupakan suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan di mana manusia dapat memenuhi kebutuhannyabaik barang-barang maupun jasa).
Kata “ekonomi” berasal dari bahasa latin oikonomia yang mengandung pengertian pengaturan rumah tangga. Sebelum orang mengenal ilmu ekonomi, raja-raja dan para cerdik pandai pada jaman dahulu menggunakan ilmu filsafat sebagai dasar untuk mengatur dan memecahkan persoalan ekonomi. Dengan semakin pentingnya peranan ekonomi dalam kehidupan, mulailah banyak ahli yang tertarik untuk memecahkan persoalan ekonomi, karena filsafat tidak lagi sanggup memecahkan seluruh masalah yang berkembang di masyarakat. Dalam perkembangannya, kita mengenal seorang tokoh sekaligus sebagai Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723 - 1790). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation, biasa disingkat The Wealth of Nation, yang diterbitkan pada tahun 1776. Secara sistematis untuk pertama kalinya Adam Smith menguraikan kehidupan ekonomi secara keseluruhan serta menunjukkan bagaimana semua itu berhubungan satu sama lain. Sejak itu jumlah pemikir ekonomi bertambah banyak, dan akhirnya ilmu ekonomi mengalami perkembangan yang pesat sebagai suatu cabang ilmu yang berdiri sendiri.
Ilmu ekonomi : Bahan kajian yang mempelajari upaya manusia memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. Bidang yang dipelajari oleh ilmu ekonomi sangat luas, yaitu tentang tingkah laku manusia dalam masyarakat, dalam usahanya mencari nafkah dan segala apa yang berhubungan dengan itu. Sebetulnya banyak lagi definisi yang dapat diberikan, tetapi hakekatnya sama didasarkan kepada kebutuhan manusia. Dalam perkembangannya, ilmu ekonomi kemudian bercabang-cabang mengikuti perkembangan kehidupan ekonomi itu sendiri. Secara garis besar, perhatikan bagan pembagian ilmu ekonomi berikut ini. Ilmu ekonomi deskriptif adalah kajian yang memaparkan secara apa adanya tentang kehidupan ekonomi suatu daerah atau negara pada suatu masa tertentu. Misalnya:
- Ekonomi Indonesia pada tahun 70-an.
- Ekonomi Jepang pasca perang dunia II.
Selain itu ilmu ekonomi juga dibahas khusus secara teori yaitu makro ekonomi dan mikro ekonomi. Ilmu ekonomi teori ini membahas gejala-gejala yang timbul sebagai akibat perbuatan manusia dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini makro ekonomi, mengkaji tentang pendapatan nasional, kesempatan kerja, pengangguran, inflasi, dsb. Mikro ekonomi, hanya mempelajari bagian-bagian dari teori ekonomi secara lebih mendalam seperti: pembentukan harga, rumah tangga produksi, konsumen, dsb. Cabang yang ketiga dari ilmu ekonomi adalah ekonomi terapan. Ilmu ekonomi terapan merupakan cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi, misalnya: ekonomi perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dsb. Bagaimana kaitan ilmu ekonomi dengan ilmu-ilmu yang lain? Karena perbuatan manusia sebagian besar ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka ilmu ekonomi dapat dikatakan memegang peranan penting dalam kehidupan sosial.
D. POLITIK
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya Dalila negara.Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
a. politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
b. politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
c. politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
d. politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik
Teori politik merupakan kajian mengenai konsep penentuan tujuan politik, bagaimana mencapai tujuan tersebut serta segala konsekuensinya. Bahasan dalam Teori Politik antara lain adalah filsafat politik, konsep tentang sistem politik, negara, masyarakat, kedaulatan, kekuasaan, legitimasi, lembaga negara, perubahan sosial, pembangunan politik, perbandingan politik, dsb.
Terdapat banyak sekali sistem politik yang dikembangkan oleh negara negara di dunia antara lain: anarkisme,autoritarian, demokrasi, diktatorisme, fasisme, federalisme, feminisme, fundamentalisme keagamaan, globalisme, imperialisme, kapitalisme, komunisme, liberalisme, libertarianisme, marxisme, meritokrasi, monarki, nasionalisme, rasisme, sosialisme, theokrasi, totaliterisme, oligarki dsb.
E. ANTROPOLOGI
Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan logos memiliki arti cerita atau kata.
Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.
Macam-Macam Jenis Cabang Disiplin Ilmu Anak Turunan Antropologi :
1. Antropologi Fisik
a. Paleoantrologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.
b. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengna mengamati ciri-ciri fisik.
2. Antropologi Budaya
a. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan budaya manusia mengenal tulisan.
b. Etnolinguistik antrologi adalah ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi.
c. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
d. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.
Di samping itu ada pula cabang ilmu antropologi terapan dan antropologi spesialisasi. Antropology spesialisasi contohnya seperti antropologi politik, antropologi kesehatan, antropologi ekonomi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dalam perkembangan ilmu antropologi melewati beberapa fase perkembangan, perkembangan ilmu tersebut antara lain :
a. Fase yang pertama (Sebelum 1800)
Suku-suku bangsa penduduk pribumi Afrika, Asia, dan Amerika mulai didatangi oleh orang Eropa Barat sejak Abad ke-15 dan permulaan abad ke-16, dan lama-lama pengaruh dari negara-negara Eropa Barat tersebut mempengaruhi berbagai daerah di muka bumi. Seiring dengan perkembangannya mulai terkumpul suatu himpunan buku tentang suku-bangsa di Afrika, Asia, Oseania, dan suku bangsa Indian penduduk pribumi Amerika. Bahan pengetahuan tadi disebut etnografi. Kemudian dalam pandangan orang Eropa timbul tiga macam sikap yang bertentangan dengan bangsa-bangsa di Afrika, Asia, Oseania, dan orang-orang Indian di Amerika, yaitu :
1. Sebagian orang Eropa memandang bangsa-bangsa tersebut manusia liar, turunan iblis dan sebagainya. Sehingga menimbulkan istilah savages dan primitive.
2. Sebagian orang Eropa memendang bangsa-bangsa tersebut masyarakat yang masih murni, belum kemasukan kejahatan dan keburukan.
3. Sebagian bangsa Eropa tertarik akan adat-istiadat yang aneh, dan mulai mengumpulkan benda-benda kebudayaan suku tersebut, sehingga timbul museum-museum tentang kebudayaan banngsa-banngsa diluar Eropa.
Pada abad ke-19 perhatian terhadap etnografi dari pihak dunia ilmiah menjadi besar.
b. Fase kedua (kira-kira pertengahan abad ke-19)
Muncul karangan-karangan yang menyusun bahan etnografi yang berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat. Secara singkat masyarakat dan kebudayaan di luar bangsa Eropa berevolusi sangat lambat dalam waktu yang lama dan melaui beberapa tingkatan. Tingkatan yang paling tinggi adalah bentuk-bentuk seperti apa yang ada di Eropa Barat. Sehingga kebudayaan yang ada di luar Eropa disebut primitif. Hal tersebut menjadi tonggak timbulnya ilmu antropologi. Pada fase bekembangan ini pula ilmu antropologi berupa suatu ilmu yang akademikal dengan tujuan mempelajari masyarakat dengan kebudayaan primitif dengan maksud untuk mendapat pengertian tentang tingkatan-tingkatan kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah perkembangan kebudayaan manusia.
c. Fase ketiga (permulaan abad ke-20)
Sebagian besar dari negara-negar penjajah di Eropa berhasil mencapai kemantapan kekuasaannya di daerah-daerah di luar Eropa. Maka dari itu ilmu antropologi sebagai suatu ilmu yang justru mempelajari bangsa-bangsa di daerah di luar Eropa menjadi sangat penting. Dalam fase ini ilmu antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis, dan tujuannya tujuannya mempelajari mesyarakat dan kebudayaan suku-suku di luar Eropa guna kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat masakini yang komplex.
d. Fase keempat (sesudah kira-kira 1930)
Dalam fase ini ilmu antropologi mengalami perkembangan yang sangat luas, baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh diteliti maupun ketajaman metode-metode ilmiahnya. Ada dua peubahan di dunia, antara lain :
1. Timbulnya antipati terhadap kolonialisme setelah perangdunia kedua.
2. Cepat hilangnya bangsa primitif sekitar tahun 1930 dan memang hampir tidak ada di muka bumi. Sasaran dari penelitian para ahli antropologi sekitar tahun 1930 sudah tidak lagi hanya suku bangsa primitif yang tinggal di luar benua Eropa saja, melainkan sudah beralih pada manusia di daerah pedesaan pada umumnnya.
Tujuan ilmu antropologi yang baru dibagi menjadi dua :
1. Tujuan akademikal, yaitu mencapai pengertiaan tentang makhluk manusia pada umumnya.
2. Tujuan paktis, yaitu mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat suku bangsa guna membangun suku bangsa masyarakat tersebut.
F. SOSIOLOGI
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial. Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis , bernama August Comte tahun 1842. Sehingga Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Selanjutnya Emile Durkheim ilmuwan sosial Perancis yang kemudian berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis. Di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sosiology pada tahun 1876. Di Amerika Lester F. Ward mempublikasikan Dynamic Sosiology. Sebagai sebuah ilmu , sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Pengertian :
Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan August Comte (1798-1857). Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir kemudian di Eropa. Sejak awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.
Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumya.
Tiga tahapan itu adalah :
1. Tahap teologis;
adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia.
2. Tahap metafisis;
pada tahap ini manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam.
3. Tahap positif;
adalah tahap dimana manusia mulai berpikir secara ilmiah.
Comte kemudian membedakan antara sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Sosiologi statis memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat. Sosiologi dinamis memusatkan perhatian tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan.
Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Mark, Emile Durkheim, Ferdinand Tonnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin (semuanya berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.
v Herbert Spencer memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
v Karl Mark memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
v Emile Durkheim memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.
v Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.
Definisi-definisi sosiologi yang dikemukakan beberapa ahli :
Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
J.A.A Vorn Dorn dan C.J Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
Selo Sumardjan dan Soelarman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
Soejono Soekanto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
William Cornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
Allan Johnson
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris serta bersifat umum.
G. PSIKOLOGI SOSIAL
Ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Ilmu jiwa digunakan secara luas, meliputi segala pememikiran, pengetahuan, tanggapan, khayalan dan spekulasi jiwa.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa.
Psikologi berasal dari kata psyche = jiwa, dan logos = ilmu. Istilah yang sering dipakai dalam dunia ilmu ( scientific), yang bias diuji, diukur dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah berdasarkan metode-metode ilmiah yang di akui.
Pendapat Ilmu Jiwa :
• PLATO (400 s.m.) : Jiwa manusia dibagi 2, yakni jiwa rohaniah (jiwa hidup abadi/kekal) dan jiwa badaniah (musnah bersama raga manusia). Jiwa badaniah dibagi 2 : Jiwa (kemauan) dan Nafsu perasaan.
• ARISTOTELES (384-323 s.m.) : Ilmu mengenai gejala-gejala hidup. Setiap ada kehidupan berarti ada Jiwa (manusia, hewan dan tumbuh2an). Ada 3 macam jiwa : Jiwa Vegetatif (tumbuh2an), jiwa Sensitif (Hewan) dan Jiwa Intelektual (Manusia).
• DESCARTER (1596-1650 m): Manusia terdiri 2 macam Zat yaitu : Res cogitans ( zat yang dapat berpikir) tidak terikat pada hukum alam dan bersifat rohaniah (zat roh) dan Res extensa (zat yang mempunyai luas) yang terdiri dari materi yang terikat dengan hokum alam. Kedua zat itu berbeda dan terpisah hidupnya. Jadi ilmu jiwa adalah pengetahuan tentang gejala-gejala pemikiran/kesadaran manusia (terlepas dari raganya).
• JOHN LOCKE (1632-1704 m): aliran filsafat empirisme, yang menekankan pada pengalaman merupakan sumber segala pengetahuan. Pengetahuan itu adalah refleksi dari kumpulan sensasi yang diterima pancaindera.
• DAVID HUME ( 1711-1776 m) : merupakan aliran sensasi dan refleksi John Locke, dan menambahkan pada unsure pengalaman lainnya yang disebut : impression ( rasa) dan ideas ( ingatan).
• WILHELM WUNDT ( 1875) : aliran psikologi ekprimental yang menekankan pada gejala-gejala psikis yang berlangsung didalam jiwa yang sadar pada diri manusia. Dan jiwa manusia itu merupakan satu kesatuan yang utuh dari seluruh unsure yang ada dalam diri manusia. (teori Gestalt).
• SIGMUND FREUD (1856-1939) : Jiwa manusia dipengaruhi oleh dua daya yang ada, yakni alam sadar dan alam tidak sadar. Karena dinamika alam tak sadar sangat besar melebihi alam sadar manusia.
ILMU JIWA SOSIAL.
Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi social.
Pokok-pokok materi Psikologi Sosial adalah :
1. Hubungan antar manusia.
2. Kehidupan manusia dalam kelompok.
3. Sifat dan struktur kelompok
4. Pembentukan norma sosial
5. Peranan kelompok dalam perkembangan individu.
6. Kepemimpinan.
7. Dinamika kelompok.
8. Motiv dan sikap sosial.
9. Perubahan sikap sosial.
DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL ialah ilmu yang mempelajari :
1. Tingkah laku manusia.
2. Tingkah laku individu manusia sebagai anggota suatu masyarakat.
3. pengalaman dan tingkah laku individu manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi perangsang social.
Kesimpulannya : Ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki pengalaman dan tingkahlaku individu manusia yang dipengaruhi/ditimbulkan oleh situasi-situasi social.
METODE PSIKOLOGI SOSIAL
1. Metode Eksperimen
2. Metode Survei
3. Metode Diagnostik-psikis
4. Metode Sosiometri
DAFTAR PUSTAKA
1. http://kingsscorpion.blogspot.com /
2. http://bobosiang.ngeblogs.com/
3. http://jeki-sociologist.blogspot.com/
4. http://bhenny.ngeblogs.com/
5. http://irfan.ngeblogs.com/
6. http://itayuliana.wordpress.com/
7. http://dinulch2.ngeblogs.com/
8. http://bagus17.ngeblogs.com/
9. http://febriadiery.blogspot.com/
10. http://ardihappytoy.wordpress.com/
11. http://bangdincom.blogspot.com/
12. http://id.wikipedia.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar