A. Syarat Tumbuhan
Tanaman pisang dapat tumbuh subur di daerah yang mempunyai ketinggian tidak lebih dari 1000 meter diatas permukaan air laut. Tanah yang cocok adalah tanah kaya humus. Tetapi jika terpaksa dapat juga ditanam ditanah kapur. Sedangkan iklim yang paling cocok adalah iklim tropis. Tanaman pisang banyak memerlukan sinar matahari, namun tanaman pisang juga tidak tahan kekeringan. Sebaliknya, juga tidak tahan air yang berlebihan.
B. Mempersiapkan Lahan
Sabaiknya, tanaman lama dibongkar menyeluruh sampai pada bonggolnya. Setelah pembongkaran seleai kita baru mulai mempersiapkan lahannya. Buatlah lubang dengan ukuran 60x60x60 cm. maksudnya, lebar lubang 60 cm, panjang lubang 60 cm, dan kedalamannya pun 60 cm. jika bibit pisang akan ditanam di kebun khusus, jarak lubang satu dan lubang lain berkisar antara 4 sampai 6 meter.atau dapat disesuaikan dengan jenis pisangnya. Bagi pisang bertajuk besar berjarak 6x6 m2 , pisang bertajuk sedang berjarak 5x5 m2 , dan pisang bertajuk sempit 4x4 m2 . apibila akan ditanam dikebun pekarangan, sebaiknya pisang ditanam berderet dengan jarak sekitar 3 meter saja.
C. Pemilihan Bibit
Untuk mendapat tanaman pisang yang sehat serta buahnya besar-besar, kita perlu mempersiapkan bibit secara cermat. Cirri-ciri bibit yang baik adalah tinggi anaknya sekitar satu sanpai satu setengah meter, berumur empat sampai enam bulan, diambil dari pohon yang telah atau sedang berbuah, daunnya tidak terlalu lebar, dan tidak terserang penyakit. Anakan yang tingginya kurang dari satu meter pun dapat dipergunakan sebagai bibit, tetapi mempunyai kelemahan, yakni terlalu lama berbuah.
Apakah bibit pisang yang dapat ditanam itu hanya berupa anakan saja?
Pertama, kita mengambil bonggol tanaman pisang dewasa, berumur sekitar 7 bulan tetapi belum berbuah. Pengambilan harus berhati-hati agar bonggol tidak sampai rusak. Kedua, batang pisang tersebut kita potong kira-kira 10 cm diatas pangkal bonggolnya. Ketiga, tanah yang menempel pada bonggol dan akarnya dibersihkan secara hati-hati supaya tidak merusak tunas. Keempat, pastikan bahwa bonggol yang akan dijadikan sebagai bibit itu benar-benar sehat. Caranya, potonglah bagian bawah bonggol, lalu ambil bekasnya. Jika bekas potongan berwarna putih berarti, bonggol dalam keadaan sehat, tetapi jika bekas potongan berwarna merah, berarti bonggol itu terserang penyakit. Setelah mendapat kepastian bonggolnya sehat, kemidian bonggol direbus dalam air panas bertemperatur 250C- 500C selama 10 sampai 15 menit.
D. Penanaman
Sebulan sebelum penanaman, dasar lubang kita timbun menggunakan tanah galian. Tanah galian lapisan bawah dimasikkan terlebih dahulu, kemudian tanah lapisan atas dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 8-10 kg untuk setiap lubang berukuran 60x60x60 cm3 .Langkah penanamannya adalah sebagai berikut :
1. Lubang tanam yang telah ditimbun kembali dengan tanah dicampur pupuk itu dikuak menggunakan cangkul dengan kedalaman sekitar 25 cm atau disesuaikan besar kecilnya bonggil bibit yang ditanam.
2. Bibit pisang dimasukkan kedalam kuakan tersebut. Perhatikan kedalaman kuakan. Diusahakan agar bonggolnya tertanam penuh, kira-kira 5 cm dibawah permukaan tanah.
3. Jika tanahnya terlalu kering, siramlah dengan iar secukupnya.
4. Usahakan bibit dalam keadaan tegak, kemudian tanah disekitar bibit dipadatkan dengan jalan diinjak-injak.
Penanamannya dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, seluruh bonggol ditanam dsalam lubang yang telah dicampur pupuk kandang sebagai pupuk dasar. Setelah sekitar lima bulan, anakan yang tidak diperlukan segera diambil dingan hati-hatimenggunakan cangkul atau linggis agar tidak merusak bibit yang akan dipertahankan hidup. Cara kedua, yaitu dengan memotong-motong bonggol calon bibit. Potontan-potongan lalu disemaikan seperti tanah diuraikan pada cara pembibitan.
E. Pemupukan
Pupuk kandang yang baik adalah pupuk yang telah jadi, yaitu berasal dari kotoran hewan dan sisa-sisa makanannya yang telah bnerubah bentuk menyerupai tanah, berwarna coklat kehitam-hitaman. Pembandingan antara tanah dan pupuk kandang yang akan digunakan untuk menutup lubang lubang utu bagaimana, pak?
Pupuk kandang yang diperlukan untuk menutup sebuah lubang tanam kira-kira sepertiga atau separo dari tanah penutupnya. Jika diukur dengan satuan berat, setiap lubang berukuran 60x60x60 dibutuhkan pupuk kandang 8-10 kg. apabila lubang tanam berukuran 80x80x50 cm dibutuhkan pupuk kandang sebanyak 13-15 kg setiap lubangnya.
Pupuk buatan atau pupuk pabrik yang dapat digunakan berupa 1000 gram (1 kilogram) ZA untuk setiap pohon pertahun. TSP seberat 450 gram setiap pohon pertahun dan 500 gram KCL untuk setiap pohon pertahun. Ketiga pupuk itu dicampur dan diberikan empat kali setahun. Pemberian pertama dilakukan satu bulan setelah bibit ditanam dengan ukuran ¼ bagian dari jmlah keseluruhan atau seberat 488 gram. Tiga bulan berikutnya dilakukan pemupukan kedua dengan ukuran ¼ bagian, dan diulangi lagi setiap tiga bulan, masing-masing dengan ukuran sama. Pemberian pupuk kandang itu dilakukan setiap tiga bulan.
F. Merawat Tanaman Pisang
Cara mempersiapkan lahan sampai npenenaman sudah kami ketahiu. Sekarang mohon dijelaskan sekaligus cara pemeliharaannya. Tanaman pisang tergolong tanaman yang tidak manja. Artinya, tidak memerlukan perawatan khusus. Setiap induk pohon pisang, sebelum buahnya masak biasnya sudah mempunyai beberapa anakan. Kira-kira dua bulan setelah anakan pertama muncul, kemudian disusul anakan kedua, disusul lagi anakan ketiga, dan seterusnya sampai anakan-anakan itu berjejal.
Apabila rumpun pisang susah berumur lima tahun, sebaiknya diremajakan kembali dengan jalan membongkar rumpun. Kemudian membuat lubang baru dan menanam ulang menggunakan bibit terpilih yang sehat dari rumpun lama.
Mengapa batang pisang perlu dibersihkan?. Pelepah pisang dibagian bawah lama-lama akan menguning lalu kering. Agar tampak bersih dan tidak mengganggu anakan dibawahnya, daun-daun yang mongering itu perlu segera disingkirkan. Apabila bunga (jantung pisang) terserang ulat, tetapi tidak disemprot menggunakan insektisida, akibatnya kulit pisang itu nanti tidak mulus (berbintik-bintik hitam). Berikutnya jika jantung pisang dibawah buah terakhir tidak dipotong, akibatnya akan menghambat pertumbuhan buah.
F. Hama dan Penyakit Pohon Pisang
Jinis hama dan penyakit yang sering menyerang pohon pisang, antara lain sebagai berikut :
1. Hama npisang
a. Ulat Daun (Erionota Thrax)
b. Uret dari Jenis Kumbang (Cosmopolites Sordidus)
2. Penyakit TAnaman Pisang
a. Penyakit Bintik Daun
b. Penyakit Cendawan oleh Cendawan Jenis Fusarium
c. Penyakit Layu
d. Penyakit Darah
G. Memanen Pisang
Dari segi umur, ada beberapa jenis pisang, buahnya dapat dipetik sekitar 10 sampai 11 bulan setelah ditanam menggunakan anakan berumur sekitar enam bulan. Tetapi ada juga jenis-jenis pisang, seperti ambon, baru dapat dipetik buahnya antara 13 sampai 14 bulan sesudah anakan yang berumur enam bulan ditanam.
Apabila pisang ditanam dengan bonggol sebagai bibitnya, pada pisang jenis-jenis tertentu, seperti pisang raja, dan pisang susu, baru dapat dipetik buhanya setelah berumur 16 sampai 17 bulan. Untuk pisang ambon yang ditanam bonggolnya baru dapat dipetik buahnya setelah berumur sekitar 18 sampai 19 bulan. Untuk mempercepat menguningnya buah dapat dipergunakan pengomposan dan peragian. Pengomposan dan peragian mengakibatkan pisang tidak tahan lama disimpan. Rasa dan aromanya sedikit berbeda disbanding pisang yang masak secara alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar