Mencerna apa yang dimakan, menyaring menjadikannya nutrisi, nutrisi kehidupan^^v

Bismillah...proses belajar yang terus-menerus, seharusnya menjadikan diri semakin produktif, insya Alloh...

Rabu, 29 September 2010

bi

Kajian Bahasa Indonesia

KEKACAUAN BERBAHASA PARA GURU

“Baik anak-anak, yang sudah selesai dikumpulkan.” Itulah kalimat yang sering diucapkan oleh seorang guru. Padahal kalau kita kaji, kalimat tersebut dari segi fungsi mengharapkan siswa segera mengumpulkan pekerjaannya. Akan tetapi, apabila ditinjau dari segi semantik, jelaslah bahwa kalimat tersebut bermakna siswa yang sudah menyelesaikan tugasnya segera dikumpulkan. Hal ini tentunya tidak logis. Bukankah yang sudah selesai adalah siswanya. Apakah mungkin siswanya dikumpulkan (ditumpuk?).
Penggunaan bahasa Indoesia yang tidak baku banyak dilakukan oleh guru-guru sekolah dasar dan guru-guru sekolah menengah yang mengampu mata pelajaran di luar bahasa Indonesia, meskipun tidak dapat dipungkiri ada juga guru bahasa Indonesia yang melakukannya. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan karena selain kita sebagai pemiliki bahasa Indonesia, juga pelajaran bahasa Indonesia dianggap pelajaran termudah dibanding dengan mata pelajaran lain yang di-NAS-kan.
Perlu diketahui bahwa secara struktural, kebakuan kalimat dapat dikaji dalam berbagai aspek, yaitu (1) kebenaran kaidah, baik kaidah struktur maupun penggunaan ejaan, (2) ketidakmubaziran, (3) kelogisan, dan (4) bebas dari penggunaan kata yang tidak baku. Penggunaan kata baku dari para guru setidak-tidaknya dapat membantu para guru bahasa Indonesia dalam menanamkan penggunaan bahasa Indonesia ilmiah kepada para siswanya. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia baku para guru dapat mencerminkan tingkat intelektual guru tersebut. Bukankah guru harus dapat digugu lan ditiru, bukan maaf nek minggu turu.
Coba kita pelajari beberapa kalimat yang ditengarai tidak baku berikut ini.
(1) Ani, kamu maju ke depan.
(2) Hapus papan tulisnya!
(3) Siapa siswa yang duduk di belakang sendiri itu?
(4) Bagi yang belum mengumpulkan tugas segera keluar.
(5) Anak-anak, Bapak akan terangkan bab V.
Kelima kalimat di atas merupakan sebagian kecil kesalahan berbahasa para guru. Bagaimanakah bentuk kesalahannya? Mari kita kaji satu per satu kalimat di atas. Kalimat (1) merupakan kalimat yang tidak baku karena penggunaan dua kata yang memiliki makna/maksud yang sama, artinya kalimat tersebut mengandung kata yang mubazir, yaitu kata maju dengan ke depan. Kedua kata tersebut seharusnya digunakan secara bergantian, bukan digunakan secara bersama-sama. Dengan demikian, kalimat (1) bisa diperbaiki menjadi Ani, kamu maju atau Ani, kamu ke depan.
Bagaimanakah dengan kalimat (2)? Kalimat ini setiap hari kita dengar ketika bapak/Ibu guru melihat papan tulis sudah penuh dengan tulisan atau gambar. Apabila kita kaji makna kata hapus berarti: 1 tidak terdapat atau tidak terlihat lagi, hilang; 2 musnah, dan 3 diampuni. Dengan demikian, makna menghapus papan tulis bisa berarti menghilangkan papan tulis. Kalimat ini tentunya tidak logis sehingga dapat diperbaiki menjadi Bersihkan papan tulisnya atau Hapus tulisan di papan tulis. Bagaimana, Anda setuju?

Tidak ada komentar: