Dakwah fardiyah bisa dilakukan dalam setiap bidang kehidupan, terhadap model manusia yang bagaimanapun. Disinilah perlunya mengutamakan atau mendahulukan satu bidang atau objek atas bidang atau objek lainnya. Kejelian meletakkan prioritas ini sangat perlu dan akan menjadi penentu keberhasilan dakwah.
* Berdakwah kepada orang muslim yang belum sempurna Islamnya tentu harus didahulukan daripada dakwah kepada non-muslim.
* Berdakwah kepada sanak kerabat dan tetangga tentu harus didahulukan daripada dakwah kepada orang-orang yang jauh.
* Berdakwah kepada yang muda harus didahulukan daripada dakwah kepada yang tua.
* Berdakwah kepada orang yang tawadhu’ (rendah hati) harus didahulukan daripada dakwah kepada orang yang sombong.
* Berdakwah kepada yang mutsaqqaf (berwawasan luas) harus didahulukan daripada dakwah kepada yang sempit wawasan.
* Berdakwah kepada yang belum intima’ (bergabung) kepada kelompok tertentu harus didahulukan daripada dakwah kepada orang yang sudah berintima’.
* Berdakwah kepada teman sekerja atau se-profesi harus didahulukan daripada dakwah kepada yang lainnya.
* Berdakwah kepada orang yang punya karisma dan wibawa harus didahulukan daripada kepada yang tidak punya pengaruh dan wibawa.
Demikianlah da’I yang brilian akan memilih untuk objek dakwahnya lahan yang lebih penting dan lebih utama, bidang dan spesifikasi yang banyak mmberikan andil dan memilih siapa yang lebih cepat menyambut seruan dan berpengaruh kepada yang lain. Begitu pula yang tidak banyak menyita waktu dan yang bisa menyesuaikan diri dengan tabiat perjalanan dakwah yang dialaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar